Kepala Dinas Pariwisata NTB H. Lalu Moh. Faozal |
Pemprov NTB tahun ini akan mengembangkan sebanyak 25 desa
wisata. Desa-desa wisata ini yang nantinya akan menguatkan sektor pariwisata
NTB.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, H. L. Moh. Faozal,
S.Sos., MSi., ke 25 desa wisata yang diintervensi oleh pemerintah daerah ini
adalah desa-desa yang memiliki potensi dikembangkan sebagai desa wisata.
Beberapa program yang dilakukan kepada desa wisata di antaranya, penguatan
kelembagaan, membangun infrastruktur dasar, serta memfasilitasi
kebutuhan-kebutuhan yang disiapkan oleh desa wisata.
Kenapa pemerintah memprogramkan desa wisata? Alasannya, dari
desa wisata akan terbangun gerakan ekonomi masyarakat. aktivitas-aktivitas
usaha masyarakat dapat dihidupkan secara langsung. “Muaranya adalah
pengembangan ekonomi masyarakat,” jelasnya pada Ekbis NTB, Minggu (10/11/2019).
Muara ekonomi artinya seluruh aktivitas dan layanan yang ada
di desa setempat akan terjadi transaksi. Siapapun yang datang, konsekusensi
logisnya adalah berbelanja (mengeluarkan uang) selain menikmati suguhan wisata
yang ada di desa setempat.
Bahkan pada tahun ini, lanjut kepala dinas, di desa wisata
akan dikampanyakan e-ticketing.
Pembayaran dari pola konvensional ke digital. Wisatawan dapat melakukan
pembayaran dengan non tunai. Untuk memudahkan pembayaran dari
wisatawan-wisatawan yang tidak membawa uang tunai langsung.
“Akan muncul berbagai sumber pendapatan bagi desa itu. Setiap
aktivitas dan layanan yang diterima wisatawan. Ditawarkan jasa yang berbayar,”
imbuhnya.
Desa wisata ini targetnya wisatawan secara umum. Pun wisatawan dari luar negeri. meningat ada desa wisata yang pangsa pasarnya telah menembus wisatawan mancanegara. “Tahun ini ada 25 desa kita intervensi. Tahun depan kita harapkan menjadi 30 desa wisata,” demikian Faozal. (Bulkaini/Ekbis NTB)
0 komentar:
Post a Comment