Calon Anggota DPRD Kota Mataram Daerah Pemilihan Ampenan dari PKPI Muazzin |
Tidak pernah terlintas dalam pikirannya untuk mencalonkan
diri sebagai anggota DPRD di Daerah Pemilihan Kota Mataram. Selama ini dirinya
tidak terlalu peduli dengan hiruk pikuk politik, baik di tingkat daerah dan
nasional. Apalagi ada anggota DPR RI, anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota
yang tertangkap aparat penegak hukum, karena terlibat korupsi atau tertangkap
saat Operasi Tangkap Tangan(OTT) oleh KPK.
"Saya tidak terlalu berambisi menjadi anggota DPRD.
Saya mau sekarang ini karena desakan masyarakat. Bahkan, saya disiapkan tempat
khusus untuk maju di pemilihan ini dan tidak harus membayar partai," ujar
calon anggota DPRD Kota Mataram Daerah Pemilihan Ampenan dari Partai Keadilan
dan Persatuan Indonesia (PKPI), Muazzin.
Menurutnya, dirinya pada Pemilu 2014 banyak menerima tawaran
maju sebagai calon anggota legislatif dari beberapa partai. Namun, semua
ditolak dengan halus. Alasan belum mau berpolitik dan konsentrasi pada
pekerjaan membuat dirinya harus menolak tawaran untuk berpolitik dulu.
Meski demikian, pada Pemilihan Umum tahun 2019 ini, dirinya
menerima tawaran untuk maju sebagai calon anggota DPRD. Maju sebagai calon
anggota DPRD pun tidak diputuskannya sendiri, tapi berdasarkan pertimbangan
dari keluarga dan warga di lingkungan tempat tinggalnya. Setelah mendapat
persetujuan, barulah dirinya berani memutuskan untuk maju dan mengurus
persyaratan maju sebagai caleg ke KPU Kota Mataram. Termasuk melengkapi
sejumlah persyaratan lain, seperti surat keterangan bebas narkoba dan lainnya.
Sebagai mantan kepala lingkungan, dirinya memahami apa yang
menjadi persoalan dan apa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk itu, ketika dirinya
nanti diamanahkan lolos sebagai anggota DPRD, kebutuhan masyarakat harus
diprioritaskan. Apalagi apa yang disampaikan di hadapan masyarakat terutama
visi dan misi menjadi anggota DPRD merupakan sebuah amanah atau janji yang
harus dipenuhi.
Menurutnya, amanah dan janji yang disampaikan saat bertemu
dengan masyarakat harus dipenuhi. Jika tidak, amanah dan janji-janji ini akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT di hari kemudian. Untuk itu, sebagai
calon anggota DPRD Kota Mataram, melalui visinya bertekad menjadikan Kota
Mataram ke arah yang agamis, adil dan bersatu melalui transformasi mental.
Dalam menggapai visi ini, ujarnya, ada beberapa misi yang
harus dilakukan. Pertama, bagaimana menjalin silaturahim yang berkelanjutan
kepada seluruh masyarakat, bersama-sama melakukan pembinaan mental masyarakat,
terutama generasi muda. Selain itu, ikut menjembatani pembinaan Usaha Kecil dan
Menengah, baik dalam pemberian modal maupun pengelolaan manajemen.
Meski demikian, jika terpilih sebagai anggota DPRD Kota
Mataram, membantu dan ikut merasakan situasi yang terjadi di masyarakat (suka
dan duka) mesti dilakukan. Dalam arti, saat turun ke masyarakat tidak hanya
saat kampanye semata, namun ketika terpilih tidak pernah turun. Hal inilah yang
coba dihindari.
Selain itu, dirinya juga berupaya membantu pemerintah
mengantisipasi dan mengurangi angka kenakalan remaja yang cukup memprihatinkan.
Dicontohkannya, masalah remaja yang banyak mengonsumsi minuman keras, pecandu
narkoba, perjudian, LGBT dan lainnya
perlu didekati agar tidak mengulangi kegiatan berbau negatif.
‘’Selain itu,
Insya Allah kalau terpilih, perhatian pada pelatih qori dan qoriah, guru ngaji,
anak berprestasi di bidang pendidikan dan olahraga juga akan kami perhatikan.
Termasuk, memberikan bimbingan dan monitoring berkelanjutan pada pelaku UKM ke
arah yang lebih maju,’’ ujarnya. (Marham)
0 komentar:
Post a Comment