Sepeda bekas yang ada di balik bangunan peninggalan zaman Belanda di Kota Toea Ampenan. |
SEPEDA merupakan salah satu alat transportasi yang
masih banyak diminati karena dapat digunakan juga untuk berolahraga. Harga
barunya yang cukup mahal menjadikan masyarakat banyak yang tertarik untuk
membeli sepeda bekas.
Salah satu tempat yang biasa dikunjungi untuk mencari
sepeda bekas adalah di kawasan kota tua Ampenan atau sebelum lampu merah
Simpang Lima Ampenan. Deretan sepeda bermacam merk dengan berbagai kualitas,
mulai dari sepeda anak-anak sampai sepeda gunung, dapat dengan mudah kita
temukan disini.
Lukman, salah satu penjual sepeda bekas di tempat
tersebut mengatakan, tempat penjualan sepada bekas telah ada sejak puluhan
tahun lalu. “Dari di Mataram masih mengandalkan cidomo sebagai kendaraannya
sampai sekarang berganti jadi motor,” selorohnya.
Ia sendiri mengaku sudah belasan tahun berjualan
sepeda bekas, turun-temurun dari orangtuanya yang juga dulunya berjualan sepeda
bekas di lokasi yang sama.
Sepeda-sepeda ini, kata Lukman, diperolehnya langsung
dari tangan pertama atau pemilik asli sepedanya. “Itu dilakukan agar barang
yang dijual jelas asal-usulnya, takutnya kalau beli dari sembarang tempat
terjadi hal yang tak diinginkan,” jelasnya.
Jika ada pemilik sepeda yang ingin menjual sepeda
miliknya, maka mereka akan langsung menghubunginya. “Kan kita ada punya kartu
nama, jadinya kalau ada yang mau jual tinggal telepon dan langsung kita ambil
di rumahnya,” terangnya.
Kebanyakan sepeda bekas yang dijualnya, imbuh Lukman,
berasal dari sekitar wilayah kota Mataram.”Paling dari daerah Lingkar, soalnya
di sana kan
banyak perumahan terus sampai Lombok Timur juga ada,” tukasnya.
Untuk peminat sepeda bekas, tambahnya, tetap selalu
ada meskipun sekarang orang lebih memilih menggunakan sepeda motor. “Cuman
sejak akhir bulan Maulid kemarin, pasarannya agak sepi. Ini saja dari tadi pagi
belum ada yang laku sepedanya,” terangnya.
Peminat sepeda bekas ini, aku Lukman, berasal dari
berbagai kalangan mulai pekerja kantoran sampai anak sekolah. “Anak kuliah juga
banyak yang beli untuk kuliah,
biasanya yang perempuan belinya yang sepeda keranjang," jelasnya.
Harga untuk sepeda bekas ini,
tambahnya, tergantung keadaan pembeli. "Kalau lagi ramai, harganya untuk
sepeda keranjang ini paling murah Rp 750 ribu, sedangkan sepeda gunung bisa
mencapai Rp 1,5 juta. Kalau lagi sepi seperti sekarang, paling murah kita beri
Rp 450 ribu, yang penting laku," jelasnya.
Lukman mengatakan pasaran sepeda bekas ini bukan hanya di sekitar Mataram saja, tetapi peminatnya datang dari seluruh pulau Lombok. "Bahkan ada yang dari Bangko-Bangko, Sekotong beli ke sini dan dibawa sendiri," jelasnya. (Uul Efriyanti Prayoba/Ekbis NTB)