Be Your Inspiration

Thursday 22 September 2022

Perpustakaan Nasional dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB Gelar Bimtek Pengukuran IPLM dan TGM

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional Dr. Upriyadi, S.S., M.Hum

PERPUSTAKAAN Nasional dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB menggelar bimbingan teknis (bimtek) pengukuran TGM dan IPLM Provinsi NTB di Hotel Lombok Raya Mataram, dari hari Kamis 22 September sampai hari Jumat, 23 September 2022.

Bimtek ini diikuti perwakilan perpustakaan kabupaten/kota se NTB dan beberapa peserta dari luar daerah di Indonesia, yakni dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo. Hadir juga perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar.

Bimtek ini dibuka langsung Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB Drs. Tri Budiprayitno, M.Si, juga dihadiri Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional Dr. Upriyadi, S.S., M.Hum., mewakili Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Dr. Adin Bondar, S.Sos., M.Si.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional Dr. Upriyadi, Adin Bondar menegaskan, jika pemerintah terus berupaya untuk membangun kegemaran membaca dan budaya literasi masyarakat. Hal ini sejalan  dengan Agenda Pembangunan Nasional, yakni Pembangunan Sumber Daya Manusia yang dituangkan dalam RPJMN 2020-2024 dengan kegiatan prioritas yakni Revolusi Mental dan Kebudayaan, yang salah satu kegiatannya adalah Penguatan Budaya Literasi.

Menurutnya, budaya literasi menjadi hal yang fundamental, melalui literasi akan terwujud masyarakat berpengetahuan yang inovatif, kreatif dan berkarakter. Untuk itu, literasi perlu terus didorong agar masyarakat Indonesia berkualitas dalam hidupnya dan berakhir dengan kesejahteraan. Penguasaan literasi yang mumpuni akan membantu manusia secara personal dan komunal dalam menghadapi dunia virtual yang semakin hari semakin smart dan inter-connectivity.

Selain itu, ujarnya, penguatan budaya literasi, inovasi dan kreativitas dengan pemanfaatan perpustakaan bagi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat dengan sasaran strategis pembangunan literasi dan kegemaran membaca masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Literasi (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM).

Upriyadi mengakui budaya literasi menjadi hal yang fundamental.  Alasannya, melalui literasi akan terwujud masyarakat berpengetahuan yang inovatif, kreatif, dan berkarakter. Untuk itu literasi perlu terus didorong agar masyarakat berkualitas dalam hidupnya dan berakhir dengan kesejahteraan.

Pihaknya juga mengingatkan agar perpustakaan itu tidak hanya fokus untuk mencerdaskan tetapi bagaimana memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Artinya melalui perpustakaan masyarakat bisa mendapatkan referensi untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

Namun kesejahteraan masyarakat itu, tambahnya, tidak melulu pada masalah ekonomi tetapi bagaimana masyarakat juga bisa mendapatkan pelajaran untuk hidup sehat atau sembuh dari penyakit yang dideritanya. Hal ini tentu saja diperoleh oleh masyarakat melalui bahan-bahan bacaan yang ada di perpustakaan.

Untuk itu pihak yang mengharapkan melalui bimtek pengukuran TGM dan IPLM Provinsi NTB, tercipta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah yang bisa membuat Indikator Kinerja Kunci (IKK) urusan pemerintahan bidang perpustakaan menjadi lebih akurat hasilnya maupun dalam penyajian data.

Upriyadi menambahkan IPLM adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara variabel komponen pembentuk indeks dari unsur pembangun literasi masyarakat dengan jumlah penduduk atau lokus setempat. Adapun variabel komponen pembentuk indeks dari unsur pembentuk literasi masyarakat terdiri dari 7 komponen. Pertama, Pemerataan Layanan Perpustakaan, Ketercukupan Koleksi,  Ketercukupan Tenaga Perpustakaan,  Tingkat Kunjungan Masyarakat per hari, Jumlah Perpustakaan ber-SNP,  Keterlibatan Masyarakat Dalam Kegiatan Sosialisasi, dan Anggota Perpustakaan.

Sementara TGM adalah sikap ketertarikan seseorang pada kegiatan membaca dari berbagai media yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu.  Tingkat Kegemaran Membaca memiliki 5  dimensi yang dapat diukur. Lima dimensi tersebut, yakni frekuensi membaca, durasi membaca, jumlah buku dibaca, frekuensi akses internet, dan durasi akses internet.

Untuk itu, ujarnya, bimtek ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari pembinaan dan koordinasi dengan semua jenis perpustakaan Indonesia. Dengan terciptanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, maka Indikator Kinerja Kunci (IKK) Urusan Pemerintahan Bidang Perpustakaan menjadi lebih akurat hasilnya maupun dalam penyajian data.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB Drs. Tri Budiprayitno, M.Si
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB Drs. Tri Budiprayitno, M.Si., mengharapkan bimtek IPLM dan TGM ini bisa tercipta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya pembinaan dan pengembangan perpustakaan melalui pengukuran IKK bidang perpustakaan lebih akurat. Harapannya nanti dapat menjadi bagian dalam memberikan formulasi kebijakan dan strategis dalam upaya pembudayaan kegemaran membaca dan literasi di Indonesia.

Yiyit—sapaan akrabnya, menyebut, IPLM NTB tahun 2019 berada pada peringkat 14 dengan indeks 13,89. Hasil IPLM tahun 2021 , provinsi NTB berada di urutan 10 dengan indeks  17,66. Sementara untuk TGM, tahun 2021, Provinsi NTB meraih nilai 56,41 atau berada di peringkat 28. Pihaknya juga mengharapkan ada TGM untuk kabupaten kota. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mengukur tingkat kegemaran membaca masyarakat yang ada di Kabupaten atau kota yang ada di NTB. (MARHAM - ANGGOTA TIM SINERGI TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN PROVINSI NTB)

 

 

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive