dr. Elly Rosila Wijaya |
Direktur
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma Provinsi NTB, dr. Elly Rosila Wijaya, SpKJ, MM
mengungkapkan estimasi penderita gangguan jiwa berat di NTB sebanyak 1.409
orang. Dari jumlah itu, sejak 2011 – 2017, jumlah penderita gangguan jiwa yang
ditemukan dipasung sebanyak 642 orang.
Artinya,
jumlah penderita gangguan jiwa berat yang dipasung baru ditemukan sekitar 46
persen. sementara yang belum ditemukan masih sekitar 54 persen. “Ternyata sulit
nyari mereka yang dipasung itu. Kita saja belum 50 persen dapat itu, sejak
2013,” tutur dr. Elly di Kantor Gubernur, Kamis (24/5/2018).
Ia
menjelaskan, laporan kegiatan pengentasan pasung di NTB menggunakan sistem
rujukan komunikatif tiga pilar. Ia
membeberkan, estimasi jumlah orang dengan gangguan jiwa ini berdasarkan hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Riskesdas
2013, angka gangguan jiwa berat di NTB 0,21 persen dari total jumlah penduduk,”
sebutnya.
Dari
hasil Riskesdas itu juga 14,3 persen rata-rata orang dengan gangguan jiwa itu
dipasung. Angka detailnya, sebanyak 10 persen di perkotaan dan 18,3 persen di
pedesaan. Temuan di lapangan, kata Elly, dari prediksi 40 orang, kadang ditemukan
lebih dari angka tersebut. “Sampai
Desember 2017, kita menemukan 642
penderita orang dengan gangguan jiwa yang dipasung,” katanya.
Berdasarkan
data RSJ Mutiara Sukma NTB, penderita gangguan jiwa yang ditemukan dipasung
terbanyak di Lombok Timur, yakni 126 orang. Kemudian Bima 119 orang, Lombok
Tengah 113 orang, Lombok Barat 67 orang, Sumbawa 61 orang, Lombok Utara 48
orang, Kota Mataram 42 orang, Dompu 31 orang, kota Bima 23 orang dan Sumbawa
Barat 12 orang. (Muhammad Nasir)
0 komentar:
Post a Comment