Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah
didampingi Bupati Sumbawa H. Husni Djibril, Ketua DPRD Sumbawa saat memukul
bedug tanda dimulainya Festival Pesona Moyo, Minggu (15/9/2019) malam
Gubernur NTB, Dr.
H. Zulkieflimansyah, S.E. M.Sc menekankan pentingnya akses serta
penerbangan dalam mendukung kemajuan pariwisata. Karena sehebat apapun
menyajikan destinasi dan atraksi budaya, wisatawan tidak mungkin berkunjung
jika akses masih minim dan penerbangan masih susah.
Hal ini disampaikannya saat membuka secara
resmi Festival Pesona Moyo tahun 2019 di halaman Kantor Bupati Sumbawa, Minggu
(15/9/2019). Festival Pesona Moyo terpilih sebagai kalender 100 of event nasional
yang diprioritaskan Kementerian Pariwisata. Pihaknya berharap pelaksanaan event
ini bisa dirasakan manfaat dan dinikmati oleh masyarakat. “Jangan sampai juga
kita melaksanakan satu festival besar tapi tidak dirasakan dan dinikmati oleh
masyarakat kita,” imbuhnya.
Dijelaskannya, pemerintah pusat melihat
pariwisata adalah satu-satunya sektor yang mampu mengakselerasi pertumbuhan
ekonomi dan perbaikan kesejahteraan dalam waktu yang cepat. Hanya saja banyak
orang sering keliru memahami pariwisata. Mencoba menata destinasi, desa-desa
dan menyajikan tarian serta nyanyian untuk mendatangkan para wisatawan.
Tetapi dari hasil diskusi yang paling penting,
orang berkeinginan datang ke suatu daerah karena kemudahan akses. Selain itu
yang membuat wisatawan tertarik datang juga jika adanya direct flight (penerbangan langsung). Berdasarkan data
yang ada, sejak adanya direct flight
dari Perth Australia datang ke Lombok, jumlah wisatawan Australia yang datang
ke NTB meningkat 400 persen.
“Jadi tidak mungkin Festival Pesona Moyo akan
ramai dikunjungi kalau akses datang ke Sumbawa masih minim. Tidak mungkin orang
Jakarta, Surabaya semuanya mau datang ke Sumbawa kalau penerbangan masih susah.
Saya kira yang kayak begini penting agar jangan sampai kita mendandani desa,
memperbaiki objek wisata tapi pimpinan Dewan, anggota Dewan dan
pemda tidak memberikan subsidi untuk angkutan kita,” terangnya.
Disebutkannya, hal penting lainnya, pemerintah
harus mampu mengidentifikasi asal wisatawan. Karena wisatawan yang paling
banyak berkunjung ke NTB termasuk Kabupaten Sumbawa berasal dari Malaysia,
kemudian China dan Australia. Hal ini karena adanya penerbangan langsung dari
ketiga negara tersebut ke Lombok International Airport (LIA).
Gubernur juga mengakui bahwa turis yang datang
ke NTB ini tidak hanya ingin melihat gunung dan laut tetapi juga atraksi yang
ditampilkan. Karena tidak lebih dari dua hari anak-anak mereka sudah mulai
mencari binatang. Makanya Gubernur berharap Kabupaten Sumbawa bisa menciptakan
aktivitas, sehingga sehingga wisatawan lebih dari dua hari nyaman berada di
Sumbawa, termasuk memiliki Kebun Binatang.
Gubernur berharap pemerintah daerah lebih
serius dalam memajukan pariwisata. Salah satunya dengan mengenal dan mencintai
budaya dan daerah Sumbawa. Selain itu juga harus memberikan pelayanan terbaik
kepada setiap tamu yang berkunjung.
Pembukaan Festival Pesona Moyo 2019 |
Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B.Sc,
menyampaikan, dilaksanakannya Festival Pesona Moyo 2019 menjadi major
event dari rangkaian kegiatan pariwisata yang dikemas
dalam rangka mempromosikan Kabupaten Sumbawa sebagai salah
satu daerah tujuan wisata unggulan di Indonesia.
Dengan memanfaatkan nama Pulau Moyo dalam
festival ini, diharapkan mampu menggambarkan kekayaan dan eksotisme
tinggi yang dimiliki daerah Sumbawa. Paling tidak tercatat ada
231 potensi objek wisata, termasuk 9 desa wisata yang ditetapkan oleh
pemerintah Provinsi NTB di Kabupaten Sumbawa, yang membutuhkan interaksi cita
rasa dalam konteks kepariwisataan dari segenap komponen baik pemerintah,
masyarakat, pelaku wisata, maupun wisatawan itu sendiri. Pihaknya merasa
bangga dan semakin termotivasi setelah ditetapkannya Festival Pesona Moyo
sebagai salah satu dari 100 wonderful event Indonesia 2019 oleh Kementerian
Pariwisata.
“100 wonderful events ini merupakan 100
atraksi wisata terbaik yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Untuk itu,
pada gelaran Festival Pesona Moyo kali ini, kami telah mengerahkan segenap
sumberdaya yang ada untuk menyajikan dan mengangkat hal-hal unik, menarik dan
bernilai jual sebagaimana tema yang diusung yaitu discover
Sumbawa-find the uniqueness,” terangnya.
Sementara Tenaga Ahli Kementerian Pariwisata
RI, Taufik Rahzen memaparkan proses masuknya Festival Pesona Moyo menjadi 100 kalender
event nasional. Dijelaskan, terkait masa depan Festival Pesona Moyo, di mana
diyakini Sumbawa menjadi pusat kebudayaan di Indonesia. Untuk itu, pihaknya
ingin mengusulkan kepada Gubernur dan Bupati tentang pelaksanaan festival di
NTB agar bisa di-branding kekuatan
flora dan fauna. Untuk binatang mulai dari Bau Nyale hingga Hiu
Paus. Kemudian Barapan Kebo, Pacuan Kuda dan lainnya. (Indra Jauhari dan Arnan Jurami Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment