Be Your Inspiration

Monday, 8 October 2018

Delegasi Annual Meeting IMF- World Bank Dijadwalkan Kunjungi KEK Mandalika

KEK Mandalika yang dipoles untuk menyambut wisatawan yang datang.
Kawasan The Mandalika dipastikan tetap akan dikunjungi para delegasi annual meeting IMF-World Bank (WB) di Nusa Dua Bali. Hanya saja, berapa jumlah delegasi yang akan datang berkunjung sampai sejauh ini masih belum bisa dipastikan. Demikian ditegaskan General Affair The Mandalika, I Gusti Lanang Bratasuta kepada Suara NTB, Sabtu (7/10/2018).

Dikatakannya, agenda para delegasi pertemuan tahunan lembaga keuangan internasional tersebut di kawasan The Mandalika tidak berubah. Kendati sebelumnya, Pulau Lombok sempat digunjang gempa dan nyaris melumpuhkan sektor pariwisata didaerah ini. “Konfirmasi terakhir kami, delegasi pertemuan IMF dan Bank Dunia tetap akan datang. Dengan beberapa agenda,” ujarnya.

Ada yang memang datang murni untuk liburan menikmati obyek wisata yang ada dikawasan The Mandalika. Usai mengikuti pertemuan di kawasan Nusa Dua Bali mulai tanggal 8 sampai 14 Oktober mendatang. Dan, ada juga yang memang datang untuk mengikuti acara seminar keuangan yang digelar oleh pihak Bank Indonesia dan agenda lainnya.

Namun yang paling penting dari itu semua, ialah kepercayaan masyarakat luar terhadap kondisi Pulau Lombok pada umumnya pasca gempa, masih ada. Hal itulah yang harus dijaga. Supaya masyarakat luar benar-benar yakin dan percaya, kalau Pulau Lombok dan kawasan The Mandalika khususnya, memang aman untuk dikunjungi.

“Selama ini pasca gempa Lombok, banyak anggapan kalau Lombok tidak aman. Nah, dengan kedatangan para delegasi pertemuan IMF dan Bank Dunia tersebut, kita tunjukkan kalau Lombok aman,” terangnya.

Untuk itu, dukungan dari seluruh elemen masyarakat didaerah ini sangat diharapkan. Untuk bagaimana bisa bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Sehingga bisa memberikan kesan yang baik kepada para delegasi. Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan para delegasi tersebut akan datang lagi dikemudian hari.

“Momentum annual meeting IMF-World Bank ini diharapkan bisa menjadi momentum awal bagi majunya pariwisata didaerah ini. Pasca gempa Lombok yang baru lalu,” pungkas Brata, seraya menambahkan kalau dari sisi kesiapan kawasan The Mandalika sendiri sudah sangat siap menyambut kedatangan para delegasi tersebut. (Munakir/Lombok Tengah)

Share:

Monday, 1 October 2018

Perajin Perak Desa Ungga Dambakan Desa Wisata

Perajin perak Desa Ungga Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat
SENTRA kerajinan perak di Desa Ungga, Praya Barat, mulai berkembang sejak tahun 1990-an dan dikenal luas oleh masyarakat sejak awal 2000-an. Pamor kerajinan dari desa ini pun tidak kalah cemerlang dibandingkan dengan kerajinan emas dan mutiara di Sekarbela, Mataram.

“Hanya saja kita kalah dari segi pemasaran, di mana produk dari sini semuanya dibawa ke sana,” terang salah satu perajin perak, Farid Rizky kepada Ekbis NTB.

Padahal dari segi model dan desain, produk aksesoris yang dihasilkan tidak kalah saing dengan produk sejenis dari luar daerah.Sebab diakui Farid, para perajin perak dulunya merupakan perajin perak di Bali yang pulang kampung dan mengembangkan kerajinan serupa.“Saya jamin, produk kerajinan perak di sini modelnya tidak ada yang sama antar satu produk.Kecuali dipesan khusus dengan model serupa,” jelasnya.

Desain model kerajinan mutiara seperti aksesoris, imbuhnya dipengaruhi daya kreativitas si perajin itu sendiri sehingga berbeda. Kebanyakan kerajinan perak di desa ini sekarang merupakan kombinasi dengan mutiara dan kulit kerang yang memang banyak diminati pasar.“Jadi model dan desainnya mengikuti bentuk kulit kerangnya, makanya unik dan kesannya eksotik,” jual Farid.

Pemasaran produk-produk kerajinan perak di Desa Ungga ini, memang kebanyakan disalurkan untuk artshop dan galleri di wilayah Lombok Barat dan Mataram. Hal ini dikarenakan di Lombok Tengah, jumlah artshop masih sedikit.Jika pun ada, hanya diisi dengan satu jenis produk saja.“Makanya kita sangat bergantung dengan pesanan dari langganan di Mataram dan Lombok Barat,” ujarnya.

Lesunya pariwisata beberapa waktu lalu, diakuinya juga berpengaruh terhadap produksi perak miliknya.Penurunan produksi bahkan sampai menyentuh angka 30% dari hari biasa.“Baru beberapa hari ini baru mulai normal produksinya soalnya sudah ada langganan yang pesan,” terangnya.Dalam sekali produksi, perajin bisa membuat sampai 50-150 buah tergantung model dan kerumitan desain kerajinan.Satu perajin bisa menyelesaikan 1 buah kerajinan mutiara dalam 3 hari.

Farid mengatakan, perajin di Desa Ungga sebenarnya menginginkan adanya inisiatif dari pemerintah desa atau Pemda Lombok Tengah menjadikan Ungga sebagai desa wisata dengan perak sebagai jualan utamanya. “Konsepnya seperti di Sukarara, dimana wisatawan bisa berkunjung melihat proses pembuatan perak, lalu beli,” terangnya. Tentunya desa wisata ini nanti akan memberikan lapangan pekerjaan luas bagi warga Desa Ungga dan sekitarnya.

Jika desa wisata ini bisa terealisasi, tentunya perajin perak akan lebih bersemangat untuk berproduksi sebab ada jaminan pasar. “Minimal ada artshop kita dibuatkan, pasti nanti jalan.Itu nanti kita bisa tawarkan ke travel serta wisatawan untuk datang ke Ungga,” harapnya. (Uul Efriyanti Prayoba/Ekbis NTB)
Share:

Event Bli Bli Mekaki Marathon Diluncurkan di Car Free Day Bundara Hotel Indonesia Jakarta


 Launching Mekaki Marathon pada acara CFD di Bundaran HI Jakarta, Minggu (30/9/2018) 

Event sport tourism Bli Bli Mekaki Marathon 2018 yang digelar Pemkab Lombok Barat menjadi salah satu kegiatan yang ditargetkan mampu membangkitkan pariwisata Lombok dan NTB umumnya yang mati suri akibat bencana gempa beberapa waktu lalu. Event yang digelar Pemda bekerjasama dengan sponsor utama bli bli.com ini menjadi even wisata dan olahraga yang pertama sehingga didukung penuh oleh Kemenpar dan Kemenpora.

Event tahunan yang kali kedua digelar Pemda Lobar ini diluncurkan Minggu (30/9/2018) pagi  di kantor Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Mengambil momentum car free day (CFD) di bundaran Hotel Indonesia Jakarta, kegiatan launching menyedot banyak peserta. Ribuan peserta ikut berlari bersama Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid bersama kepala OPD dan camat. Ratusan pejabat dan jajaran Pemda turut serta, bahkan kegiatan tersebut.

Pejabat yang ikut antara lain Kadis Perkim H.L Winengan. Ikut juga ketua DPRD, Imam Kafali dan sejumlah anggota dewan, Kapolres AKBP Heri Wahyudi, Dandim Lobar, Letkol. Czi. Djoko Rahmanto. Ikut serta juga kepala Dispora NTB Hj Husnanidiaty Nurdin, Kepala Dinas Pariwisata NTB, H. Lalu Moh. Faozal jajaran Kemenpar dan Kemenpora RI. Para peserta berlari sepanjang 3,5 kilometer, mulai dari kantor Kemenpar lalu menuju bundaran HI. Ribuan warga DKI yang tengah menikmati CFD pun turut serta berlari, kehadiran artis Wulan Guritno dan artis lain menyedot perhatian warga DKI.

Dalam sambutan singkatnya, Bupati Lobar mengatakan, event Mekaki Marathon ini kali kedua digelar Pemda Lobar. Tahun lalu Mekaki Marathon digelar cukup sukses dengan ribuan peserta yang ikut. Mekaki Marathon kali ini kata Bupati, Pemda sedikit kurang percaya bisa dilaksanakan karena ditengah situasi Lobar dan sejumlah daerah di NTB dilanda gempa. Bahkan dampak gempa, industri pariwisata di Lobar mati suri.

"Namun berkat tekad kuat masyakarat dan Pemda, kami tidak mau berdiam diri, kami harus bangkit dan bergerak. Untuk itulah Mekaki Marathon kedua ini kami adakan,"jelas Bupati.

Ia pun mengajak segenap pihak dan masyakarat agar ikut dalam even yang digelar tanggal 28 Oktober tersebut. Kata bupati, semua pihak yang ikut even ini dipastikan akan mendapatkan kesan yang luar biasa. Sebab di samping menyuguhkan rute menantang, juga menyajikan keindahan alam pantai di sepanjang rute yang dilalui. 

Ia menambahkan, untuk membangkitkan pariwisata, Pemda Lobar juga menggelar beberapa even yakni Senggigi Jazz Festival, dan Even Budaya Perang Topat.

Kepala Dispora NTB Hj Husnanidiaty Nurdin yang mewakili Gubernur NTB mengatakan, Mekaki Marathon merupakan even sport tourism pertama diadakan di NTB pascagempa. Sesuai arahan gubernur, tak ada satupun even nasional yang ditunda namun didorong dipercepat. Agenda Mekaki Marathon ini tujuan utamanya agar tercapai target 4 juta wisatawan tahun 2018 ini.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenpar RI, Dra. Ni Wayan Giri Adnyani., M.Sc., mengatakan, Kemenpar mendukung penuh kegiatan ini untuk membangkitkan pariwisata NTB pascagempa di NTB. Berbagai upaya dilakukan membangkitkan Pariwisata NTB sebagai salah satu destinasi andalan, salah satunya even Mekaki Marathon dan Sail Moyo. "Kita mendukung penuh semua kegiatan Pemda Lobar dan Pemprov NTB. Mekaki Marathon dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Lobar. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa mempercepat pemulihan pariwisata NTB," katanya. (Heru Zubaidi Lombok Barat)


Share:

Monday, 24 September 2018

Gubernur NTB Doktor Zul Hadiri Acara Pujawali di Pura Jenggala Desa Jagaraga Lombok Barat

Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah saat menghadiri acara Pujawali di Pura Jenggala Desa Jagaraga Lombok Barat, Senin (24/9/2018)
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah memberikan motivasi kepada anak-anak muda di Dusun Tambang Eleh saat menghadiri Pujawali di Pura Jenggala Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan Lombok Barat, Senin (24/9/2018).

Gubernur menjelaskan, program pemeliharaan ke depan adalah mengirim 1.000 anak muda NTB untuk belajar di Eropa, seperti di Polandia. Ia berharap, dari seribu anak muda yang dikirim itu, akan ada para pemuda dari Jenggala yang mengikuti program tersebut, sehingga, para pemuda itu dapat mempromosikan keindahan alam dan budaya NTB di Eropa.

"Saya melihat potensi anak-anak muda di sini luar biasa. Saya berharap ada yang bisa mendapatkan beasiswa ke Polandia nanti, sehingga bisa menjadi duta budaya dan menari di sana,"  harapnya

Karena itu, Doktor Zul mengajak masyarakat dan anak-anak muda Jenggala, untuk mencintai segala potensi yang dimiliki daerah. Karena menurutnya, dari sekian negara yang pernah ia kunjungi dan pernah belajar, Indonesia atau NTB,  tidak kalah indahnya dengan negera-negara di Eropa.

Oleh karena itu ia berharap, silaturrahmi dengan kalangan masyarakat di Desa Jenggala tidak hanya akan terjadi sekali saja, akan tetapi bisa terus berlanjut di masa-masa yang akan datang.

Sementara itu, tokoh masyarakat Dusun Tambang Eleh mengatakan bahwa kedatangan orang nomor satu di NTB di tempatnya merupakan hal yang sangat spesial. Kedatangan gubernur telah memberikan motivasi besar bagi segenap masyarakat di Jenggala, khususnya di Dusun Tambang Eleh. (Humas NTB)
Share:

Sunday, 23 September 2018

Gubernur dan Wagub Serah Terima Jabatan dengan TGB dan H. Muh.Amin

Serah terima jabatan dari mantan Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi kepada Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (21/9/2018).

Gubernur dan Wakil NTB menggelar serah terima jabatan (sertijab). Sertijab, Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2013-2018, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan H. Muh. Amin., S.H., M.Si kepada Gubernur dan Wakil Gubernur masa jabatan 2018-2023, Dr. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc ., dan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, berlangsung di Ruang Rapat Utama (RRU), Kantor Gubernur NTB, Jumat (21/9/2018). Sertijab itu digelar, setelah Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB dilantik Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, Rabu 19 September 2018 lalu, di Istana Negara.

Disaksikan sejumlah Bupati/Walikota se-NTB, Sertijab tersebut diawali dengan Pembacaan petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang Pengesahan Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2013-2018 dan  Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur masa jabatan tahun 2018-2023. Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara Sertijab serta dilanjutkan dengan penyerahan memori jabatan, oleh Dr. TGH. M. Zainul Majd kepada Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah.

Doktor Zul, sapaan akrab Gubenur NTB itu menegaskan, dirinya bersama seluruh parangkat pemerintah yang ada, akan langsung bekerja. Sebab, tugas dan pekerjaan yang akan dihadapi kedepan ini tidak mudah. Terutama menyangkut proses rehabiltasi dan rekonstruksi masyarakat terdampak gempa. Bahkan, diprediksikan pertumbuhan ekonomi NTB, akibat bencana gempa ini paling tinggi nol persen. “Kalau kita tidak cepat merespon pekerjaan ini, maka pertumbuhan ekonomi NTB bisa minus,” ungkap gubernur.

Karena itu, Gubernur kelahiran Sumbawa itu mangajak semua pihak untuk terus menunjukkan kebersamaan dan kekompakan demi memulihkan keadaan masyarakat NTB pasca gempa. Bahkan lanjut Gubernur, dirinya akan menggelar silaturrahim dengan Bupati/Walikota Se-NTB. Hal ini dilakukan untuk menyatukan kekuatan dan kebersamaan untuk membangun daerah.

Selanjutnya, Gubernur Doktor Zul menyampaikan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2013-2018, Tuan Guru Bajang dan Muh. Amin. Meski tidak menjabat secara formal, TGB dan Muh. Amin tetap memberikan saran, inspirasi dan gagasan untuk kemajuan NTB ke depan.

Hadir saat itu, Ketua DPRD Provinsi NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaedah, SH., MH, Anggota Forkopimda NTB dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemprov NTB. (Humas NTB)

Share:

Sehari Setelah Dilantik, Gubernur dan Wakil Gubernur Gelar Rakor Penanganan Gempa NTB

 
Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat Rakor Penangganan Gempa Lombok di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Kamis (20/9/2018)
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah langsung menggelar rapat koordinasi (Rakor) penanganan pascagempa Kamis (20/9/2018),  sehari setelah dilantik Presiden Ir.H.Joko Widodo (Jokowi). Gubernur minta penanganan pascagempa terus dilakukan percepatan. Ia meminta pembangunan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat korban gempa dapat dipercepat, sebelum datang musim hujan, Oktober - November mendatang.

Rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa ditargetkan tuntas semuanya pada Maret 2019 mendatang. Usai pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu (19/8/2018), gubernur yang biasa disapa Dr. Zul ini mengaku dipanggil khusus Presiden Jokowi bersama Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah agar memprioritaskan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabenana.

‘’Karena kita tak punya kemewahan membiarkan masyarakat di Lombok dan Sumbawa ketika hujan mulai menyapa kita. Mereka masih berada di bawah tenda,’’  ujar Dr. Zul saat rapat evaluasi penanganan bencana gempa NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur.

Bahkan, Presiden Jokowi, kata Dr. Zul memberikan pesan yang kuat kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei agar memperhatikan betul rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa.

‘’Ini harus diperhatikan betul, fokus. Dan mudah-mudahan sebelum hujan tiba. Entah namanya huntara atau apapun namanya. Masyarakat Lombok dan Sumbawa tak ada lagi di bawah tenda,’’ tegasnya.

Menurut gubernur, jika rehabilitasi dan rekonstruksi ini dipikirkan masalah yang besar, maka akan menjadi besar. Begitu juga sebaliknya, jika dipikir simple, maka akan menjadi sederhana.

Kaitan dengan pembangunan huntara bagi korban gempa, mantan Anggota DPR RI ini menyatakan beberapa menteri menyatakan kesiapannya untuk membantu. Seperti Menteri BUMN, yang sudah menyatakan siap menggerakkan BUMN-BUMN yang ada untuk membangun huntara. Yang terpenting, telah dilakukan pemetaan.

Untuk itu, rapat evaluasi tersebut diharapkan tak hanya bicara soal teori. Tetapi bagaimana masyarakat terdampak gempa pada tujuh kabupaten/kota di NTB dapat tinggal di tempat yang lebih layak, tidak lagi di bawah tenda. Sehingga pembangunan huntara harus segera dipercepat sebelum musim hujan datang.

‘’Saya sendiri sering ke lapangan. Mereka sudah capek, setiap ada gempa datang tim verifikasi terus. Tapi rumahnya tidak terbangun. Kalau huntara bisa dibangun, minimal mereka bisa tidur nyenyak untuk kemudian memikirkan hal produktif lainnya,’’ ujarnya.

Setelah penyiapan huntara,pembangunan rumah permanen korban gempa dapat menyusul. Presiden, kata Dr. Zul mengharapkan rehabilitasi sektor perumahan dapat segara dilakukan walaupun masih bersifat sementara atau huntara. ‘’Sehingga tak ada lagi, bulan Oktober - November ketika hujan datang, masyarakat kita masih berteduh di bawah tenda,’’ harapnya.

Sekretaris Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Sesmenko PMK), Y.B Satya Sananugraha menjelaskan, rapat koordinasi yang dilakukan dengan maksud mengevaluasi pelaksanaan penanangan pascabencana berjalan sesuai target. Termasuk mengetahui tantangan atau kendala yang dihadapi di lapangan. Serta mencari solusinya. Agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dilakukan percepatan sesuai perintah Presiden Jokowi.

Satya mengatakan, rapat koordinasi tingkat menteri telah dilakukan akhir Agustus lalu di Kantor Kemenko PMK. Kemudian ditindaklanjuti lagi dalam rapat koordinasi tingkat kementerian/lembga yang juga dihadiri Pemda kabupaten/kota terdampak.

‘’Kemenko PMK mengadakan rapat penyusunan rencana aksi rehab rekon dengan melibatkan Pemda NTB, kementerian/lembaga terkait,’’ terangnya.

Ia mengatakan, kebutuhan anggaran untuk pemulihan pascabencana sudah dibuat dan segera ditindaklanjuti kementerian/lembaga terkait dengan memperhatikan transparansi dan akuntabilitas. Ditargetkan pada Desember mendatang  fungsi pendidikan, kesehatan, pelayanan dasar dan ekonomi harus berjalan normal. ‘’Bulan Maret 2019, kita upayakan semaksimal mungkin pembangunan perumahan dapat mencapai target,’’ katanya.

Permasalahan revisi DIPA untuk 2018 dan usulan  perubahan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 juga sudah dibicarakan. Semua kebutuhan anggaran dalam pemulihan kembali NTB tertuang dalam rencana aksi tersebut. Diharapkan, pembangunan dapat berjalan tepat waktu, sesuai kebutuhan, administrasi dan tata kelola yang baik. ‘’Dan melaksanakannya dengan gotong royong,’’ katanya.

Rapat evaluasi tersebut dihadiri juga Wagub NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Kepala BNPB, Willem Rampangilei, perwakilan kementerian/lembaga, bupati/walikota yang daerahnya terdampak gempa dan stakeholders terkait lainnya. (Muhammad Nasir)

Share:

Presiden Joko Widodo Lantik Dr. Zulkieflimansyah sebagai Gubernur dan Hj. Sitti Rohmi Djalilah sebagai Wagub NTB

Presiden Joko Widodo berjalan bersama Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah dikirab sebelum pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu (19/9/2018)
Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melantik pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) NTB periode 2018-2023, Dr. H. Zulkieflimansah – Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/9/208). Keduanya menggantikan pasangan Dr. TGH. M. Zainul Majdi – H. Muh. Amin, Sh, M. Si  yang telah habis masa jabataannya sebagai Gubernur dan Wagub NTB periode 2013-2018, Senin (17/9/2018).
Presiden Jokowi meminta pasangan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah yang baru dilantiknya sebagai Gubernur dan Wagub NTB agar segera langsung bekerja. Menurut Presiden, ada persoalan besar yang harus segera diselesaikan di NTB. Yakni rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah warga yang rusak akibat gempa beruntun beberapa waktu lalu.
Menurut Presiden, masalah rehabilitasi dan rekonstruksi korban gempa itu harus segera diselesaikan di lapangan. Diikuti prosesnya, baik untuk fasilitas umum, sekolah-sekolah, rumah sakit, puskesmas, dan rumah-rumah yang rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan. “Tugas utamanya ke sana dulu,” kata  Presiden.
Pemerintah pusat memberikan dana bantuan stimulan untuk perbaikan rumah korban gempa. Untuk rumah rusak berat mendapatkan bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta. Mengenai masalah dana bantuan yang belum cair, Presiden Jokowi mengatakan prosesnya bertahap.
“Ini masih step-nya satu per satu. Kalau sudah ada yang siap, sudah diverifikasi, tentu saja segera diberikan. Kalau belum, proses lapangan ada di verifikasi, nanti diberikan lagi,” jelasnya.
Menurut Presiden, dalam pencairan dana bantuan stimulan perbaikan rumah korban gempa ada prosedur yang harus dilalui. Artinya, pencairan dana bantuan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa tak bisa langsung diberikan begitu saja. tetapi harus melalui proses dan prosedur yang ada.
“Memang prosesnya seperti itu. Ada proses. Masa langsung ini, ini, ini, ini, ini, ini. Iya kan ndak seperti itu, ada prosedurnya,” terang orang nomor satu di Indonesia ini.
Pelantikan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 itu didahului dengan penyerahan petikan Keputusan Presiden kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, di Istana Merdeka.
Gubernur Dr. Zulkieflimansyah dan Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat disumpah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB di Istana Negara Jakarta, Rabu (19/9/2018)
Kemudian Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung berjalan dari Istana Merdeka menuju Istana Negara bersama pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang akan dilantiknya. Prosesi kirab tersebut diiringi oleh pasukan marching band.
Prosesi pelantikan di Istana Negara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 155/P Tahun 2018 tentang Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Masa Jabatan Tahun 2018-2023 oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara.
Prosesi pelantikan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan oleh rohaniwan dan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan, penyematan tanda pangkat dan jabatan, dan pemberian ucapan selamat dari Presiden Jokowi, dan para tamu undangan yang hadir.
Hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pelantikan di antaranya Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, dan Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita. Dalam pemilihan Gubernur NTB, pasangan Zulkieflimansyag-Sitti Rohmi Djalilah meraih 811,945 suara. Sementara pesaingnya pasangan calon Moh Suhaili FT- Muhammad Amin (Suhaili-Amin) meraih 674,602 suara, pasangan Ahyar Abduh-Mori Hanafi (Ahyar-Mori) dengan 637,048 suara, dan pasangan Ali Bin Dahlan-TGH Lalu Gde Sakti Amir Murni (Ali-Sakti) meraih 430,007 suara. (Muhammad Nasir)
Share:

Tuesday, 18 September 2018

Pascagempa Bumi, Pariwisata Lombok Optimis Pulih dalam Tiga Bulan

Kawasan Mandalika mulai ramai dikunjungi wisatawan pascamusibah gempa. Pemerintah menargetkan pariwisata di daerah ini pulih dalam tiga bulan ke depan. 

Pemerintah pusat bersama-sama dengan pemerintah provinsi saat ini tengah berupaya memulihkan kondisi pariwisata NTB dan Pulau Lombok pada khususnya pasca musibah gempa yang meluluhlantakkan sebagai wilayah di Pulau Lombok. Targetnya, pemulihan dalam tiga bulan ke depan. Pemerintah provinsi pun mengaku optimis target tersebut bisa tercapai.

“Dengan upaya keras bersama-sama dengan semua stakeholder yang ada, kita optimis dalam tiga bulan ke depan kondisi pariwisata Lombok khususnya sudah kembali pulih,” tegas Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si. Minggu (16/9/2018).

Untuk itu upaya perbaikan saat ini terus dilakukan, terutama yang berkaitan dengan fasilitas pendukung pariwisata, seperti penyeberangan ketiga gili dan fasilitas pendukung lainya. Sementara pelaku pariwisata di daerah ini juga ikut berbenah, khususnya di daerah-daerah yang terkena dampak gempa dengan turut memperbaiki fasilitas pariwisata yang rusak terkena dampak gempa, berupa hotel dan fasilitas yang lain. “Semu elemen sekarang mulai berbedah. Agar pariwisata Pulau Lombok khususnya bisa segera pulih,” terangnya.

Soal event, Faozal menegaskan semua tetap berjalan sesuai rencana. Ia menjelaskan, dalam masa pemulihan ini beberapa event besar tetap akan digelar, seperti Mekaki Marathon serta Senggigi Jazz Festival. Di Lombok Tengah (Loteng) tepatnya di Kawasan The Mandalika, event Mandalika Marathon yang digelar dalam rangka HUT TNI, juga tetap digelar, meski pelaksanaannya mundur dari jadwal semula tanggal 23 September ke tanggal 4 November. “Di samping event skala besar tersebut, sejumlah event lokal juga diintensifkan. Harapan, dengan keberadaan event-event tersebut bisa mendorong percepatan pemulihan pariwisata Lombok dan NTB pada umumnya,”  ujar Faozal. (Munakir) 


Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive