Tapak kaki raksasa diduga situs sejarah yang ada di Dusun Tangga Kecamatan Kayangan Lombok Utara yang misterius. |
SITUS Telapak Kaki dan 2 air terjun (Tiu Purit dan Air
Terjun Arangan Balok), merupakan dua air terjun baru yang baru-baru ini
dikembangkan masyarakat. Letaknya di Dusun Tangga, Desa Selengen, Kecamatan
Kayangan. Dusun Tangga merupakan Dusun terdalam di Desa itu. Dulunya dusun ini
merupakan langganan krisis air bersih. Namun berkat perjuangan dan kekompakan
warga, kini 150-an KK dusun ini teraliri oleh pipa yang dibangun secara
swadaya.
Pelan namun pasti, warga juga mulai mengembangkan potensi
ekonominya. Dari hasil kebun/Hkm berupa kemiri, begitu juga potensi wisatanya. "Objek
wisata ini sebenarnya sudah lama diketahui warga, namun baru kali ini kami
membuka akses ke lokasi. Harapannya objek ini bisa menarik kunjungan
wisatawan," ungkap mantan Kepala Dusun Tangga, Luji Hartono, Jumat (18/8/2017).
Untuk dimaklumi, menuju Dusun Tangga sedikit menantang.
Jarak tempuhnya relatif. Untuk mencapai Dusun Tangga, pengunjung bisa masuk melalui
pertigaan setelah Pasar Tradisional Tampes. Dari pertigaan pengunjung menempuh
perjalanan sekitar 10 km atau lebih hingga ke Dusun Tangga.
Air terjun Tiu Purit di Dusun Tangga Kayangan Lombok Utara |
Sebagai dusun pedalaman, akses jalannya sedikit
bergelombang. Aspal hotmix hanya melewati setengah perjalanan ke Dusun Tangga.
Sebagian jalan lapen hancur terkelupas, bahkan tertimbun debu. Namun untuk
mencapai akses ini, pengunjung masih bisa menggunakan kendaraan roda 4.
Setiba di Dusun Tangga, pengunjung bisa meminta bantuan
Pokdarwis setempat sebagai guide.
Dari titik Kantor Dusun Tangga, warga setidaknya harus menggunakan sepeda motor
sejauh 4 km.
Setelahnya perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 700
meter. "Setelah 700 meter, kita
akan jumpai Air Terjun Tiu Purit. Tetapi sebelum Tou Purit kita bisa mampir di
Air Terjun Arangan Balok," ungkapnya.
Dusun Tangga juga menyimpan situs yang relatif baru diungkap
oleh masyarakat. Yaitu, sebuah jejak atau bekas Telapak Kaki. Sekilas, jejak
telapak kaki ini tidak biasa. Ukurannya hampir 4 sampai 5 kali ukuran kaki
manusia normal. Dengan kedalaman antara 10-15 cm. Warga yang menemukan situasi
ini, belum bisa menjawab misteri yang ada dari peninggalan sejarah tersebut. "Mungkinkah jejak tersebut bekas tapak kaki jin, atau
manusia purba zaman dulu?," demikian pertanyaan yang masih menggantung di
benak warga.
Selain Situs Tapak Kaki, seakan Dusun Tangga di zaman dulu
memiliki peradaban. Terbukti dari deretan batu nisan atau kuburan yang jumlahnya
tidak sedikit. Sebagian dari pekuburan ini bentuk dan susunannya sudah tidak
teratur. Namun masih bisa dikenali bahwa batu-batu yang tersusun itu adalah
murni kubur manusia. Saking lamanya, batu nisan ini terpaksa dijadikan jalur
sepeda motor. Karena letaknya pun berada persis di punggung jalan.
"Kami sudah tanya ke orang yang paling tua di dusun
ini, beliau menjawab tidak mengetahui asal usul dari kubur tersebut,"
imbuhnya. Warga menduga, kuburan tersebut milik nenek moyang.
Membuktikan itu tentu harus melalui pembuktian ilmiah oleh ahlinya. "Kami
harap ada ahli yang bersedia meneliti pekuburan ini, begitu juga tapak kaki,
supaya kami bisa menjaga dan merawatnya sebagai bukti sejarah," demikian
Luji Hartono.
Nah bagi Anda yang penasaran dengan jejak Tapak Kaki dan Air
Terjun Dusun Tangga, warga dusun setempat akan dengan senang hati menyambut
para pengujung. (Johari Lombok Utara)
0 komentar:
Post a Comment