Wisatawan asing bersama warga lokal memungut sampah di tengah luat. Sampah plastik mengotori sepanjang pantai Senggigi dikeluhkan wisatawan |
Sampah plastik seperti bekas botol
minuman, plastik kresek dan sisa bungkus makanan mengotori sepanjang pantai
kawasan Senggigi. Kondisi ini menyebabkan keprihatinan dari sejumlah kalangan,
termasuk wisatawan asing. Wisatawan asing
bersama warga lokal yang tergabung dalam komunitas pecinta lingkungan
pun turun tangan membantu memungut sampah plastik di laut. Mereka berenang
bahkan menyelam ke tengah laut untuk mengambil sampah plastik tersebut.
Seperti yang dilakukan komunitas Lombok Ocean Care (LOC), salah satu
komunitas yang peduli terhadap lingkungan. Di komunitas ini sudah bergabung
puluhan orang dari warga lokal maupun warga asing (wisatawan asing).
Pada Minggu (21/7/2019), komunitas ini
membersihkan sampah plastik di depan Hotel Kila. Warga lokal bersama wisatawan
asing berenang ke tengah laut mengambil sampah yang berserakan. Mereka menggunakan jaring untuk mengambil sampah
yang mengapung di laut.
Sakinah, warga asing asal Jerman yang
menginisiasi komunitas LOC menuturkan, pihaknya menginisiasi komunitas akibat
keperihatinan terhadap kondisi sampah plastik di kawasan pesisir Pantai
Senggigi. Pihaknya melakukan aksi kebersihan sampah plastik selama sebulan
sekali. "Lalu kami punya ide untuk
mencari teman-teman yang snorkeling menyelam membersihkan sampah," jelas
dia. Pihaknya tiap hari minggu menyelam
di lokasi pantai yang banyak sampah di laut.
Dalam melakukan aksi bersih sampah
plastik ini, pihaknya kerjasama dengan Ikatan Bank Sampah Lombok. Mereka
membeli sampah yang sudah bersih dan ikut aksi memberikan sosialisasi memilah
serta mengolah sampah. Sampah yang berhasil diperoleh dalam sepekan mencapai
200 kilogram.
Diakui masih banyak sampah plastik di tengah
laut. Pihaknya tidak hanya mengambil
sampah, namun pihaknya memiliki misi mensosialisasikan bahaya sampah plastik
dan program zero waste agar
masyakarat belajar bagaimana mengolah sampah. Sehingga masyakarat belajar
mengolah sampah, sebab sampah bisa diolah menjadi kerajinan dan menghasilkan
uang. "Karena kalau sekadar memungut sampah semua orang bisa, tapi kami
punya misi mensosialisasikan bahaya sampah plastik," jelas dia.
Front Office Manajer Kila Hotel dan Pool
Villa Club, Ahmadi mengatakan adanya sampah plastik di sepanjang pantai ini
dikeluhkan oleh wisatawan. Hal ini dilihat dari komentar wistawan tentang
kebersihan di pantai. Wisatawan asing memberikan masukan agar persoalan sampah
ini serius ditangani. Dalam hal
penanganan sampah ini perlu melibatkan semua pihak termasuk para pengusaha
hotel.
Sementara itu, Camat Batulayar,
Saharudin mengaku persoalan sampah memang menjadi masalah pelik. Masalah sampah
inipun menjadi atensi nya awal menjabat camat Batulayar. "Kami sentuh dulu
soal kebersihan, kami bergerak dan alhamdulillah diikuti oleh LCC sebelum jadi
LOC," jelas dia.
Kaitan dengan itu juga terbentuklah
pokdarwis, sehingga geliat penanganan kebersihan semakin baik. Bahkan penanganan sampah dilakukan selama
sekali sepekan komunitas bersama kecamatan turun melakukan gotong royong. (Heru Zubaidi/Lombok Barat)
0 komentar:
Post a Comment