General Manager (GM) PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (PT.
AP I BIL), Pujiono mengatakan, pihaknya sudah menerima surat resmi dari manajemen Jestar Airways terkait
dengan rencana penutupan sementara rute penerbangan langsung Perth-Lombok pada
16 Oktober 2014 mendatang.
‘’Untuk Jestar surat resminya memang demikian. Tetapi bukan menutup rute itu,
tapi sementara berhenti.
Sambil lihat potensi pasarnya,” kata Pujiono dikonfirmasi usai menghadiri
peringatan Hari Perhubungan Nasional di Kantor Dishubkominfo NTB,
Rabu (17/9/2014).
Dikatakan, surat resmi rencana Jetstar menghentikan sementara rute
Perth-Lombok itu sudah diterima pihaknya beberapa bulan lalu. Namun, pada saat kedatangan
Wakil Menteri Transportasi Australia saat pertemuan bilateral antara Indonesia
dan Australia beberapa waktu lalu di BIL bahwa mereka memberikan harapan tidak
hanya Jetstar yang akan melayani rute ke Lombok.
Untuk keberlanjutan penerbangan ini, katanya memang harus ada kerjasama
antara pemerintah daerah dengan Jetstar .”Harus ada kerjasama apa yang bisa
diberikan kepada mereka, dan apa kontribusinya kepada kita. Kalau saya selaku
pengelola bandara sudah memberikan diskon cukup besar untuk parkir, landing
pesawat yang mencapai 60
persen,”terangnya.
Jika dilihat berdasarkan load factornya,
kata Pujiono, tingkat keterisian kursi (load
factor) Jetstar selama ini antara 70-80 persen. Namun, dalam bisnis
penerbangan bukan hanya dilihat load
factor saja. Karena ada efek-efek lain yang dipertimbangkan.
“Ada efek-efek lain yang dipertimbangkan karena sampai sekarang mereka
belum berani mengangkat cargo. Barangkali belum ada yang bisa dijual di sini
atau di sana,”katanya.
Sebagai pengelola bandara, pihaknya berharap rencana Jetstar menutup
sementara rute penerbangan langsung yang dibuka 24 September 2013 lalu itu ada perubahan. Pasalnya, penerbangan
internasional merupakan andalan di BIL.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB,
Drs. Agung Hartono, M.STr mengungkapkan tingkat keterisian kursi penumpang rute
Perth-Lombok yang dilayani maskapai penerbangan Jetstar Airways mencapai 80
persen. Munculnya rencana maskapai itu menutup sejumlah rute penerbangan
internasionalnya, menurut Agung karena
mereka mengalami kondisi internal yang
kurang baik.
Ia menyebutkan, dari kapasitas Jestar yang mencapai 181 shift, jumlah penumpang antara 170-175
orang. Kondisi ini menurutnya terbilang cukup bagus sehingga pada pertemuan
bilateral membahas masalah transportasi antara pemerintah Indonesia dengan
Australia pada Agustus lalu di BIL,
Pejabat Kementerian Transportasi
Australia justru mendorong agar frekuensi penerbangan Perth-Lombok
terus ditingkatkan.
Harapannya bisa setiap hari ada penerbangan langsung dari Lombok ke negeri
Kanguru. (Suara NTB)
No comments:
Post a Comment