Be Your Inspiration

Wednesday 25 October 2017

15 Konsulat Uni Eropa Terpikat Pesona Wisata NTB

Kunjuungan Konsulat Uni Eropa ke Kantor Gubernur NTB diterima Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, Rabu (25/10/2017)

Mengaku kagum dan terpikat dengan pesona destinasi wisata NTB, Rabu (25/10/2017) sebanyak 15 konsulat yang mewakili 30 negara Uni Eropa datang langsung di Lombok Nusa Tenggara Barat.
Kunjungan para konsulat yang mengaku merasa penasaran akan keunikan pariwisata Lombok Sumbawa itu diterima resmi Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Muh. Amin, SH M.Si didampingi, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah.

Rombongan konsulat Uni Eropa yang dipimpin Minister/Deputy Head of Delegation Chair EU Consular Group, Charles Michel Geurts, mengaku senang sekali dapat hadir di Lombok bersama 15 perwakilan negara Eropa, mewakili 30 negara Uni Eropa, yakni Belgia, Bulgaria, Finlandia, Spanyol, Kroasia, Italia,Belanda, Polandia, Portugal, Swedia, Jerman, Republik Slovakia dan Inggris.
Charles Michel Guerts mengaku akan sangat gembira jika 500 juta orang di 30 negara itu bisa datang ke Lombok.  Ia mengungkapkan, NTB merupakan daerah tujuan ketiga bagi para  turis Eropa, setelah Jawa dan Bali. 

Untuk itu ia menyambut baik rencana Pemprov NTB untuk mensegerakan pembukaan rute penerbangan internasional langsung ke Lombok, sehingga Lombok bisa menjadi tujuan utama para wisatawan mancanegara, tanpa harus singgah terlebih dahulu di daerah lain.

Ia dan rombongan mengunjungi Lombok, untuk melakukan pendekatan otoritas lokal, terkait kekonsuleran sekaligus guna melihat secara lebih dekat potensi wisata di Provinsi Seribu Masjid ini. Atas tingginya ketertarikan akan pesona Lombok, ia dan perwakilan semua negara yang hadir mengaku telah turut mempromosikan Lombok di negaranya. "Kami sudah mempublish di web travel advice tentang Pesona Lombok," tuturnya.


Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan warga negaranya, mewakili rombongannya, Charles mengaku, pihaknya begitu concern memperhatikan "nasib" warga negaranya, saat berkunjung ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk itu, kesempatan bertatap muka langsung dengan para pemangku kebijakan di NTB itu ia kemudian mengajukan berbagai pertanyaan kepada pihak Pemprov NTB, untuk menggali informasi.  (Marham/Humas Setda NTB)
Share:

2018, Telkom akan Bangun 40.000 Satuan Sambungan Fiber Optic di NTB

General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendrianto didampingi Manager Consumer Service PT. Telkom Wilayah NTB Syarifuddin  bersama Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB Drs. Tri Budiprayitno di acara Inspiratif Expo, Minggu (22/10/2017) 
PT. Telkom Wilayah NTB komit menjadikan seluruh NTB bebas dari daerah blank spot. Daerah-daerah yang selama ini belum ada akses telekomunikasi menjadi salah satu prioritas PT. Telkom untuk membangunnya. Salah satu upaya yang dilakukan PT. Telkom adalah membangun jaringan-jaringan fiber optic baru di seluruh NTB. Bahkan pada tahun 2018, PT. Telkom akan membangun 40.000 jaringan fiber optic baru di seluruh NTB.

‘’Pada tahun 2018, Telkom akan membangun jaringan fiber optic sekitar 40.000. Dan sekarang bulan Oktober sudah direncanakan final pembangunannya. Saya kira itu sumbangan Telkom untuk pembangunan di Nusa Tenggara Barat,’’ ujar General Manager PT. Telkom Wilayah NTB  B. Hendrianto  didampingi Manager Consumer Service PT. Telkom Wilayah NTB Syarifuddin pada Suara NTB di Mataram, Minggu (22/10/2017).

Pembangunan jaringan fiber optic ini, tambahnya, tidak hanya di dua pulau besar, yakni Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Telkom, juga akan membangun jaringan fiber optic di pulau-pulau kecil, termasuk Gili Trawangan dan  Gili Air. Adanya pembangunan fiber optic ini, setidaknya daerah-daerah yang selama ini masih blank spot akan bertahap bisa teratasi.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki dua kewajiban. Kewajiban pertama, Telkom bagaimana menjalankan bisnis usahanya supaya profit. Namun, Telkom juga adalah agen pembangunan. Di mana, Telkom akan membangun daerah-daerah yang tertinggal maupun wilayah perbatasan dengan negara lain.

‘’Kehadiran layanan Telkom di daerah-daerah tertinggal dan juga wilayah perbatasan tersebut tentu saja subsidi silang dengan penghasilan-penghasilan Telkom di kota-kota besar di Indonesia dipakai membangun daerah-daerah perbatasan atau daerah tertinggal. Untuk wilayah NTB, Telkom komit membangun NTB melalui bidang pembangunan fasilitas telekomunikasi , termasuk layanan internet kecepatan tinggi di dalamnya,’’ terangnya.

Pada bagian lain, B. Hendrianto, melihat perkembangan teknologi khususnya internet adalah sesuatu yang pasti. Itu artinya, perkembangan teknologi, mau tidak mau, suka atau tidak suka harus diikuti. Khusus pada generasi muda, diiingatkan agar menggunakan internet untuk kegiatan-kegiatan positif. Dicontohkannya, ketika ada event-event yang melibatkan generasi muda dan menampilkan bakat yang dimiliki, internet bisa dimanfaatkan.

Kegiatan-kegiatan positif ini, ujarnya, bisa diunggah ke internet dengan menggunakan banyak media sosial.  Jika sudah diunggah ke internet bisa ditonton oleh banyak orang. Sekarang ini, banyak orang yang memiliki bakat-bakat unik dan tidak semua orang bisa melakukannya. Beda halnya dengan zaman dahulu, sebelum ada internet, sangat sulit untuk terkenal ke seluruh dunia. Paling-paling hanya terkenal di RT/RW dan sulit langsung lompat ke dunia internasional. 

‘’Sementara sekarang ini, dengan adanya Internet , dalam hitungan detik bisa dikenal dan diketahui di seluruh dunia. Tapi syaratnya, adik-adik dan anak-anak muda giat berlatih. Terus berlatih, bakatnya diasah, supaya memiliki kemampuan yang bisa diakui dunia,’’ ujarnya. (Marham)


Share:

Tuesday 24 October 2017

Kembangkan Wisata, Pokdarwis Lombok Timur Gandeng Google

Google
Ketua Forum Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Lombok TImur (Lotim) sudah menjalin kerjasama dengan pihak Google. Salah satu perusahaan raksasa itu siap membantu untuk pengembangan bisnis wisata Lotim.

Dikemukakan Ketua Forum Pokdarwis Lotim, Lalu Fadli kepada Suara NTB di Selong, Senin (23/10/2017) mengutarakan, ketertarikan Google Asia Pacific, karena sudah melihat sejumlah objek wisata di Lotim.

Pelaku wisata di Tetebatu Kecamatan Sikur ini menuturkan tahun 2016 lalu, pihaknya bersama dengan pelaku wisata lainnya turut melakukan pemetaan sejumlah objek wisata seperti di Tetebatu dan Sembalun. Tim traker dari Google Asia Pacific juga sudah diajak mendaki ke Gunung Sangkareang.

"Ini sebagai imbal baliknya, semua pelaku wisata akan dibangun pengembangan bisnisnya melalui akun Google My Business," tutur Fadli. Semua pelaku dibuatkan akun secara gratis oleh pihak Google.
Rumah Adat Limbungan, salah satu objek wisata Lombok Timur akan dipromosikan secara gratis lewat Google.
Katanya, ada program memberikan peluang promosi secara gratis. Google pun dalam waktu dekat akan melakukan pelatihan untuk para pelaku wisata. Sehingga semua titik koordinat, titik obyek wsiata yang ada di Lotim bisa terpetakan. Semua bisa tercover dan tersiar secara gratis di Google My Business.

Dalam akun tersebut juga akan jelas dimana  titik destinasi, yang dibuat sendiri oleh Google. Tiap orang punya akun. Pihak Google yang melakukan verifikasi, di mana titik koordinat. Tidak saja desa wisata, semua obyek wisata akan tergambar jelas dalam Google.


Tujuannya cukup bagus, sehingga ke depan bisa dengan mudah dilacak dimana lokas penginapan. Dimana tempat jual oleh-oleh. Memudahkan juga para tamu sehingga lebih mudah mendatangi Kabupaten Lotim. (Rusliadi Lombok Timur)
Share:

Hijaukan Lingkar KEK Mandalika, ITDC Koordinasi Gandeng Pemerintah Daerah

Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus Kuta Mandalika Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)

Selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Indonesia Tourism Developmnet Corporation (ITDC) berkomitmen akan menghijaukan kembali kawasan lingkar kawasan Mandalika. Sesuai instruksi dan arahan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, saat meluncurkan operasional KEK Mandalika, Jumat (20/10/2017).

Untuk itu, ITDC akan segera berkoordinasi dengan para pihak terkait, terutama pemerintahan daerah guna menentukan langkah-langkah konkret, untuk bisa menghijaukan kembali kawasan lingkar kawasan Mandalika. Mengingat, luas area yang mesti dihijaukan cukup luas. “Luas lahan yang mesti dihijaukan tidak main-main luasnya. Jadi perlu kita berkoordinasi dengan semua pihak. Utamanya lagi pemerintah daerah, guna menentukan langkah seperti apa yang akan kita ambil untuk bisa mewujdukan intruksi presiden itu,” tegas General Affair KEK Mandalika, I Gusti Lanang Bratasuta, kepada Suara NTB, Minggu (22/10/2017).
Bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang gundul. ITDC akan merangkul pemerintah daerah dalam menghijaukan kawasan ini.
Untuk kawasan bagian barat KEK Mandalika saja, jelasnya, luas lahan yang perlu dihijaukan mencapai sekitar 400 hektar. Belum lagi di wilayah utara serta barat, terutama kawasan perbukitannya, luas lahannya begitu luas. “Persoalan bibit pohon, tidak jadi soal. Kami punya bibit. Tapi polanya yang akan dilakukan yang perlu kita koordinasi dengan pihak terkait,” imbuhnya.
Bila perlu, ITDC nantinya akan mengundang ahli penataan kawasan guna membantu menentukan pola dan langkah yang harus dilakukan. karena bagaimanapun instruksi menghijaukan kawasan lingkar Kawasan Mandalika tersebut datang langsung presiden yang mau tidak mau harus dilaksanakan.

“Pada prinsipnya kita, siap. Tapi demikain, dukungan dari pihak terkait juga sangat kita harapkan. Tidak bisa kemudian hanya ITDC yang diberikan beban dan tanggung jawab tersebut,” ujarnya, seraya menambahkan, peran serta masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan program ini.
Lagi pula, kalau kawasan lingkar Kawasan Mandalika sudah hijau, masyarakat juga yang akan ikut menikmati manfaatnya. Di mana, lingkungan menjadi asri dan tindak sekaligus bisa meminimalisir potensi terjadi bencana alam yang bisa merugikan masyarakat secara luas. (Munakir)
Share:

Monday 23 October 2017

Penetapan ’Halal Tourism, Lombok Kalah Sama Bandung

Presiden Joko Widodo berpose di Pantai Kuta Mandalika Lombok Tengah

Pulau Lombok dikenal sebagai salah satu destinasi halal tourism (wisata halal) terbaik dunia. Bahkan pada penghargaan wisata halal dunia beberapa waktu lalu, Pulau Lombok berhasil menyabet beberapa kategori. Namun hal itu tidak lantas membuat pemerintah pusat menetapkan Pulau Lombok sebagai destinasi halal tourism. Justru Bandung-lah yang ditetapkan sebagai halal tourism.

“Kita memang punya dua destinasi halal tourism. Yakni Bandung dan Pulau Lombok. Tapi mohon maaf Bandung sudah duluan kita tetapkan sebagai destinasi halal tourism,” ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Praya Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017). Dan, Bandung tengah mengembangkan pusat kajian pariwisata halal.

Sebagai gantinya, Pulau Lombok oleh Kemenpar telah ditetapkan sebagai kuliner tourism. Karena memang memiliki kuliner yang khas dan beragam. Beda dengan destinasi-destinasi wisata lainnya. “Lombok saya tetapkan sebagai kuliner tourism, pertimbangannya sangat subjektif. Karena saya suka Ayam Taliwang,” selorohnya.

Bahkan tahun ini Pulau Lombok untuk kedua kalinya berhasil meraih penghargaan sebagai destinasi kuliner terbaik dunia. Sehingga pemerintah pusat tidak ragu-ragu menetapkan Pulau Lombok sebagai destinasi wisata kuliner. Selain sebagai destinasi wisata halal.

Menpar menjelaskan, di indonesia sendiri ada 6 destinasi wisata yang telah ditetapkan. Selain Bandung sebagai destinasi wisata halal dan Pulau Lombok sebagai destinasi wisata kuliner. Ada juga Bali sebagai culture tourism. Karena memang Bali sudah dikenal dengan kekhasan budayanya.

Kemudian ada Makassar yang telah ditetapkan sebagai marine tourism (wisata bahari). Sementara Palembang dan Danau Toba, telah ditetapkan masing-masing sebagai sport tourism dan geo tourism. “Kedepan, keenam destinasi wisata tersebut diharapakan mampu mendorong pertumbuhan pariwisata nasional. Yang memang sudah sangat pesat pertumbuhannya,” tandas Arief. (Munakir)
Share:

Inspiratif Expo Diskominfotik NTB Diisi Penampilan Memukau Tim Kreatif SMKN 2 Mataram


 
Grup Gendang Beleq SMKN 2 Mataram tampil di Inspiratif Expo
Tidak terasa kegiatan Inspiratif Expo Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB sudah memasuki pekan ke 9. Pelaksanaan Inspiratif Expo yang digelar Minggu (22/10/2017)  mendapat sambutan meriah dari masyarakat yang memadati arena Car Free Day di Jalan Udayana Mataram. Kegiatan yang bertema kekerasan terhadap perempuan dan anak ini menampilkan siswa-siswi SMKN 2 Mataram di bawah asuhan Nurjannah. Tim SMKN 2 Mataram menampilkan grup tari, Gendang Beleq, dance atau perkusi mendapat sambutan meriah dari para penonton.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Sekda Lombok Barat Ir. H. Moch. Taufiq, MSc., dan General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendrianto yang juga hadir di lokasi Inspiratif Expo. Selain itu hadir juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) NTB Ir. Hj. Hartina, Kepala Dinas Perindustrian NTB Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih dan Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno beserta jajaran.
Kepala DP3AKB Hj. Hartina mengingatkan pengunjung Inspiratif Expo, khususnya generasi muda menghindari nikah dini.

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas P3AKB NTB Hj. Hartina, mengingatkan kepada generasi muda untuk tidak menikah pada usia dini. Generasi muda adalah aset bangsa yang harus diselamatkan dari perkawinan usia dini. Jika anak-anak menikah pada usia dini, tambahnya, selain merusak masa depan anak, perkawinan yang dijalani tidak akan langgeng. ‘’Hindari nikah dini, karena merusak masa depan anak-anak,’’ ujarnya mengingatkan.

Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan sosialiasi mencegah nikah dini ke NTB. Adanya sosialisasi ini setidaknya mampu menekan jumlah generasi muda menikah dini saat usia mereka belum siap ke jenjang perkawinan. ‘’Tidak hanya itu, generasi muda harus menjauhi pergaulan bebas, tidak mengkonsumsi narkoba atau melakukan tindakan-tindakan yang berpengaruh terhadap masa depan,’’ tambahnya.
Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno pose bersama dengan Sekda Lombok Barat yang hadir di Inspiratif Expo, Minggu (22/10/2017). 

Sementara Sekda Lombok Barat H. Moch. Taufiq menilai kegiatan yang digelar Diskominfotik NTB setiap minggu pagi sebagai suatu hal yang sangat positif. Pihaknya berencana mengadopsi Inspiratif Expo yang digagas Tim Kreatif Diskominfotik NTB ini di jajaran Pemkab Lombok Barat. Namun, sebelum menerapkannya, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemkab Lombok Barat yang direncanakan digelar dalam waktu dekat.

Mantan Asisten III Setda Lombok Barat ini melihat, Inspiratif Expo sebagai salah satu wahana yang tepat bagi pemerintah daerah memberikan kesempatan pada generasi muda menyalurkan bakat atau keterampilan yang dimiliki. Apalagi, kelompok seni dari sekolah yang mengisi acara menampilkan berbagai macam seni dan keterampilan yang dimiliki. Setidaknya dengan adanya lokasi bagi generasi muda menyalurkan bakat, sekda yakin anak-anak akan memilki aktivitas tersendiri dan tidak melakukan hal-hal yang negatif.
General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendriyanto hadir di Inspiratif Expo Diskominfotik NTB. 

Ketika disinggung mengenai lokasi yang cocok untuk kegiatan seperti Inspiratif Expo di Lombok Barat, sekda mengaku masih harus dibicarakan. Namun, ujarnya, ada dua lokasi yang bisa dipergunakan, yakni depan Pendopo Bupati Lombok Barat atau Taman Budaya Lombok Barat di Narmada.

Apresiasi senada juga disampaikan General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendrianto. Kegiatan Inspiratif Expo, ujarnya, bisa dimanfaatkan generasi muda dalam memanfaatkan talenta atau bakat yang dimiliki. Apalagi sekarang ini, ujarnya, zaman serba internet, setiap ada kegiatan bisa diunggah ke YouTube atau media sosial. Menurutnya, dari internet, orang yang sebelumnya biasa-biasa saja, bisa terkenal setelah mengunggah atau memposting kegiatannya di media sosial . Meski demikian, pihaknya mengingatkan generasi muda agar dalam berinternet tidak membuka situs-situs yang kontennya membahayakan pergaulan dan masa depan.

Sementara Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno mengucapkan terima kasih atas apresiasi banyak pihak dengan kegiatan Inspiratif Expo ini. Menurutnya, kegiatan yang diklaim berbiaya murah ini sangat tepat bagi OPD lingkup Pemprov NTB atau kabupaten/kota di NTB dalam mempromosikan program-programnya. Pihaknya membuat ruang publik yang boleh diisi oleh siapa saja dalam melakukan sosialisasi. Di mana, sosialisasi program tidak hanya dilakukan di ruang khusus, tapi bisa langsung ke masyarakat. ‘’Kalau berbicara secara paket-paketan. Di sini (Inspiratif Expo) selain dapat olahraga, mereka dapat have fun-nya kemudian dapat informasi-informasi,’’ terangnya.

Diakuinya, Inspiratif Expo ini mendapat sambutan positif dari sejumlah sekolah di Kota Mataram, tapi sekolah luar Kota Mataram juga sudah mendaftar ingin tampil di acara ini. Tidak hanya itu, ujarnya, sekolah-sekolah saling lihat apa akan ditampilkan di event ini. Nanti saat giliran tampil akan memberikan yang lebih dibanding sekolah sebelumnya.  (Marham)
Share:

Mempercantik Tampilan Rumah dengan Furnitur Unik Khas Lombok Tengah

Furniture unik produksi Lombok Tengah yang bisa dipasang di interior rumah Anda
Tren interior rumah dengan tampilan yang unik dan bergaya simpel beberapa waktu belakangan menjadi tren dalam mempercantik tampilan rumah. Apalagi didukung dengan tampilan furnitur pendukung yang memiliki tampilan unik semakin mempercantik interior rumah. Hal inilah yang menjadi dasar Lisma Fatmasari memulai usaha furniture unik untuk mempercantik tampilan rumah.
“Apalagi di sini furniture dengan tampilan yang unik harganya mahal, jika pesan dari luar daerah juga mahal di ongkos kirimnya,” jelasnya saat ditemui di Mandalika Expo, Sabtu (21/10/2017).

Perempuan 28 tahun yang memulai usahanya sejak tahun 2015 ini juga mengatakan dirinya menyukai mendesain rumah dengan tampilan yang enak dipandang. “Di sini juga belum ada usaha serupa, apalagi di tempat saya di Muncan dikenal sebagai sentra kerajinan kayu” terangnya.

Putri Bupati Lombok Tengah ini mengatakan, dalam usaha ini dirinya didukung penuh oleh suaminya yang menjadi partner usahanya. “Ide modelnya dari saya sedangkan dia yang menuangkannya ke dalam bentuk desainnya,” jelas Lisma.

Ia menambahkan, untuk perajin dirinya merangkul keluarga sebagai pekerjanya. Untuk membuat furnitur ini, ujarnya, membutuhkan waktu yang tidak tentu tergantung dari model yang diinginkan oleh pembeli. “Bisa sampai satu minggu pengerjaan jika model yang diinginkan cukup rumit,” katanya.
Fatmasari menunjukkan furnitur yang unik dan cocok untuk interior rumah khas Lombok Tengah

Usaha yang diberi nama Kita Furnitur, Craft and Living ini menerima berbagai pesanan furnitur seperti rak, tempat tisu, valette, jam dinding, dan lainnya. “Modelnya kita sesuaikan dengan keinginan pembeli, mereka maunya bagaimana,” kata Lisma. Apalagi dengan kecanggihan teknologi yang sekarang, banyak pembeli yang membawa sendiri desain dan model yang diinginkan setelah melihat di internet.

Bahan yang digunakan Lisma sendiri untuk membuat furnitur ini merupakan kayu yang banyak didapatkan di daerahnya. “Sehingga dari segi harga, kami benar-benar menyesuaikan dengan budget yang dimiliki oleh pembeli,” terangnya. Ia mengatakan jika harga yang murah dan kualitas yang tidak kalah dengan buatan toko menjadikan produknya banyak diincar pembeli. “Harga yang kami tawarkan mulai dari Rp 50 ribu, tetapi harganya bisa disesuaikan dengan budget,” jelasnya.

Selain membuat furnitur, tidak jarang Lisma juga sering membantu konsumennya untuk menata interior rumahnya. “Banyak orang yang pesan ke kita untuk furnitur ini tapi kami belum berani terima banyak pesanan karena baru berdua yang mengerjakan jadinya masih keteteran,” jelasnya. Kebanyakan pembeli yang tahu usahanya juga lebih banyak melalui mulut ke mulut. “Kami ada rencana untuk menggunakan sosial media juga ke depannya untuk pemasaran produk kami,” jelasnya. (Uul Efriyanti Prayoba)
Share:

Primadona Baru Kerajinan Lombok Itu Bernama Roda Ketak

Kadri menunjukkan tas ketak roda yang dibuatnya dan menjadi primadona baru kerajinan NTB

KETAK merupakan salah satu bahan kerajinan tangan yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk diolah menjadi berbagai kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi. Seperti yang dilakukan Kadri, pemilik UD Kadri, yang mengolah ketak menjadi berbagai tas unik yang banyak disukai pembeli.
“Saya sudah menjadi perajin dari tahun 2010 lalu setelah sebelumnya saya belajar dan ikut kerja di orang,” terangnya saat ditemui di Mandalika Expo Puyung Kecamatan Jonggat Lombok Tengah, Sabtu (22/10/2017).

Di tempat tinggalnya, Darmaji, Kopang, ia mengatakan dirinya sebenarnya membuat berbagai macam bentuk ketak sesuai pesanan pembeli. “Tetapi yang sedang menjadi tren sekarang adalah tas ketak berbentuk roda ini,” jelasnya seraya menunjukkan tas yang dimaksud.

Tas roda ini, kata Kadri, baru mulai diproduksinya sejak 4 bulan yang lalu setelah mendapatkan ide. “Saya lihat dulu bagaimana modelnya baru kemudian saya coba-coba buat,” terangnya.
Tas ketak roda Lombok yang menawan

Setelah jadi, barulah dirinya mencoba menjual kepada para konsumen setianya dan ternyata respons mereka bagus. “Mereka suka modelnya karena bentuknya unik dan beda dengan yang lain,” ujarnya.
Pembuatan tas roda ini, kata Kadri, termasuk rumit sehingga tidak heran perajin hanya bisa membuat 2-3 buah tas roda setiap minggunya. “Modalnya juga cukup besar, misalnya yang pakai warna ini modalnya bisa sampai Rp 120 ribu,” jelasnya seraya menunjukkan tas yang dimaksud.

Dalam berproduksi, Kadri dibantu beberapa kelompok binaannya dengan anggota mencapai 400 anggota untuk membuat berbagai berbagai kerajinan dari ketak. “Bahan baku ketak saya peroleh dari Pendem, asalnya dari Kalimantan karena di sini sudah sedikit bahan bakunya,” ujarnya

Dalam 4 bulan produksi tas roda ini, Kadri sudah mampu menjual ribuan tas kepada para pembeli yang menjualnya kembali. “Pasarannya sudah sampai ke Pulau Jawa karena pembeli-pembeli ini banyak yang ambil untuk dijual kembali,” kata Kadri.

Ia mengatakan jika di Darmaji bisa dibilang sentra ketak karena banyak pengusaha ketak yang mengambi barang di dirinya. “Untuk tas roda ini, dalam seminggu saya bisa mengantongi pendapatan bersih sampai Rp 700-800 ribu,” jelasnya.

Harga untuk tas roda ini berbeda tergantung ukuran dan warna tas. “Kalau yang polos, saya hargai Rp 65-100 ribuan, sedangkan kalau yang berwarna harganya Rp 150 ribu ke atas,”jelas Kadri. Dirinya berharap ke depannya usahanya bisa maju sehingga bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. “Juga agar Darmaji lebih dikenal sebagai sentra ketak bukan hanya di Beleka saja,” tambahnya. (Uul Efriyanti Prayoba)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive