KEPALA Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, S.H. M.H., melakukan
lawatan ke tokoh budaya Sumbawa, Aries Zulkarnain, pekan kemarin. Dalam
kesempatan itu, Aries mengaku prihatin melihat berbagai persoalan pelik yang
dihadapi bangsa. “Kualitas hidup bangsa ini terdegradasi seiring lemahnya
penghargaan kita pada nilai-nilai budaya luhur,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang
diterima.
Ia menambahkan krisis moral dan disintegrasi merupakan contoh
persoalan dimaksud. Praktik amoral seperti korupsi makin kerap menghiasi ruang
publik. Padahal dalam sudut pandang budaya itu adalah aib besar.
Aries juga menjelaskan berbagai konflik antar golongan dapat
diredam melalui kesepahaman jika memiliki akar budaya dan ikatan yang sama.
“Sejak dulu, masyarakat kita sudah terbiasa hidup rukun berdampingan dalam
keberagaman,” ujarnya.
Dalam ha ini, pihaknya menegaskan, museum bisa menjadi salah satu
episentrum pendidikan budaya. “Koleksi museum bukan sekedar pajangan, ia sarat
akan pesan moral. Banyak cerita masa lalu yang secara esensial masih relevan
hingga saat ini,” katanya. “Perlu upaya serius memperhatikan keberadaan museum,
baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota” tambahnya.
Tantangan yang dihadapi, bagaimana membuat koleksi museum
lebih menarik sesuai perkembangan zaman. Oleh karena itu, menurut Aries,
transformasi digital merupakan keniscayaan. “Intinya, buatlah pameran koleksi
jadi lebih menarik dan relevan,” tutupnya.
Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam mengamini pandangan
Aries, dengan menyatakan “Visi museum kali ini memang terkait transformasi
digital, sehingga diharapkan selain informatif, juga bisa lebih menyenangkan,”
ujarnya.
Pihaknya sekarang ini sedang melakukan berbagai upaya dalam
membangun jejaring museum se-NTB. “Kita sedang mendorong pembentukan museum di
seluruh kabupaten/kota se-NTB, juga museum komunitas di tingkat desa,”
tegasnya.
Kegiatan tersebut dibingkai dalam tema gerakan ‘Kotaku
Museumku, Kampungku Museumku’.
Selain meningkatkan jumlah museum yang ada, inisiatif ini juga
berupaya meningkatkan peranan komunitas dalam membangun serta menghidupkan
museum. “Dengan begitu, keberlanjutan dan peran museum bisa lebih
terjaga,” terangnya. (Marham)
0 komentar:
Post a Comment