Be Your Inspiration

Friday, 27 March 2020

Langka, Penyandang Disabilitas di Lombok Buat Masker

Kalangan disabilitas di Kota Mataram membuat masker dari kain. Masker dari kain bisa menjadi solusi bagi masyarakat di tengah langkanya masker di pasaran

Di tengah kelangkaan masker di pasaran akibat mewabahnya virus corona tidak membuat penyandang disabilitas di Kota Mataram berhenti berkreasi. Di bawah bimbingan Lombok Disability Center Endris Foundation, penyandang disabilitas ini membuat masker dari kain. Bahkan, masker yang dibuat penyandang disabilitas ini sudah disalurkan secara gratis pada warga yang membutuhkan. 

Ketua Endris Foundation, Endri Susanto dalam siaran pers yang diterima, Minggu (22/3/2020), menjelaskan, pembuatan masker ini bertujuan untuk mengantisipasi peyebaran virus corona atau Covid- 19 melalui udara. ‘’Secara ekonomi kita ingin program atau project ini ditiru oleh semua penjahit di seluruh Indonesia untuk membuat masker yang dapat dikerjakan didalam ruangan atau di rumah tanpa harus berinteraksi dengan dunia luar,’’ ujarnya.

Nantinya, masker yang dibuat sendiri, dapat digunakan untuk diri sendiri, keluarga bahkan dapat menjadi penunjang peningkatan ekonomi tanpa harus berpikir takut beraktivitas di luar. Apalagi, hasil pembuatan masker dapat dijual, karena saat ini banyak masyarakat yang membutuhkan masker, sementara di satu sisi masker menjadi barang langka pascawabah virus corona yang mendunia.

Dalam membuat masker ini, ujarnya, pihaknya melibatkan penjahit-penjahit disabilitas. Selain dapat meningkatkan ekonomi mereka, juga menjadi salah satu solusi untuk membantu masyarakat dalam mempermudah mendapatkan masker. ‘’Program ini sudah kami mulai sejak awal bulan Maret 2020 lalu dengan melibatkan lima orang pejahit difabel, per satu penjahit dapat menghasilkan 50 pcs masker per harinya,’’ terangnya.

Diakuinya, hingga saat ini jumlah produksi yang sudah dihasilkan sebanyak 1.500 pcs masker dengan berbagai model dan jenis. Bahkan, sudah disalurkan secara gratis untuk pasien dan keluarga pasien dampingan Yayasan Endris. Untuk itu, pihaknya menargetkan satu miliar masker dapat diproduksi untuk membantu masyarakat. Pihaknya juga berharap pemerintah juga mengadopsi program ini dengan melibatkan semua penjahit di seluruh Indonesia, sehingga donasi atau bantuan masker dapat lebih banyak untuk masyarakat.

Dicontohkannya, saat ini ada sekitar 2 juta penjahit di Indonesia dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa lebih. Jika semua terlibat maka program ini akan menjadi salah satu solusi bagi masyarakat Indonesia dalam mengatasi ancaman wabah virus corona.

‘’Semangat kami adalah bergotong royong untuk mebuat masker untuk seluruh masyarakat Indonesia, dengan harapan program ini didengar dan diikuti oleh Presiden Republik Indonesia agar melibatkan dan menginstruksikan seluruh penjahit di Indosesia untuk terlibat langsung dalam membantu pemerintah dan masyarakat,’’ tambahnya. (Marham)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive