Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menerima rombongan FKPT NTB di ruang kerjanya, Jumat (26/2/2016). Gubernur meminta agar jalur teroris ditutup. |
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi meminta kepada Ketua
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTB dan pihak terkait menutup
jalur-jalur penyebarluasan paham radikalisme di NTB. Salah satu caranya dengan
jalan membuat buku yang isinya mengupas secara detail pengertian dari paham
radikalisme dan terorisme serta membantah kebenaran dari dalil yang mereka
gunakan.
“Saya dukung pelaksanaan apel siaga ini, tapi kalau bisa ada
bentuk lain untuk mencegah penyebarluasan paham ini. Misalnya dengan membuat
tulisan tentang apa itu terorisme. Sebarkan tulisan itu ke media sosial dan
kesekolah-sekolah dalam bentuk buku,
agar pemuda-pemuda ini bisa membacanya. Pemikiran harus dilawan dengan pemikiran, tulisan harus dilawan dengan tulisan”, tegasnya saat menerima rombongan FKPT NTB yang dipimpin Drs. H. Lalu Mudjitahid di ruang kerjanya, Jumat (26/2/2016).
agar pemuda-pemuda ini bisa membacanya. Pemikiran harus dilawan dengan pemikiran, tulisan harus dilawan dengan tulisan”, tegasnya saat menerima rombongan FKPT NTB yang dipimpin Drs. H. Lalu Mudjitahid di ruang kerjanya, Jumat (26/2/2016).
Hadir juga Kepala Bakesbangpoldagri NTB Drs.
H. L. Bayu Windia, MSi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB H. Sulaiman
Hamid, Kepala Dinas Dikpora NTB H. Rosiady Sayuti dan lainnya.
Gubernur juga menginstruksikan kepada Kakanwil Kemenag NTB, H.
Sulaiman Hamid, dan Kepala Dikpora H.
Rosiady H. Sayuti membuat aturan tertulis mengenai larangan membawa ponsel bagi
pelajar SMA/Madrasah sebagai bentuk menangkal penyalahgunaan dalam mengakses
berita-berita terkait paham radikalisme dan terorisme ini.
Sementara Kepala BakesbangPoldagri NTB Lalu Bayu Windia
mengundang Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi untuk hadir di acara Apel
siaga atau Deklarasi Menangkal Paham Radikalisme dan Terorisme yang akan
diselenggarakan pada tanggal 4 Maret nanti.
Bayu menjelaskan, kegiatan atas kerjasama antara FKPT NTB,
Bakesbangpoldagri, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB, Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB dan sejumlah Perguruan Tinggi serta
sekolah/madrasah se-NTB ini rencananya akan dihadiri 3000 mahasiswa dan
pelajar. “terkait radikalisme ini,
banyak remaja di kabupaten dan kota melakukan kegiatan sendiri sebagai bentuk
penolakan terhadap paham ini. Sepertinya remaja-remaja ini ingin ada dukungan
dari pemerintah provinsi kita,” paparnya.
Adapun target sasaran dari kelompok-kelompok yang ingin
menyebarluaskan paham ini ke mahasiswa yaitu melalui dakwah agama yang diadakan
di kampus-kampus dan memanfaatkan media sosial dalam menyebar materi dan dalil
yang berkenaan dengan paham tersebut yang belum diketahui kebenarannya. (*)
No comments:
Post a Comment