Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi pose bersama peraih Rekor MURI, terkait lomba mewarnai tenun khas NTB, Rabu (16/9/2015). |
Ketua Tim
Penggerak PKK sekaligus Bunda PAUD Hj. Erica Zainul Majdi, begitu gembira saat menyaksikan
peserta lomba yang membeludak. Dalam sambutanya ia menyampaikan, banyak terima
kasih dan apresiasi setinggi-tinggi kepada semua pihak yang telah membantu
memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan itu
bernilai positif, sekaligus sangat menarik. ‘’Saya sangat mengapresiasi
kegiatan ini, tidak saja karena kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian
kegiatan bulan budaya tahun 2015, namun juga karena kegiatan ini sangat unik
dan melibatkan lebih dari 7.000 anak-anak NTB, yang akan berkreasi mewarnai tenun
khas NTB,” ujarnya.
Bunda PAUD NTB Hj. Erica Zainul Majdi pose bersama anak-anak peserta mewarnai tenun khas NTB. Lomba mewarnai ini meraih rekor MURI. |
Menurutnya, anak-anak memiliki daya imajinasi
yang tinggi, ditambah dengan kepolosan dan keceriaan dunia anak-anak. “Pastinya
mereka akan menghasilkan warna-warna tenun istimewa dalam karyanya nanti, ini akan
menjadi inspirasi dan masukan bagi para perajin kain tenun daerah, untuk
memproduksi kain tenun dengan berbagai pilihan warna, yang semakin menarik dan
beragam,’’ ujarnya.
Kain tenun
merupakan salah satu kekayaan daerah NTB. Sudah selayaknya kain ini dijadikan
sebagai kebanggaan. Penting ditanamkan kecintaan
terhadap tenun daerah terutama bagi anak – anak. Menanamkan rasa kecintaan itu
dapat dilakukan sedini mungkin. salah satu caranya yakni melalui kegiatan lomba
mewarnai seperti yang terselenggara saat ini. “Jika bukan kita yang mencintai,
memelihara dan melestarikan kain tenun daerah, lalu siapa lagi yang akan merawat
budaya daerah kita ini,’’ katanya.
Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi melihat peserta lomba mewarnai tenun khas NTB dan mampu memecahkan rekor MURI |
Dalam kesempatan
tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) NTB H. L. Moh.
Faozal, S.Sos., M.Si. memberikan hadiah kepada tiga orang pendidik yang
terhitung mengabdi paling lama di sekolahnya. Sebelumnya, panitia pernah
melakukan pendataan saat proses registrasi. Akhirnya panitia menemukan tiga orang tenaga pendidik yang berhak meraih
penghargaan. Ketiga pendidik ini rata – rata telah mengabdi lebih dari 30 tahun.
‘’Santunan yang
berupa tabungan di Bank NTB langsung diberikan oleh Bunda PAUD, kemudian hadiahnya
menyusul akan diberikan langsung di Kantor Disbudpar NTB,’’ jelas Faozal.
Menurutnya setiap rangkain acara BBLS 2015 ini banyak menyedot perhatian
masyarakat, terutama di Kota Mataram. (*)
0 komentar:
Post a Comment