Kalangan disabilitas di Kota Mataram membuat masker dari kain. Masker dari kain bisa menjadi solusi bagi masyarakat di tengah langkanya masker di pasaran |
Di tengah kelangkaan masker di pasaran akibat mewabahnya
virus corona tidak membuat penyandang disabilitas di Kota Mataram berhenti
berkreasi. Di bawah bimbingan Lombok Disability Center Endris Foundation,
penyandang disabilitas ini membuat masker dari kain. Bahkan, masker yang dibuat
penyandang disabilitas ini sudah disalurkan secara gratis pada warga yang
membutuhkan.
Ketua Endris Foundation, Endri Susanto dalam siaran pers
yang diterima, Minggu (22/3/2020),
menjelaskan, pembuatan masker ini bertujuan untuk mengantisipasi peyebaran
virus corona atau Covid- 19 melalui udara. ‘’Secara ekonomi kita ingin program
atau project ini ditiru oleh semua penjahit di seluruh Indonesia untuk membuat masker
yang dapat dikerjakan didalam ruangan atau di rumah tanpa harus berinteraksi
dengan dunia luar,’’ ujarnya.
Nantinya, masker yang dibuat sendiri, dapat digunakan untuk
diri sendiri, keluarga bahkan dapat menjadi penunjang peningkatan ekonomi tanpa
harus berpikir takut beraktivitas di luar. Apalagi, hasil pembuatan masker
dapat dijual, karena saat ini banyak masyarakat yang membutuhkan masker,
sementara di satu sisi masker menjadi barang langka pascawabah virus corona
yang mendunia.
Dalam membuat masker ini, ujarnya, pihaknya melibatkan
penjahit-penjahit disabilitas. Selain dapat meningkatkan ekonomi mereka, juga
menjadi salah satu solusi untuk membantu masyarakat dalam mempermudah
mendapatkan masker. ‘’Program ini sudah kami mulai sejak awal bulan Maret 2020
lalu dengan melibatkan lima orang pejahit difabel, per satu penjahit dapat
menghasilkan 50 pcs masker per harinya,’’ terangnya.
Diakuinya, hingga saat ini jumlah produksi yang sudah
dihasilkan sebanyak 1.500 pcs masker dengan berbagai model dan jenis. Bahkan, sudah
disalurkan secara gratis untuk pasien dan keluarga pasien dampingan Yayasan
Endris. Untuk itu, pihaknya menargetkan satu miliar masker dapat diproduksi
untuk membantu masyarakat. Pihaknya juga berharap pemerintah juga mengadopsi
program ini dengan melibatkan semua penjahit di seluruh Indonesia, sehingga
donasi atau bantuan masker dapat lebih banyak untuk masyarakat.
Dicontohkannya, saat ini ada sekitar 2 juta penjahit di
Indonesia dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa lebih. Jika
semua terlibat maka program ini akan menjadi salah satu solusi bagi masyarakat
Indonesia dalam mengatasi ancaman wabah virus corona.
‘’Semangat kami adalah bergotong royong untuk mebuat masker
untuk seluruh masyarakat Indonesia, dengan harapan program ini didengar dan
diikuti oleh Presiden Republik Indonesia agar melibatkan dan menginstruksikan
seluruh penjahit di Indosesia untuk terlibat langsung dalam membantu pemerintah
dan masyarakat,’’ tambahnya. (Marham)
0 komentar:
Post a Comment