Seorang gadis menunjukkan nyale yang berhasil ditangkap di Pantai Seger Lombok Tengah, Minggu (4/2/2018) |
NYALE, binatang
laut berupa cacing yang merupakan bagian utama dari perayaan Bau Nyale, event tahunan ternyata sudah
banyak diburu warga di pesisir pantai bagian selatan daerah ini. Nyale Lebih cepat satu bulan keluar dari
prediksi para pemangku adat yang sebelumnya memperkirakan nyale bakal keluar pada awal Maret mendatang.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, nyale yang
menurut kepercayaan masyarakat Loteng bagian selatan merupakan jelmaan dari
Putri Mandalika sudah banyak yang keluar. Warga sendiri sudah mulai turun ke
lokasi-lokasi yang selama ini menjadi tempat menangkap nyale, sejak Minggu (4/2/2018) pagi. Seperti di Pantai Kuta,
Pantai Seger dan beberapa lokasi lainnya.
Tahun ini, prediksi keluarnya nyale sendiri ada dua versi yakni pada tanggal 5 dan 6 Februari
sesuai versi Blok Pujut yang menggunakan sistem penanggalan Rowok. Sedangkan
versi kedua yakni tanggal 6 dan 7 Maret, sesuai hasil sangkep warige para
pemangku adat yang digelar oleh Pemkab Loteng awal Januari 2018.
Versi kedua inilah yang dijadikan pedoman oleh pemerintah
dalam menetapkan agenda perayaan event Bau
Nyale yang tahun ini sudah ditetapkan menjadi Festival Bulan Pesona Bau
Nyale, oleh pemerintah pusat. Karena Bau
Nyale sendiri tahun ini sudah resmi masuk event pariwisata nasional.
‘’Memang sudah ada yang keluar nyale-nya, tapi masih sedikit,” aku Kepala Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (Disparbud) Loteng, H.L. Putrie, kepada Suara NTB, Minggu sore. Ia pun mengaku sempat turun ke Pantai Seger
Kuta untuk melihat langsung apakah nyale sudah
keluar atau tidak.
‘’Tidak masalah nyale
keluar lebih awal. Tapi yang jelas untuk event Bau Nyale tetap sesuai agenda
yang sudah disusun oleh pemerintah,’’ tegasnya.
Ia mengatakan, rangkaian event Bau Nyale sendiri oleh Pemkab Loteng sebenarnya sudah dimulai sejak
tanggal 3 Februari. Dengan puncak perayaannya akan digelar sesuai rencana awal
yakni tanggal 6 dan 7 Maret mendatang. Karena memang tahun ini, rangkaian event
Bau Nyale bakal digelar selama satu
bulan penuh.
Tidak kalah penting, tegasnya meski ada perbedaan tanggal pelaksanaan Bau Nyale, hal itu tidak sampai mengurangi makna dari Bau Nyale itu sendiri. Karena memang, bagi masyarakat di daerah ini Bau Nyale itu digelar dua kali. Hanya memang yang dijadikan event oleh pemerintah daerah sekali saja. (Munakir/Lombok Tengah)