Corona virus disease (Covid-19) telah menyebabkan pariwisata
di NTB mati suri. Selama hampir 3 bulan, (pertengahan Maret, April, Mei hingga awal Juni 2020) objek wisata di NTB, termasuk desa wisata
ditutup untuk wisatawan. Hal ini berpengaruh besar terhadap pengembangan
pariwisata di NTB. Akibatnya, pelaku wisatawan hanya menunggu kapan wabah
Covid-19 ini berakhir.
NTB memiliki banyak objek wisata menarik dan menjadi favorit
wisatawan dunia. Namun, objek-objek wisata ini masih belum dibuka, karena
aktivitas masyaraat dunia masih belum normal. Di sejumlah negara, termasuk Indonesia,
jumlah pasien positif Corona terus meningkat setiap harinya. Akibatnya,
mobilitas masyarakat masih belum kembali normal.
Meski penambahan pasien positif Corona terus bertambah,
pemerintah pusat, termasuk Pemprov NTB mulai mencoba menerapkan new normal
(kenormalan baru) di berbagai bidang dan sektor. Termasuk sektor pariwisata.
Objek-objek wisata yang sebelumnya ditutup mulai dibenahi atau dipersiapkan
untuk menerima wisatawan. Pembenahan lebih difokuskan pada penerapan protokol
standar Covid-19, seperti penggunaan masker, penyediaan air bersih atau hand
sanitizer, menjaga jarak antara satu sama lain. jika ini sudah siap, maka
daerah-daerah sudah bisa membuka kembali objek wisatanya.
Bahkan, Pemprov NTB di bawah komando, Dr. H.
Zulkieflimansyah, SE, M. Sc., dan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, MPd.,
menginginkan agar objek-objek wisata di NTB mulai bangkit kembali. Untuk itu,
persiapan atau pembenahan di objek wisata harus dilakukan. Bahkan, untuk
memastikan kesiapan objek wisata menerima kembali wisatawan, Wakil Gubernur
(Wagub) NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, MPd., bersama jajaran Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tanggal 13 Juni 2020 mengunjungi Gili
Trawangan. Hal ini untuk melihat kesiapan pelaku wisata dan objek wisata di
tiga Gili apakah siap menghadapi kenormalan baru di bidang pariwisata.
Bahkan, Sabtu (27/6/2020), Wagub kembali melakukan kegiatan
Sosialisasi dan Simulasi SOP Rinjani Menuju New Normal di Kantor Resort
Sembalun Balai TNGR, Desa Sembalun Lombok Timur, Sabtu (27/6/2020). Pada kesempatan
ini, wagub menyebut tantangan yang
dihadapi adalah bagaimana masyarakat sekitar secara disiplin mematuhi protokol
Covid-19 dengan tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak bila
beraktivitas di luar rumah sampai vaksin virus Covid-19 ini ditemukan.
Wagub Hj. Sitti Rohmi Djalilah melakukan kegiatan Sosialisasi dan Simulasi SOP Rinjani Menuju New Normal di Kantor Resort Sembalun Balai TNGR, Desa Sembalun Lombok Timur, Sabtu (27/6/2020). |
Wagub berharap agar di balik pandemi ini semua pihak dapat
mengambil hikmahnya. Karena pandemi ini sejatinya juga memberikan waktu pada
kita untuk berbenah, memperbaiki kekurangan selama ini sehingga ke depan dapat
lebih baik lagi.
"Ini kesempatan kita untuk melakukan
perbaikan-perbaikan ke depan dan tidak hanya menjadi tempat wisata, akan tapi
ini akan menjadi pusat edukasi, pusat pemberdayaan masyarakat, sehingga
keberadaan Rinjani ini bisa terasa manfaatnya bagi NTB dan Indonesia,"
lanjutnya.
Wagub menilai adanya saran bahwa pendakian Rinjani agar
dilakukan melalui satu pintu terlebih dahulu serta pentingnya dibangun
fasilitas jalur khusus untuk kuda atau sepeda untuk memudahkan para porter
membawa barang hingga pos empat, hal itu perlu didiskusikan dengan serius untuk
kebaikan bersama.
“Apabila ingin maju
maka semua pihak harus duduk bersama, sehingga seluruh pihak mendapatkan
manfaatnya dan semua dapat memberikan kontribusi terbaiknya bagi kemajuan
Rinjani ke depan,” terangnya.
Wagub juga mengingatkan terkait pengelolaan sampah.
Penekanannya pada pintu pintu masuk jalur pendakian Rinjani sangat
diperlukan. "Ini harus betul-betul
kelihatan progresnya dan kuncinya di pintu masuk. Ini harus betul-betul kita
perhatikan. Rinjani ini tumpuan hidup kita dan sumber air kita. Jadi antara
pariwisata dan kelestarian ini satu dan harus betul betul kita jaga,"
ujarnya.
Adanya pandemi ini menumbulkan satu tuntutan yakni penerapan
protokol Covid-19. Ada banyak hal positif yang dapat didorong untuk kebaikan
pariwisata itu sendiri. Pemprov NTB ,
kata Wagub telah mengusung konsep
bersih, sehat dan aman. Di mana, seluruh destinasi wisata yang ada di NTB harus
menerapkannya termasuk Rinjani.
"Semoga tanggal 7 Juli besok, pada saat dibuka, sudah bisa siap
dari hulu ke hilir, dari orang naik hingga pulang itu betul-betul diperhatikan
dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan dengan dibukanya Sembalun ini memberikan
semangat bagi kita," pesannya.
Sementara saat telekonferensi bersama pengurus ASITA NTB, Rabu (24/6/2020) lalu,
Wakil Gubernur menegaskan, sebelum dibuka kembali, objek wisata harus dibenahi
lagi. Pembenahan tersebut dilakukan agar objek wisata tidak menjadi sumber
penularan Covid-19 ini. "Untuk objek wisata, kita harus benar-benar memilih,
jangan sampai kita gegabah membuka objek wisata, jangan sampai ada klaster
objek wisata," jelas Ummi Rohmi – sapaan akrabnya.
Salah satu contoh adalah tiga gili yang telah dipersiapkan
sebelum dibuka kembali seperti memperketat pintu masuk, melibatkan semua unsur.
Dari petugas keamanan hingga petugas kesehatan, untuk memastikan keamanan dan
kesehatan wisatawan. Ia berharap masyarakat dapat dengan cepat memahami
pentingnya protokol kesehatan agar seluruh aktivitas dapat kembali berjalan
dengan lancar. (Marham)
0 komentar:
Post a Comment