Air Terjun Tiu Ngumbak Kabupaten Lombok Utara.
|
Air
Terjun Tiu Ngumbak ini berada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Airnya
jatuh dari ketinggian 40 meter dan air yang jatuh langsung mengenai bebatuan
dan menghasilkan aliran air seperti ombak. Itulah mengapa air terjun ini
dikatakan Air Terjun Tiu Ngumbak.
“Kalau
ke air terjun ini harus banyak siapkan tenaga. Karena jalannya tidak terlalu
bagus. Tapi air terjunnya yang bagus sekali. Ini tidak banyak yang tahu, karena
letaknya yang akan susah dijangkau,” kata wisatawan asal Lombok Timur
Hidayatullah, Rabu (17/1/2018).
Air
Terjun Tiu Ngumbak terletak di Dusun Beleq, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan,
Lombok Utara. Air Terjun Tiu Ngumbak ini sebenarnya masih berada satu jalur
dengan Air Terjun Tiu Teja. Hanya karena letaknya yang tidak staregis
membuatnya tidak banyak diketahui oleh wisatawan.
Jalur
menuju air terjun ini akan melewati pemukiman warga. Ini juga menjadi
pemandangan yang menarik, karena wisatawan akan disuguhkan oleh rumah adat khas
Lombok. Ini juga bisa menjadi spot foto yang menarik bagi wisatawan.
“Kita
bisa lihat rumah adat saat ke air terjun ini. Seperti yang dikatakan para
traveller, semakin sulit medannya, semakin bagus destinasinya. Saya pikir itu
juga berlaku bagi Air Terjun Tiu Ngumbak,” ujarnya.
Sementara
itu, dari perkampungan ini wisatawan akan melalui jalanan yang agak sulit.
Yaitu melintasi perkebunan kopi dan kakao. Setelah itu, wisatawan akan melalui
jalanan yang curam dan agak licin serta jurang di sebelah kirinya. Setalah itu
wisatawan bisa menikmati keindahan dan kesegaran Air Terjun Tiu Ngumbak ini.
“Jalan
ke sana agak susah, jadi wajar saja tidak banyak wisatawan yang berkunjung.
Kalau wisatawan yang memang suka tantangan, pasti sangat senang berkunjung ke
air terjun ini,” ujarnya.
Wisatawan
juga disarankan untuk membawa bekal sendiri. Sebab di air terjun ini tidak ada
pedagang makanan. Wisatawan juga disarankan untuk membawa air sebagai bekal
selama di perjalanan. Selain itu, wisatawan dilarang membuang sampah di air
terjun ini. Hal ini untuk menjaga agar destinasi ini tetap asri. (Linggauni/Suara NTB)