Be Your Inspiration

Monday, 24 September 2018

Gubernur NTB Doktor Zul Hadiri Acara Pujawali di Pura Jenggala Desa Jagaraga Lombok Barat

Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah saat menghadiri acara Pujawali di Pura Jenggala Desa Jagaraga Lombok Barat, Senin (24/9/2018)
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah memberikan motivasi kepada anak-anak muda di Dusun Tambang Eleh saat menghadiri Pujawali di Pura Jenggala Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan Lombok Barat, Senin (24/9/2018).

Gubernur menjelaskan, program pemeliharaan ke depan adalah mengirim 1.000 anak muda NTB untuk belajar di Eropa, seperti di Polandia. Ia berharap, dari seribu anak muda yang dikirim itu, akan ada para pemuda dari Jenggala yang mengikuti program tersebut, sehingga, para pemuda itu dapat mempromosikan keindahan alam dan budaya NTB di Eropa.

"Saya melihat potensi anak-anak muda di sini luar biasa. Saya berharap ada yang bisa mendapatkan beasiswa ke Polandia nanti, sehingga bisa menjadi duta budaya dan menari di sana,"  harapnya

Karena itu, Doktor Zul mengajak masyarakat dan anak-anak muda Jenggala, untuk mencintai segala potensi yang dimiliki daerah. Karena menurutnya, dari sekian negara yang pernah ia kunjungi dan pernah belajar, Indonesia atau NTB,  tidak kalah indahnya dengan negera-negara di Eropa.

Oleh karena itu ia berharap, silaturrahmi dengan kalangan masyarakat di Desa Jenggala tidak hanya akan terjadi sekali saja, akan tetapi bisa terus berlanjut di masa-masa yang akan datang.

Sementara itu, tokoh masyarakat Dusun Tambang Eleh mengatakan bahwa kedatangan orang nomor satu di NTB di tempatnya merupakan hal yang sangat spesial. Kedatangan gubernur telah memberikan motivasi besar bagi segenap masyarakat di Jenggala, khususnya di Dusun Tambang Eleh. (Humas NTB)
Share:

Sunday, 23 September 2018

Gubernur dan Wagub Serah Terima Jabatan dengan TGB dan H. Muh.Amin

Serah terima jabatan dari mantan Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi kepada Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (21/9/2018).

Gubernur dan Wakil NTB menggelar serah terima jabatan (sertijab). Sertijab, Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2013-2018, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan H. Muh. Amin., S.H., M.Si kepada Gubernur dan Wakil Gubernur masa jabatan 2018-2023, Dr. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc ., dan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, berlangsung di Ruang Rapat Utama (RRU), Kantor Gubernur NTB, Jumat (21/9/2018). Sertijab itu digelar, setelah Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB dilantik Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, Rabu 19 September 2018 lalu, di Istana Negara.

Disaksikan sejumlah Bupati/Walikota se-NTB, Sertijab tersebut diawali dengan Pembacaan petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang Pengesahan Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2013-2018 dan  Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur masa jabatan tahun 2018-2023. Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara Sertijab serta dilanjutkan dengan penyerahan memori jabatan, oleh Dr. TGH. M. Zainul Majd kepada Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah.

Doktor Zul, sapaan akrab Gubenur NTB itu menegaskan, dirinya bersama seluruh parangkat pemerintah yang ada, akan langsung bekerja. Sebab, tugas dan pekerjaan yang akan dihadapi kedepan ini tidak mudah. Terutama menyangkut proses rehabiltasi dan rekonstruksi masyarakat terdampak gempa. Bahkan, diprediksikan pertumbuhan ekonomi NTB, akibat bencana gempa ini paling tinggi nol persen. “Kalau kita tidak cepat merespon pekerjaan ini, maka pertumbuhan ekonomi NTB bisa minus,” ungkap gubernur.

Karena itu, Gubernur kelahiran Sumbawa itu mangajak semua pihak untuk terus menunjukkan kebersamaan dan kekompakan demi memulihkan keadaan masyarakat NTB pasca gempa. Bahkan lanjut Gubernur, dirinya akan menggelar silaturrahim dengan Bupati/Walikota Se-NTB. Hal ini dilakukan untuk menyatukan kekuatan dan kebersamaan untuk membangun daerah.

Selanjutnya, Gubernur Doktor Zul menyampaikan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2013-2018, Tuan Guru Bajang dan Muh. Amin. Meski tidak menjabat secara formal, TGB dan Muh. Amin tetap memberikan saran, inspirasi dan gagasan untuk kemajuan NTB ke depan.

Hadir saat itu, Ketua DPRD Provinsi NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaedah, SH., MH, Anggota Forkopimda NTB dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemprov NTB. (Humas NTB)

Share:

Sehari Setelah Dilantik, Gubernur dan Wakil Gubernur Gelar Rakor Penanganan Gempa NTB

 
Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat Rakor Penangganan Gempa Lombok di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Kamis (20/9/2018)
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah langsung menggelar rapat koordinasi (Rakor) penanganan pascagempa Kamis (20/9/2018),  sehari setelah dilantik Presiden Ir.H.Joko Widodo (Jokowi). Gubernur minta penanganan pascagempa terus dilakukan percepatan. Ia meminta pembangunan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat korban gempa dapat dipercepat, sebelum datang musim hujan, Oktober - November mendatang.

Rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa ditargetkan tuntas semuanya pada Maret 2019 mendatang. Usai pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu (19/8/2018), gubernur yang biasa disapa Dr. Zul ini mengaku dipanggil khusus Presiden Jokowi bersama Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah agar memprioritaskan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabenana.

‘’Karena kita tak punya kemewahan membiarkan masyarakat di Lombok dan Sumbawa ketika hujan mulai menyapa kita. Mereka masih berada di bawah tenda,’’  ujar Dr. Zul saat rapat evaluasi penanganan bencana gempa NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur.

Bahkan, Presiden Jokowi, kata Dr. Zul memberikan pesan yang kuat kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei agar memperhatikan betul rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa.

‘’Ini harus diperhatikan betul, fokus. Dan mudah-mudahan sebelum hujan tiba. Entah namanya huntara atau apapun namanya. Masyarakat Lombok dan Sumbawa tak ada lagi di bawah tenda,’’ tegasnya.

Menurut gubernur, jika rehabilitasi dan rekonstruksi ini dipikirkan masalah yang besar, maka akan menjadi besar. Begitu juga sebaliknya, jika dipikir simple, maka akan menjadi sederhana.

Kaitan dengan pembangunan huntara bagi korban gempa, mantan Anggota DPR RI ini menyatakan beberapa menteri menyatakan kesiapannya untuk membantu. Seperti Menteri BUMN, yang sudah menyatakan siap menggerakkan BUMN-BUMN yang ada untuk membangun huntara. Yang terpenting, telah dilakukan pemetaan.

Untuk itu, rapat evaluasi tersebut diharapkan tak hanya bicara soal teori. Tetapi bagaimana masyarakat terdampak gempa pada tujuh kabupaten/kota di NTB dapat tinggal di tempat yang lebih layak, tidak lagi di bawah tenda. Sehingga pembangunan huntara harus segera dipercepat sebelum musim hujan datang.

‘’Saya sendiri sering ke lapangan. Mereka sudah capek, setiap ada gempa datang tim verifikasi terus. Tapi rumahnya tidak terbangun. Kalau huntara bisa dibangun, minimal mereka bisa tidur nyenyak untuk kemudian memikirkan hal produktif lainnya,’’ ujarnya.

Setelah penyiapan huntara,pembangunan rumah permanen korban gempa dapat menyusul. Presiden, kata Dr. Zul mengharapkan rehabilitasi sektor perumahan dapat segara dilakukan walaupun masih bersifat sementara atau huntara. ‘’Sehingga tak ada lagi, bulan Oktober - November ketika hujan datang, masyarakat kita masih berteduh di bawah tenda,’’ harapnya.

Sekretaris Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Sesmenko PMK), Y.B Satya Sananugraha menjelaskan, rapat koordinasi yang dilakukan dengan maksud mengevaluasi pelaksanaan penanangan pascabencana berjalan sesuai target. Termasuk mengetahui tantangan atau kendala yang dihadapi di lapangan. Serta mencari solusinya. Agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dilakukan percepatan sesuai perintah Presiden Jokowi.

Satya mengatakan, rapat koordinasi tingkat menteri telah dilakukan akhir Agustus lalu di Kantor Kemenko PMK. Kemudian ditindaklanjuti lagi dalam rapat koordinasi tingkat kementerian/lembga yang juga dihadiri Pemda kabupaten/kota terdampak.

‘’Kemenko PMK mengadakan rapat penyusunan rencana aksi rehab rekon dengan melibatkan Pemda NTB, kementerian/lembaga terkait,’’ terangnya.

Ia mengatakan, kebutuhan anggaran untuk pemulihan pascabencana sudah dibuat dan segera ditindaklanjuti kementerian/lembaga terkait dengan memperhatikan transparansi dan akuntabilitas. Ditargetkan pada Desember mendatang  fungsi pendidikan, kesehatan, pelayanan dasar dan ekonomi harus berjalan normal. ‘’Bulan Maret 2019, kita upayakan semaksimal mungkin pembangunan perumahan dapat mencapai target,’’ katanya.

Permasalahan revisi DIPA untuk 2018 dan usulan  perubahan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 juga sudah dibicarakan. Semua kebutuhan anggaran dalam pemulihan kembali NTB tertuang dalam rencana aksi tersebut. Diharapkan, pembangunan dapat berjalan tepat waktu, sesuai kebutuhan, administrasi dan tata kelola yang baik. ‘’Dan melaksanakannya dengan gotong royong,’’ katanya.

Rapat evaluasi tersebut dihadiri juga Wagub NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Kepala BNPB, Willem Rampangilei, perwakilan kementerian/lembaga, bupati/walikota yang daerahnya terdampak gempa dan stakeholders terkait lainnya. (Muhammad Nasir)

Share:

Presiden Joko Widodo Lantik Dr. Zulkieflimansyah sebagai Gubernur dan Hj. Sitti Rohmi Djalilah sebagai Wagub NTB

Presiden Joko Widodo berjalan bersama Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah dikirab sebelum pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu (19/9/2018)
Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melantik pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) NTB periode 2018-2023, Dr. H. Zulkieflimansah – Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/9/208). Keduanya menggantikan pasangan Dr. TGH. M. Zainul Majdi – H. Muh. Amin, Sh, M. Si  yang telah habis masa jabataannya sebagai Gubernur dan Wagub NTB periode 2013-2018, Senin (17/9/2018).
Presiden Jokowi meminta pasangan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah yang baru dilantiknya sebagai Gubernur dan Wagub NTB agar segera langsung bekerja. Menurut Presiden, ada persoalan besar yang harus segera diselesaikan di NTB. Yakni rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah warga yang rusak akibat gempa beruntun beberapa waktu lalu.
Menurut Presiden, masalah rehabilitasi dan rekonstruksi korban gempa itu harus segera diselesaikan di lapangan. Diikuti prosesnya, baik untuk fasilitas umum, sekolah-sekolah, rumah sakit, puskesmas, dan rumah-rumah yang rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan. “Tugas utamanya ke sana dulu,” kata  Presiden.
Pemerintah pusat memberikan dana bantuan stimulan untuk perbaikan rumah korban gempa. Untuk rumah rusak berat mendapatkan bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta. Mengenai masalah dana bantuan yang belum cair, Presiden Jokowi mengatakan prosesnya bertahap.
“Ini masih step-nya satu per satu. Kalau sudah ada yang siap, sudah diverifikasi, tentu saja segera diberikan. Kalau belum, proses lapangan ada di verifikasi, nanti diberikan lagi,” jelasnya.
Menurut Presiden, dalam pencairan dana bantuan stimulan perbaikan rumah korban gempa ada prosedur yang harus dilalui. Artinya, pencairan dana bantuan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa tak bisa langsung diberikan begitu saja. tetapi harus melalui proses dan prosedur yang ada.
“Memang prosesnya seperti itu. Ada proses. Masa langsung ini, ini, ini, ini, ini, ini. Iya kan ndak seperti itu, ada prosedurnya,” terang orang nomor satu di Indonesia ini.
Pelantikan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 itu didahului dengan penyerahan petikan Keputusan Presiden kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, di Istana Merdeka.
Gubernur Dr. Zulkieflimansyah dan Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat disumpah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB di Istana Negara Jakarta, Rabu (19/9/2018)
Kemudian Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung berjalan dari Istana Merdeka menuju Istana Negara bersama pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang akan dilantiknya. Prosesi kirab tersebut diiringi oleh pasukan marching band.
Prosesi pelantikan di Istana Negara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 155/P Tahun 2018 tentang Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Masa Jabatan Tahun 2018-2023 oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara.
Prosesi pelantikan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan oleh rohaniwan dan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan, penyematan tanda pangkat dan jabatan, dan pemberian ucapan selamat dari Presiden Jokowi, dan para tamu undangan yang hadir.
Hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pelantikan di antaranya Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, dan Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita. Dalam pemilihan Gubernur NTB, pasangan Zulkieflimansyag-Sitti Rohmi Djalilah meraih 811,945 suara. Sementara pesaingnya pasangan calon Moh Suhaili FT- Muhammad Amin (Suhaili-Amin) meraih 674,602 suara, pasangan Ahyar Abduh-Mori Hanafi (Ahyar-Mori) dengan 637,048 suara, dan pasangan Ali Bin Dahlan-TGH Lalu Gde Sakti Amir Murni (Ali-Sakti) meraih 430,007 suara. (Muhammad Nasir)
Share:

Tuesday, 18 September 2018

Pascagempa Bumi, Pariwisata Lombok Optimis Pulih dalam Tiga Bulan

Kawasan Mandalika mulai ramai dikunjungi wisatawan pascamusibah gempa. Pemerintah menargetkan pariwisata di daerah ini pulih dalam tiga bulan ke depan. 

Pemerintah pusat bersama-sama dengan pemerintah provinsi saat ini tengah berupaya memulihkan kondisi pariwisata NTB dan Pulau Lombok pada khususnya pasca musibah gempa yang meluluhlantakkan sebagai wilayah di Pulau Lombok. Targetnya, pemulihan dalam tiga bulan ke depan. Pemerintah provinsi pun mengaku optimis target tersebut bisa tercapai.

“Dengan upaya keras bersama-sama dengan semua stakeholder yang ada, kita optimis dalam tiga bulan ke depan kondisi pariwisata Lombok khususnya sudah kembali pulih,” tegas Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si. Minggu (16/9/2018).

Untuk itu upaya perbaikan saat ini terus dilakukan, terutama yang berkaitan dengan fasilitas pendukung pariwisata, seperti penyeberangan ketiga gili dan fasilitas pendukung lainya. Sementara pelaku pariwisata di daerah ini juga ikut berbenah, khususnya di daerah-daerah yang terkena dampak gempa dengan turut memperbaiki fasilitas pariwisata yang rusak terkena dampak gempa, berupa hotel dan fasilitas yang lain. “Semu elemen sekarang mulai berbedah. Agar pariwisata Pulau Lombok khususnya bisa segera pulih,” terangnya.

Soal event, Faozal menegaskan semua tetap berjalan sesuai rencana. Ia menjelaskan, dalam masa pemulihan ini beberapa event besar tetap akan digelar, seperti Mekaki Marathon serta Senggigi Jazz Festival. Di Lombok Tengah (Loteng) tepatnya di Kawasan The Mandalika, event Mandalika Marathon yang digelar dalam rangka HUT TNI, juga tetap digelar, meski pelaksanaannya mundur dari jadwal semula tanggal 23 September ke tanggal 4 November. “Di samping event skala besar tersebut, sejumlah event lokal juga diintensifkan. Harapan, dengan keberadaan event-event tersebut bisa mendorong percepatan pemulihan pariwisata Lombok dan NTB pada umumnya,”  ujar Faozal. (Munakir) 


Share:

Monday, 17 September 2018

Tak Lagi Jadi Gubernur, TGB Kembali Jadi Pengajar


TGB dan istri Hj. Erica Zainul Majdi disambut santri saat balik ke rumahnya di Gelang Pancor, Senin (17/9/2018)

USAI tak menjabat sebagai gubernur, TGB akan kembali ke dunia pendidikan sebagai pengajar. Selain itu, ia juga akan melakukan kegiatan-kegiatan, diantaranya mengkampanyekan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo - KH. Ma'ruf Amin (Jokowi - Ma'ruf).

TGB mengatakan, ia  punya banyak rencana setelah tak lagi menjadi gubernur. Mulai dari memperbanyak interaksi dengan keluarga dan sahabat yang selama ini agak jarang berhubungan atau berinteraksi.

‘’Saya ingin menyegarkan kembali hubungan-hubungan sosial saya. Kemudian juga mengajar, mendidik. Dan tetap aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial keagamaan,’’ kata Gubernur NTB dua periode ini.

Pada periode pertama 2008-2013,TGB menjadi Gubernur NTB berpasangan dengan Wakil Gubernur NTB, Ir. H. Badrul Munir, MM. Kemudian di periode kedua 2013 - 2018, TGB berpasangan dengan Wakil Gubernur, H. Muh. Amin, SH, M.Si.

TGB menyatakan, banyak sekali jadwal yang ter-delay selama menjabat sebagai gubernur. Jadwal tersebut merupakan undangan dari sejumlah daerah di Indonesia dan juga di luar negeri sebagai narasumber, memberikan kuliah umum dan lainnya.

Setelah tak lagi menjabat sebagai gubernur, TGB berencana untuk memenuhi undangan-undangan tersebut.  Kemudian dalam waktu dekat, ada salah satu kandidat Calon Presiden yang punya kesungguhan membangan Indonesia, ia akan melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung hal tersebut.

‘’Saya akan melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung itu. Apapun namanya, kegiatan yang proporsional berdasarkan objektivitas dan akal sehat,’’ tandas mantan Politisi Demokrat ini. (Suara NTB)


Share:

Terima Kasih TGB Sudah Pimpin NTB Selama 10 Tahun

Dr. TGH. M. Zainul Majdi, Gubernur NTB periode 2008-2018
Senin (17/9/2018), kepemimpinan Dr. TGH. M. Zainul Majdi sebagai Gubernur NTB berakhir setelah 10 tahun berkhidmat. Selama 10 tahun memimpin NTB, gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini, telah banyak berkiprah dengan beragam tantangan. Di antara banyak tantangan itu, tak sedikit penghargaan diraihnya. Namun ada tantangan terberat yang dihadapinya. Apa tantangan itu?

MENGAWALI pengkhidmatannya di periode pertama (2008-2013) memimpin NTB, TGB didampingi Wakil Gubernur, Ir. H. Badrul Munir,MM (BM). Tercatat sebagai gubernur termuda di Indonesia, apatisme masyarakat terpatahkan ketika mengawali pengabdiannya, TGB meluncurkan berbagai program terobosan. Di era TGB-BM lahir program-program unggulan. Ada Pijar (sapi, jangung dan rumput laut). Ada program Bumi Sejuta Sapi. Kemudian program 3 A (Absano, Akino dan Adono) serta sejumlah program unggulan lainnya.

Program-program teroboson itu, mampu secara perlahan tapi pasti menekan angka kemiskinan NTB yang tahun 2008 (pada awal pasangan TGB-BM memimpin) menyentuh angka 23,8 persen.

Program-program terobosan terus dimaksimalkan pada periode ke dua TGB berkhidmat untuk NTB, dengan memperkuat industri hilir. Di periode ke dua, TGB didampingi Wakil Gubernur H.Muh.Amin, SH.M.Si (TGB-Amin), semakin meyakinkan mampu menekan angka kemiskinan di daerah yang dipimpinnya.

Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) periode September 2017 - Maret 2018, persentase angka kemiskinan di NTB turun menjadi 14,75 persen. Jadi selama 10 tahun berkhidmat untuk NTB, TGB mampu menekan angka kemiskinan dari 23,8 persen menjadi 14,75 persen. Sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa.

Tidak saja mampu menekan angka kemiskinan secara signifikan. Melalui program-program terobosan dan beragam inovasi, 10 tahun di era kepemimpinan TGB, angka pengangguran juga menurun  cukup besar. Tingkat pengangguran menurun dari 6,25 persen di tahun 2009 menjadi 3,32 persen di tahun 2017.
Pertumbuhan ekonomi juga melaju pesat. Bahkan pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 7,1 persen melampaui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang 5,6 persen. Sektor pariwisata menggeliat cukup meyakinkan. Seiring dengan pembangunan fasilitas pendukung, angka kunjungan wisatawanpun meningkat tajam.
kiri Wakil Gubernur NTB Ir. H. Badrul Munir, MM., (2008-2013), Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi (2008-2018), kanan (Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH., MSi., periode 2013-2018)

Buah dari ketekunan dan keseriusan menghadapi setiap tantangan di sektor pariwisata, hasilnya berbuah manis. Ketika dilantik sebagai Gubernur NTB periode pertama pada 17 September 2008,  angka kunjungan wisatawan ke NTB hanya 544.501 orang. Jumlah itu kini meningkat tujuh kali lipat dan pada 2017. Angka kunjungan wisatawan ke NTB pada 2017 mencapai 3.508.903 orang.

Apa yang telah dicapai itu, memang tidak diraih dengan mudah. Dalam wawancara khusus dengan Tim Redaksi Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok, Kamis (13/9/2018) di Pendopo Gubernur, TGB mengakui bahwa di awal kepemimpinannya pada 2008 silam, deposit kepercayaan diri masyarakat NTB hampir kosong. Masyarakat NTB memilih  menerima apa adanya. Keadaan atau situasi yang ada  dianggap bahwa  itulah bagian dari nasibnya.

‘’Dari kondisi itu, tantangannya bagaimana menciptakan kepercayaan diri kita secara kolektif sebagai orang NTB melalui visi misi yang ada. Dan relatif dalam 10 tahun ini kita bisa bersyukur dan berbangga menjadi masyarakat NTB,’’ kata TGB.

Dengan pencapaian-pencapaian kolektif yang diikhtiarkan bersama-sama, kata TGB, selama 10 tahun terakhir mulai terbangun kepercayaan diri masyarakat NTB. Ke depan, dengan karakter dunia yang berubah cepat, TGB mengatakan perlu inisiatif-inisiatif dan kreativitas secara kolektif dilakukan, bukan individual.

Menurutnya, hal itu membutuhkan leadership atau kepemimpinan  yang terus menerus  menginspirasi. Leadership yang bisa menjadi role model. Kepemimpinan yang memanusiakan dan  menggerakkan. ‘’Saya yakin dari pemimpin yang akan segera didefenitifkan, kita berharap sifat-sifat itu ada. Saya optimis,’’ tegasnya.

TGB mengatakan bahwa setiap zaman ada orangnya. Dan setiap orang ada zamannya. Ia yakin dengan membangun kepercayaan diri secara kolektif itulah menjadi pendekatan yang terbaik.

Ke depan, dengan lingkungan strategis yang sangat dinamis, TGB berharap pendekatan kebijakan yang sudah baik dapat dilanjutkan. Begitu juga jika ada pendekatan kebijakan yang dianggap perlu untuk disesuaikan dengan tantangan yang ada.

Kepemimpinan adalah  menarik gerbong dari seluruh masyarakat NTB. Dari Ampenan sampai Sape yang punya harapan agar lebih sejahtera, makmur, berkeadilan. NTB diharapkan menjadi  rumah yang nyaman bagi semua dengan segala keberagaman dan kekayaan kultural yang ada.

Selama 10 tahun memimpin NTB, banyak pencapaian-pencapaian pembangunan dan prestasi tingkat nasional dan internasional yang ditorehkan. Namun, TGB mengatakan masih ada mimpi yang belum dicapai.

Ia berharap pertumbuhan ekonomi NTB lebih inklusif dari yang ada sekarang. Dalam arti, aktor-aktor ekonomi di daerah ini adalah masyarakat NTB. Selain pertumbuhan ekonomi yang inklusif, TGB juga berharap gini rasio terus ditekan.

Menurutnya, ketenteraman sosial tidak mungkin akan terwujud jika masyarakat belum merasakan keadilan. Atau adanya kesenjangan antara kaya dan miskin yang cukup lebar. ‘’Tidak berarti semua orang harus kaya. Tapi, dia merasa aturan main yang tidak hanya memfasilitasi yang besar. Tapi juga yang kecil,’’ terangnya.

Artinya, ada aturan atau norma-norma yang dirasakan masyarakat baik untuk semua. Yakni aturan  yang dapat memberikan peluang yang sama bagi siapapun. Meskipun gini rasio NTB lebih rendah dibanding rata-rata nasional, TGB berharap pemerataan ekonomi NTB ke depannya harus lebih baik dari sekarang.

Ia pun optimis, NTB di bawah kepemimpinan Gubernur NTB periode 2018 - 2023, Dr. H. Zulkieflimansyah yang berlatar belakang pendidikan ekonomi akan mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. (Suara NTB)
Share:

Wednesday, 12 September 2018

Prosesi Malala, Puluhan Sandro Bersama Meracik Minyak Sumbawa

Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, Wakil Bupati Sumbawa, H. Mahmud Abdullah dan Wakil Ketua DPRD Sumbawa, melihat langsung prosesi pembuatan minyak Sumbawa pada stand salah satu kecamatan.
Peringatan tahun baru Islam 1440 Hijriyah di Sumbawa dirangkaikan dengan Parade Prosesi Malala, Senin (10/9/2018) malam. Kegiatan di Lapangan Pahlawan tersebut diikuti oleh para sandro dan para asisten dari 24 kecamatan. Para sandro meracik minyak Sumbawa dengan berbagai khasiat, diantaranya untuk meningkatkan vitalitas pria.

Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B.Sc dalam sambutannya menyampaikan, peringatan tahun baru Islam yang dilaksanakan memiliki makna yang sangat dalam. Tidak hanya bagi kehidupan umat Islam secara keseluruhan, melainkan juga bagi masyarakat Tana Samawa.

“Serangkaian dengan tahun baru Hijriyah ini, masyarakat Sumbawa selalu menyambutnya dengan antusias, karena kepercayaan banyak keistimewaan yang tersirat dalam bulan tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, ada satu tradisi yang lazim dilakukan masyarakat Sumbawa pada 1 Muharaam hingga berakhirnya bulan pertama di kalender Hijriyah, yakni Malala. Malala ini merupakan tradisi yang membuat minyak obat oleh para ahli minyak Sumbawa yang  biasa disebut Sandro. Dimana bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan minyak tidak lepas dari ketersediaan akar-akar kayu, ataupun kulit kayu serta buahnya.

Hal tersebut mengisyaratkan keanekaragaman tumbuhan yang sangat bermanfaat tersebut harus terus dilestarikan dan dikembangkan. Termasuk menggeliatkan apotik hidup di lingkungan keluarga dan rumah tangga.

Dari segi kesehatan, orang tua terdahulu  dengan segala ikhtiarnya mampu membuat berbagai macam ramuan minyak Sumbawa dengan berbagai macam khasiat. Antara lain untuk luka bakar, pegal linu, sakit perut, patah tulang dan khasiat lainnya. Selain bahannya dibuat dari tumbuhan obat, ketika ramuan digodok menjadi minyak para sandro juga mengawali dengan membaca doa. Tentunya keduanya sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.

“Saya sangat menghormati dan menghargai minyak Samawa. Ini hebatnya. Setiap digunakan obat Sumbawa, betapa nikmat tubuh kita,” jelas Bupati.

Keberadaan minyak Sumbawa juga membawa dampak yang cukup baik bagi kehidupan ekonomi. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan selain akar-akar, juga buah kelapa dan madu. Hal itu akan mampu mengangkat ekonomi masyarakat khususnya ekonomi menengah ke bahwa untuk memanfaatkan peluang tersebut. Hanya saja untuk menambah nilai ekonomisnya, minyak yang dihasilkan dikemas dan dibuatkan merk tertentu. Supaya pasarannya bisa mencakup daerah lainnya di luar NTB.

“Kenapa tidak kita berbuat seperti itu. Supaya minyak Sumbawa tidak hanya di lingkup itu saja. Kenapa tidak kita viralkan ke masyarakat lainnya. Ini yang paling penting dipikirkan oleh OPD saya berkaitan dengan tugas ekonomi. Ini perlu direspon,” tandasnya.

Dari sisi sosial, lanjut Bupati, khasanah budaya yang sudah ditetapkan oleh orang tua terdahuu harus terus dipelihara. Dan menjadi bagian dalam interaksi sosial yang memperkuat jati diri dan kebanggan sebagai Tau Samawa . Termasuk  menarik minat generasi muda untuk lebih mengenal dan melestarikan khasanah budaya masyarakat Sumbawa.

Camat Moyo Hilir, M. Lutfi Makky, menyatakan, minyak Sumbawa sudah lama terkenal dengan khasiatnya. Sandro Jamain dan Subri yang dibawa sebagai perwakilan sandro Moyo Hilir, memang selama ini sudah terkenal dengan pengobatannya. Hanya saja selama ini produk buatannya belum dikomersialkan. Hanya dibuat ketika masyarakat datang meminta pengobatan atas keluhan yang dialaminya. “Hanya untuk hajatan tertentu membantu yang membutuhkan,”terangnya.

Beberapa nama sandro dan minyak yang dibuat pada prosesi malala tersebut, diantaranya, minyak Sarat Babas sandro Jamain dan Subri untuk kejantanan pria. Dibuat dari bahan telur ayam kampung, madu kelapa, akar kayu, rempah rempah. Kemudian Labangka hadir dengan minyak Pasak Liang Dewa buatan Sandro Li Supriadi dan M. Nur berkhasiat untuk salah urat, keseleo, pusing, kejantanan. Selanjutnya, Moyo Utara tampil dengan nama minya,  Ai Sangar ciptaan Sandro Pisak untuk penambah stamina, obat bengik, obat leak, obat silu ngering dan lainnya. (Indra/Arnan/Suara NTB)  


Share:

Serunei, Tandai Pembukaan Sail Moyo Tambora 2018

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi, Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, Bupati Sumbawa Husni Djibril meniup serunei menandai pembukaan Sail Moyo Tambora 2018.

Meniup serunei (alat musik tradisional Sumbawa) secara bersamaan yang kemudian memecahkan Rekor MURI secara simbolis menandai pembukaan kegiatan Sail Moyo Tambora 2018 Menko Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan, Minggu (9/9/2018), di Pelabuhan Badas, Sumbawa. Ini merupakan momentum kebangkitan pariwisata NTB. Sekaligus upaya mempercepat pembangunan pariwisata yang lebih hebat di Pulau Sumbawa. Didukung kawasan Saleh Moyo Tambora (SAMOTA) yang bisa menjadi masa depan NTB dan kebanggaan Indonesia.
     
Opening Ceremony Sail Moyo Tambora berlangsung meriah. Selain Menko Kemaritiman, juga hadir Menteri Perhubungan, Menteri Pariwisata, Gubernur NTB, Bupati Sumbawa dan pejabat lainnya. Presiden RI, dalam mengawali sambutan resminya yang dibacakan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mendoakan para korban gempa bumi di NTB, untuk dapat beraktivitas kembali dengan lancar. 

Sail Moyo Tambora 2018 ini merupakan Sail ke 10 dari rangkaian Sail Indonesia yang dilaksanakan pertama kali di Bunaken, Manado tahun 2009. Yang pada awalnya bertujuan mempercepat pembangunan daerah-daerah tertinggal di Indonesia. Maka seiring perkembangannya dimulai Sail Sabang 2017 perjalananya lebih ditekan pada upaya pengembangan destinasi wisata termasuk Sail Moyo Tambora 2018 ini.

NTB merupakan salah satu  daerah yang memiliki kekayaan bahari yang melimpah. Jadi sangat tepat jika NTB menggelar event wisata bertaraf internasional mengingat destinasi wisata di NTB sudah menjadi destinasi internasional. Daerah NTB sebagai lokasi penyelenggaraan Sail Moyo Tambora 2018, terutama Pulau Moyo di perairan Sumbawa sudah sangat terkenal.
Satu aksi penerjun payung TNI yang membawa bendera merah putih di pembukaan Sail Moyo Tambora 2018

Mendiang Lady Diana pernah berlibur ke Pulau Moyo, juga artis legendaris Mick Jagger dan sejumlah tokoh terkenal pernah ke sana. Artinya Pulau Moyo sudah mendunia. Selain itu kawasan Gunung Tambora yang sudah sangat dikenal. “Dua ikon ini sangat tepat untuk mendorong promosi terkait pariwisata di Sumbawa,”sebut Luhut.

Sail Moyo Tambora 2018 ini justru menjadi awal dari recovery pariwisata Lombok dan Sumbawa pascagempa bumi yang menerpa NTB secara beruntun dalam beberapa waktu ini. Untuk itu, Presiden mengapresiasi terselenggaranya event ini yang diisi dengan  rangkaian kegiatan amal dan bhakti sosial. Sehingga dapat membangkitkan kembali semangat dan mengurangi beban para saudara yang terdampak gempa.

Sail Moyo Tambora memiliki arti penting. Peristiwa gempa bumi yang melanda kawasan ini telah mengakibatkan kerugian tidak hanya korban material, tetapi korban jiwa yang tentu menjadi duka mendalam. Pemerintah pusat  sangat menaruh perhatian terhadap kejadian ini. Demikian juga jajaran kementerian, lembaga pusat yang terus bersinergi dengan pemerintah daerah hadir di tengah masyarakat. Gempa ini turut berdampak terhadap sektor pariwisata yang selama ini menjadi andalan. 

“Saya ingin mengajak kita semua baik jajaran kementerian lembaga pusat dan daerah  serta seluruh masyarakat, mari kita jadikan Sail Moyo Tambora sebagai momentum kebangkitan di NTB. Secara khusus di jajaran Kementerian dan lembaga pusat, saya ingin menghimbau yang mempunyai kegiatan di luar kantor, mari kita arahkan kegiatan sebagai bentuk solidaritas kita untuk memangkitkan kepariwisataan di NTB.

“Tentu kekurangan dalam penyelenggaraan event ini dukungan kegiatan positif dari kementerian dan lembaga terkait seyogyanya kita lanjutkan pengembangan dan perbaikan infrastruktur pendukung di beberapa lokasi utama Sail Moyo Tambora mari kita pelihara. Nanti pascaacara Sail Moyo Tambora, pengembangan infrastruktur tersebut dapat dipergunakan sebagai tourism-tourism point. Mari kita jadikan event bertaraf internasional ini sebagai momentum bangkitnya pariwisata NTB,” tukasnya.
Aksi tari-tarian yang dipersembahkan di Sail Moyo Tambora 2018

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi selaku Ketua penyelenggara Sail Moyo Tambora 2018, juga menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian gempa bumi di Lombok dan Sumbawa. Sail Moyo ini, upaya mempercepat pembangunan dan promosikan potensi wisata maritim Indonesia secara khusus Sumbawa. Sail Moyo diambil dari nama Moyo dan Gunung Tambora dari Bima. Menjadi bagian SAMOTA (Saleh, Moyo, dan Tambora) yang memiliki potensi maritim cukup besar dan terbukti keindahannya luar biasa.

Moyo Tambora diangkat sangat tepat mewakili destinasi wisata. Karena kedua destinasi ini adalah ikon kelas dunia. Sail Moyo dilaksanakan tanggal 9 sampai 23 September di Pulau Sumbawa merupakan satu dari 10 destinasi wisata unggulan Indonesia. Rangkaian kegiatan di antaranya Tambora Vulcano Tour, Internasional yacht Rally yang dikuti 140 yacht dari 38 negara melintasi Moyo Tambora di perairan Indonesia. Expo maritime, City Parade, Moyo Tambora fun run, Internasional Culinary Program dan bakti sosial. Selain itu Moyo juga ada kegiatan dialog budaya daerah, Investment forum, Seminar Internasional Asia Pasifik Geopark Network.

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, menyampaikan ucapan selamat datang di tanah indah, Sumbawa Intan Bulaeng, yang merupakan bagian dari NTB. Selain memiliki kekayaan sumberdaya mineral yang luar biasa, Sumbawa juga dikaruniai keindahan alam yang sangat eksotik. “Di belakang saya ada Tanjung Menangis, dan juga ada Pulau Moyo. Pulau yang  sangat dikenal keindahannya oleh siapapun. Pernah didatangi oleh Lady Diana, dan beragam pesohor dari seluruh dunia,” terangnya.

TGB, sapaan akrab Gubernur NTB, berharap momentum ini untuk memulai pembangunan pariwisata yang lebih hebat lagi di Pulau Sumbawa. Melengkapi potensi Pulau Lombok yang sudah berkembang  dan dikenal di seantero dunia. “Kalau orang ingin wisata khusus, dengan minat khusus yang di situ ada petualangan, eksotisme, ada hal yang istimewa yang spesifik, maka Pulau Sumbawa ini adalah surganya. Ada tempat surfing yang luar biasa indah di daerah Dompu, yaitu Hu’u dan Lakey. Kemudian Pulau Moyo dengan semua keindahannya. Ada Teluk Saleh dengan kekayaan ikannya, lautnya dan potensi kemaritimannya yang juga luar biasa,” sebutnya.

Keseluruhan Moyo Saleh dan Tambora ini diringkas dalam kawasan SAMOTA. Sebagai salah satu masa depan NTB dan diharapkan menjadi kebanggaan Indonesia. Kawasan Samota akan bisa memberikan kontribusi tidak hanya ekonomi tetapi juga kekokohan kita sebagai satu bangsa.
SAMOTA ini perlu disentuh dengan penanganan infrastruktur darat, laut dan juga bandara. Ditandai dengan peresmian terminal bandara Sultan Kaharudddin. “Ketika sentuhan infrastruktur ini datang,  diiringi juga dengan membangun kesadaran di tengah masyarakat,  maka daerah itu pasti bisa tumbuh. Daerah sekitar SAMOTA menjadi bukti bahwa daerah yang semula sangat minim kontribusi ekonominya, dengan sentuhan yang tepat, sekarang sudah menjadi sentra jagung utama di Indonesia. Dari Kabupaten Sumbawa dan Dompu.

TGB menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah pusat yang tetap menjalankan kegiatan ini. Meskipun sebelumnya NTB temasuk di Sumbawa dilanda gempa. “Jika dalam tugas saya sebagai pelayan  masyarakat menjadi Gubernur ada kesalahan, mohon maaf sebesar-besarnya,” kata TGB mengakhiri sambutannya.

Hastage welcome Sail Moyo Tambora menjadi trending topik nasional. Kemeriahan Opening Ceremony Sail Moyo Tambora terlihat terlihat sejak Menko Kemaritiman beserta pejabat lainnya disambut dengan tarian Sawit Bete Loto Kuning, tari tradisi Kabupaten Sumbawa. Dalam kegiatan para tamu juga disuguhkan dengan tarian pembuka yakni tari Nggahi Rawi Pahu yang merupakan tari tradisi Kabupaten Dompu.  

Secara simbolis, Sail Indonesia Moyo Tambora 2018 dibuka dengan peniupan serunei oleh Menko Kemaritiman, Menteri Perhubungan, Menteri Pariwisata, Gubernur NTB, Wakil Gubernur NTB, Bupati Sumbawa dan seluruh tamu undangan serta peserta sail juga ikut serta meniup serunei. Kemudian dilakukan penandatanganan prasasti peresmian sejumlah proyek. Di antaranya penandatanganan prasasti Jembatan Samota dan peresmian terminal penumpang Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa.

Gempita acara juga tergambar dari pertunjukan drama teater Tanjung Menangis. Pertunjukan lainnya, marching Band Politeknik Pelayaran Negeri Surabaya yang mengiringi kedatangan Sailing Pass ratusan perahu gabungan nelayan Kabupaten Sumbawa, yang start dari Pantai Goa. Tak kalah seru, saat atraksi penerjun payung dari TNI AL yang masing masing membawa merah putih, bendera Provinsi NTB, bendera 10 kabupaten/kota se-NTB, bendera Sail Indonesia Moyo Tambora 2018 dan bendera Wonderful Indonesia. Para penerjun membawa ikat kepala khas Sumbawa.


Usai pembukaan, Menko Kemaritiman bersama pejabat lainnya yang didampingi Gubernur NTB dan Bupati Sumbawa berkesempatan meninjau Maritim Expo. Malam hari sebelumnya juga telah dilakukan  welcome dinner bersama sejumlah Menteri Kabinet Kerja dan para tamu Sail di halaman Kantor Bupati. (Arnan/Indra/Suara NTB)  
Share:

Sail Moyo Tambora 2018, Samota Jadi Kebanggaan Masa Depan Pariwisata NTB

Perahu nelayan di Sumbawa memeriahkan Sail Moyo Tambora 2018
Menko Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan secara resmi membuka event Sail Moyo Tambora 2018 di Pelabuhan Badas, Kecamatan Labuan, Kabupaten Sumbawa, Minggu (9/9/2018). Ini merupakan sail Indonesia ke-10 kalinya dilakukan sejak tahun 2009 lalu. Event ini akan menunjukkan kesiapan Samota yang disebut sebagai kebanggaan masa depan pariwisata NTB.

‘’Pertama-tama kami ingin mengucapkan rasa duka yang mendalam terhadap musibah gempa yang melanda Provinsi NTB. Kedua, kami ucapkan selamat atas terselenggaranya event Sail Moyo Tambora 2018. Pulau Sumbawa memang memiliki banyak destinasi yang dapat dikunjungi oleh wisatawan,’’ ujarnya dalam pembukaan Sail Moyo Tambora 2018 di Pelabuhan Badas, Minggu (9/9/2018).

Berbagai kegiatan telah dipersiapkan untuk menyukseskan event ini. Dengan melibatkan hampir semua daerah di NTB, event ini diharapkan mampu menjadi ajang promosi wisata Pulau Sumbawa dan NTB pada umumnya. Selain itu, event ini juga diharapkan mampu mendatangkan wisatawan ke berbagai destinasi wisata di Pulau Sumbawa. Tentu saja yang paling diunggulkan ialah Pulau Moyo dan Gunung Tambora.

‘’Seperti kita ketahui bahwa Pulau Moyo sudah pernah dikunjungi oleh berbagai tokoh dunia. Seperti mendiang Lady Diana, Mick Jagger hingga Bill Clinton. Tentu karena pulau ini memiliki daya tarik keindahan yang memukau,’’ ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai momentum bangkitnya pariwisata NTB setelah diguncang gempa dalam sebulan terakhir. Sebab NTB dalam hal ini Pulau Sumbawa memiliki banyak destinasi yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi wisatawan. Tidak hanya Tambora dan Moyo, tetapi Pulau Sumbawa juga memiliki banyak budaya yang dapat disaksikan oleh wisatawan. Ini menjadi atraksi yang menarik untuk dilihat dan dinikmati oleh semua pengunjung.

Gubernur juga menyebutkan bahwa Sumbawa dikenal dengan sebutan intan bulaeng. Intan itu berarti mineral, sementara bulaeng berarti bercahaya. Ini menggambarkan tentang kekayaan Sumbawa di mana tanahnya penuh dengan kekayaan emas dan mineral yang berharga.

‘’Perlu saya sampaikan, Pulau Sumbawa memiliki sebutan yaitu intan bulaeng. Intan di sini bukan berarti permata, tetapi berarti mineral. Karena tanah di Sumbawa ini kaya akan emas dan mineral,’’ ujarnya.

Sail Moyo Tambora 2018 ini merupakan ikhtiar untuk Wonderful Indonesia dan membangkitkan kembali pariwisata NTB. Event ini sangat penting berkaitan dengan target kunjungan wisatawan ke NTB.

‘’Bagi wisatawan yang suka surfing bisa mengunjungi Pantai Hu'u dan Pantai Lakey. Wisatawan juga dapat berkunjung ke Teluk Saleh dengan kekayaan ikan dan lautnya serta potensi kemaritimannya. Kami ringkas kawasan ini dengan sebutan kawasan Samota. Ini adalah salah satu kebanggaan masa depan NTB,’’ ujarnya.

Dalam kesempatan ini, gubernur juga menyebutkan tentang potensi ekspor jagung dari Dompu. Sebelumnya, telah dilakukan eskpor jagung ke Vietnam sebanyak 10.500 ton. Namun karena pengiriman itu harus melalui pelabuhan di Surabaya, sehingga ekspor itu tercatat merupakan eskpor dari Jawa Timur. Ia berharap pencatatan bea cukai dapat dilakukan di NTB. Sehingga itu tercatat sebagai ekspor nasional asal NTB.

‘’Selain pariwisata, kita punya sektor pertanian yang bisa kita ekspor yaitu jagung. Harapannya semua pencatatan dapat dilakukan di NTB sehingga tercatat sebagai ekspor dari NTB,’’ harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Sail Indonesia Moyo Tambora 2018 yang juga Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyebutkan ada belasan aktivitas event dalam kegiatan ini. Ada bakti sosial, welcome dinner dan pelayaran yacht yang sudah dilakukan. Sementara masih banyak kegiatan yang akan dilakukan dan termasuk dalam rangkaian acara. Diantaranya Kenawa Jazz Festival, Pacuan Kuda, Parade Budaya, Mantar Paragliding, Maritim Expo, pameran kuliner dan banyak lainnya.

‘’Banyak kegiatan yang akan dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan promosi tentang semua potensi pariwisata yang dimiliki di Pulau Sumbawa,’’ ujarnya.

Ini adalah sail ke 10 di Indonesia. Sail Indonesia bertujuan untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal. Seiring dengan perkembangannya, saat ini Sail Indonesia diupayakan untuk perkembangan pariwisata.

‘’NTB memiliki banyak destinasi wisata yang sangat indah dan bagus untuk dikunjungi wisatawan,’’ ujarnya. Dalam event ini juga dilakukan peniupan alat musik Serunai terbanyak dan masuk dalam Museum Rekor Dunia Indonesia. Serunai merupakan alat musik tradisional khas asal Sumbawa. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive