Be Your Inspiration

Tuesday 26 September 2017

Tunggul Cikal Bakal Tenun Pringgasela yang Tak Boleh Dilihat Sembarangan

Inilah Tunggul kain tenun yang berusia lebih dari 200 tahun. Kain ini menjadi cikal bakal tenun Pringgasela Lombok Timur

DI Kecamatan Pringgasela , terdapat kain tenun yang dinamakan tunggul (umbul-umbul) yang berusia sekitar 200 tahun. Tunggul tersebut merupakan cikal bakal kain tenun Pringgasela yang dibuat oleh salah satu tokoh agama setempat. Tunggul tersebut saat ini masih disimpan oleh tokoh masyarakat setempat.

Tunggul tersebut merupakan gabungan dari semua jenis dan motif kain tenun yang berjumlah 20 lebih. Dalam pembuatan tunggul itu tidaklah sembarangan. Mulai dari penentuan bunga kapas, pemintalan secara manual, kemudian diwarnai secara alam. Bahkan sebelum dibentuk, perajin harus berpuasa selama 40 hari karena biasanya digunakan untuk ritual-ritual atau upacara adat tertentu.

Berbeda halnya dengan sekarang, kain tenun sudah menjadi fashion. Kalaupun harus menggunakan ritual adat, sabuk untuk khitanan, perajin dianjurkan untuk berpuasa dari 3-4 hari. Bahkan bagi yang boleh menenunnya adalah orang-orang tertentu. Artinya sedang dalam keadaan menstruasi.

Tunggul tersebut terakhir di keluarkan/dipertemukan antara tunggul laki-laki dan perempuan ketika orang tuanya menikah. Namun untuk mempertemukan itu, membutuhkan biaya yang cukup besar. "Untuk dilihat saja tidak sembarangan. Kalaupun ada yang ingin membukanya, harus keluarga yang laki-laki. Apabila dibuka sembarangan orang, konon diyakini akan ada musibah yang terjadi,’’ujarnya, Sabtu (23 September 2017)
.  

Terkait dengan tunggul itu, pihak dari Museum RI, Museum Textil dan Museum NTB sudah datang untuk meminta mengambil untuk tempatkan di Museum. Namun pihak keluarga tidak memberikan. Bahkan, motif yang terdapat dalam tunggul itu tidak boleh dicontek lagi. (Yoni Ariadi Lombok Timur)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive