PEMPROV NTB dan semua stakeholders
akan melakukan pendataan bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Menyusul
rilis BPS Provinsi NTB yang menyinggung soal terjadinya penurunan Tingkat
Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang dan non bintang pada bulan Juli 2014 lalu.
Penegasan ini disampaikan anggota Tim Teknis Badan Promosi
Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Dr. Basuki Prayitno menanggapi rilis BPS mengenai
kunjungan wisatawan ke NTB bulan Juli, Rabu (3/9/2014).
Basuki Prayitno |
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mataram (Unram) ini
menegaskan, jika yang dirilis BPS untuk bulan Juli itu, bukan untuk keadaan
yang sebenarnya sekarang. Namun, saat ini tingkat kunjungan wisatawan lokal
maupun mancangara saat ini sudah meningkat. Demikian juga dengan TPK hotel
bintang dan non bintang yang ada di NTB.
Diakuinya, pada bulan Juli lalu bertepatan dengan bulan
puasa, sehingga kunjungan wisatawan domestik cenderung mengalami penurunan.
Demikian juga dengan kegiatan-kegiatan MICE yang berskala lokal dan nasional
juga sangat berkurang. Meski demikian, ujarnya, jumlah wisatawan yang masuk ke
NTB terus naik. “Bisa dilihat pada rilis bulan Oktober mendatang. Datanya pasti
berubah. Kita juga ndak enak, begitu meningkatkan jumlah wisatawan tiba-tiba
disebut berkurang, tentu menjadi pertanyaan, ada apa ini?” tanyanya.
Selain itu, jika dibandingkan dengan bulan Juni tahun 2013
lalu, tentu mengalami penurunan dengan bulan Juli tahun 2014 ini. Alasannya, pada
tahun lalu pada pertengahan tahun belum bertepatan dengan momen puasa.
Basuki Prayitno menegaskan, semua pihak di daerah ini selalu
optimis dengan peningkatan kunjungan wisatawan dan peningkatan jumlah tamu di hotel.
Di mana, berkaitan dengan pariwisata bukan hanya satu pihak yang menangani, melainkan
banyak pihak, sehingga akan meningkatkan hasil yang lebih maksimal.
Belum lagi, ujarnya, besarnya potensi pariwisata di dalam
daerah, serta munculnya multiplayer effect
lain yang berkaitan dengan ekonomi kreatif. “Bukan satu pihak yang bertanggung
jawab pada upaya meningkatkan jumlah wisatawan ini,” tegasnya.
Belum lagi dengan tingginya frekuensi penerbangan dari dan
ke NTB. Termasuk yang baru-baru ini dengan pengisian rute BIL-Bima dan
BIL-Sumbawa oleh Garuda, baginya akan menjadi magnet yang akan memudahkan wisatawan
untuk datang dan mengunjungi seluruh pelosok daerah di NTB.
Meski sebenarnya kendala utama akses menuju lokasi-lokasi
wisata masih terkait infrastruktur pendukungnya. Namun kebijakan pemerintah
provinsi dengan membantu pemerintah kabupaten/kota dalam mendukung anggaran dan
pembenahan infrastruktur, pihaknya yakin kunjungan wisatawan akan terus
meningkat.
“Walaupun dalam UU, kewenangan provinsi hanya promosi,
selanjutnya untuk penataan adalah kabupaten/kota. Tetapi gubernur kebijakannya
memberi dukungan anggaran,” katanya sambil menyebut bahwa yang demikian itu
adalah upaya untuk meningkatkan arus wisatawan di NTB.
Di
tempat terpisah, dari 19 pintu masuk utama wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia, pintu
masuk melalui Bandara Internasional Lombok (BIL) menempati posisi tertinggi.
Berdasarkan data, presentase kenaikan tertinggi tercatat di pintu masuk BIL sebesar
171,18 persen pada semester pertama 2014. Sementara itu, total angka kunjungan wisatawan, baik domestik dan mancanegara ke NTB
pada semester pertama 2014 mencapai 752.347 orang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB,
Drs. Muhammad Nasir mengatakan, sesuai dengan rilis dari Kementerian Pariwisata
dan ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), tingkat kunjungan wisman melalui pintu
masuk BIL mencapai 171 persen lebih. “Karena ada penerbangan langsung ke BIL
dari Singapura, Australia dan Malaysia,”
ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, dari Januari-Juli 2014, jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara (wisman) yang masuk ke Indonesia mencapai 5,33 juta, meningkat 9,37
persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama 2013. Namun,
ada yang menarik dari data BPS tersebut, kenaikan tertingi kunjungan wisman
bukan ada di pintu masuk Bandara Ngurah Rai Bali, melainkan di Bandara
Internasional Lombok (BIL) NTB.
Nasir mengatakan, angka kunjungan wisman ke NTB masih didominasi wisatawan asal Australia, Jepang, Malaysia dan Tiongkok. Tingginya angka kunjungan wisatawan asal Malaysia dikarenakan bertambahnya jumlah freakuensi penerbangan langsung ke negeri jiran tersebut. Di mana, semula penerbangan langsung BIL-Kuala Lumpur sebanyak tujuh kali sehari. Namun kini frekuensinya 10 kali dalam seminggu.
Secara keseluruhan, lanjutnya, total angka kunjungan
wisatawan ke NTB periode Januari-Juli mencapai 752.347 orang. Target kunjungan
wisatawan tahun ini sebanyak 1,4 juta orang. Artinya, kata Nasir, sebesar 50,7
persen target kunjungan wisatawan sudah terpenuhi.
Dari total angka kunjungan wisatawan semester pertama
2014 ini, masing-masing sebanyak 334.406 wisman dan 417.941 wisatawan domestik.
Dengan rincian jumlah angka kunjungan wisman pada Januari
sebanyak 45.715 orang, Februari 40.774 orang, Maret 43.845 orang, April 53.764
orang, Mei 66.190 orang dan Juni sebanyak 84.118 orang.
Sementara
jumlah angka kunjungan wisatawan domestik pada Januari sebanyak 108.551 orang,
Februari 97.095 orang, Maret 105.129 orang, April 124.233 orang, Mei 142.279
orang dan Juni sebanyak 175.060 orang.
(Suara NTB)
No comments:
Post a Comment