Be Your Inspiration

Sunday, 18 June 2023

BPSDM NTB Luncurkan Bakti Stunting di Pringgasela Lombok Timur

SERAHKAN - Sekretaris BPSDMD Provinsi NTB Lalu Wahyudi Adiguna (kanan) menyerahkan bantuan telur pada perwakilan pemerintah desa di Kecamatan Pringgasela. Bantuan telur ini akan diberikan pada masyarakat untuk mencegah stunting. 

DALAM upaya menekan angka stunting di NTB hingga 14% menjadi program Pemprov NTB, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi NTB turut serta mendukung Percepatan Penurunan Stunting di Posyandu Desa Aik Dewa, Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur pada Jumat 16 Juni 2023.

BPSDM Provinsi NTB yang dinahkodai   Dr. Ashari, S.H, M.H., ini diwakili Sekretaris  Lalu Wahyudi Adiguna, S.Pi., MM., didampingi oleh Kasubag Program, Kasubag Keuangan, Kasubag Umum dan perwakilan bidang teknis melakukan pendampingan penurunan angka stunting  di wilayah itu.

Di Kecamatan Pringgasela  terdapat 2 puskesmas dan terdiri dari 10 desa dan  98  Posyandu dengan jumlah kasus stunting sebanyak 931 kasus  (pendek sebanyak 718 kasus dan sangat pendek sebanyak 213 kasus) dengan persentase sebanyak 15,03 %.

‘’Jumlah kasus stunting yang paling banyak terdapat di Desa  Pengadangan yaitu sebanyak 213 kasus , tapi kalau dilihat dari persentasenya  yang paling tinggi terdapat di Desa Jurit Baru yaitu 23,77 %. Untuk itu, perlunya sinergi dari berbagai stakeholder dan diisi dengan melakukan sosialisasi penurunan angka stunting di posyandu – posyandu,’’ ujar Bang Yudi sapaan akrabnya.

Dalam menekan angka stunting bagian dari menata masa depan bangsa, pihaknya menargetkan dan akan mensukseskan untuk akhir tahun 2023 angka stunting di NTB bisa turun menjadi 14 persen sesuai target Pemprov NTB. "Kalau anak-anak kita stunting, konsekuensinya masa depan mereka akan terkendala," ungkapnya.

Karena itu, stunting menurutnya tidak bisa dianggap remeh, asupan gizi anak harus diperhatikan dengan baik, terutama lima tahun pertama usia pertumbuhannya.

"Ini penting, stunting ini tidak bisa kita anggap remeh, jangan sampai anak-anak kita makanannya tidak terkontrol  tapi mari perhatikan protein hewani (telur)  menjadi asupan hariannya agar anak-anak kita sehat," sambungnya.

Intervensi yang dilakukan BPSDM kali ini dengan  memberikan protein tambahan berupa telur bagi bayi dan balita yang diterima secara simbolis oleh perwakilan dari ibu bayi di Pringgesela yang menjadi sasaran dengan bantuan Pengurus TP.PKK Pringgasela untuk didistribusikan kepada target sasaran setempat.

Dalam kesempatan ini BPSDMD Provinsi NTB memberikan bantuan sejumlah 300 butir telur, BPSDM Kabupaten Lombok Timur 300 butir telur, serta stakeholder yang lain sejumlah 300  butir telur.

Usai pemberian bantuan BPSDM Pemprov langsung melakukan  rapat koordinasi dan evaluasi terkait rencana aksi penurunan angka stunting,  rapat teknis ini dipimpin langsung Sekretaris BPSDM Lalu Wahyudi bersama 13 stakeholder lainnya. 

Rapat ini tentu untuk mengambil langkah-langkah strategis guna menggalang  kekompakan tim dan kolaborasi yang nyata dan kuat di lapangan, sehingga semua program kegiatan nantinya dapat secara tajam mencegah dan menurunkan angka stunting.

Dalam kesempatan ini juga dipetakan langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk menurunkan angka stunting oleh para stakeholder serta evaluasi terhadap target-target capaian juga langkah-langkah strategis untuk dikerjakan secara bersama-sama.

Langkah kongkrit ke depannya akan dilakukan seperti mengintensifkan sosialisasi pencegahan stunting dan pernikahan dini dalam bentuk “Ngaji Stunting” yang akan diintegrasikan dalam kegiatan Posyandu minimal sekali dalam seminggu. BPSDMD juga akan memfasilitasi Seminar Parenting dan Pengolahan Bahan Makanan Berprotein bagi Ibu-Ibu dan remaja usia menikah dalam rangka mencegah stunting. (Marham)

Share:

Banyak Event Berskala Internasional, Pengusaha Kekurangan Stok Kopi Khas NTB

Petani di KLU sedang memetik kopi. Potensi kopi di NTB cukup besar, namun belum mampu memenuhi pesanan pengusaha yang cukup banyak, sehingga harus mendatangkan kopi dari luar daerah.

MESKI NTB dikenal sebagai salah satu penghasil kopi di Indonesia. Bahkan, kopi asal NTB juga diekspor ke beberapa negara. Namun, kebutuhan kopi di NTB terus meningkat, sehingga banyak tempat angkringan atau warung kopi yang kehabisan stok kopi.

Bahkan, dalam memenuhi kebutuhan kopi bagi para pengunjung atau wisatawan di NTB,terutama saat event-event berskala besar, seperti World Superbike (WSBK), Motocross Grand Prix (MXGP), MotoGP, pengusaha kopi lokal harus mendatangkan kopi dari luar NTB.

‘’Seiring dengan dunia pariwisata sekarang, mari kita perbanyak petani kopi perbanyak menanam kopi, meningkatkan kualitas kopi dari hulu sampai hilir. Apalagi adanya event-event ini kan kopi lokal kurang terpaksa ngambil kopi-kopi luar, seperti dari Kintamani, Bali dari Ijen, Sumatera hingga Jawa Tengah,’’ ungkap Sekretaris Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) Provinsi NTB M. Huzaini Areka, Selasa, 13 Juni 2023.  

Menurutnya, saat ada event internasional di NTB, pengusaha diharap tidak terlalu kaku dalam menyiapkan kopi bagi para pengunjung. Apalagi, para penikmat kopi ingin merasakan sensasi saat minum kopi. Selain minum kopi khas NTB, mereka juga butuh menikmati dari luar, seperti dari Bali, Flores, Pulau Jawa, Sulawesi dan lainnya . ‘‘Tapi tetap kita menjadi kopi wajibnya adalah kopi lokal, baik yang Kopi Tepal, Kopi Tambora, Sembalun dan lainnya,’’ terangnya.

Mantan anggota DPRD NTB ini mengakui, jika kopi NTB secara umum sangat diminati, sehingga para pengusaha kopi sering kehabisan stok. Dalam mensiasati hal ini, pihaknya terpaksa mendatangkan kopi dari luar daerah, karena setiap ada pasokan kopi dari petani, selalu habis.

‘’Itu sangat diminati oleh semua orang, baik orang kita lokal maupun orang luar, bahkan luar negeri. Stoknya selalu habis, sudah habis sudah diborong. Diborong oleh kita sendiri, para pelancong,  bisnis online order, sehingga kita sendiri (pengusaha, red) sering kekurangan,’’ akunya.

Untuk itu, pihaknya berharap pada pemerintah daerah supaya bisa menyiapkan kopi yang selalu siap setiap saat. Dalam hal ini, pemerintah perbanyak petani menanam kopi dan menambah luas penanaman. Apalagi NTB sangat subur untuk menanam kopi, baik dari ketinggian mdpl 200, sampai dengan mdpl 2.000 belum tergarap.  

‘’Satu-satunya cara adalah pemerintah harus intervensi tidak bisa mengharapkan natural dari petani sendiri. Pemerintah harus punya gerakan. Misalnya buat gerakan menanam sejuta pohon kopi . Kita berkolaborasi dengan Asosiasi kopi Indonesia NTB, Dinas Pertanian petani dan lainnya, kalau sudah itu nah baru aman,’’ klaimnya.

Memperbanyak menanam kopi ini penting dilakukan, karena NTB memiliki banyak event berskala internasional, sehingga membutuhkan banyak kopi. Hal ini juga merupakan peluang besar bagi petani dan juga pengusaha lokal dalam memanfaatkan potensi yang ada. (Marham)


Share:

Thursday, 15 June 2023

Ikuti Lomba Tingkat V, Duta NTB harus Pertahankan Nama Baik Daerah

Sekda NTB H. Lalu Gita Ariadi melepas Kontingen LT V Gerakan Pramuka NTB untuk mengikuti Lomba Tingkat Regu Pramuka Penggalang Lima (LT-V) Kontingen Kwarda Pramuka, Kamis (15/6/2023) sore

Sekretaris Daerah NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., didampingi Ketua Kwarda Gerakan Pramuka NTB Dr. H. Fathul Gani, M.Si melepas secara resmi peserta Lomba Tingkat Regu Pramuka Penggalang Lima (LT-V) Kontingen Kwarda Pramuka, Kamis (15/6/2023).

Waka Bina Muda Kwarda Gerakan Pramuka NTB Firmansyah, S.Hut, M.Si., menjelaskan, Lomba Tingkat Lima  (LT.V) akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Selatan 

Dalam hal ini NTB mengirim 18 peserta 1 (satu) Pinkon dan 2 (dua) Bindamping, formasi lengkap regu Kijang (putra) delapan orang  dan Oriza Sativa (putri) 8 orang. Kontingen NTB akan dipimpin Muhammad Shodqul Ashri, SP.

Lomba Tingkat V tahun ini akan dilaksanakan selama tujuh hari dari tanggal 17 sampai tanggal 23 Juni tahun 2023. Peserta dari NTB akan berkompetisi dengan  500 peserta dari seluruh Indonesia.

Sementara Sekda NTB H. Lalu Gita Ariadi sangat mengapresiasi kesiapan peserta LT V. pihaknya berharap kontingen NTB mampu mempertahankan nama baik daerah. ‘’Selaku duta - duta Nusa Tenggara Barat, sebagai duta harus menunjukkan sikap Keperibadian yang baik ,  dan insya Allah akan memberikan penampilan yang terbaik dari NTB,’’ harapnya

Sekretaris Mabida NTB ini juga berpesan pada pelatih,  pembina dan pengurus Kwarda  terus bekerja keras guna membumikan kepanduan di Bumi Nusantara ini. Apalagi di masa yang akan datang  peran keberadaan penanaman nilai kepramukaan  masih sangat dibutuhkan dan akan bermanfaat.

‘’Mudah mudahan apa yang kita ikhitarkan dan harapkan dari kerja kerja yang sudah kita lakukan ini akan mencapai hasil yang opimal serta mendapat ridho Allah SWT,’’ harapnya. (MARHAM)
Share:

Sunday, 11 June 2023

Desa Wisata Ende, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut Lombok Tengah Tujuan Berwisata

KEBERADAAN objek wisata di Kabupaten Lombok tengah bagian Selatan pada hari libur dan cuti bersama, 31 Mei 2023  cukup ramai dikunjungi para wisatawan. Salah satunya di Desa Wisata Ende Desa Sade Kecamatan Pujut.

Desa wisata ini menjadi tujuan berkunjung dari anak-anak sekolah yang menggelar perpisahan setelah selesai mengikuti ujian sekolah. Mereka ingin tahu seperti apa desa, rumah adat dan juga peninggalan dari nenek moyang di masa yang lampau.

Salah satu sekolah yang menggelar perpisahan bagi anak didiknya dengan menguji desa wisata Ende adalah SDN 10 Mataram. Rombongan guru, murid dan beberapa orang tua murid melihat secara langsung bagaimana kondisi desa wisata Ende yang selama ini ada di buku pelajaran sekolah.

Di bawah koordinasi gurunya, anak-anak berinteraksi dengan ketua ataupun masyarakat yang ada di desa wisata Ende. Mereka melihat peninggalan rumah-rumah adat yang masih kental dengan nuansa tradisionalnya.

Bangunan rumah masih menggunakan kayu, berdinding pagar beratap ilalang dan berlantaikan tanah. Bahkan pada waktu tertentu, lantai tanah dibersihkan dengan menggunakan kotoran sapi yang ada di kawasan wisata Ende.

Para pengunjung juga disajikan dengan pementasan peresean oleh pemuda ataupun masyarakat yang ada di desa wisata tersebut. Selesai pementasan, para pengunjung akan memberikan uang saweran yang tidak ditentukan jumlahnya. Bahkan khusus di kalangan pelajar berapapun jumlah uang saweran tidak dipermasalahkan, yang penting para pelajar memahami tentang peninggalan nenek moyang suku Sasak.

“Kalau wisatawan mancanegara, biasanya kalau memberikan saweran di atas Rp 50 ribu. Tapi kalau anak-anak sekolah, biasanya uang saweran sebesar Rp 10 ribu. Atau berapa ikhlasnya,” ujar tokoh adat Desa Wisata Sasak Ende Papuq Lenik didampingi salah satu pemandu wisata yang ada di tempat itu.

Selain itu, para pengunjung juga dipersilakan untuk mencoba menjadi pepadu peresean. Sebagaimana pepadu profesional, mereka harus bertarung adu kemampuan dengan lawannya, meski hanya diperbolehkan memukul perisai saja.

Mereka tetap mempertahankan adat maupun tradisi yang sudah menjadi peninggalan leluhur. Rumah-rumah maupun fasilitas yang ada di tempat tersebut tidak ada perubahan seperti sebelumnya. Hal ini, ujarnya, yang menarik kunjungan wisatawan ke desa wisata Ende.

Salah satu orang tua murid,  Baiq Ika mengaku cukup menikmati kunjungan ke desa wisata ini. Adanya kunjungan ke desa wisata ini, ujarnya, menjadi bahan pengetahuan bagi anak-anak mengenai sejarah masa lalu. Termasuk para orang tua murid yang belum pernah datang ke desa wisata Ende ataupun lainnya. (ham)


 

Share:

Dorong Digitalisasi Manuskrip, Museum Negeri NTB Bangun Kerjasama dengan Perpusnas RI

 Museum Negeri NTB menerima penyerahan hasil observasi manuskrip dan pembuatan kotak pengaman oleh Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional terkait digitalisasi manuskrip, Jumat, 9  Juni 2023
MUSEUM Negeri NTB menerima penyerahan hasil observasi manuskrip dan pembuatan kotak pengaman oleh Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional terkait digitalisasi manuskrip, pada Jumat, 9 Juni 2023, di Aula Samalas Museum NTB. 

 Observasi dan digitalisasi ini merupakan kerjasama Perpustakaan Nsional dengan Museum Negeri NTB untuk melakukan pelestarian, karena Museum Negeri NTB adalah salah satu museum yang mempunyai kurang lebih 1.100 manuskrip. Dengan begitu adanya digitalisasi manuskrip ini dapat memudahkan masyarakat untuk mengetahui, mempelajari, dan menggali informasi mengenai manuskrip yang ada. 

Proses digitalisasi dan pembuatan kotak pengaman ini dilakukan selama 3 hari. Mulai dari hari Rabu sampai Kamis, dan hasil itu diserahkan langsung Kepala Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional, Dra. Made Ayu Wirayati, M. I. Kom. 

Kepala Museum NTB, Ahmad Nur Alam, S.H., M.H., menyampaikan pihaknya sangat apresiasi dengan karjasama dalam proses pelstarian ini, karena di NTB ini memliki banyak manuskrip yang perlu untuk dilestarikan. “Saya berharap kegiatan ini bisa dilakukan di kemudian hari. Dan ke depannya Perpusnas RI bisa membantu kami dalam merawat manuskrip yang ada, baik itu di museum dan juga masyarakat,” harapnya. 

 Ia mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan proses pelestarian melalui program-program yang dilakukan oleh museum. Mulai dari tempat laboratorium, sekolah Filologika, sosialisasi pada masyarakat, dan ahli bahasa aksara, yang dimana produk nantinya berupa buku. “Di akhir proses perawatan itu, kami akan melakukan seminar kajian terkait dengan manuskrip lontar,” tambahnya. 

 Pihaknya juga berharap dalam kesempatan berikutnya, Kepala Perpustakaan Nasional bisa berkunjung ke Museum Negeri NTB untuk memberikan pengarahan dan support untuk kegiatan pelestarian naskah yang dilakukan oleh museum. Sementara itu Kepala Pusat Peservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional, Dra. Made Ayu Wirayati, M. I. Kom, mengatakan manuskrip di NTB ini sangat luar biasa, karena dari sisi jumlah sangat banyak, dan mempunyai beragam jenis manuskrip. “Sehingga ke depannya kegiatan ini akan kami usulkan agar dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya”, katanya. 

Menurutnya, menyelamatkan naskah kuno merupakan tanggung jawab bersama, sehingga menurutnya, di Museum Negeri NTB perlu adakan kegiatan proses pelestarian berulang kali. "Kita saling berbagi pengetahuan, supaya ke depan naskah itu bisa selamat,” harapnya. (Marham) 
Share:

Thursday, 25 May 2023

Pertama di Dunia, Minta RT Diganti, Warga di Monjok Kota Mataram Gelar Referendum


Referendum mengganti Ketua RT di Lingkungan Monjok Perluasan, Kelurahan Monjok Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, 21 Mei 2023. 

MERASA  tidak puas dengan kepemimpinan Ketua Rukun Tetangga (RT), warga RT 06 Lingkungan Monjok Perluasan, Kelurahan Monjok Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar referendum untuk menurunkan Ketua RT 06 Lingkungan Monjok Perluasan Drs. Syahril, M.Pd. Referendum mengganti kepengurusan RT ini merupakan yang pertama di Indonesia, bahkan di dunia.

Referendum difasilitasi Kelurahan Monjok digelar dua kali. Referendum pertama digelar tanggal 7 Mei 2023 di Masjid Mutiara Islam yang berada di kompleks perumahan Griya Panda Mutiara. Warga diberikan dua opsi, Lanjut atau Berhenti untuk kepengurusan RT di kompleks tersebut. Waktu itu, suaranya berimbang, yakni 29 suara.

Dalam menyalurkan suaranya, warga didatangi ke rumah masing-masing oleh petugas Linmas Kelurahan Monjok yang membawa potongan kertas, bolpoint dan kaleng kecil sebagai tempat menaruh kertas yang sudah ditulis. Warga yang sudah selesai menyalurkan hak pilihnya kemudian memasukkan kertas ke kaleng tersebut. 

Setelah melalui proses perhitungan di halaman Masjid Mutiara Islam dan disaksikan pengurus RT dan juga warga yang menghendaki perombakan kepengurusan RT, maka yang memilih RT tetap bertugas sampai akhir masa jabatannya sebanyak 29 suara. Begitu juga warga yang menghendaki pengurus RT berhenti mengumpulkan suara yang sama, yakni 29 suara.

Akhirnya, pihak kelurahan setelah menerima aspirasi dari warga yang menghendaki dilakukan kepengurusan RT meminta dilakukan referendum ulang. Pihak kelurahan pun menyetujui dilakukan referendum ulang dua minggu kemudian, yakni tanggal 21 Mei 2023. Pada kesempatan ini kedua belah pihak menyepakati apapun hasil pada referendum kedua akan diterima dengan lapang dada. Termasuk siap melakukan islah satu sama lain.

Dari hasil referendum ulang yang digelar Minggu, tanggal 21 Mei 2023, warga yang menyalurkan suara langsung menyalurkan aspirasinya di halaman Masjid Mutiara Islam. Beda dengan sebelumnya, warga didatangi petugas Linmas dan petugas dari Lingkungan dan Kelurahan. Dengan tetap difasilitasi pihak Lingkungan dan Kelurahan, warga menyalurkan hak suaranya sejak pukul 8.30 WITA hingga pukul 9.30 WITA atau setelah semua warga menggunakan hak pilihnya. Opsi pemilihan masih seperti sebelumnya, yakni RT Lanjut atau RT Berhenti. 

Warga yang belum menggunakan hak pilihnya didatangi petugas agar segera menggunakan hak pilihnya, sehingga proses penghitungan cepat dilakukan. Setelah melalui proses perhitungan yang transparan dan langsung di hadapan kedua kubu, diperoleh hasil yang memilih kepengurusan RT berlanjut sebanyak 36 orang, kepengurusan RT berhenti 24 orang dan abstain 1 orang dengan jumlah pemilih 61 warga. Itu artinya, kepengurusan RT 06 di bawah kepengurusan Drs. Syahril, MPd., masih akan tetap berlanjut sampai masa akhir jabatan. 

Kepala Lingkungan Monjok Perluasan H. Sanusi Rifaini, pada kesempatan tersebut, menegaskan, jika warga yang memilih kepengurusan RT Berlanjut lebih banyak dibandingkan dengan warga yang memilih kepengurusan RT Berhenti. Untuk itu, pihaknya mengingatkan pada warga melaksanakan apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama. Menurutnya, hasil ini merupakan kemenangan bersama, sehingga tidak perlu lagi kasus yang terjadi seperti sekarang ini. 

Diakuinya, sebagai kepala lingkungan banyak hal yang diurus. Untuk itu, dengan selesainya pelaksanaan referendum di RT 06 ini tidak ada lagi kasus-kasus serupa terulang kembali. Selain itu, pihaknya juga mengingatkan pada pengurus RT agar mendengar dan melaksanakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Termasuk menjalin kembali hubungan yang lebih baik dengan semua masyarakat. 

Begitu juga harapan semua warga yang meminta agar pihak RT rutin melakukan pertemuan dengan warga, sehingga rasa persaudaraan yang sebelumnya retak kembali terajut. 

Ditanya terkait penggunaan kata referendum, Sanusi menegaskan, itu adalah tidak masalah. Menurutnya, referendum adalah warga menyalurkan hak suaranya dalam memilih sesuai dengan pilihannya. Sementara kalau penggunaan kata pemilihan, dinilainya sekarang ini bukan pemilihan, tapi warga memilih apakah kepengurusan RT tetap berlanjut atau berhenti. 

Menanggapi hal ini, Ketua RT 06 Lingkungan Monjok Perluasan Syahril siap mengevaluasi diri dalam melanjutkan masa tugasnya. Termasuk siap terbuka dalam berbagai hal yang dipersoalkan, baik dari sisi penggunaan anggaran RT dan lainnya. (HAM)

Share:

Friday, 14 April 2023

Kementerian Kelautan dan Perikanan Batal Bangun Kawasan Terintegrasi Budidaya Udang di Sumbawa

 

Potensi udang Sumbawa. 

Sumbawa Besar (Lombok Atraktif) -

Rencana Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) untuk membangun kawasan terintegrasi budidaya udang (shrimp estate) di Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa bernilai triliunan rupiah terindikasi batal.  Padahal, Pemprov NTB dan Pemkab Sumbawa sudah progresif mempersiapkan lahannya.  Disayangkan, proyek strategis nasional bernilai triliunan rupiah ini tak terlaksana.

Jumat, (18/3/2022) lalu Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama jajaran eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengunjungi lokasi pembangunan percontohan kawasan budidaya udang terintegrasi atau dikenal dengan shrimp estate di Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa. Kunjungan Menteri KKP ini didampingi Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dan jajaran pimpinan daerah di Kabupaten Sumbawa.

Pada kesempatan tersebut telah dilakukan kesepakatan bersama masyarakat untuk pemanfaatan lahannya sebagai lokasi pembangunan tambak udang terintegasi seluas 528 hektar. Saat itu, pembangunan konstruksi dijanjikan dimulai pada pertengahan tahun 2022 dengan biaya mencapai Rp2,25 triliun.

Pembangunan kawasan tambak udang terintegrasi ini sebagai upaya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kegiatan budidaya udang vaname serta untuk mendukung tercapainya target produksi udang nasional.

Waktu itu, Menteri Sakti Wahyu Trenggono menjamin dalam proses pembangunannya tidak akan menggunakan cara-cara yang merusak lingkungan. Pembangunan kawasan tambak akan dilengkapi dengan IPAL dan tandon, serta tidak ada mangrove yang ditebang.

 Adanya dukungan semua pihak mulai dari masyarakat, pemerintah daerah, pelaku usaha hingga kementerian/lembaga lain sangat penting untuk terlaksananya pembangunan percontohan tambak udang terintegrasi di Sumbawa. Namun, kini janji Menteri KKP merealisasikan pembangunan kawasan terintegrasi budidaya udang hanya tinggal janji. 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi NTB, Muslim, ST.,M.Si, mengatakan, kemungkinan karena faktor ada syarat yang dinilai tidak terpenuhi, sehingga realisasi kawasan terintegrasi budidaya udang ini tidak jadi dibangun.

Sementara di satu sisi, Pemprov NTB dan Pemkab Sumbawa sudah  mempersiapkan lahannya. Demikian juga masyarakat sekitar kawasan yang akan dijadikan lokasi kawasan  juga sudah mendukung secara maksimal.

Dari 1.000 hektar lahan yang dipersiapkan, 500 hektar menurutnya, sudah clear and clean. Lahan ini terdiri dari lahan aset pemerintah. Dan lahan masyarakat. Muslim menyayangkan proyek strategis nasional yang sepenuhnya di bawah kendali Bappenas ini tidak terlaksana. Karena informasi yang diterima pusat terkait kesiapan pemerintah daerah.

“Seharusnya sumber informasi yang digunakan sebagai rujukan tidak saja dari funding-nya. Harus dilihat dulu kesiapan di bawah seperti apa. Tapi karena ini menggunakan dana pinjaman dari luar negeri, dia punya syarat kualifikasi tersendiri,” ujarnya.

PILAH UDANG - Sejumlah pekerja sedang memilah udang yang baru dipanen di kawasan terintegrasi budidaya udang (shrimp estate) di Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa.  

Sebagaimana diketahui, KKP rencananya akan membangun kawasan budidaya udang terintegrasi. Dari budidaya, hingga pengolahan hasil dalam satu kawasan. Untuk tahap awal membangun kawasan ini, anggarannya mencapai Rp2,2 triliun. Jika shrimp estate ini direalisasikan, NTB akan menjadi salah satu kawasan budidaya dan produksi udang terbesar di Indonesia. Bahkan hasil produksinya bisa diekspor.

Muslim mengatakan, hasil koordinasi terakhir dengan KKP, sebagai kompensasi tidak dibangunnya kawasan tambak udang terintegrasi ini, pemerintah pusat akan membangun jaringan irigasi yang modern untuk kawasan tambak di Moyo Hilir. ‘’BWS (Balai Wilayah Sungai) yang akan membangun jaringan irigasi tambak ini. Tahun ini sudah dilaksanakan,’’ jelasnya.

Dengan pembangunan jaringan irigasi tambak ini, diharapkan akan mendukung tata kelola budidaya tambak udang yang lebih baik di Moyo Utara, sehingga produksi udang juga bisa dioptimalkan.

Kendati demikian, pemerintah daerah masih terus mengupayakan kawasan ini bisa diwujudkan, karena dampaknya sangat besar terhadap perekonomian daerah, serapan tenaga kerja, dan perputaran uang.

‘’Tapi kita juga mengapresiasi pemerintah pusat. Setidaknya ada kompensasi dalam bentuk pembangunan jaringan irigasi tambak bagi masyarakat di wilayah yang rencananya akan digunakan sebagai kawasan shrimp estate,’’  ungkapnya.

Tiga Besar Daerah Pengekspor Udang

Sebelumnya, Kepala Dislutkan NTB Muslim menyebut produktivitas udang NTB masih sangat bagus dan kualitas yang terjaga. Bahkan jika bicara ekspor, daerah ini masuk dalam tiga besar daerah pengekspor udang di Indonesia.

Potensi ekspor udang di NTB mencapai 180 ribu ton seperti yang terlihat di data ekspor tahun 2022 kemarin. Udang NTB dikirim ke sejumlah negara dengan konsumsi ikan dan udang yang tinggi seperti Amerika Serikat, Puerto Rico dan sejumlah negara lainnya.

“Kita ini masih masuk tiga besar ekspor udang di Indonesia. Potensinya 180 ribu ton lebih yang sudah jalan ekspornya di tahun 2022. Apalagi di 2023 ini lebih banyak lagi. Ekspor ada yang lewat Surabaya, Denpasar dan lainnya karena kita belum bisa ekspor mandiri,” katanya.

Muslim mengatakan, meski rencana program kawasan terintegrasi budidaya udang ini di NTB belum ada tindaklanjut dari pemerintah pusat, sesungguhnya kegiatan investasi budidaya udang di NTB dari kalangan swasta cukup besar. Usaha budidaya yang dilakukan pelaku usaha ini sifatnya padat modal dan telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian.

Muslim menjelaskan, yang penting dipenuhi oleh pelaku usaha itu adalah penguatan sertifikasi CBIB atau cara budi daya ikan yang baik. Karena syarat dalam ketentuan yang baru untuk kelayakan berusaha itu adalah sertifikat cara budidaya ikan yang baik yang keluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, jumlah ekspor komoditas ikan dan udang yang dihasilkan NTB pada Bulan Januari 2023 sebesar 785.310 dolar Amerika dan Bulan Februari sebesar 233.175 dolar Amerika. Setiap bulan, jumlah ekspor komoditas ini memang fluktuatif, namun angkanya cukup besar.

Secara umum, kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan Februari 2023 adalah barang galian/tambang non migas sebesar US$ 165.832.056 (98,99 persen). Kemudian perhiasan / permata sebesar US$ 403.621 (0,24 persen), buah-buahan sebesar US$ 369.007 (0,22 persen), garam, belerang, kapur sebesar US$ 326.456 (0,19 persen), ikan dan udang sebesar US$ 233.175 (0,14 persen), serta kopi, teh, rempah-rempah sebesar US$ 197.336 (0,12 persen).

Negara tujuan ekspor kelompok komoditas Barang Galian/Tambang Non Migas pada Bulan Februari 2023 adalah Jepang, India, dan lain-lain. Untuk ekspor kelompok komoditas Perhiasan/ Permata ditujukan ke Jepang, Hongkong, dan lain-lain. Sedangkan ekspor Kelompok Buahbuahan ditujukan ke Vietnam dan Uni Emirat Arab. Kelompok komoditas Garam, Belerang,Kapur ditujukan ke China, Vietnam, Thailand, dan Korea Selatan. Sementara kelompok komoditas Ikan dan Udang ditujukan ke Amerika Serikat, Puerto Rico, dan lain-lain. (Ekbis NTB)


Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive