Be Your Inspiration

Monday, 8 April 2019

Muazzin, Caleg PKPI Dapil Ampenan, Maju sebagai Caleg Atas Desakan Masyarakat

Calon Anggota DPRD Kota Mataram Daerah Pemilihan Ampenan dari PKPI Muazzin 

Tidak pernah terlintas dalam pikirannya untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD di Daerah Pemilihan Kota Mataram. Selama ini dirinya tidak terlalu peduli dengan hiruk pikuk politik, baik di tingkat daerah dan nasional. Apalagi ada anggota DPR RI, anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota yang tertangkap aparat penegak hukum, karena terlibat korupsi atau tertangkap saat Operasi Tangkap Tangan(OTT) oleh KPK.

"Saya tidak terlalu berambisi menjadi anggota DPRD. Saya mau sekarang ini karena desakan masyarakat. Bahkan, saya disiapkan tempat khusus untuk maju di pemilihan ini dan tidak harus membayar partai," ujar calon anggota DPRD Kota Mataram Daerah Pemilihan Ampenan dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Muazzin.

Menurutnya, dirinya pada Pemilu 2014 banyak menerima tawaran maju sebagai calon anggota legislatif dari beberapa partai. Namun, semua ditolak dengan halus. Alasan belum mau berpolitik dan konsentrasi pada pekerjaan membuat dirinya harus menolak tawaran untuk berpolitik dulu.

Meski demikian, pada Pemilihan Umum tahun 2019 ini, dirinya menerima tawaran untuk maju sebagai calon anggota DPRD. Maju sebagai calon anggota DPRD pun tidak diputuskannya sendiri, tapi berdasarkan pertimbangan dari keluarga dan warga di lingkungan tempat tinggalnya. Setelah mendapat persetujuan, barulah dirinya berani memutuskan untuk maju dan mengurus persyaratan maju sebagai caleg ke KPU Kota Mataram. Termasuk melengkapi sejumlah persyaratan lain, seperti surat keterangan bebas narkoba dan lainnya.

Sebagai mantan kepala lingkungan, dirinya memahami apa yang menjadi persoalan dan apa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk itu, ketika dirinya nanti diamanahkan lolos sebagai anggota DPRD, kebutuhan masyarakat harus diprioritaskan. Apalagi apa yang disampaikan di hadapan masyarakat terutama visi dan misi menjadi anggota DPRD merupakan sebuah amanah atau janji yang harus dipenuhi.

Menurutnya, amanah dan janji yang disampaikan saat bertemu dengan masyarakat harus dipenuhi. Jika tidak, amanah dan janji-janji ini akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT di hari kemudian. Untuk itu, sebagai calon anggota DPRD Kota Mataram, melalui visinya bertekad menjadikan Kota Mataram ke arah yang agamis, adil dan bersatu melalui transformasi mental.

Dalam menggapai visi ini, ujarnya, ada beberapa misi yang harus dilakukan. Pertama, bagaimana menjalin silaturahim yang berkelanjutan kepada seluruh masyarakat, bersama-sama melakukan pembinaan mental masyarakat, terutama generasi muda. Selain itu, ikut menjembatani pembinaan Usaha Kecil dan Menengah, baik dalam pemberian modal maupun pengelolaan manajemen.

Meski demikian, jika terpilih sebagai anggota DPRD Kota Mataram, membantu dan ikut merasakan situasi yang terjadi di masyarakat (suka dan duka) mesti dilakukan. Dalam arti, saat turun ke masyarakat tidak hanya saat kampanye semata, namun ketika terpilih tidak pernah turun. Hal inilah yang coba dihindari. 

Selain itu, dirinya juga berupaya membantu pemerintah mengantisipasi dan mengurangi angka kenakalan remaja yang cukup memprihatinkan. Dicontohkannya, masalah remaja yang banyak mengonsumsi minuman keras, pecandu narkoba, perjudian, LGBT  dan lainnya perlu didekati agar tidak mengulangi kegiatan berbau negatif. 

‘’Selain itu, Insya Allah kalau terpilih, perhatian pada pelatih qori dan qoriah, guru ngaji, anak berprestasi di bidang pendidikan dan olahraga juga akan kami perhatikan. Termasuk, memberikan bimbingan dan monitoring berkelanjutan pada pelaku UKM ke arah yang lebih maju,’’ ujarnya. (Marham)
Share:

Monday, 1 April 2019

Objek Wisata Baru Telaga Biru Montong Gading yang Mulai Diminati Wisatawan

 Objek wisata Telaga Biru TNGR Desa Perian Kecamatan Montong Gading tawarkan konsep wisata alam.

Kolam Biru di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di dekat Desa Perian Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Warga setempat pun menyebutnya Telaga Biru. Telaga alami yang dulu seperti tidak digubris keberadaannya ini kini menjadi ramai dikunjungi.


Lokasi Telaga Biru ini tepatnya di Dusun Gunung Paok Desa Perian. Desa yang berbatasan langsung dengan kawasan TNGR. Dari perbatasan hutan TNGR, pengunjung harus berjalan kaki melintasi rimbuan pohon kayu hutan yang lebat. Setelah berjalan sekitar 250 meter, telaga biru ini terlihat dari ketinggian.

Sepintas telaga ini terlihat dari kejauhan warna biru kehijau-hijauan memancar dari dasarnya. Pemandangan itu pun menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjung yang ingin sekadar berswafoto di atas kolam.

Oleh para pemuda pecinta wisata Desa Perian sudah menyulap kawasan tersebut menjadi lebih menarik. Adalah Hasbi dan kawan-kawannya membuat beberapa wahana tempat berswafoto dari bambu dan kayu-kayu hutan.


Dituturkan Telaga Biru ini mulai ramai dikunjungi setelah setahun terakhir. Bermula dari upload video pendek lucu-lucuan tentang Telaga Biru yang dibuat oleh para pemuda. Belakangan, setiap liburan Telaga Biru ini tidak pernah sepi dari pengunjung, termasuk wisatawan asing.

Bagi pengelola, kata Hasbi sejauh ini hanya mengambil uang parkir Rp 2 ribu untuk sepeda motor dan Rp 5 ribu untuk kendaraan roda empat. Belum ada diberlakukan karcis atau sejenisnya untuk setiap pengunjung. Pemuda Perian mengaku belum berani terlalu jauh mengambil jasa dari objek wisata Telaga Biru itu.

Harapannya, ada sentuhan penataan dari pemerintah. Bersama dengan pihak Balai TNGR sendiri klaimnya  sudah ada izin.  Dulunya, kendaraan bisa masuk sampai ke atas dekat langsung dengan telaga. Akan tetapi belakangan sudah tidak diperbolehkan karena dikhawatirkana kan merusak kawasan hutan, sehingga areal parkir pun ditaruh di luar kawasan TNGR.


Sebagai objek wisata baru dikenal, diperlukan penataan lebih jauh. Lebih lengkap lagi sarana dan prasarana penunjangnya agar pengunjung bisa lebih nyaman datang. Objek wisata Telaga Biru sejauh ini hanya menawarkan konsep wisata alam. Oleh pengelola ada wahana bebek renang yang dipajang di atas Telaga yang disediakan khusus bagi pengunjung. Namun diakui hal itu masih sangat terbatas.

Hal lainnya yang menjadi catatan, kondisi infrastruktur menujju kawasan objek wisata Telaga Biru ini terlihat sangat jelek. Saat hujan mengguyur, sudah tidak memungkinkan jalan satu-satunya ke lokasi ini bisa dikunjungi menggunakan kendaraan, karena jalan becek dan berlubang.

Bagi pecinta suasana wisata di dalam kawasan hutan, Telaga Biru bisa menjadi salah satu alternatif wisata. Seperti pengakuan Guru Ani dari Terara saat berkunjung ke Telaga Biru Sabtu (30/3) lalu bersama dengan keluarganya, Telaga Biru ini menawarkan konsep wisata alam yang menenangkan. (Rusliadi/Suara NTB Lombok Timur) 

Share:

General Manager Golden Palace Hotel Lombok Ernanda Agung Terpilih sebagai Ketua IHGMA

Ketua IHGMA Terpilih Ernanda Agung D (GM Golden Palace Hotel Lombok) dan Wakil Ketua IHGMA Terpilih Irfan Oktavian (GM Grand Madani Hotel Mataram) pose bersama usai musda. 

IHGMA (Indonesia Hotel General Manager Association) menggelar Musda (Musyawarah Daerah) di Golden Palace Hotel Lombok, Sabtu (30/3/2019). Dalam musda ini, General Manager (GM) Golden Palace Hotel Lombok Ernanda Agung D terpilih sebagai Ketua IHGMA setelah memperoleh 23 suara dari 39 orang yang hadir.

"Musda ini agenda besarnya adalah memilih Ketua dan Wakil Ketua IHGMA untuk masa kerja 2019-2022. Dan saya terpilih menjadi Ketua IHGMA yang baru dengan perolehan 23 suara dari 39 orang yang  hadir pada musda. Setelah ini akan ada  pelantikan kepengurusan IHGMA yang akan dilaksanakan kurang lebih sebulan dari sekarang,selain pelantikan ketua dan wakil ketua tentu saja sebelumnya kami akan memilih pengurus yang lain seperti bendahara dan sekretaris,’’ ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Minggu (31/3/2019).

Ernanda mengaku, terpilihnya dirinya menjadi ketua IHGMA yang baru merupakan tanggung jawab yang berat yang harus diemban. Sebagai ketua, ujarnya,  tentu saja dirinya harus bekerja seperti tema acara, yakni bersama IHGMA meningkatkan SDM menuju Lombok Bangkit. ‘’Jadi IHGMA ini kan merupakan asosiasi profesi GM jadi fokus kami nantinya adalah peningkatan profesionalisme GM khususnya di Nusa Tenggara Barat ini,’’ terangnya.

Setelah ini, tambahnya, pihaknya akan melaksanakan pelatihan dan edukasi untuk meningkatkan kualitas GM. Seperti tahun-tahun sebelumnya, workshop mengenai peningkatkan SDM GM tetap menjadi program tahunan.

Ke depan, Ernanda menambahkan akan ada sertifikasi GM Level 8 yaitu di mana sertifikasi ini setara dengan pendidikan S2. Pihaknya akan berusaha semua GM  tersertifikasi Level 8 dan dapat mengajar sebagai dosen pada kampus-kampus di bawah Kementerian Pariwisata. Diakuinya, dari seluruh GM yang ada di NTB yang sudah tersertifikasi Level 8 ada 21 orang dan berharap ada penambahan.

‘’Dan tentu harapan saya dengan adanya sertifikasi ini IHGMA punya kontribusi untuk meningkatkan kualitas SDMnya, tentu saja dengan kualitas SDM yang bagus akan meningkatkan kualitas pelayanan kita di hotel masing-masing yang tentunya harapan kami ending-nya akan bermanfaat dan berguna untuk pariwisata di NTB," harapnya. (*)
Share:

Masih Berbahaya, Jalur Pendakian Rinjani Batal Dibuka April 2019

Tim survei gabungan di jalur pendakian Sembalun menuju Pelawangan Rinjani, Sabtu (16/3/2019) yang menemukan longsor dan kerusakan jalur di 14 titik. (Dokumen Istimewa TNGR)
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memutuskan membatalkan pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani April mendatang. Kesimpulan tersebut, berdasarkan hasil rapat gabungan Rabu (27/3/2019).  Sebab survei , jalur Senaru dan Sembalun berbahaya bagi aktivitas pendakian karena kerusakan akibat gempa dan potensi bahaya longsor susulan. 


Kepastian itu disampaikan Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani  (TNGR) Sudiyono, Kamis (28/3/2019). Sehari sebelumnya ia menggelar rapat bersama sejumlah pihak, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pariwisata, Basarnas, TNI dan Polri, juga Trakking Orgnizer (TO). Rapat isinya mengevaluasi hasil survei jalur pada Sabtu (16/3/2019)  yang juga melibatkan semua pihak yang hadir dalam rapat. 

‘’Kesimpulannya, kami belum bisa buka April ini. Jalurnya masih berbahaya. Kami belum bisa putuskan kapan dibuka sampai dilakukan survei berikutnya,’’ kata Sudiyono. 

Sebelumnya TNGR sempat memastikan akan membuka jalur Rinjani pada April mendatang, sembari melakukan penataan. Empat jalur yang siap dibuka di Senaru, Sembalun, Timbanuh dan Aik Berik. Namun dari hasil survei, kondisi jalur belum memungkinkan dibuka. Terlebih saat tim gabungan turun, tiba tiba gempa terjadi, sehingga perjalanan peninjauan jalur dihentikan.    


Setidaknya dua garis besar kesimpulan dalam rapat itu. Pertama, kondisi jalur dari Sembalun hingga Pelawangan terjadi kerusakan 14 titik, tiga titik diantaranya rusak berat. Hasil survei itu sudah dapat gambaran bahwa untuk diputuskan dibuka, diperlukan survei ulang.  

Sementara hasil pengecekan sebelumnya, didapat kesimpulan, jalur Sembalun sebelum menuju Pelawangan 200 meter rusak parah.  kerusakan ditemukan di jalur menuju Pos 3 dan Pos 4 dan dianggap masih berbahaya. ‘’Kita ingin tutup jalurnya yang berbahaya ini. Kemudian dalam survei berikutnya kita akan buka jalur lain,’’ terangnya. 

Dalam pengecekan jalur berikutnya, akan dilakukan survei potensi jalur sekaligus akan memasang rambu- rambu untuk para pendaki agar tidak melalui jalur berbahaya. Kesimpulan lain, jalur menuju danau tidak layak untuk dilalui karena terjal dan berbahaya pascalongsor. ‘’Sudah sangat tidak memungkinkan menuju danau, ada retakan-retakan dan sangat berisiko,’’ jelasnya. 


Pendakian belum bisa dibuka juga karena pertimbangan belum ditemukan mata air di dua jalur tersebut.  Demikian juga jalur Senaru  menuju Danau Segara Anak, masih terjal dan berisiko. Jalur ini harus dilakukan survei ulang karena belum tuntas sampai ke danau. ‘’Kemarin saat pengecekan jalur, PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi) belum dilibatkan. Nanti pada saat survei berikutnya, akan kami ajak juga supaya hasilnya lebih maksimal,’’ ujarnya.  

Sementara survei ulang untuk jalur Sembalun ke Pelawangan juga akan dilakukan pengecekan ulang bersama tim yang sama, sembari memastikan cuaca berdasarkan informasi dari BMKG. 
Sementara rekomendasi yang disampaikan sesuai kesepakatan rapat, harus ada jembatan antara Pos 2 dan Pos 3 karena jalurnya putus akibat longsor. Butuh solusi untuk suplai air bersih ke Sembalun, papan informasi di arah tiga titik jalur alternatif dan papan informasi untuk jalur berbahaya atau rawan longsor sepanjang jalur. 

Kemudian perbaikan jalur pendakian 150 meter sebelum pelawangan, penanaman pohon berakar di sepanjang jalur, semua guide harus memiliki Handtalky (HT) yang bisa terhubung ke pusat informasi. Terakhir, membatasi  jumlah pendaki karena semakin berkurannya kawasan aman. (Haris Mahtul/Suara NTB) 
Share:

Saturday, 30 March 2019

Gubernur Kembali Rombak Komposisi Pejabat

Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah melantik dan mengambil sumpah pejabat yang dilantik di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Jumat (29/3/2019).

Sebanyak 59 pejabat Lingkup Pemerintah Provinsi NTB,  dilantik Gubernur,  Dr. H. Zulkieflimansyah,  Jum'at (29/03/2019) malam. Pejabat yang dilantik di Gedung Sangkareang, Kantor Gubernur NTB itu terdiri dari 5 pejabat Tinggi Pratama,  31 Pejabat Administrator dan 23  Pejabat Pengawas.

Salah satu pejabat Tinggi Pratama yang dilantik Gubernur Doktor Zul adalah Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda Provinsi NTB,  Najamuddin,  S. Sos., M. M.

Selain Kepala Biro Humas Protokol, Pejabat Tinggi Pertama yang dilantik Gubernur antara lain, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Ir. Wedha Magma Ardi, MT, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang. Sedangkan Kepala Dinas PUPR yang dilantik adalah Ir. H.  Azhar,  MM. Selanjutnya, Sadimi,  ST.,  MT menduduki Jabatan sebagai Kepala Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa.  Staf Ahli Bidang Ekonomi,  Keuangan, Infrastruktur dan Pembangunan ditempati Chairul Mahsul, SH., MH yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Ekonomi dan Pembangunan.
Pada pelantikan yang diawali pengambilan sumpah Jabatan itu,  Gubernur menjelaskan sebenarnya belum akan melakukan rotasi dan pengisian jabatan hingga selesai Pemilu, 17 April 2019 mendatang.  Namun, berdasarkan diskusi dan masukan, bahwa ada tugas dan kerja-kerja besar yang mendesak dilakukan,  maka pelantikan tersebut harus segara dilaksanakan.

"Selamat kepada pejabat yang menempati posisi yang baru. Semoga amanah in dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ucap Doktor Zul.

Doktor Zul menjelaskan, kalau pada pelantikan sebelumnya, pejabat yang dilantik sebagian besarnya berasal dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Kali ini yang kita akomodasi adalah yang dari Bappenda. Kalau ada dinas lain yang masih kosong dan belum terisi saat ini,  pada kesempatan lain akan diberikan prioritas sebagaimana Bappenda pada hari ini," ungkapnya.

Untuk pergantian dan pengisian jabatan kata Gubernur membutuhkan waktu yang lama. Sebab,  untuk menggantikan pejabat yang dirotasi ke posisi lain membutuhkan kajian. Sehingga, penempatan posisi yang ada, benar-benar sesuai dengan kapasitas dan kemampuan seseorang, alias tidak sembarangan.

"Semoga dengan RPJMD yang baru, target yang baru, saya kira akan ada dinamika. Mudah-mudahan NTB Gemilang bisa direalisasikan dengan SDM-SDM di NTB ini yang luar biasa," harap Gubernur di hadapan pejabat yang dilantik dan kepala OPD yang menyaksikan pelantikan tersebut.

Pelantikan tersebut diakhiri dengan pemberian ucapan selamat kepada seluruh pejabat yang dilantik. (Marham/Humas NTB)
Share:

Sunday, 24 March 2019

ITDC dan Dorna Sport Matangkan Desain Sirkuit MotoGP di KEK Mandalika


Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer
Persiapan pembangunan sirkuit MotoGP di kawasan The Mandalika saat ini terus dimatangkan. Terutama terkait desain sirkuit yang akan dibangun tersebut. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama Dorna Sport, selaku pemegang hak penyelenggaraan MotoGP tengah memulai proses homologasi sirkuit. Supaya benar-benar memenuhi standar yang ada.


‘’Homologasi ini merupakan proses akhir dari persiapan pembangunan sirkuit. Sebelum sirkuit tersebut mulai dibangun,’’ ungkap Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, kepada wartawan, di Praya, Kamis (21/3/2019).

Homologasi dilakukan supaya desain sirkuit yang dibangun di kawasan The Mandalika itu nantinya memenuhi standar. Tapi bukan berarti desain sirkuit yang sudah dibuat belum memenuhi standar. Tetapi lebih pada bagaimana menyesuaikan desain yang ada dengan kondisi riil lapangan.


Karena pihak Dorna Sport sendiri sejauh ini belum begitu mengetahui kondisi di lapangan, baru melihat desain saja, sehingga pihak Dorna Sport juga ingin mengetahui secara detail kondisi lapangan apakah sudah sesuai dengan desainnya.  

Proses homologasi sendiri diperkirakan butuh waktu sekitar 4 sampai 5 bulan. Begitu proses homologasi selesai dilakukan, sekitar bulan Agustus mendatang barulah keluar Detail Engineering Detail (DED) dari sirkuit MotoGP tersebut. Baru setelah itu, pada bulan September proses pembangunan sirkuit sudah bisa dimulai.    
  
Ia menegaskan, kalau yang dibangun ini nantinya adalah trek (jalan) balapan. Bukan kawasan secara menyeluruh. Jalan yang dibangun itu juga khusus. Yang hanya dalam jangka waktu tiga jam saja sudah kering dengan panjang 4,3 km dan akan memiliki sekitar 18 tikungan.


Soal tanggal penyelenggaraan balap MotoGP sendiri, Abdulbar menegaskan sampai saat ini belum ada. Jadwal pelaksanaan balapan sendiri akan diberikan setahun sebelum balapan digelar atau tahun 2020 mendatang. Tapi kalau soal penyelenggaraan sudah pasti di kawasan The Mandalika.

‘’Waktu (balapan) apakah setelah (MotoGP) Sepang Malaysia ataukah sebelum Australia. Itu nanti akan diberikan pada tahun 2020 mendatang. Namun kalau soal hak penyelenggaran itu sudah pasti,’’ tandasnya. (Munakir/Lombok Tengah)

Share:

Tuesday, 19 March 2019

Objek Wisata Dende Seruni, Lokasi Pemandian Putri yang Melegenda di Pulau Lombok


Objek wisata Dende Seruni Desa Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur.

Satu lagi tempat objek wisata alam yang dipoles sentuhan kreativitas dan kini telah menjadi salah satu daya tarik bagi para pengunjung berlokasi di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Lokasi ini dinamakan, Objek Wisata Dende Seruni di Desa Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya. 

Kawasan itu adalah sebuah teluk kecil atau disebut oleh warga Seruni Mumbul dengan sebutan menanga. Kawasan yang dilihat di peta berbentuk air laut yang menjorong memanjang ke daratan. Air menanga ini tampak tenang tampak riak gelombang. Uniknya dalam menanga ini ada mata air yang konon dalam legenda sebagian orang Sasak menyebutnya tempat pemandian sang putri bernama Dende Seruni. 

Melihat potensi keindahan dan legenda sejarah yang  masih terpendam, Desa Seruni mumbul mencoba memoles kawasan ini sebagai tempat wisata. Menggunakan Dana Desa sebesar Rp 480 juta, Desa Seruni Mumbul ini terbilang berani berinvestasi untuk membangun objek wisata buatan.

Ketua BUMDes Seruni Mandiri Sejahtera, Zainul Wardi, menjelaskan, dilakukannya penataan kawasan tersebut terinspirasi dari beberapa daerah di Yogyakarta. Dituturkan Pak Di, sapaan akrab Ketua BUMDes Desa Seruni ini, dirinya sudah pernah melihat langsung wisata di Yogyakarta saat berkunjung beberapa waktu lalu. Dengan wisata bisa dapatkan uang cepat. Dilihatnya, di daerah yang dipimpin oleh Gubernur seorang Sultan tersebut, aktivitas membajak sawah saja bernilai uang dan pendapatan buat desa.    

Beberapa daerah lain juga mengisyarakatkan hasil dari penataan lingkungan bisa mendatangkan uang sebagai sumber pendapatan untuk pembangunan dengan menata lingkungan, justru bisa mendatangkan uang. Targetnya setelah beroperasi akan bisa mendatangkan Rp 500 juta sampai dengan Rp 1 miliar per tahunnya.

Dituturkan, sebelumnya lokasi yang dibangun itu adalah sebuah menanga tak bernilai. Tidak ada orang yang datang berkunjung. Meyakini ada potensi yang terpendam, sehingga desa berani mengalokasikan anggaran hampir setengah miliar. Sekarang ini, dana yang sudah dikeluarkan sudah mencapai Rp200 juta lebih dihabiskan. Tampak, dengan sentuhan seni kawasan ini telah menjadi magnet bagi para pecinta liburan dan berwisata.

Pak Di mengatakan, rencana ke depan kawasan itu akan dijadikan lokasi wisata bersama dengan warga. Di mana, masyarakat pemilik tanah yang ada di sekitar kawasan akan diajak bermitra  dan menghadirkan keuntungan bersama. Membangun wisata katanya harus berbasis kemasyarakatan dan mengunjungi lokasi bisa juga sambil belajar banyak hal. Selain ada legenda sejarah tentang Dende Seruni, di lokasi ini banyak biawak yang bisa dijual pada wisatawan. "Biawak-biawak ini rencana kita akan melakukan penangkaran," ucapnya.

Mengenai nama diambil dari legenda Dende Seruni.  Dende Seruni ini adalah seorang Putri yang sangat cantik jelita. Kecantikan Dende Seruni ini membuat Patih Mumbul jatuh hati dan ingin memperistrinya. Tipu daya sang Patih mencoba mengajak selingkuh Dende Seruni. Akan tetapi, kekuatan iman Dende Seruni membuat ia tak mudah goyah dan jatuh dari bujukan Patih Mumbul.

Kemunculan objek-objek wisata buatan seperti d Seruni Mumbul ini disambut baik Dinas Pariwisata Lotim. Dipaparkan Kepala Bidang Pemasaran Dispar, Muhir, lahirnya prakarsa-prakarsa  baru membuat objek wisata ini sangat diapresiasi. 

Apalagi di Seruni Mumbul ini prakarsa desa menata lingkungan berorientasi sapta pesona. Kawasan ini diyakini bisa menjadi salah satu alternatif wisata bagi warga sekitar dan bahkan wisatawan asing. Di mana ada nilai edukasi dan catatan legenda tentang Dende Seruni sebagai cikal bakal dari penamaan Desa Seruni Mumbul.  (Rusliadi/Lombok Timur)
Share:

MotoGP Indonesia, Ajang Menarik Minat Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Presiden Joko Widodo didampingi Menpora Imam Nahrawi menerima Chief Executive Officer (CEO) Dorna, Carmelo Ezpeleta, dan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer, dan beberapa Pembalap MotoGP, di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3/2019). (Foto by Sekretariat Kabinet RI)


GELARAN balapan dunia MotoGP bakal menjadi event utama di kawasan The Mandalika yang diharapkan bisa menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang berkunjung di daerah ini. Selain potensi wisata bahari yang memang sudah dimiliki kawasan The Mandalika. Sebagai main event MotoGP ditargetkan bisa menarik sampai 100 ribu wisatawan ke daerah ini, di setiap gelaran MotoGP.


“MotoGP memang kita siapkan sebagai event utama yang digelar di kawasan The Mandalika yang tentunya diharapkan bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke daerah ini,” ungkap Direktur Utama (Dirut) Indonesian Tourism Development Corpoation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer, beberapa waktu lalu.

Ia pun mengku optimis, target tersebut bisa terpenuhi. Melihat pangsa pasar MotoGP yang termasuk sebagai salah satu event olahraga dengan jumlah penggemar terbesar di dunia. Bahkan Indonesia sendiri merupakan negara dengan jumlah penggemar MotoGP terbesar kedua setelah Cina.
Dan, penggemar MotoGP di Indonesia termasuk yang paling “gila” MotoGP. Itu bisa dilihat di setiap gelaran event MotoGP. Misalnya di Sepang Malaysia, sepertiga penontonnya berasal dari Indonesia. “Jadi logika kalau MotoGP yang digelar di luar negeri saja orang Indonesia berbondong-bondong datang. Apalagi kalau MotoGP-nya di gelar di Indonesia,” sebutnya.

Hal itupula yang menjadi salah satu pertimbangan kenapa kemudian pihak Dorna Sport selaku pemegang lisensi gelaran MotoGP mau menggelar MotoGP di Indonesia dalam hal ini kawasan The Mandalika. Karena melihat animo dan antusiasme masyarakat Indonesia yang begitu tinggi terhadap balapan MotoGP.


Indonesia sendiri termasuk negara pengguna sepeda motor terbesar ketiga, setelah Cina dan India. Dan, hampir semua pabrikan sepeda motor utama yang berlaga di MotoGP ada di Indonesia. Ditambah dengan keindahan alam yang ada di kawasan The Mandalika, menjadikanya gelaran MotoGP di kawasan The Mandalika paling berbeda dari yang lain.

Soal kesiapan sudah tidak ada masalah. Listrik, air dan fasilitasnya sudah siap. “Tinggal soal kecepatan kita dalam menuntaskan pembangunan sirkuit MotoGP itu saja. Dan, perlu diketahui sirkuit MotoGP yang ada di kawasan The Mandalika merupakan satu-satunya sirkuit dengan konsep sirkuit jalan raya. Memiliki panjang lintasan mencapai 4,3 km dengan 18 tikungan. Di mana hampir setengah dari panjang lintasan itu menyusuri pantai,” tambahnya. 


Abdulbar mengatakan, untuk menghadirkan MotoGP di kawasan The Mandalika bukan urusan mudah. Kawasan The Mandalika harus bersaing dengan dua daerah lainnya di Indonesia yang juga berminat menggelar event balap dunia tersebut. Namun akhirnya kawasan The Mandalika yang dipilih.

Investasi yang harus dikeluarkan oleh ITDC selaku pemegang hak penyelenggara juga tidak sedikit. Di mana untuk tiga tahun penyelenggaraan event MotoGP tersebut, ITDC harus mengeluarkan investasi mencapai hingga 27 juta Dolar Amerika atau Rp 405 miliar. “Jadi untuk penyelenggaran event MotoGP ini, setahunnya kita harus mengeluarkan invetasi sebesar 9 juta dollar Amerika atau sekitar Rp 135 miliar,” imbuhnya.


Namun bagi ITDC nilai investasi sebesar itu bukan jadi masalah. Jika melihat multiplayer efek yang bisa ditimbulkan dari gelaran MotoGP tersebut. Karena akan bisa menggerakkan semua aspek.  Bukan hanya bagi kawasan The Mandalika ataupun NTB, tetapi Indonesia secara lebih luas. Artinya, nilai lebih yang bisa diperoleh ITDC dari gelaran MotoGP tersebut jauh lebih besar dari nilai invetasi yang dikeluarkan.

Bicara soal kesiapan akomodasi, terutama hotel memang ketika event MotoGP digelar tahun 2021 mendatang, di kawasan The Mandalika ditargetkan baru akan memiliki sekitar 1.200 kamar. Namun di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Lombok Barat (Lobar) dan Kota Mataram, hotelnya sudah banyak. Bahkan hotel-hotel di Bali pun siap. Apalagi jaraknya tidak terlalu jauh dengan Pulau Lombok, kurang dari 30 menit perjalanan udara.

“Sirkuit MotoGP di Thailand yang mulai menggelar MotoGP tahun 2018 lalu, jaraknya hampir 500 km dari Bangkok. Tapi nyatanya bisa menggelar MotoGP. Apalagi kawasan The Mandalika yang sudah didukung dengan berbagai akses transportasi,” klaimnya. (Munakir/Lombok Tengah)

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive