Inilah
hasil kerajinan patung Senanti di Jerowaru Lombok Timur. Kerajinan tangan ini
terancam punah, karena tidak lagi diperhatikan pemerintah |
Pasalnya, Desa Senanti Kecamatan Jerowaru yang dulunya dikenal dengan kerajinan patung yang terbuat dari kayu saat ini hampir sudah tidak ada lagi ditemukan di Desa Senanti.
Alasannya, pengerjaan satu patung membutuhkan waktu lama, menguras tenaga dan membutuhkan kejelian. Namun, setelah jadi, hasil kerajinan dibeli dengan harga murah.
Padahal, untuk membeli kayu untuk diukir saja, seorang perajin
harus mengeluarkan biaya yang cukup besar hanya untuk sekedar membeli kayu.
Salah satu masyarakat di Senanti, Amaq Sahirin Sabtu (4/4/2015), tidak
mengingkari, jika Desa Senanti merupakan salah satu desa yang cukup terkenal
dengan seni kerajinan patung kayunya. Tapi itu dulu. Beberapa puluh tahun yang
lalu, hampir semua masyarakat di Desa Senanti pandai memahat maupun membuat
sebuah ukiran dengan berbagai jenis, baik dalam bentuk pahatan manusia maupun
binatang dan lain sebagainya.
Sayangnya, karya masyarakat Senanti untuk menjadikan sebuah
kayu yang mulanya bundar menjadi karya seni yang bernilai tinggi itu hanya
dihargai tak seberapa. Akibatnya, masyarakat Senanti Kecamatan Jerowaru lebih
banyak memilih bertani dan menjadi TKI daripada mengembangkan sebuah ciri khas
dan peninggalan nenek moyang mereka.
Sahirin menuturkan, seandainya masyarakat pembeli lebih
menghargai karya-karya masyarakat, maka potensi kerajinan akan berkembang luar
biasa. Namun, minimnya pesanan dan harga yang sangat murah membuat masyarakat
harus mencari sumber penghidupan yang lain.
Sebagai seorang warga Senanti, Sahirin tentu saja
menginginkan pemerintah daerah memperhatikan berbagai potensi yang ada di
wilayahnya. Salah satu potensi yang membutuhkan perhatian adalah kerajinan
patung Senanti. Jika patung Senanti berkembang secara optimal, maka daerah yang
dulunya ramai dengan para pembeli akan kembali normal.
Meski demikian, semuanya kembali lagi pada pemerintah daerah dan semua elemen masyarakat memberikan perhatian lebih, khususnya dalam melestarikan potensi yang dimiliki.(Yoni Ariadi)
0 komentar:
Post a Comment