Rumput laut yang dijemur di Pantai Seriwe Jerowaru Lombok Timur NTB terserang penyakit rontok. |
Kepala Desa Seriwe, Abdul Hamid menyebutkan, sebagian besar warga Seriwe menggantungkan nasib
pada budidaya rumput laut. Namun setelah beberapa tahun terakhir ini, produksi
rumput laut terus menurut dan menjadikan 489 KK yang menukuni usaha ini menaruh harapan besar adanya uluran tangan
pemerintah dalam menangani persoalan penanganan penyakit rumput laut ini.
“Kita mengharapkan adanya bantuan subsidi bibit dari pemerintah,’’
harapnya. Selain itu, warga juga
terkendala tempat menjemur. Kualitas rumput laut yang dijual ke pengumpul pun
masih kurang karena terbatasnya lantai jemur yang memadai.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Lotim, M. Tasywiruddin yang dikonfirmasi secara
terpisah mengakui, rumput laut banyak diserang penyakit. Katanya, penyakit rontok dalam istilah warga ini karena
pengaruh lingkungan. Disebutkan Kadislutkan, penyakit rumput laut yang
sudah lama ini disebut ice-ice, yakni
rumput laut terlihat memutih dan mudah rontok.
Munculnya penyakit tersebut karena faktor lingkungan yang sudah tidak
bersih. Dimana, tanaman jenis rumput laut ini membutuhkan kawasan yang bersih.
Pantauannya di sejumlah lokasi budidaya rumput laut, jarang warga membersihkan area budidayanya dari sampah organik yang ada di
perairan.
Beberapa waktu lalu, peneliti dari Litbang pernah pula datang meninjau dan mengaku sangat
menyayangkan kondisi lingkungan yang sangat kotor. Tidak
heran hasil budidaya pun mengalami penurunan. “Karena rumput laut ini kan
jenis alga yang butuh zat hara. Kalau kotor, berpengaruh pada daya tahan
rumput laut,” tegasnya.
Lokasi tembat budidaya rumput laut disarankan Tasywir harus steril dari
gangguan sampah dan kotoran-kotoran organik yang akan mengganggu pertumbuhan
rumput laut. Selain karena penyebab lingkungan kotor, pertumbuhan rumput laut juga
dipengaruhi iklim.
Agar bisa mempertahankan budidaya, masyarakat harus menyadari pentingnya lingkungan yang
bersih. Dislutkan Lotim pun terus berusaha melakukan sosialisasi ke masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan. (Suara NTB)
No comments:
Post a Comment