Be Your Inspiration

Tuesday 31 March 2015

Perbaiki Jalan, Australia Pertimbangkan Permintaan Pemprov NTB


Minister-Counsellor untuk Program Development 
Cooperation (DFAT)  Australia Jean-Bernard Carrasco

Pemerintah Australia akan mempertimbangkan usulan Pemprov NTB yang menginginkan adanya perubahan skema pembiayaan program peningkatan pemeliharaan jalan provinsi atau Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM) bantuan lembaga inisiatif infrastruktur Australia untuk Indonesia (IndII) fase II. Program PRIM fase II 2015-2017 diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 400 miliar.

Dalam program PRIM fase pertama, mekanisme pembiayaannya pemprov membiayai 60 persen dan Australia  sebesar 40 persen.  Saat ini, Pemprov NTB ingin merubah pola itu menjadi 60 persen dana dari Australia dan 40 persen dari daerah. Atas permintaan itu, pemerintah Australia mengatakan masih mempertimbangkannya.

Share:

Pelajar Christian College Australia Temui Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi



Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi berpose bersama
dengan jajaran pengajar  dan siswa Christian College Geelong 
Australia di Kantor Gubernur NTB, Selasa (31/3/2015)
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menerima kunjungan 30 pelajar dan lima guru dari Christian College Geelong Australia di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Selasa (31/3/2015). Kunjungan ini didampingi sejumlah tenaga pengajar dari SMAN 2 Mataram, CEO Christian College Geelong Daryl Riddle dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB Dr. H. Rosiady H. Sayuti, MSi.
Mereka ini bagian dari pertukaran pelajar dengan beberapa sekolah di NTB, khususnya dengan SMAN 2 Mataram. 

Share:

Friday 27 March 2015

WNI Asal Lombok Timur Tewas di Suriah



Ridwan alias Abu Umar warga Lombok Timur NTB
saat bersama temannya di Suriah.

Ridwan alias Abu Umar, salah seorang warga asal Desa Tirtanadi Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur (Lotim) diduga tewas di Suriah. Putra ke enam dari Ustadz Abu Muhammad Djibril Abdurrahman itu dikabarkan tewas saat memperebutkan Kota Idlib Suriah saat aksi serangan pajar melawan Syiah Nashariyah.

Ridwan yang diketahui merupakan wakil Amir Majlenis Mujahidin yang berangkat ke Suriah sebagai relawan perang delapan bulan yang lalu. Ia tewas terkena tembakan peluru tank. Paman Korban, Ustadz H. Syafi’i saat dikonfirmasi Jumat (27/3/2015) menganggap kematian keponakannya itu adalah hal yang biasa.

Share:

Thursday 26 March 2015

Ngeri, Banyak Produk Pangan Mengandung Zat Berbahaya Beredar di NTB



Sejumlah produk bahan pangan di Kota Mataram diduga masih mengandung zat berbahaya. Pasalnya, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) masih menemukan adanya sejumlah produk seperti krupuk dan terasi mengandung boraks dan rodamin.

Share:

Garap Wisata Syariah, Ratusan Hotel di NTB Belum Bersertifikat Halal



Upaya menggarap sektor industri pariwisata syariah di NTB perlahan mulai dilakukan. Sayangnya, saat ini hanya 11 hotel berbintang di Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah telah mengantongi label halal. Padahal, jumlah hotel di NTB mencapai 300 lebih.

Share:

Kre Alang, Ikon Sumbawa yang Perlu Dilestarikan



Masitah, perajin Kre Alang di Desa Poto Sumbawa NTB Indonesia
Sumbawa memiliki banyak kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi. Kerajinan tangan yang merupakan peninggalan nenek moyang ini hingga kini masih tetap terpelihara dan dilestarikan. Bahkan, kerajinan tangan ini mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat di Tana Samawa.



Salah satu kerajinan tangan yang masih tetap eksis hingga kini adalah Kre Alang. Kre Alang adalah hasil kerajinan tenunan khas Sumbawa. Pusat produksinya ada di Desa Poto. Kre’ Alang menjadi ikon daerah Sumbawa besar yang perlu dilestarikan.


Kre Alang merupakan hasil kerajinan tenunan berupa kain sarung berukuran lebih kecil dari sarung pada umumnya. Ukurannya setengah dari sarung biasa. Dan bedanya dengan kain tenun lainnya, Kre Alang memiliki motif yang dibuat dengan benang berwarna emas.

Ke semuanya berbahan dasar benang, hanya saja dibuatkan motif dan model yang indah dengan menggunakan sesek. Dari segi teknik, pembuatannya dengan sistem gurin (lidi pembatas) . Lidi yang lebih besar pembatas dari bilahan bambu, pembatas dari penahan motif yang satu dengan motif yang lain. Hasil karya budaya Sumbawa yang di dalamnya terdapat ragam hias, menjadi pembeda dengan tenunan sejenis yang ada di daerah lain.

Proses pembuatannya memakan waktu yang lumayan lama. Untuk satu Kre Alang bisa memakan waktu dua puluh hari jika setiap hari dikerjakan. Terkadang bisa sampai 1 bulan bahkan lebih jika ada pekerjaan lain yang dikerjakan. Untuk satu buah Kre Alang dijual dengan harga jutaan rupiah.

Perajin Kre Alang di Desa Poto Sumbawa NTB sedang menenun kain pesanan.
Salah satu perajin  di Poto, Masita, menuturkan, kerajinan menenun mulai dikembangkan sudah sejak tahun 70-an. Pada masa itu menggeluti kerajinan menenun Kre Alang dilakukan, karena saat itu kebutuhan ekonomi kurang mencukupi.



Dengan keahlian menenun, masyarakat Poto waktu itu bisa mencukupi kebutuhan dan membiayai hidup saat itu. Termasuk untuk biaya pendidikan. Penjualannya tidak diperkirakan . Menurutnya ketika kain tenun (Kre Alang) sudah jadi bisa langsung dijual. Tapi, kalau ada wisatawan yang berkunjung, biasanya mereka membeli Kre Alang sebagai souvenir atau cinderamata.

Meski demikian, ujarnya, bahan baku Kre Alang, benang berwarna emas menjadi salah satu persoalan yang pernah dihadapi para penenun zaman dahulu. Sementara saat ini menjadi hal yang sangat mudah didapatkan. Mengingat benang tersebut sudah banyak dijual di toko-toko dan bisa diperoleh dengan harga yang cukup murah.

Untuk Kre Alang ini, bahannya seperti benang, bisa semuanya didapatkan, tergantung warna yang dipesan peminat, bisa langsung didapat. Harga bahan seperti benang emas satu gulungan Rp 45.000, benang untuk satu kotak benang tenunan yang berisi dua belas gulungan Rp 15.000.



Mudahnya mendapatkan bahan inilah, yang memicu para penenun untuk lebih membuat Kre Alang semakin banyak.Untuk memperindah hasil tenunan, baginya dibutuhkan ketelitian yang cukup. Selain itu untuk membuat minat seseorang terhadap tenunan Kre Alang, motifnya harus indah dan lebih rapi. Saat ini berbagai jenis motif kre alang menjadi permintaan pembeli. Kreasi para penenun pun beragam jenis, dari lonto engal, kemang satange, pusuk rebong, gili liuk dan lain sebagainya, tergantung kemampuan penenun dalam membentuk motif tersebut. (Indra Jauhari/Suara NTB)
Share:

Eksotisme Pantai Sekongkang, Rantung dan Lawar Sumbawa Barat




Pantai Rantung di Sumbawa Barat yang mempesona.  
Bicara destinasi wisata pantai di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tidak akan ada habisnya. Terlebih jika menyebut Kecamatan Sekongkang. Kecamatan ini memiliki sejumlah pantai yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Apa saja sebenarnya daya tarik pantai di kecamatan yang masuk wilayah lingkar tambang ini, berikut penjelajahan yang dilakukan Suara NTB.

Share:

Dampak Kebijakan Menteri Susi, Nelayan Lobster dan Kerapu di Lombok Tengah Kebingungan



Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi berdialog 
dengan nelayan lobster di Jerowaru Lombok Timur 
Rabu (25/3/2015)
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB, Ir. Aminollah, M.Si untuk membuat telaah staf terkait dengan larangan penangkapan lobster ukuran 8 cm. Hal itu diinstruksikan Gubernur setelah melakukan dialog dengan para nelayan penangkap lobster di Desa Awang Kecamatan Pujut Lombok Tengah dan Desa Batu Nampar Kecamatan Jerowaru Lombok Timur, Rabu (25/3/2015).

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur berdialog sekaligus menyerap aspirasi masyarakat, terutama menyangkut kebingungan masyarakat pada Permen-KP No. 1 Tahun 2015 tentang penangkapan lobster, kepiting dan rajungan.
Share:

TNI Temukan Bendera ISIS di Lombok Tengah



Dandim 1620/Praya, Letkol. Inf. Gatot Heru Buana
KENDATI bisa dikatakan aman dari gerakan radikal seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), potensi gerakan tersebut untuk masuk dan berkembang di NTB, termasuk di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) masih tetap ada. Bahkan indikasi gerakan tersebut masuk ke Loteng sudah ada. Dengan ditemukan atribut gerakan tersebut, berupa bendera di wilayah ini.

Untuk itu, aparat TNI di Loteng , terus memperketat pengawasan di tengah masyarakat. Guna mengantisipasi masuk dan berkembangnya gerakan-gerakan radikal tersebut di Bumi Tatas Tuhu Trasne. ‘’Saat ini semua personel di bawah sudah kita
Share:

Monday 16 March 2015

Gubernur NTB Tolak Pengambilan Material Reklamasi Teluk Benoa di Pringgabaya


Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menolak secara tegas pengambilan material untuk mereklamasi Teluk Benoa Bali di Pringgabaya, Lombok Timur (Lotim). Jumlah material yang akan dikeruk sekitar 20 juta meter kubik.
Share:

Friday 13 March 2015

Astindo Sarankan Kapasitas Penerbangan ke BIL Ditambah



Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah NTB, setidaknya upaya yang dapat dilakukan adalah menambah seat capacity flight atau kapasitas penerbangan. Demikian simpulan hasil seminar Asosiasi Agent Ticketting Indonesia (Astindo) NTB yang menghadirkan Ketua Dewan Pimpinan Nasional Astindo, Kementrian Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif, serta Kementrian Perhubungan darat laut dan udara, Kamis (12/3/2015).

Share:

Promosikan Tambora Menyapa Dunia, Gubernur NTB dan Bupati Dompu ‘’Talk Show’’ di Sindo TV


Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat berada di Ruang Redaksi
Sindo TV Jakarta, Kamis (12/3/2015)
Dalam rangka mempromosikan event internasional tambora menyapa dunia yang akan dilaksanakan pada 11 April mendatang, Gubernur  Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi didampingi Bupati Dompu Drs. Bambang M. Yasin berdialog pada acara rehat siang yang ditayangkan oleh Sindo TV  bertempat di MNC Tower Kebon Sirih Jakarta Pusat Jakarta Kamis, 12/3/2015

Dalam dialog tersebut Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi menjelaskan NTB terdiri dari 280 pulau  yang terdiri dari dua pulau besar  yakni Pulau Lombok dan Sumbawa, namun Pulau Sumbawa juga memiliki potensi wisata alam yang cukup bagus.
Share:

Menteri Pariwisata Arief Yahya Dukung Tambora Menyapa Dunia



 
Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin bersalaman dengan Presiden PATA
Indonesia disaksikan Menteri Pariwisata Arief Yahya
dalam penandatanganan MoU di Jakarta, Rabu (11/3/2015) lalu.
Meletusnya Gunung Tambora di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima NTB, dipromosikan dalam bentuk event pariwisata yang dikemas dalam Tambora Menyapa Dunia (TMD) di Jakarta, Rabu (11/3/2015) lalu.

Share:

Wednesday 11 March 2015

Guide Keluhkan Minimnya Rute Destinasi Pariwisata di Lombok Barat



Wisatawan yang baru turun dari kapal pesiar Seabourn Odyssey
disambut gendang beleq di Pelabuhan Lembar Selasa (10/3/2015)

 Kapal pesiar Seabourn Odyssey yang mengangkut 458 wisatawan asal Amerika, Jepang dan Australia singgah di Pelabuhan Lembar, Selasa (10/3/2015). Kapal pesiar yang singgah tersebut termasuk daftar tunggu yang akan singgah di Lombok. Di tengah tingginya kunjungan wisatawan dari kapal pesiar tersebut, para guide mengeluhkan minimnya rute destinasi wisata yang bisa menjadi alternatif tujuan para tamu.

Share:

Bangun “Singapura Besar” di Lombok, Mimpi atau Nyata?

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi


Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, secara prinsip Presiden Jokowi telah setuju dan mendukung rencana pembangunan Bandar Kayangan atau Global Hub  di Lombok Utara. Dikatakan, posisi strategis Pulau Lombok yang berada jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II menjadikan daerah ini mempunyai peluang emas untuk membangun “Singapura Besar” di Pulau Lombok bagian utara itu.


‘’Jadi, misalnya  di Selat Malaka yang mengambil peranan itu Singapura, ya tentu ALKI II ini kita punya peluang emas. Dimana Lombok dengan perairan laut dalamnya mempunyai peluang untuk jadi global hub,” kata Gubernur dikonfirmasi usai menghadiri deklarasi rehabilitasi 100.000 pengguna narkoba di Gelanggang Pemuda NTB, Selasa (10/3/2015).

Dikatakan, dirinya sudah menyampaikan langsung kepada Presiden Jokowi beberapa hari lalu mengenai pembangunan Bandar Kayangan itu. Dikatakan Gubernur bahwa, lokasi pembangunan Bandar Kayangan itu berada pada bagian paling selatan ALKI II.

‘’ Di situ ada laut dalam yang selama ini sudah digunakan oleh kapal-kapal besar. Jadi, kalau kita tidak membangun global hub, maka kita rugi. Karena hanya dilewati saja,”terangnya.

Posisi strategis itu merupakan peluang yang harus diambil oleh pemerintah dengan membangun global hub. Dalam pertemuan dengan Presiden, kata Gubernur, Kepala Negara hanya meminta rencana pembangunan global hub itu dikonkritkan. Misalnya, hal yang terkait dengan masalah lahan dan investornya.

“Regulasi kalau menurut beliau itu gampang. Masalah KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) itu gampang, tetapi harus ada kejelasan dulu  dari sisi lahan dan investornya,”tandasnya.

Zainul Majdi menambahkan, menindaklanjuti pertemuan dengan Presiden tersebut, Pemprov NTB, Pemkab Lombok Utara dan mitra dari pihak ketiga yang akan mensosialisasikan pembangunan Bandar Kayangan itu termasuk mencari investor yang benar-benar kredibel.

Pembangunan Bandar  Kayangan, sudah memiliki site plan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang telah melakukan survei dan pemetaan lokasi secara intens. Pembangunan  infrastruktur pelabuhan kelas dunia itu diharapkan akan sangat membantu perkembangan ekonomi rakyat Lombok Utara dan NTB umumnya.

Dipilihnya, daerah sekitar Lombok Utara karena wilayah maritimnya dinilai paling representatif. Di mana garis lautnya berhubungan langsung dengan laut lepas bagian utara yang memungkinkan lalu lintas penyeberangan antarpulau bahkan internasional.

Posisi ini dinilai sangat strategis sebagai jalur transit menuju Indonesia bagian Timur, Pulau Jawa maupun transportasi laut internasional. Luas lahan yang dibutuhkan sebanyak 10 ribu hektar di daerah Kayangan dan Bayan. Untuk tahap pertama, pembangunan Bandar Kayangan itu membutuhkan lahan sekitar 1.000 hektar. Sementara total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kawasan ekonomi itu sekitar 10 ribu hektar. (muhammad nasir)

Share:

Monday 9 March 2015

Pantai Gunung Tunaq, Objek Mempesona dari Lombok Tengah



Gapura menuju Gunung Tunak Lombok Tengah
Selain dilengkapi spot wisata berupa menara mercusuar yang terletak di puncak salah satu bukit,  di Kawasan Taman Wisata Alama (TWA) itu juga terdapat sembilan pantai mempesona yang menjadi spot pemandangan yang menakjubkan. Sembilan pantai tersebut sayangnya tidak dapat dijelajahi dalam satu hari jika hanya melalui jalur darat. Selain jarak tempuh yang relatif jauh, medan menuju seluruh lokasi itu juga tidak dapat dilalui dengan kendaraan baik sepeda motor atau mobil.


‘’Kita parkik kendaraan di dekat menara mercusuar, kalau mau mengexplore seluruh pantai di sini saya rasa sehari saja tidak cukup, sebab kita harus berjalan kaki dan jaraknya dari satu pantai dengan pantai lainnya cukup jauh. Kita harus masuk menyusuri hutan – hutan,” jelas Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alama (PEH BKSDA) NTB, L. Gede Gangga Widarma , sebelum memandu penjelajah untuk menyusuri beberapa pantai di tempat itu.
 
Sudut pemandangan salah satu pantai di TWA Gunung Tunak
Adapun sembilan pantai yang dimaksudkan itu meliputi, Pantai Sari Goang, Pantai Sari, Bile Sayak, Terasak, Pantek, Teluk Ujung, Penanteng Aiq dan Pantai Udal. Sementara, pantai yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan yakni Pantai Sari dan Sari Goang. Pantai tersebut memiliki keunikan tersendiri yakni terdapat batu berlubang persis seperti gapura diatas air laut.

‘’Pantai yang paling terkenal disini adalah Sari Goang, dan Pantai Sari. Selain keindahannya, saat menuju tempat itu kita melintasi padang safana. Para wisatawan kerap diminta untuk diantar ke sana,’’ ujarnya.
Tanpa dipungkiri, seluruh titik wisata itu memang benar – benar mengundang decak kagum setiap wisatawan yang datang. Beberapa wisatawan mengakui tempat itu merupakan salah satu kawasan terindah yang pernah ditemui di Pulau Lombok.
 
Pantai eksotis di TWA Gunung Tunak Lombok Tengah
‘’Pantai ini (Sari Goang) merupakan perbatasan antara Lombok Tengah dan Lombok Timur. Di sebelah sana itu Pantai Surga dan Pantai Ekas,’’ ujarnya sembari menunjuk ke arah tebing – tebing. Selain ditemukan sembilan pantai, sebetulnya di dalam kawasan tersebut juga terdapat 127 nama titik lokasi. Hanya saja, yang telah berhasil diidentifikasi oleh BKSDA sejak lima tahun yang lalu baru hanya mencapai 40 titik nama lokasi. Ia berharap, sisa  nama lokasi di dalam kawasan tersebut segera selesai diidentifikasi agar dapat dikenal oleh para wisatawan.

‘’Sebenarnya disini terdapat sampai 127 nama lokasi, namun yang sudah teridentifikasi baru hanya 40 nama. Kita berencana untuk melanjutkan identifikasi itu, namun kesulitan kita terletak pada minimnya jejak sejarah yang ditemukan,’’ bebernya.
 
Indahnya pantai di TWA Gunung Tunak Lombok Tengah
Tempat Berkembangbiak Penyu Laut

Salah satu pantai dengan pasir putih dan lembut di tempat itu merupakan tempat berkembangbiaknya penyu – penyu laut. Pantai tersebut yakni Pantai Bile Sayak. Letaknya sangat dekat dengan kawasan Blok Pemanfaatan. “Kawasan ini menjadi titik lokasi perkembangbiakan penyu laut. Biasanya penyu – penyu itu naik bertelur di pantai ini. Momentnya yakni saat bulan purnama,” tuturnya.

Wisatawan yang ingin menyaksikan proses perkembang biakan itu harus menginap dan tidak cukup hanya satu malam. Penyu laut katanya sangat sensitif dengan cahaya. Terkecuali cahaya rembulan yang sedang bersinar saat purnama.
‘’Kalau ada wisatawan yang mau menyaksikan secara langsung, mereka harus mendirikan camp di sini.  Pengamatan bisa disaksikan dengan catatan tidak boleh menyalakan cahaya, sebab penyu sangat sensitif dengan cahaya,’’ jelasnya.
 
Bagian bebatuan di TWA Gunung Tunak Lombok Tengah
Selain itu, pantai dengan ombak yang relatif besar itu juga kerap dimanfaatkan sebagai lokasi berselancar (surving). ‘’Beberapa hari yang lalu pernah ada wisatawan asing yang datang bermain selancar. Mereka menilai bahwa tempat ini sangat cocok untuk menjadi tempat surving karena ombaknya sangat mendukung,’’ ujar Gangga Widarma.  

Terdapat Situs Bersejarah

Tidak jauh dari puncak bukit yang menjadi tempat berdirinya menara mercusuar dan Pantai Bile Sayak, terdapat situs bersejarah berupa petilasan salah satu leluhur masyarakat setempat. Petilasan itu dinyatakan sebagai lokasi menghilangnya salah seorang tokoh agama yang dituakan oleh masyarakat di Lombok bagian selatan. Bahkan, setiap tahun, warga setempat kerap melakukan ziarah makam ketempat yang disakralkan itu. ‘’Setiap sekali setahun, masyarakat sekitar sini wajib melakukan ziarah makam ke lokasi petilasan. Didekat menara mercusuar itu terdapat satu nisan yang bertuliskan huruf jejawan (aksara Sasak dengan bahasa Kawi),’’ ujarnya.

Selain masyarakat dari kawasan setempat, tidak jarang para khafilah yang datang dari tanah Jawa berziarah ke tempat itu. Petilasan yang ditandai dengan adanya batu nisan yang diperkirakan ratusan tahun itu masih dijaga oleh masyarakat setempat hingga saat ini.

‘’Batu nisan itu terletak di Gunung Raden, dan tidak sembarang orang diperbolehkan masuk ke sana. Kalaupun boleh, itu harus menggunakan pakaian adat khas Sasak serta dipandu dengan pemangku,’’ jelasnya. (Teks dan foto : Sahmat Darmi)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive