![]() |
Presiden Joko Widodo berjalan bersama Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah dikirab sebelum pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu (19/9/2018) |
Presiden
RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melantik pasangan Gubernur dan
Wakil Gubernur (Wagub) NTB periode 2018-2023, Dr. H. Zulkieflimansah – Dr. Hj. Sitti
Rohmi Djalilah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/9/208). Keduanya
menggantikan pasangan Dr. TGH. M. Zainul Majdi – H. Muh. Amin, Sh, M. Si yang telah habis masa jabataannya sebagai
Gubernur dan Wagub NTB periode 2013-2018, Senin (17/9/2018).
Presiden
Jokowi meminta pasangan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah yang baru
dilantiknya sebagai Gubernur dan Wagub NTB agar segera langsung bekerja. Menurut
Presiden, ada persoalan besar yang harus segera diselesaikan di NTB. Yakni
rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah warga yang rusak akibat gempa
beruntun beberapa waktu lalu.
Menurut
Presiden, masalah rehabilitasi dan rekonstruksi korban gempa itu harus segera
diselesaikan di lapangan. Diikuti prosesnya, baik untuk fasilitas umum,
sekolah-sekolah, rumah sakit, puskesmas, dan rumah-rumah yang rusak berat,
rusak sedang, maupun rusak ringan. “Tugas utamanya ke sana dulu,” kata Presiden.
Pemerintah
pusat memberikan dana bantuan stimulan untuk perbaikan rumah korban gempa.
Untuk rumah rusak berat mendapatkan bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta
dan rusak ringan Rp 10 juta. Mengenai masalah dana bantuan yang belum cair,
Presiden Jokowi mengatakan prosesnya bertahap.
“Ini
masih step-nya satu per satu. Kalau sudah ada yang siap, sudah
diverifikasi, tentu saja segera diberikan. Kalau belum, proses lapangan ada di
verifikasi, nanti diberikan lagi,” jelasnya.
Menurut
Presiden, dalam pencairan dana bantuan stimulan perbaikan rumah korban gempa
ada prosedur yang harus dilalui. Artinya, pencairan dana bantuan bagi warga
yang rumahnya rusak akibat gempa tak bisa langsung diberikan begitu saja.
tetapi harus melalui proses dan prosedur yang ada.
“Memang
prosesnya seperti itu. Ada proses. Masa langsung ini, ini, ini, ini, ini, ini.
Iya kan ndak seperti itu, ada prosedurnya,” terang orang nomor satu di
Indonesia ini.
Pelantikan
pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 itu didahului dengan
penyerahan petikan Keputusan Presiden kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, di
Istana Merdeka.
![]() |
Gubernur Dr. Zulkieflimansyah dan Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat disumpah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB di Istana Negara Jakarta, Rabu (19/9/2018) |
Kemudian
Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno dan Sekretaris Kabinet (Seskab)
Pramono Anung berjalan dari Istana Merdeka menuju Istana Negara bersama
pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang akan dilantiknya. Prosesi kirab
tersebut diiringi oleh pasukan marching band.
Prosesi pelantikan di
Istana Negara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan
dengan pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 155/P Tahun 2018
tentang Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat
(NTB) Masa Jabatan Tahun 2018-2023 oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur
Kementerian Sekretariat Negara.
Prosesi
pelantikan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan oleh
rohaniwan dan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Acara kemudian
dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan, penyematan tanda
pangkat dan jabatan, dan pemberian ucapan selamat dari Presiden Jokowi, dan
para tamu undangan yang hadir.
Hadir
mendampingi Presiden Jokowi dalam pelantikan di antaranya Mensesneg Pratikno,
Seskab Pramono Anung, dan Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita. Dalam pemilihan
Gubernur NTB, pasangan Zulkieflimansyag-Sitti Rohmi Djalilah meraih 811,945
suara. Sementara pesaingnya pasangan calon Moh Suhaili FT- Muhammad Amin
(Suhaili-Amin) meraih 674,602 suara, pasangan Ahyar Abduh-Mori Hanafi
(Ahyar-Mori) dengan 637,048 suara, dan pasangan Ali Bin Dahlan-TGH Lalu Gde
Sakti Amir Murni (Ali-Sakti) meraih 430,007 suara. (Muhammad Nasir)
0 komentar:
Post a Comment