Ingin tahu tentang NTB dari dulu hingga sekarang. Ruang Koleksi Deposit pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB adalah tempatnya. Di tempat ini para pembaca bisa mengetahui sejarah NTB dan juga budayanya dari dulu hingga sekarang. Bahkan terbitan perdana surat kabar, khususnya Harian Suara NTB ada di tempat ini.
MEMASUKI ruang koleksi deposit pada Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan NTB cukup adem. Suasana hening dan tempat koleksi yang bagus
membuat para pengunjung yang pertama kali datang ke tempat ini merasa betah. Meski
hanya menggunakan kipas angin untuk mendinginkan ruangan para pengunjung masih
bisa berlama-lama di tempat ini.
Yang namanya ruang koleksi deposit tentunya
berisi buku-buku tentang NTB, baik dari sisi sejarahnya, budayanya, tokoh-tokohnya
hingga struktur bangunan khas NTB. Tidak heran tempat ini menjadi lokasi
favorit bagi mahasiswa tingkat akhir untuk mencari referensi tentang NTB dan
sejarahnya. Tidak hanya itu para peneliti baik dari dalam maupun luar NTB juga
memanfaatkan ruang koleksi deposit untuk mencari tentang sejarah NTB di masa
silam.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB Drs.
Tri Budiprayitno, M.Si., melalui Kepala Bidang Deposit dan Pelestarian Bahan
Pustaka Dwi Murtiningrum, S.H., mengakui koleksi yang ada di lokasi ini masih belum
lengkap. Namun keberadaan koleksi ini bisa membantu para mahasiswa maupun
peneliti yang ingin mempelajari tentang NTB maupun peninggalan yang ada.
“Biasanya setiap hari ada mahasiswa atau
peneliti yang datang. Sebelumnya, ada dari mahasiswa Fakultas Teknik Unram yang
ingin tahu bagaimana latarbelakang pendirian rumah adat Mbojo. Filosofisnya
juga dan semuanya,” ungkapnya menjawab Suara
NTB, Senin (26/9/2022).
Tidak hanya itu, banyak peneliti yang datang
dari berbagai instansi yang ingin melihat budaya dan tradisi yang ada di NTB.
Seperti peresean maupun dokumen terkait merarik kodek atau nikah dini, masakan
khas NTB dan lainnya. Termasuk tokoh-tokoh NTB yang berjasa dalam membangun dan
NTB di masa lampau.
Meski demikian pihaknya mengakui banyak
koleksi yang mesti harus dilengkapi. Terkadang materi bacaan yang dicari oleh
para peneliti ataupun mahasiswa tidak menemukan koleksi yang ada di ruang
koleksi deposit. Hal ini menjadi mengevaluasi di masa yang akan datang.
Termasuk akan melengkapi bahan-bahan sesuai dengan sejarah maupun perkembangan
pembangunan di NTB.
Dwi Murtiningrum juga mengakui pihaknya
menjilid terbitan terbitan media lokal yang terbit di NTB. Bahkan terbitan
harian Suara NTB sejak Maret 2004 hingga sekarang ini masih bisa ditemukan di
ruang koleksi deposit.
“Kami menjilid koran -koran yang terbit di
NTB. Bahkan, kami terbitkan buku referensi untuk mencari koran-koran yang sudah
dijilid,” tambah Mohammad Nor, salah satu pustakawan yang mendampingi.
Pihaknya selalu melakukan perawatan terhadap
koleksi yang ada di ruang deposit. Bagi mereka kebahagiaan yang paling penting
adalah ketika pengunjung bisa menemukan koleksi ataupun buku yang tidak
ditemukan di tempat lain.
BACA JUGA : Perpustakaan Nasional dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB Gelar Bimtek Pengukuran IPLM dan TGM
Sediakan
Informasi pada Anak
Pada bagian lain, Pustakawan pada Perpustakaan
dan Kearsipan NTB Hermin Riu menambahkan, pihaknya berusaha memberikan layanan
maksimal pada anak-anak.
Dengan menjadikan perpustakaan sebagai Pusat
Informasi Sahabat Anak (PISA), pihaknya telah menyediakan koleksi sesuai dengan
bahan bacaan pada anak.
Dua pustakawan di Ruang Koleksi Deposit sedang melihat koleksi judul buku. |
Tidak
hanya itu, pihaknya juga mempersiapkan wi fi gratis bagi para pengunjung,
sehingga mereka selain mendapatkan informasi dari buku koleksi, juga melalui
layanan digital. “Namun, kita bimbing anak untuk menggunakan internet sehat.
Malahan, banyak anak-anak yang dekat rumahnya dengan Pocadi Islamic Center
mengerjakan pekerjaan rumah di Pocadi,” terangnya. (Marham)
0 komentar:
Post a Comment