Tarian Cupak Gerantang di Festival Senggigi |
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengupayakan Festival Senggigi di masa mendatang bisa masuk event berskala nasional. Karena festival ini memiliki daya magnet bagi wisatawan, lantaran Senggigi diketahui destinasi pariwisata yang dikenal mendunia.
Hal ini disampaikan, Direktur Promosi
Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf Tazbir, SH, M.Hum, dalam sambutannya saat
Pembukaan Festival Senggigi, Rabu (24/9/2014) sore. Hadir dalam acara itu, Bupati
Lobar Dr. H. Zaini Arony, FKPD, kepala SKPD, pelaku pariwisata dan tokoh
masyarakat serta segenap peserta dari seluruh daerah di Pulau Lombok dan luar
daerah.
Pembukaan Festival Senggigi kali ini berbeda dari sebelumnya, karena
kali ini ratusan wisatawan asing ikut ambil bagian, baik sebagai tamu dan
peserta parade seni dan budaya. Tidak itu, saja jenis kegiatan dalam event ini beragam, sehingga menyedot
ribuan pengunjung.
Tazbir menilai, festival ini sebagai
instrumen yang penting dalam rangka memajukan pariwisata daerah. Senggigi
dikenal merupakan kawasan wisata yang lebih dikenal daripada NTB itu
sendiri. “Orang tahu Senggigi, tapi orang tak tahu NTB,” terangnya.
Ia tak memungkiri Lobar khususnya
Sengigi memiliki magnet besar bagi wisatawan. Oleh karenanya Senggigi berbeda
dengan tempat lain, ketika melaksanakan festival setengah mati mencari tamu,
akan tetapi di Senggigi berbeda justru banyak wisatawan asing, sehingga Pemda
tinggal membuat festival untuk menggaet mereka. “Ke depan festival ini kita
buat lebih menasional,” janjinya.
Selain itu, ujranya, pihak
Kemenparekraf akan menjual Festival Senggigi melalui promosi pariwisata dalam
negeri. Ia sangat berharap agar Festival Senggigi menjadi salah satu yang
terbaik dan mewakili NTB di nasional. “Kita coba besarkan nanti bareng-bareng
dengan pemerintah provinsi dan juga dengan Pemkab Lobar,” imbuhnya.
Dengan pelaksanaan festival yang
menyuguhkan budaya dan seni, ia yakin Festival Senggigi akan lebih banyak
menyedot pengunjung. Karena pasti wisatawan asing yang menyaksikan festival ini
akan cerita kepada keluarga dan kerabatnya di negaranya. “Itulah yang kita
harapkan,” katanya.
Khusus Lobar dinilai sebagai salah
satu magnet pariwisata NTB, diharapkannya akan ada magnet-magnet lain
lagi di NTB. Ia ingin agar di Indonesia banyak magnet-magnet seperti Lobar,
sehingga terjadi penyebaran yang seimbang di sektor pariwisata.
Sementara Bupati Lobar, H. Zaini
Arony menyatakan, Festival Senggigi merupakan agenda tahunan atau calendar of event hasil kerjasama dengan
pelaku pariwisata, seperti BPPD maupuan ASITA NTB dan
lain-lain. Tema festival Senggigi kali ini” Harmoni Budayaku, Lestari
Alamku, Untukmu Lombok Baratku” .
Menurutnya, festival ini merupakan
media dan ruang interaksi budaya, di mana berbagai khazanah seni Lobar di
seluruh kecamatan dipertunjukkan. “Kita harus mengembangkan dua sisi penting
dalam pariwisata kita, yakni menjual keindahan alam dan keunikan
budaya,”bebernya.
Sejumlah atraksi yang ditampilkan
pada Festival Senggigi kali ini, seperti peresean, gendang beleq, tari, rudat,
kesenian dari luar seperti barongsai dan tari Reok Ponorogo. Di samping itu,
parade kesenian dari 10 kecamatan.
Ia berharap agar tahun depan Festival
Senggigi tidak saja statusnya lokal, tapi akan menjadi nasional event yang akan dilakukan oleh Kemenparekraf.
“Saya berharap tahun depan Festival Senggigi tidak saja statusnya lokal, namun event nasional,’’ harapnya.
Bupati menekankan perlunya
melestarikan nilai-nilai budaya daerah, karena dengan seni budaya akan dapat
merasakan keseluruhan warisan nenek moyang yang penuh dengan nilai-nilai
seni dan filosofi. Dari keberadaan seni dan budaya yang beragam ini pula bisa
dilihat miniatur kehidupan yang heterogen dan multi etnik.
Ia menjamin para wisatawan selama
berkunjung ke Lobar tidak akan ada gangguan keamanan di daerah ini. Karena itu
ia menekankan kepada seluruh masyarakat terlebih masyarakat yang bermukim di
kawasan wisata agar menjaga keamanan dan ketertiban. (Suara NTB)