Proses pembuatan gula semut di Desa Kekait Kecamatan Gunungsari Lombok Barat |
KEBERADAAN pohon aren yang tumbuh subur di Desa Kekait Kecamatan
Gunungsari Lombok Barat (Lobar) telah lama dimanfaatkan masyarakat mulai dari batang sampai
buahnya. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra pembuatan gula aren terbaik
di Lombok, karena
melimpahnya bahan baku air nira yang diolah menjadi gula aren. Bentuk gula aren
yang dulunya hanya berupa gula batok atau gula bumbung sejak beberapa tahun
terakhir mulai dilakukan inovasi menjadi gula semut yang bernilai ekonomi
tinggi.
“Kalau pembuatan gula yang biasa dijual di pasaran itu
memang sudah lama, tetapi produksi gula semut itu baru dilakukan sejak tahun
2009 silam,” cerita H. Mustaan, salah satu produsen gula semut Bukit Tuan sekaligus pengepul gula merah di Kekait kepada Ekbis NTB, Sabtu (21/4/2018).
Ia menjelaskan di desanya ada hampir 300-an orang yang
menggantungkan hidupnya dari membuat gula merah berbagai bentuk dan hampir 114
orang yang sekarang ini dibinanya menjadi pembuat gula semut. Makanya tidak
heran Desa
Kekait dikenal sebagai Desa Aren yang termasyhur sejak dulu, karena potensi aren yang
melimpah.
Mustaan menjelaskan, proses pembuatan gula semut lebih
sulit dibandingkan membuat gula batok maupun gula bumbung, karena prosesnya yang lama.
“Gula semut tidak bisa dibuat dari gula batok atau bumbung yang dihancurkan
lalu diubah menjadi gula semut karena pasti rasanya berbeda,” terangnya.
Air nira yang diperoleh dari petani sebelumnya harus
langsung diproses menjadi gula karena rasa dan kualitas gula sangat tergantung
pada kesegaran bahan baku. Tapi tidak serta merta langsung berubah menjadi gula
semut, karena
proses pengadukannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Untuk bisa menjadi gula semut dibutuhkan waktu sampai
7-8 jam untuk mengaduknya baru bisa jadi,karena air niranya disaring terlebih
dahulu untuk menghilangkan kotoran yang mungkin ikut” jelas Mustaan.
Proses pembuatan gula semut, imbuhnya, sudah dilakukan
secara semi-modern tetapi masih dengan sentuhan tradisional. Dalam sehari, satu
pembuat gula semut bisa menghabiskan 20 liter air nira yang menghasilkan 3 kg
gula. Makanya pemasaran gula semut dan gula aren ini tetap lancar setiap hari
terutama menjelang bulan puasa seperti sekarang ini.
Gula semut produksi khas Kekait Lombok Barat |
Ia membandingkan harga gula merah batok atau bumbung
yang hanya dihargai Rp 45 ribu untuk ukuran 1,5 kg, sedangkan gula semut
dihargai Rp 40 ribu/kg-nya. Apalagi potensi pasarnya sangat terbuka, dimana
dirinya baru-baru ini mendapat tawaran untuk mengekspor gula semut untuk
pasaran Eropa.
Mustaan menceritakan tawaran itu bermula dari dirinya
mengikuti pameran dari Kementerian PDT di Malaysia dan menarik minat pengusaha dari
Swiss yang tertarik akan produk gula semutnya. “Mereka tertarik akan produk
gula semut ini, karena memang di sana sedang tren untuk konsumsi gula
semut ini,” akunya.
Pengusaha tersebut meminta jumlah pengiriman gula
semut yang cukup banyak mencapai 5 kontainer tetapi ditolaknya karena dirasa
terlalu banyak sebab produksi belum mencapai nilai tersebut. “Dari hitung-hitungan saya,
kalau semua pembuat gula semut mampu menghasilkan 3 kg/hari di NTB khususnya
Lombok, hanya mampu produksi 2 kontainer atau 40 ton saja,” jelas Mustaan.
Pihaknya sudah menemukan kesepakatan untuk melakukan
ekspor dengan jumlah segitu dan sebenarnya dirinya diminta mulai mengirim di
bulan-bulan ini. Tetapi karena berbagai pertimbangan terutama pasar lokal yang
sedang butuh, pengiriman ditunda sampai akhir puasa nanti.
Oleh karena itu, sekarang ini pihaknya sedang berupaya
untuk mengajak pembuat gula semut yang berada di semua kabupaten di Lombok
untuk bekerjasama memenuhi permintaan tersebut. “Saya juga sudah meminta
bantuan dinas terkait untuk mengumpulkan pembuat gula merah agar lebih
terintegrasi,” kata Mustaan.
Dirinya juga sudah mulai mengurus persyaratan ke Dinas Perdagangan untuk penerbitan
SKA ekpor gula semut ini jika jadi. Karena dirinya memang ingin mengangkat nama
daerah bahwa produk gula merah NTB tidak kalah saing dengan daerah lainnya.
“”Setidaknya kalau ini jalan, banyak lapangan pekerjaan yang akan tercipta
karena ini memang sangat memberdayakan masyarakat pedesaan,” sebutnya. (Uul Efriyanti Prayoba/Ekbis NTB)
1 komentar:
link alternatif sbobet 31xcb
Post a Comment