Be Your Inspiration

Monday, 8 January 2018

Tahu 151 A, Oleh-oleh Khas Mataram yang Melegenda Sejak 1968

H. Abdul Muhaimin, pemilik tahu 151 A yang sudah melegenda di Mataram

ABIAN Tubuh Kecamatan Sandubaya Kota Mataram terkenal sebagai salah satu sentra penghasil tahu, selain Kekalik yang produknya dipasarkan ke seluruh Lombok. Tetapi di antara ratusan usaha tahu di sana, terdapat salah satu merk tahu yang menjadi pelopor pembuatan tahu di sana yaitu tahu 151 A. Tahu yang sudah ada sejak tahun 1968 ini mampu bertahan selama puluhan tahun dengan kualitas produk yang tidak pernah berubah.

ADALAH H. Abdul Muhaimin, pemilik tahu 151 A dulunya berkeliling Kota Mataram untuk memasarkan produknya. “Dulunya karena tidak ada pekerjaan, makanya saya mencoba membuat tahu dengan berulangkali percobaan sampai menemukan rasa yang pas,” terangnya saat ditemui belum lama ini.

Nama tahu 151 A ini diambil dari nomor rumah agar gampang diingat, dan nama ini juga memiliki makna yang dalam. “151 A ini maknanya tujuan hidup manusia ada 1 yang bisa dicapai dengan 5 cara untuk menuju satu yaitu Allah SWT,” jelasnya.

Tahu 151 A ini, kata Muhaimin, berbeda dengan tahu lainnya yang beredar di pasaran, terutama dari segi bahan baku. “Kami menggunakan bahan baku kedelai lokal bukan kedelai impor. Sehingga kualitasnya lebih padat, sehat dan enak,” tambahnya.

Proses pengolahan juga masih menggunakan cara tradisional yang membutuhkan waktu sampai 3-4 jam dari proses perendaman sampai jadi.  Tahu yang dihasilkan juga bisa langsung dikonsumsi tanpa digoreng terlebih dahulu. “Ini karena tahunya sudah melalui proses perebusan dengan air garam,” kata Muhaimin.

Tiap harinya, ia mampu  berproduksi sampai 50 kg kedelai yang dalam sekali pembuatan tahu hanya menghasilkan 100 buah tahu. “Kalau orang lain kan sekali buat itu bisa jadi 5 loyang, kalau kita hanya 1 loyang makanya harganya lebih tinggi,” terangnya. Harga tahu 151 A sendiri dibanderol seharga Rp 5 ribu/buah.

“Ada juga yang kita jual mulai dari Rp 100 ribu sebagai oleh-oleh bagi tamu dari luar,” kata Muhaimin. Nantinya tahu akan dibungkus plastik yang dimasukkan ke dalam besek yang bisa bertahan sampai 1 hari. “Kalau sudah sampai tujuan, tahunya bisa direbus dan ditaruh dalam lemari pendingin, bisa tahan sampai 10 hari,” terangnya.

Tidak heran, tahu 151 A banyak diburu wisatawan dari luar daerah yang sejak dahulu selalu membeli jika berkunjung ke Lombok. “Malahan lebih banyak orang luar yang tahu dibandingkan dengan orang sini,” akunya.

Selain menyediakan tahu, toko oleh-oleh Muhaimin juga menyediakan berbagai produk olahan tahu 151 A juga berbagai macam oleh-oleh khas Lombok lainnya. “Kita tidak bekerjasama dengan travel dan guide, karena harga yang mereka tetapkan itu sangat tinggi,” akunya. (Uul/Ekbis NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive