PT. Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan penangkar yang
menjadi contoh pelestarian rusa timor (cervus timorensis) di NTB. Perusahaan
pelat merah ini menyadari betul, bahwa ia harus berkontribusi mempertahankan
populasi hewan yang menjadi maskot Provinsi NTB yang rentan punah ini.
Minggu (24/6/2018), Operation Head (OH) Pertamina TBBM
Ampenan, La Imbo beserta jajaran, secara sukarela menyerahkan tiga ekor rusa hasil penangkaran di area TBMM
Ampenan. Rusa-rusa ini diserahkan langsung kepada Balai Konservasi Sumber Daya
Alam (BKSDA) Provinsi NTB, disaksikan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah
yang diwakili pemerintah desa setempat di TWA Gunung Tunak, Lombok Tengah.
Kepala BKSDA Provinsi NTB, Ari Subiantoro, beserta jajaran,
dan pemerintah desa setempat menyambut gembira kepedulian Pertamina terhadap
pelestarian rusa timor. Penambahan tiga ekor dari Pertamina ini sekaligus
memperkuat keberadaan TWA Gunung Tunak dalam mendukung pelestarian dan
pariwisata daerah.
Sejak empat tahun terakhir, Pertamina melakukan penangkaran.
Jumlah yang ditangkarkan lebih dari sepuluh ekor.Laporan juga rutin disampaikan
ke BKSDA. Untuk mensukseskan penangkaran ini, Pertamina bahkan melibatkan dokter
hewan agar rusa-rusa yang ditangkarkan terjamin kesehatannya. Tidak saja rusa,
kedepan, Pertamina bersedia mendukung pelestarian alam, baik untuk pelestarian
terumbu karang maupun pelestarian penyu dan burung .
“Ini menjadi bagian dari komitmen CSR (Corporate Social Responsibility) Pertamina. Karena dimanapun, Pertamina harus berkontribusi
terhadap lingkungan, lebih-lebih di NTB adalah daerah pariwisata,” demikian La
Imbo.
Dengan keterlibatan Pertamina melakukan pelestarian ini,
sangat diharapkan kesimbangan alam terjaga, sekaligus menjadi nilai jual bagi
pariwisata NTB. “Orang datang berwisata akan senang ketika alam kita
terjaga, habitatnya terjaga. Pagi-pagi bisa mendengarkan suara burung, atau
orang bisa menyaksikan endemik spesial di daerah. Pastinya akan lebih betah.
Karena itu kami berkeinginan tetap menjaga kelestariannya,” ujarnya.
Apalagi, rusa adalah maskot daerah ini yang harus dijaga
keberadaannya. Kepala BKSDA Provinsi NTB, Ari Subiantoro menyampaikan
terimakasih dan apresiasinya. Pertamina menurutnya adalah perusahaan milik
pemerintah yang dapat dijadikan percontohan.
Saat ini jumlah populasi rusa timor di NTB tak lebih dari
2.000 ekor. Populasinya menurun drastis dari keadaan sebelum-sebelumnya dengan
popuasi mencapai lebih dari seratusan ribu ekor. Perburuan liar dan minimnya
kesadaran untuk melestarikan habitatnya menjadi tantangan terbesar menjaga
maskot NTB ini tidak punah. Sementara jumlah SDMnya sangat terbatas untuk
melakukan pengendalian.
Di NTB terdapat sebanyak hampir 60 jumlah penangkar. Baru Pertamina TBBM Ampenan yang menunaikan kewajibannya untuk mengembalikan sepuluh persen ke alam, dari jumlah populasi yang ditangkarkan. Karena itulah, komitmen Pertamina ini diharapkan diikuti oleh masyarakat atau para penangkar baik perseorangan maupun perusahaan yang telah diberikan izin. (Bulkaino/Ekbis NTB)
0 komentar:
Post a Comment