Kepala Desa Danger, Kaspul Hadi, memantau proses ujicoba mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak di kantor desa setempat, Senin (22/7/2019) |
Inovasi
yang ditampilkan oleh Pemerintah Desa Danger Kecamatan Masbagik, Lotim berhasil
menjadi juara I unggulan dalam pelaksanaan gelar teknologi tepat guna (TTG)
tingkat Provinsi NTB yang dipusatkan di Lotim. Pemdes Danger menampilkan mesin
pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, mulai dari minyak tanah,
bensin dan solar.
Menurut
Kepala Desa Danger, Kaspul Hadi, keberhasilan yang dicapai itu tidak terlepas
dari kepedulian dan kerjasama semua pihak. Salah satunya kepedulian terhadap
lingkungan untuk bagaimana sampah bernilai ekonomis. Dituturkannya, inisiatif
pengolahan sampah dari kerajinan Gaharu yang ada di Danger menciptakan minyak
wangi yang dikirim ke berbagai negara.
"Dari
Gaharu yang menghasilnya minyak wangi inilah yang menginspirasi untuk membuat
mesin pengolahan plastik menjadi bahan bakar," terangnya kepada Suara NTB, Senin (22/7/2019).
Adanya
mesin pengolah sampah plastik ini kedepan bagaimana plastik-plastik yang ada di
Desa Danger tidak lagi menjadi momok ditengah-tengah masyarakat. Melainkan
sampah-sampah tersebut dapat menjadi sumber berkah. Sampah yang mampu
menciptakan PADes untuk kembali pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Mesin yang kita ciptakan ini mampu memproduksi dari sampah plastik
menjadi bahan bakar berupa bensin, solar dan minyak tanah," terangnya.
Keberadaan
mesin pengolah sampah ini terus dilakukan ujicoba. Langkah ini dilakukan supaya
inovasi yang dibuat oleh masyarakat dan Desa Danger ini betul-betul dapat
berfungsi maksimal. Ini untuk menjawab persoalan sampah. Terciptanya mesin
pengolah sampah ini sejalan dengan program Pemprov NTB untuk mewujudkan NTB zero waste. "Dengan karya ini, apabila sudah berkembang dan
sukses. Insya Allah mampu mendatang PADes dan mengatasi persoalan sampah
menjadi berkah," jelasnya.
Ia
berharap keberhasilan mesin pengolah sampah menjadi bahan bakar minyak menjadi
juara I unggulan tingkat NTB tidak hanya sebatas juara. Namun bagaimana
diharapkan pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi untuk mendukung dan
mengawal inovasi TTG ini untuk dapat berkembang sehingga dapat berfungsi
sebagaimana tujuannya.
Diketahui,
terdapat empat penilaian pada gelar TTG ini, yaitu inovasi tepat guna yang
juara pertama diraih alat pemotong kayu multi guna (KLU), sementara juara kedua
adalah alat semprot (handsprayer) tenaga surya (Lombok Barat) dan juara ketiga
alat pemupuk jagung (Dompu).
Sementara
itu Lombok Timur meraih predikat sebagai Kabupaten Terbaik Tepat Guna Unggulan
yang diraih oleh Desa Danger Kecamatan Masbagik, disusul Lombok Utara, dan
Lombok Tengah. (Yoni Ariadi/Lombok Timur)
0 komentar:
Post a Comment