Gunung Baru Jari saat meletus Oktober 2015 lalu. Pascaeruspasi, pendakian ke Gunung Rinjani telah mulai dibuka sejak awal Januari ini. |
Kepala
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Agus Budiono mengatakan Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menyatakan, status Gunung
Baru Jari diturunkan ke level normal. Sehingga, pendakian ke Gunung Rinjani
telah mulai dibuka sejak awal Januari ini. Namun, melihat kondisi cuaca yang
ekstrem beberapa hari terakhir, pendakian ke Gunung Rinjani diterapkan sistem
buka tutup.
‘’Sekarang
pendakian sistem buka tutup. Kita memperhatikan faktor keselamatan juga. Kalau
anak Gunung Rinjani sudah ada edaran resmi dari PVMBG,
statusnya sudah turun, jadi normal. Pendakian Rinjani sudah dibuka sejak awal Januari ini sampai sekarang,’’ jelas Agus di Mataram, Kamis (28/1/2016).
statusnya sudah turun, jadi normal. Pendakian Rinjani sudah dibuka sejak awal Januari ini sampai sekarang,’’ jelas Agus di Mataram, Kamis (28/1/2016).
Sebenarnya,
kata Agus, periode Januari-Maret dilakukan penutupan pendakian ke Rinjani
secara total. Karena biasanya terjadi hujan lebat. Namun, tahun 2016 ini
terjadi perubahan cuaca. Di mana sejak awal Januari lalu cuaca cerah dan pada
akhir Januari ini cuaca cukup ekstrem.
Untuk
itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) untuk memantau perkembangan cuaca dalam beberapa bulan ke depan.
Menurutnya, hal itu penting untuk mengetahui apakah kondisi cuaca yang ekstrem
seperti saat ini hanya bersifat sementara atau tidak. Karena lanjut Agus,
pihaknya menutup pendakian ke Rinjani sampai Maret.
“Memang
biasanya Januari ditutup sampai Maret. Kalau berlangsung terus kita akan tutup. Minggu lalu cerah terus
cuacanya. Dibuka lagi, cuaca normal. Sejak beberapa hari ini terjadi hujan badai.
Kita koordinasi dengan BMKG, apakah hujan angin terus, kalau begini
membahayakan untuk pendakian,”imbuhnya.
Terkait dengan data wisatawan
yang melakukan pendakian tahun 2015 lalu, Agus menyebutkan sekitar 70-an ribu
orang. Jumlah wisatawan asing yang mendaki ke Rinjani sekitar 23 ribu orang
lebih. Sementara wisatawan nusantara sebanyak 43 ribu orang lebih.
Meskipun ada penutupan
pendakian sejak Oktober 2015 akibat Gunung Baru Jari meletus, Agus mengatakan
jumlah wisatawan yang mendaki melebihi tahun 2014 lalu. Jumlah wisatawan yang
mendaki ke Rinjani pada tahun 2014 sekitar 58 ribu orang, baik nusantara dan
mancanegara.
Ia juga menyebut, perubahan tarif pendakian ke Rinjani yang lebih
mahal dari sebelumnya tak berpengaruh. Buktinya, kata Agus, jumlah wisatawan
yang mendaki tahun 2015 jauh lebih banyak. “Gunung Rinjani ini memang bagus. Wisatawan asing dari 60 negara yang kita catat
mendaki Rinjani. Bromo yang pertama setelah itu Rinjani yang menjadi favorit
pendakian,”tandasnya. (nasir
0 komentar:
Post a Comment