Be Your Inspiration

Tuesday, 17 October 2017

Alumni Al Azhar Mesir Gelar Konferensi Internasional di NTB akan Dibuka Presiden Jokowi

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi bersama peserta konferensi internasional Alumni Al Azhar Mesir di Mataram NTB

Para peserta konferensi internasional alumni Al Azhar Mesir dan  Multaqa nasional IV alumni Al Azhar  Mesir sebagian besar sudah tiba di provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kedatangan para peserta Konferensi  sekitar 400 orang  dari berbagai  negara yang mengkonfirmasi akan hadir pada perhelatan konferensi international di Mataram NTB yang merupakan para ulama Alumni Al Azhar Kairo Mesir,  sebenarnya sebagian sudah  tiba  di Mataram hari Senin ( 16/10-2017). Dan pada Selasa 17 Oktober 2017, seluruh peserta/delegasi dari berbagai negara diperkirakan sudah seluruhnya tiba di Mataram Nusa Tenggara Barat.

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi (kanan) berbincang santai dengan peserta konferensi internasional alumni Al Azhar Mesir
Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr.TGH. M. Zainul Majdi yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang mengadakan jamuan makan malam atau welcoming dinner kepada seluruh peserta dan delegasi di Hotel Lombok Raya Mataram, Selasa malam (17/10- 2017). Dalam jamuan makan malam ini ditampilkan kesenian bernuansa Islami.

Sementara Rabu (18/10/2017) agenda Multaqa IV Alumni Al-Azhar Indonesia dibuka di Islamic Centre Nusa Tenggara Barat di Mataram.


Selanjutnya  Presiden RI, Bapak Ir. H. Joko Widodo dijadwalkan membuka secara Konferensi Internasional Alumni Al-Azhar di Islamic Centre, Kamis (19/10-2017). (Marham)
Share:

Bima dengan Destinasi Andalan Wisata yang Masih Perawan

Gua Ringi Ncanga yang ada di Bima dan menjadi daya tarik wisatawan. 

Tren berwisata semakin melanda wisatawan millenial. Tidak heran jika wisatawan millenial ini dapat berkunjung ke tiga bahkan sampai lima destinasi dalam satu kali perjalanan. Nampaknya hal ini cukup menarik untuk dilakukan. Selain menghemat waktu, wisatawan mendapatkan keuntungan dengan berkunjung ke berbagai destinasi yang indah dalam satu kali perjalanan. Misalnya 10 destinasi wisata yang ada di ujung Kabupaten Bima. Terdapat berbagai macam destinasi yang dapat dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Bima.

Ada Pantai Kalaki, Pantai Lawata, Pantai Amahami, Pantai Pink Bima dan Pantai Ule. Ada pula Pantai Kolo, Pantai Sonumbe, Museum Asi Mbojo, Gua Ringi Ncanga dan Pulau Kambing. Semua destinasi ini wajib dikunjungi. Sebab masing-masing destinasi memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.

“Beberapa pantai itu bisa sekali jalan karena lokasinya berdekatan,” kata Warga Sape Kabupaten Bima Muhammad Isnaini, di Mataram, Kamis (12/10/2017).

Salah satu pantai yang paling banyak dikunjungi wisatawan saat ini adalah Pantai Kalaki. Pantai ini berada di Teluk Bima yang terkenal dengan lautnya yang tenang dan dangkal serta kehidupan bawah lautnya yang masih terjaga. Selain itu ada pula Pantai Lawata yang menjadi favorit wisatawan di Bima. Pantai ini selalu menjadi rekomendasi tempat yang wajib dikunjungi selama liburan di Bima. Posisinya berada di batas terluar dari Kota Bima berupa tonjolan yang mengarah ke luar teluk.

Selain itu, ada pula Pantai Ule adalah pantai yang hanya berjarak 5 menit berkendara dari pusat kota Bima. Dengan jarak yang dekat dan akses yang mudah pantai ini sempat menjadi tujuan utama rekreasi warga Bima. Ada pula Pantai Kol yang ada di Kecamatan Asakota yang berjarak 30 menit berkendara dari pusat kota. Sehingga sangat mudah diakses oleh wisatawan. “Memang banyak pantai di Bima. Lokasinya juga dekat-dekat, selain itu juga mudah dijangkau,” ujarnya.

Masih di Kecamatan Asakota, ada pula Pantai Sonumbe. Lokasi pantai ini berada di ujung teluk Bima dan masih sederet dengan kawasan pesisir pantai Kolo. Dari pusat kota Bima, wisatawan dapat berkendara ke arah utara sejauh 20 kilometer. Selain itu, ada pula wisata berupa gua.  Salah satu gua yang ditemukan dan menjadi tujuan wisata adalah Gua Ringi Ncanga. Gua tersebut berada di wilayah administratif kelurahan Oi Fo’o, Kecamatan Rasana’e Timur, Kota Bima yang hanya berjarak sekitar 2,5 kilometer dari pusat kota. “Masih banyak destinasi wisata di Bima. Saya berharap wisatawan banyak yang datang,” harapnya. (Linggauni/Suara NTB) 
Share:

SMAN 7 Mataram Meriahkan Inspiratif Expo Diskominfotik NTB 2017

Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno menyerahkan hadiah pada peraih doorprize dari RSJ Mutiara Sukma pada acara Diskominfotik NTB, Minggu (15/10/2017) 
Inspiratif Expo Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB pada pekan ke 8, Minggu (15/10/2017) dimanfaatkan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma NTB untuk merayakan puncak Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober lalu. Hadir juga dari pihak RSUP yang merayakan Hari Kanker Payudara Sedunia yang tepat jatuh, Minggu (15/10/2017) .

Acara semakin meriah oleh penampilan kesenian tradisional oleh SMAN 7 Mataram, sehingga menjadikan momen Inspiratif Expo pada Car Free Day di depan Kantor Diskominfotik NTB semakin meriah. Panggung Inspiratif Expo Diskominfotik NTB ajang generasi muda berprestasi dan OPD berkinerja "Sampaikan Informasi Bermanfaat", didukung Harian Suara NTB/Ekbis NTB, Lombok Post, LombokTV, iNewsTV, TVRI NTB, MetroTV-NTB, TV9, RRI Pro 2 FM Mataram dan Radio Global FM Lombok.
Penampilan grup rudat SMAN 7 Mataram di Inspiratif Expo Diskominfotik 2017
Tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun ini adalah “Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja”. Dengan berseragam serba oranye, para petugas RSJ Mutiara Sukma mengkampanyekan pentingnya memperhatikan kesehatan jiwa di tempat kerja demi terjaganya produktivitas.

“Seperti lirik lagu Indonesia Raya, bangunlah jiwanya, bangunlah raganya, untuk Indonesia Raya. Jadi kesehatan jiwa itu yang utama. Ketika sehat jiwa maka sehat raga!” ujar Direktur RSJ Mutiara Sukma NTB dr. Elly Rosila Widjaya, SpKJ. MM, yang menyampaikan materi di depan masyarakat yang hadir pada acara.

Selain memberikan penyuluhan, pihak RSJ juga memberikan tes kesehatan jiwa gratis kepada masyarakat dan beraneka doorprize menarik kepada masyarakat seperti sepeda, TV, Handphone, Rice Cooker, dan aneka hadiah menarik lainnya. Tampil juga Waras Band, group vocal yang beranggotakan pasien RSJ yang sembuh total didampingi oleh petugas medis.
Siswa SMAN 7 Mataram menunjukkan kepiawaiannya bermain peresean di Inspiratif Expo Diskominfotik NTB 2017

Setelah kampanye Kesehatan Jiwa oleh RSJ, tampil juga pihak RSUP dengan para surviver kanker payudara mengenakan seragam serba pink,  menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan payudara bagi para wanita. Wanita diminta untuk rajin mengecek payudara masing-masing, baik secara individu maupun pemeriksaan secara medis.

“Kanker payudara lebih banyak membunuh daripada kanker serviks. Jika masih stadium awal kemungkinan untuk sembuh bisa 100% tetapi kalau sudah masuk stadium 3-4 kemungkinan untuk sembuh sangat kecil. Maka periksakanlah kesehatan payudara Anda,”  jelas dr. Ramses.

Penonton semakin banyak mengerubungi panggung Inspiratif Expo , ketika SMAN 7 Mataram menampilkan pertunjukan peresean, karate, Tari Rudat, Tari Selemor Ate dan Tembang Asmarandane dalam empat bahasa, Bahasa Sasak, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang.

Tidak hanya panggung yang meriah, stan Inspiratif Expo juga diramaikan oleh komunitas Buku Ini Aku Pinjam BIAP dengan buku-buku yang dapat dipinjam oleh penonton. Dari anak-anak sampai orang tua tampak antusias meminjam buku-buku dari komunitas literasi tersebut. (Marham)
Share:

Monday, 16 October 2017

Mempercantik Rumah dengan Ukiran Kayu Tiga Dimensi Khas Jepara di Lombok

Menggambar motif kayu untuk ukiran tiga dimensi di Bumi Sasak Gallery 

KAYU memang banyak digunakan oleh masyarakat terutama perajin untuk diubah menjadi berbagai kerajinan yang bernilai tinggi. Apalagi jika diberi ukiran dengan motif dan tema yang menarik maka harga kerajinan tersebut akan semakin mahal. Selama ini, daerah yang terkenal dengan produk ukiran kayunya adalah Jepara yang sejak dulu menjadi sentra ukiran kayu. Tetapi ternyata tidak perlu jauh ke Jepara, di Ampenan tepatnya di jalan Arya Banjar Getas, Tanjung Karang terdapat galeri yang menghasilkan kerajinan ukiran kayu berkualitas tinggi.

Menurut Joko Hermanto, pemilik Bumi Sasak Gallery, usaha yang dibangunnya sejak 4 tahun yang lalu ini membuat berbagai macam ukiran tergantung keinginan si pemesan. “Saya belajar mengukir memang turunan dari keluarga yang memang pecinta seni,” jelasnya saat ditemui beberapa waktu lalu di galerinya.

Ia menjelaskan jika ukiran kayu yang diminati adalah ukiran 3 dimensi di mana gambar ukirannya dibuat timbul, sehingga gambarnya terlihat jelas. “Tetapi proses sampai jadi membutuhkan waktu yang lama karena prosesnya yang panjang,” kata Joko.

Ia menjelaskan jika tahap pertama yang dilakukan adalah membuat bentuk kayunya yang diubah menjadi sesuai keinginan pemesan seperti pintu, jendela, dinding, kaca, atau lainnya. Baru kemudian, dirinya menggambar tema yang diinginkan pada media kayu. “Untuk menggambarnya bisa membutuhkan waktu sampai 1 minggu karena harus detail dan disesuaikan dengan ukuran tempatnya,” jelasnya.
Kayu ukiran tiga dimensi khas Jepara di Bumi Sasak Gallery Lombok

Setelah digambar, barulah kemudian kayu akan diukir yang membutuhkan konsentrasi tinggi karena harus sesuai dengan gambar yang ada. “Misalnya seperti gambar naga, untuk sisiknya itu harus hati-hati diukirnya karena ukurannya kecil,” jelas Joko.

Proses mengukir sendiri, terangnya, membutuhkan waktu sampai berbulan-berbulan. “Makanya harganya menjadi mahal karena prosesnya lama,” ujarnya. Tema yang paling banyak diminta adalah tema tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Harga yang dibanderol untuk kerajinan ukiran kayu ini dihargai Joko mulai dari Rp 50 ribu sampai puluhan juta tergantung tingkat kesulitannya. Ia mengaku jika pemesannya kebanyakan perseorangan maupun dari pelaku usaha seperti pemilik hotel. “Kalau untuk hotel, kita sesuaikan dengan ukuran yang mereka minta,” ujarnya.

Menurutnya peluang pasar di Lombok sendiri masih terbuka lebar apalagi pariwisata di sini yang sedang berkembang dengan pesat. Selain ukiran kayu, galerinya juga membuat cukli serta lukisan untuk menunjang interior rumah. “Cukli yang kita buat juga kita modifikasi agar desain cukli tidak hanya itu-itu saja,” akunya. (Uul Efriyanti Prayoba)
Share:

Tembolak, Tudung Saji Tradisional Lombok Lebih Baik dari Tudung Plastik

Amaq Nurhayati dengan tembolak buatannya

TUDUNG saji digunakan oleh masyarakat untuk menutup makanan agar terhindar dari lalat atau lainnya. Di Lombok sejak dahulu kala, masyarakat sudah memiliki tudung saji tradisional sebelum adanya tudung saji modern dari plastik seperti sekarang yang dikenal dengan nama tembolak. Tembolak terbuat dari daun lontar yang dibentuk melingkar dan berwarna cerah yang digunakan untuk menutup makanan atau dulang saat ada acara-acara besar.

Desa Lelong, Kecamatan Praya Tengah merupakan daerah yang dikenal sebagai penghasil tembolak yang beredar di pasaran. Di desa ini ada 2 dusun yang menjdi sentra produksi tetapi yang paling dikenal adalah di Lendang Re yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai perajin tembolak.
Menurut salah satu perajin tembolak, Amaq Nurhayati, produksi tembolak di dusunnya sudah ada sejak zaman nenek moyang. “Tapi modelnya masih sederhana dan biasa, tidak seperti sekarang,” terangnya saat ditemui Ekbis NTB beberapa waktu lalu di rumahnya.

Dirinya sendiri sudah menjadi perajin tembolak sudah puluhan tahun yang lalu. Menurutnya, proses membuat tembolak membutuhkan waktu yang lama, karena ada banyak proses yang dilalui sampai jadi ke tangan pembeli. “Pertama kita buat dulu lingkaran awalnya dari bambu. Kalau saya pakai satu bambu untuk 1 tembolak sehingga kuat,” jelasnya.
Tembolak yang sudah jadi

Baru kemudian daun lontar diberi pewarna dan dijemur sampai kering. Proses selanjutnya yaitu membuat bagian atas tembolak atau hiasannya yang membutuhkan proses yang lama. “Saya masih menggunakan motif asli tembolak yaitu dengan menggunakan 4 warna. Tidak seperti yang lain menggunakan bekas tenun untuk hiasannya,” kata Amaq Nurhayati.

Setelah jadi, barulah semua bahan disatukan menggunakan cetakan agar hasilnya lebih rapi. “Dalam sehari kalau tidak banyak pekerjaan, bisa jadi 10 buah tembolak tapi itu sudah prosesnya lama,” jelasnya.

Ia mengaku jika untuk membuat ratusan tembolak dirinya membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan, karena hanya berdua dengan istrinya. “Mungkin besok bulan maulid selesainya ini,” tukasnya.
Setelah selesai dirangkai, barulah tembolak diwarnai kembali dengan warna-warna terang seperti merah agar menarik perhatian. “Modal yang saya keluarkan untuk membuat tembolak itu bisa sampai Rp 500 ribu untuk membeli bahan baku,” kata Amaq Nurhayati.
Lontar untuk bahan baku tembolak

Ia biasanya membeli bahan baku di pengepul di dusunnya. Jika ada modal, dirinya membayar pakai uang, tapi kalau ndak, dibayar dengan tembolak

Diakuinya, kualitas tembolak menentukan harga tembolak di pasaran. Sementara kalau pengepul membeli tembolak di dirinya harus membayar Rp 5.000 per tembolak. Sementara di perajin lainnya, pengepul bisa membeli Rp 2.500/buah.
bambu untuk pembuatan tembolak

Adanya tudung saji plastik, menurut Amaq Nurhayati, tidak menjadi permasalahan bagi tembolak tradisional. “Soalnya kalau pakai yang plastik itu, kotoran bisa masuk tapi kalau pakai ini kan rapat, aman jadinya,” jelasnya.

Apalagi masih banyak masyarakat yang lebih menyukai tembolak lontar, karena warnanya yang cerah, sehingga gampang dikenali. Tidak heran, tembolak buatan dusun ini banyak dijual bahkan sampai Pulau Sumbawa dan Bali. “Kalau nyari tembolak, pasti sebutnya di Lelong saja soalnya di sini saja yang buat dan paling dikenal,” klaimnya. (Uul Efriyanti Prayoba)
Share:

Sunday, 15 October 2017

Gubernur NTB Minta ITDC Larang Kendaraan Bermesin Masuk Areal Kawasan Mandalika

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi meninjau progres pembangunan KEK Mandalika, Jumat (13/10/2017)

Gubernur NTB, Dr.TGH. M.Zainul Majdi yang lebih akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB)  berkunjung ke kawasan pembangunan destinasi wisata berkelas dunia, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Resort  Lombok Tengah, Jumat (13/10-2017).

Kunjungan mendadak yang hanya didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM&PTSP), Drs.H.L. Gita Aryadi, M.Si dan Karo Humas dan Protokol Setda NTB, H. Irnadi Kusuma, S.STp. ME tersebut, selain dimaksudkan untuk melihat secara langsung tentang progress pembangunan berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan dalam mewujudkan pembangunan kawasan wisata termegah di Bumi Seribu Madjid ini, juga dalam kunjungan kali ini Gubernur TGB menunaikan Salat Jumat di Masjid Nurul Bilad yang baru pertama kali dimanfaatkan untuk Salat Jumat sejak dibangun oleh ITDC mulai tahun 2016 lalu. 

Sebelum waktu sholat tiba, Gubernur TGB didampingi sejumlah pejabat ITDC, di antaranya, Direktur Operasi, Indah Juanita, Direktur Konstruksi ITDC, Agus Setiawan dan Kepala PTSP Lombok Tengah, Winarno dengan berjalan kaki meninjau sejumlah lokasi di area KEK Mandalika Resort tersebut.
 
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi berada di Masjid Nurul Bilad Mandalika, Jumat (13/10/2017) 
Diawali dengan meninjau fasilitas  di area Masjid yang bangun di atas lahan seluas 8 hektar, dan alokasi biaya pembangunan yang disediakan sekitar Rp 38 milyar, Gubernur TGB tampak sangat serius memperhatikan kualitas konstruksi serta berbagai fasilitas yang dibangun, baik interior maupun fasilitas pendukung lainnya.

Dari areal masjid yang tepat dibangun di pintu masuk KEK Mandalika, sekaligus sebagai etalase dan simbol pengembangan destinasi Lombok Sumbawa sebagai "Muslim Friendly Tourism", dengan berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer Gubernur TGB menyusuri  jalan sepanjang Pantai Seger Kuta guna melihat dari dekat berbagai fasilitas yang dibangun di lokasi sekitarnya.

Sambil terus berjalan kaki,  saat yang sama gubernur secara detail menanyakan kepada Kepala Divisi Operasional dan Divisi Konstruksi ITDC, tentang berbagai aspek pembangunan berbagai infastruktur dasar, seperti akses jalan, saluran drainase, listrik air, area parkir dan akses pengamanan. Termasuk hal yang paling penting ditanyakan Gubernur adalah fasilitas publik  apa saja yang disediakan untuk  dapat diakses dan dimanfaatkan masyarakat secara gratis, serta lokasinya di mana saja.
 
Peta pembangunan KEK Mandalika dari ITDC
Setelah mendapat penjelasan dari petugas ITDC yang mendampingi,  kemudian gubernur menyarankan kepada ITDC agar akses jalan, khususnya yang berada di dalam kawasan wisata Mandalika ke depannya, bebas dari kendaraan bermotor atau  alat transportasi yang bermesin. Yakni bebas dari kendaraan umum, kendaraan berat dan lain- lain. Tetapi kendaraan para tamu dan wisatawan  cukup sampai di area parkir di luar dan  di dalam kawasan, cukup dengan jalan kaki atau menggunakan alat angkut tanpa  kendaraan  bermotor, seperti sepeda gunung, mobil listrik dan lain-lain.
Hal itu selain untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan, juga untuk menghindari polusi dan kesemrawutan.

Usai Salat Jumat, gubernur kembali melakukan peninjauan ke seluruh area  kawasan Mandalika, terutama nelihat progress pembangunan jalan sepanjang 8 Km serta saluran drainase. Peninjauan tersebut dilakukan dengan menggunakan kendaraan. (Marham)


Share:

Gubernur NTB TGH. Zainul Majdi Salat Jumat Perdana di Masjid Nurul Bilad KEK Mandalika

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menjadi khatib pada Salat Jumat di Masjid Nurul Bilad Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Jumat (13/10/2017).

Jumat Tanggal 13 Oktober 2017 merupakan salah satu momen bersejarah terutama bagi masyarakat Desa Kuta, Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, karena untuk pertama kalinya masjid "Nurul Bilad" , masjid yang berdiri megah dalam kawasan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika digunakan untuk Salat Jumat.

Terasa berkesan bagi masyarakat setempat karena Salat Jumat dimasjid yang sesuai dengan namanya yaitu "Cahaya Negeri-negeri" tersebut langsung dihadiri oleh Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang dan langsung menjadi Khotib sekaligus menjadi imam Salat Jumat.

Salat Jumat perdana dimasjid tersebut dihadiri tidak kurang dari 200 jamaah, nampak diantara jamaah Salat Jum'at yaitu kepala Desa Kuta dan warga desa setempat,  juga beberapa wisatawan muslim yang kebetulan sedang berwisata di tempat tersebut berbaur dengan warga setempat.

Dalam khutbahnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat yang juga seorang Hafidz Qur'an ini menyampaikan pesan kepada jamaah untuk senantiasa meningkatkan iman dan Taqwa. Karena begitu pentingnya iman dan taqwa dalam menjalin kehidupan bermasyarakat dan bernegara, terutama bagi masyarakat Kuta dan sekitarnya yang berada di sekitar kawasan KEK Mandalika. Sehingga salah satu pertimbangan Mengapa masjid yang ada di kawasan  Mandalika tersebut dinamakan "Nurul Bilad".

Dengan nama Nurul Bilad yang berarti Cahaya Negeri  akan menjadi penerang tidak hanya bagi warga dan jamaah masjid, tetapi juga menerangi semua aspek yang ada di kawasan KEK Mandalika. Tentunya dengan tetap berpegang teguh pada Iman dan Taqwa,  sehingga sekuat apapun pengaruh perkembangan zaman termasuk berkembangnya kawasan KEK Mandalika ke depannya, warga akan tetap merasakan keberkahan.

"Sebab ada orang yang memiliki harta berlimpah tetapi tidak bahagia. Ada juga orang yang diberi pangkat dan Jabatan yang tinggi  namun justru membawanya kepada kemaksiatan," ujarnya. Itu bisa menjadi pertanda bahwa tidak ada keberkahan dalam hidup. Oleh karena itu yang diharapkan adalah bagaimana hidup ini berkah dan ada keberkahan di dalamnya",kata TGB dalam khotbahnya.


Selanjutnya Gubernur TGB mengingatkan bahwa kalau ingin menjalani hidup dan kehidupan khususnya ketika bersentuhan dengan pariwisata di KEK Mandalika yang diliputi oleh  rasa kedamaian, maka keberkahan harus dijaga. Dalam menjaga keberkahan itu, semaksimal mungkin satu sama lain untuk selalu saling ingat mengingatkan," tutur Tuan Guru Bajang. "Terkadang ada orang yang tidak peduli dengan orang lain, padahal dirinya tahu bahwa yang dilakukan orang lain itu salah. Namun tidak pernah diingatkan bahkan didiamkan saja. Disinilah pentingnya ada upaya untuk menegakkan Amar ma'ruf dan Nahi Mungkar ", pesan TGB.

Mengakhiri Khutbah Jumat, TGB mengajak kepada para Jamaah yang hadir yang ikut mengawali sholat jumat di Masjid Nurul Bilad tersebut, untuk turut memakmurkan masjid. "Mulai dari hari ini dan seterusnya, masjid Nurul Bilad digunakan sebagai tempat untuk Salat Jumat," ujar Gubernur TGB. (Marham)
Share:

Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Optimis PKK Kabupaten Bima Bisa Jadi Juara Nasional

Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi menyapa salah satu anak di Bima dalam acara roadshow belum lama ini.

Ketua TP PKK NTB, Hj. Erica Zainul Majdi menyatakan optimis Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima dapat berprestasi di tingkat nasional sebagaimana prestasi yang telah berhasil diraih PKK Provinsi dan Kabupaten Lombok Barat baru baru ini sebagai terbaik nasional  pada kategori tertib administrasi.

Optimisme tersebut didasarkan pada   hasil pembinaan selama ini yang menunjukkan bahwa PKK Kabupaten Bima merupakan yang paling progresif dalam melaksanakan 10 program PKK. Karena itu, istri Gubernur NTB yang didampingi Wakil Ketua I, Hj. Syamsiah Muh. Amin mendorong dan memberi dukungan penuh kepada jajaran PKK Kabupaten Bima untuk berprestasi adi tingkat Nasional.

Dukungan tersebut disampaikan Bunda PAUD itu saat acara silaturahim dengan jajaran pemerintah Kabupaten Bima, Kepala Desa, tokoh masyarakat dan segenap jajaran TP. PKK Kabupaten Bima, di Paruga Nae Desa Dena Kecamatan Madapangga, Jumat (13/10/2017), serangkaian Kegiatan roadshow  di Pulau Sumbawa.

Untuk mendorong kesuksesan program PKK tersebut, Hj. Erica saat itu mengajak masyarakat, khususnya kepala desa untuk memberikan dukungan anggaran kepada kader. Yakni dengan mengalokasikan khusus dana desa untuk program yang dijalankan Ibu-ibu anggota PKK.

"Saya yakin, kita tinggal menunggu waktu saja, PKK Kabupaten Bima bisa menjadi yang terbaik di tingkat nasional," ungkap Hj. Erica yang disambut tepuk tangan meriah kader PKK dan masyarakat yang hadir.

Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi (kanan) berbincang dengan Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri

Optimisme tersebut menurut Hj. Erica karena Bupati Bima saat ini, Hj. Indah Damayanti Putri atau lebih dikenal Dae Dinda merupakan sosok yang begitu nyaman dalam menjalankan program PKK. Karena sebelum menjadi Bupati, Dae Dinda, pernah diamanahkan menjadi Ketua TP PKK Kabupaten Bima. Sehingga. "Kita perlu memasukkan satu katagori lomba PKK di tingkat nasional, yaitu kategori Kepala daerah paling supportif kepada Tim Penggerak PKK-nya," tegas Hj. Erica untuk Bupati Bima yang hadir.

Selain itu, Hj. Erica juga menyampaikan pesan khusus kepada seluruh masyarakat, terutama kader PKK. Yakni terus berikhtiar tanpa lelah memperhatikan asupan gizi bagi anak-anak.  Juga memperhatikan dan mendampingi anak agar terhindar dari predator anak. Termasuk bahaya laten narkoba, yang saat ini tidak hanya orang dewasa. Namun juga anak-anak yang bentuknya sudah semakin bervariasi. Istri Tuan Guru Bajang (TGB) juga itu mengajak orang tua untuk menjadi teladan yang baik bagi anak-anak.

Pesan yang sama juga disampaikan beliau ketika mengunjungi Paud HI Seroja Desa Dena Kecamatan Madapangga. Pesan tersebut disampaikan kepada guru, orang tua murid dan puluhan siswa Paud, sesaat sebelum menghadari silaturrahim di Paruga Na'e Madapangga itu.

Di lokasi silaturrahim, Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri menyampaikan selamat datang kepada Ketua TP PKK NTB di kabupaten Bima. Kehadiran Hj. Erica dan jajarannya merupakan bentuk perhatian lebih kepada kader PKK dan masyarakatnya. Sejalan dengan program 10 PKK, lanjut Dae Dinda, masyarakat Bima begitu peduli dengan masa anak-anak. Yakni dengan menjadikan anak anak mereka kaum terpelajar dan berpendidikan tinggi. "Jadi kami punya slogan, yakni meskipun kami miskin, meskipun kami tidak berilmu, yang penting anak anak kami terpelajar," jelas Dae Dinda. (Marham)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive