Eco Tourism Tibuborok bisa menjadi objek wisata baru di Lombok Timur. |
Dari kawasan Tibuborok ini dapat dilihat
pemandangan pegunungan yang menjulang tinggi di sebelah barat. Sebelah timur,
terlihat sejumlah gili yang muncul di atas perairan Selat Alas, yakni Gili
Kondo, Gili Bidara dan Petagan. Pasirnya yang putih terlihat jelas dari
ketinggian 130-241 meter di atas permukaan air laut (Mdpl).
Meski pada siang terik Minggu (8/9/2019), pemandangan indah itu masih bisa
memanjakan mata para pengunjung. Ratusan hektare kawasan Tibuborok ini
sebelumnya kering dan kritis.
Junaini, penjaga kawasan menuturkan sejak dua
tahun terakhir ini baru terlihat ada perubahan. Tibuborok mulai hijau. Musim kemarau ini diakui memang membuat sejumlah tanaman mengering. Jika
tanpa sentuhan teknologi, maka diakui semua tanaman mungkin akan mati semua.
Saat penanaman awal, ada tambahan hydro gell diberikan pada setiap
lubang tanaman. Dengan hydrogell itu, tanaman bisa bertahan sampai bisa tumbuh
besar.
Sementara itu, Stasiun Manajer PT Sadhana Arifnusa, Kuswanto Setiabudi selaku
pemilik kawasan memaparkan, saat musim kemarau saat ini memang tanaman
mengalami fase stress. Namun saat hujan
turun nanti, semua tanaman itu dipastikan akan kembali hijau.
Eco tourism menjadi
salah satu konsep yang coba dikembangkan untuk kawasan yang nantinya akan
terbuka untuk umum. Kuswanto mengakui, tidak akan bisa menutup kawasan tersebut. Keindahan alam
Tibuborok ini akan menjadi satu kesatuan sistem dalam industri yang coba
dikembangkan dalam kawasan tersebut.
Dituturkan, kawasan HTI Sambelia seluas 2 ribu hektar itu ia peroleh
perizinannya pada era kepemimpinan Gubernur Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan Menteri Kehutanan
MS Kaban, Sadhana diberikan izin HTI. Ide dari Gubernur NTB dan Menhut tersebut
kemudian dijalankan. Pasalnya, upaya pelestarian hutan oleh pemerintah sejauh
ini selalu gagal.
Upaya yang dilakukan Sadhana lambat laun berhasil memperlihatkan hutan yang
dulunya gundul menjadi hijau dan lestari. Meski belum sempurna, namun sudah
bisa dilihat pertumbuhan hutan yang rimbun. Dalam waktu yang tak lama lagi
diyakini Kuswanto, Tibuborok akan semakin rimbun. Mengenai penjagaannya melibatkan masyarakat sekitar.
Saat ini oleh pihak pengelola sudah disiapkan tiga unit menara pantau. Dari
atas menara-menara tersebut pengunjung bisa melihat semua sisi kawasan. Tidak
jarang sambil berswa foto. Akan ada pula kawasan kemah disediakan. Kawasan ini
juga tepat kiranya sebagai soft trekking bagi para pecinta pendakian
gunung. (Rusliadi/Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment