Suasana romantic time |
Pelaku wisata di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tidak merasa
dirugikan dengan seringnya pemadaman listrik oleh pihak Perusahaan Listrik
Negara (PLN). Mati lampu tetap dibuat kemasan menarik untuk wisatawan.
"Kita kemas dengan membuat romantic time," ungkap Zainul Padli, Pelaku Wisata di Desa
Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lotim kepada Suara NTB, Kamis (14/11/2019).
Suguhan kemasan pelaku wisata di homestay-homestay itu
dinilai sangat diminati wisatawan. Romantic Life dibuat dengan cukup
menyalakan lampu penerangan sepertin lilin atau botol bekas yang ditaruh setiap
sudut kamar. Suasana nyaman dan ketenangan di tengah lingkungan yang asri
dinilai wisatawan salah satu tambahan pemikat untuk menginap di rumah-rumah
warga.
Diakuinya, listrik padam yang sudah terjadi beberapa hari
terakhir membuat pelaku usaha cukup terganggu. Namun, karena tidak ada daya
membantah, pelaku usaha wisata ini mencoba menciptakan hal-hal yang diharapkan
tidak membosankan bagi wisatawan.
Meski demikian, tetap diharap listrik kembali bisa normal.
Pasalnya, banyak aktivitas lain yang tak bisa dilaksanakan karena terkendala
listrik.
Sejauh ini, kerapnya lampu padam ini juga memang tidak
berpengaruh pada kunjungan wisatawan mancanegara ke Tetebatu. Sampai sekarang
angka kunjungan tetap banyak tidak ada homestay yang kosong. "Semua
homestay terisi, seperti di Orong Gerisak," imbuhnya.
Mendatangi Tetebatu, wisatawan menikmati sejumlah paket
wisata alam nan eksotic, paket membaur dengan warga. Disebut to be Sasak People (menjadi orang Sasak)
beberapa hari. Wisatawan juga diajak keliling perkampungan melihat sawah dan
aktivitas petani bercocok tanam.
Sementara itu, guna mempercepat normalisasi kelistrikan di
Lombok, pihak PLN tampak terus melakukan perbaikan. Seperti terlihat perbaikan
di sistem jaringan Selong, Kamis (14/11/2019). Petugas PLN juga melakukan
pemangkasan ranting pohon yang berdekatan dengan kabel dan tiang listrik.
Supervisor Keselamatan Kerja PLN Cabang Selong, Dian Aji
menerangkan aturan di PLN minimal jarak ranting pohon dengan kabel PLN 2,5
meter. Jarak standar ini dimaksudkan agar tidak ada gangguan pada sistem
jaringan. Ranting dan dedaunan yang terlalu dekat bisa menimbulkan konsleting
listrik.
PLN juga memasang sebuah alat pada sejumlah tiang listrik.
Alat tersebut dipasang agar saat terjadi pemadaman tidak meluas. Bisa dilakukan
pembatasan areal yang dipadamkan saat terjadi pemadaman akibat sejumlah
gangguan. (Rusliadi/Lombok Timur)
0 komentar:
Post a Comment