Be Your Inspiration

Wednesday, 12 September 2018

Prosesi Malala, Puluhan Sandro Bersama Meracik Minyak Sumbawa

Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, Wakil Bupati Sumbawa, H. Mahmud Abdullah dan Wakil Ketua DPRD Sumbawa, melihat langsung prosesi pembuatan minyak Sumbawa pada stand salah satu kecamatan.
Peringatan tahun baru Islam 1440 Hijriyah di Sumbawa dirangkaikan dengan Parade Prosesi Malala, Senin (10/9/2018) malam. Kegiatan di Lapangan Pahlawan tersebut diikuti oleh para sandro dan para asisten dari 24 kecamatan. Para sandro meracik minyak Sumbawa dengan berbagai khasiat, diantaranya untuk meningkatkan vitalitas pria.

Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B.Sc dalam sambutannya menyampaikan, peringatan tahun baru Islam yang dilaksanakan memiliki makna yang sangat dalam. Tidak hanya bagi kehidupan umat Islam secara keseluruhan, melainkan juga bagi masyarakat Tana Samawa.

“Serangkaian dengan tahun baru Hijriyah ini, masyarakat Sumbawa selalu menyambutnya dengan antusias, karena kepercayaan banyak keistimewaan yang tersirat dalam bulan tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, ada satu tradisi yang lazim dilakukan masyarakat Sumbawa pada 1 Muharaam hingga berakhirnya bulan pertama di kalender Hijriyah, yakni Malala. Malala ini merupakan tradisi yang membuat minyak obat oleh para ahli minyak Sumbawa yang  biasa disebut Sandro. Dimana bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan minyak tidak lepas dari ketersediaan akar-akar kayu, ataupun kulit kayu serta buahnya.

Hal tersebut mengisyaratkan keanekaragaman tumbuhan yang sangat bermanfaat tersebut harus terus dilestarikan dan dikembangkan. Termasuk menggeliatkan apotik hidup di lingkungan keluarga dan rumah tangga.

Dari segi kesehatan, orang tua terdahulu  dengan segala ikhtiarnya mampu membuat berbagai macam ramuan minyak Sumbawa dengan berbagai macam khasiat. Antara lain untuk luka bakar, pegal linu, sakit perut, patah tulang dan khasiat lainnya. Selain bahannya dibuat dari tumbuhan obat, ketika ramuan digodok menjadi minyak para sandro juga mengawali dengan membaca doa. Tentunya keduanya sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.

“Saya sangat menghormati dan menghargai minyak Samawa. Ini hebatnya. Setiap digunakan obat Sumbawa, betapa nikmat tubuh kita,” jelas Bupati.

Keberadaan minyak Sumbawa juga membawa dampak yang cukup baik bagi kehidupan ekonomi. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan selain akar-akar, juga buah kelapa dan madu. Hal itu akan mampu mengangkat ekonomi masyarakat khususnya ekonomi menengah ke bahwa untuk memanfaatkan peluang tersebut. Hanya saja untuk menambah nilai ekonomisnya, minyak yang dihasilkan dikemas dan dibuatkan merk tertentu. Supaya pasarannya bisa mencakup daerah lainnya di luar NTB.

“Kenapa tidak kita berbuat seperti itu. Supaya minyak Sumbawa tidak hanya di lingkup itu saja. Kenapa tidak kita viralkan ke masyarakat lainnya. Ini yang paling penting dipikirkan oleh OPD saya berkaitan dengan tugas ekonomi. Ini perlu direspon,” tandasnya.

Dari sisi sosial, lanjut Bupati, khasanah budaya yang sudah ditetapkan oleh orang tua terdahuu harus terus dipelihara. Dan menjadi bagian dalam interaksi sosial yang memperkuat jati diri dan kebanggan sebagai Tau Samawa . Termasuk  menarik minat generasi muda untuk lebih mengenal dan melestarikan khasanah budaya masyarakat Sumbawa.

Camat Moyo Hilir, M. Lutfi Makky, menyatakan, minyak Sumbawa sudah lama terkenal dengan khasiatnya. Sandro Jamain dan Subri yang dibawa sebagai perwakilan sandro Moyo Hilir, memang selama ini sudah terkenal dengan pengobatannya. Hanya saja selama ini produk buatannya belum dikomersialkan. Hanya dibuat ketika masyarakat datang meminta pengobatan atas keluhan yang dialaminya. “Hanya untuk hajatan tertentu membantu yang membutuhkan,”terangnya.

Beberapa nama sandro dan minyak yang dibuat pada prosesi malala tersebut, diantaranya, minyak Sarat Babas sandro Jamain dan Subri untuk kejantanan pria. Dibuat dari bahan telur ayam kampung, madu kelapa, akar kayu, rempah rempah. Kemudian Labangka hadir dengan minyak Pasak Liang Dewa buatan Sandro Li Supriadi dan M. Nur berkhasiat untuk salah urat, keseleo, pusing, kejantanan. Selanjutnya, Moyo Utara tampil dengan nama minya,  Ai Sangar ciptaan Sandro Pisak untuk penambah stamina, obat bengik, obat leak, obat silu ngering dan lainnya. (Indra/Arnan/Suara NTB)  


Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive