Salah satu sketsa kreasi perajin di Loteng menyambut gelaran MotoGP 2021. |
Perajin perak di Desa
Ungga Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mulai tertarik untuk membuat aneka
suvenir untuk menyambut event MotoGP di Sirkuit Mandalika tahun 2021 mendatang.
Salah satu desain yang ingin dibuat antara lain berupa miniatur pembalap yang
sedang berlaga, ikon MotoGP dan lainnya.
Farid Rizki, salah
seorang perajin perak di Desa Ungga kepada Ekbis NTB mengatakan,
para perajin sudah mendapatkan pelatihan dari Pemda Loteng terkait dengan
pentingnya menyambut event MotoGP dengan produk suvenir yang bagus. Namun
demikian, pihaknya masih khawatir soal hak paten desain yang dimiliki oleh
Dorna Sports. Karena itulah para perajin masih menunggu kejelasan soal hak
paten itu dari pemerintah pusat dan Dorna.
"Kita sudah punya
desain suvenir untuk MotoGP ini. Namun orang Kementerian bilang kita tanyakan
dulu ke Dorna apakah kita diizinkan membuat miniatur MotoGP atau tidak, karena
jangan sampai kita bermasalah di sana," terangnya.
Farid mengatakan, setidaknya ada tiga desain yang akan dibuat menjadi suvenir oleh para perajin perak di Ungga misalnya untuk bros, mainan kunci dan kalung. Desain tersebut masih dalam bentuk gambar di atas kertas, namun sudah siap dituangkan dalam karya jika sudah ada kejelasan soal izin dan lain sebagainya.
Soal kesiapan para
perajin di Desa Ungga, Farid mengatakan, para perajin selalu siap untuk membuat
produk produk yang akan direspon oleh pasar. Terlebih kemampuan dasar
untuk membuat aneka kerajinan tangan dari perak, kuningan atau tembaga sudah
bagus. Yang pasti desain, ukuran dan soal izin dari yang punya hak paten harus
sudah tidak ada masalah lagi.
Selanjutnya, para
perajin akan memikirkan soal materi utama untuk membuat suvenir tersebut
sebagai dasar menentukan harga produk. Misalnya perak murni dengan perak yang
dicampur dengan kuningan atau tembaga.
" Bisa saja nanti
kita buat dari kuningan dan tembaga, namun kita sepuh dengan perak. Yang pasti
kita ingin menyambut event MotoGP ini dengan produk suvenir yang bisa dibeli
oleh wisatawan," terangnya.
DISPERINDAG LOTENG BERIKAN PELATIHAN PADA PERAJIN
Sementara Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sudah melaksanakan pelatihan
untuk meningkatkan kualitas produk industri kreatif di Loteng guna menghadapi
perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan MotoGP 2021. Namun
pelatihan yang dilakukan masih terbatas yaitu dengan menyasar pengerajin perak
di Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat.
Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Loteng Hj. Baiq Enny Mardiana, SH, MM., |
Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Loteng
Hj. Baiq Enny Mardiana, SH, MM., mengatakan, pelatihan untuk
meningkatkan kualitas produk suvenir atau cinderamata ini dipandang sangat
penting karena produk dari kerajinan perak bisa menjadi salah satu produk
andalan untuk wisatawan yang datang ke daerah ini.
Apalagi dengan hadirnya MotoGP tahun 2021,
para perajin suvenir di sana bisa membuat suvenir dengan aneka bentuk para
pembalap atau dengan meniru kendaraan yang berlaga di MotoGP. Industri kreatif
seperti ini sangat dibutuhkan untuk menjawab respons pasar yang semakin luas.
“Kita tetap lakukan peningkatan mutu serta
kualitasnya. Terlebih kita sudah dapat predikat juara untuk desain mutu dan
desain perak, kita juara nasional tahun 2017 lalu. Kita sekarang galakkan untuk
meningkatkan kualitas-kualitas IKM kita ini untuk menopang dari keberadaan KEK
Mandalika,” kata Baiq Enny.
Ia mengatakan, event bergensi seperti MotoGP
adalah sebuah momentum yang sangat baik bagi seluruh pelaku IKM di Loteng
khususnya agar bisa mengambil peran untuk meningkatkan hasil penjualan produk
mereka. Para pelaku IKM bisa menjual produk mereka tak hanya secara offline, namun
juga secara online, karena potensi penjualan secara digital
dipandang terus mengalami tren peningkatan.
Secara umum,
Disperindag Loteng akan memilih sekitar 60 IKM agar bisa masuk di e-commerce tingkat
nasional. Tidak hanya e-commerce yang memiliki pasar dalam
negeri, namun e-commerce yang memiliki jaringan dunia seperti
Alibaba juga akan dibidik agar IKM yang bisa masuk ke sana. “ Untuk pasar
internasional ada tujuh IKM yang akan kita siapkan di tahun 2020 agar bisa
masuk ke Alibaba,” terangnya. (Zainudin/Ekbis
NTB)