Pintu Pendakian Gunung Rinjani di Sembalun Ditata

Wagub NTB H. Muh. Amin saat panen apel di Sembalun
Lombok Timur, Sabtu (26/9/2015)

Proses penataan destinasi wisata terus dilakukan pemerintah daerah, khususnya kawasan yang selama ini menjadi destinasi unggulan. Beberapa kawasan yang menjadi objek penataan pemerintah daerah adalah objek wisata Lemor, Pasar Agro dan pintu gerbang pendakian Rinjani di Desa Sembalun Lombok Timur (Lotim).

Penataan kawasan wisata ini dimulai dengan peletakan batu pertama di Desa Sembalun oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, Minggu (27/9/2015).
Hadir dalam peletakan ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan NTB H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si, Kepala Badan Koordinasi Penyuluh  Pertanian Perikanan Kehutanan  Provinsi NTB Ir. Hj. Husnanidiaty Nurdin, MM, Kepala Dinas Kehutanan Ir. Andi Pramaria, MSi, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Ir. Hj. Hartina, MM.

Wagub menilai, dengan penataan pembangunan objek wisata dan pintu gerbang pendakian Gunung Rinjani ini akan mampu menciptakan suasana yang lebih nyaman dan aman bagi wisatawan. Selain itu, daerah tujuan wisata harus menciptakan suasana yang ramah, aman dan nyaman bagi wisatawan.

Selain itu, wagub juga mengingatkan pimpinan SKPD lebih fokus kepada pengembangan wisata, khususnya di Sembalun. Termasuk memotivasi masyarakat agar menyambut baik ikhtiar pemerintah dengan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. “Motivasi yang kita berikan kepada warga masyarakat harus disambut positif oleh masyarakat. Percuma kita memiliki destinasi yang indah kalau tidak ada kenyamanan dan keamanan,” ujarnya mengingatkan.

Wagub NTB H. Muh. Amin saat meletakkan batu pertama
penataan pintu masuk Gunung Rinjani di Sembalun,
Minggu (27/9/2015)

Diakuinya, sehari sebelumnya, rombongan dari Pemprov NTB menyempatkan diri mengunjungi petani apel dan tempat pembibitan kentang. Termasuk, menengok lokasi pengembangan dan pembibitan buah melon oleh perusahaan Sampurna Agro yang mengekspor melon dengan kualitas internasional.

“Saya datang  sehari sebelumnya keliling pergi ke tempat petani apel. Saya lihat ada tanam buah apel walaupun masih pengelolaanya sangat sederhana belum disentuh
teknologi yang benar-benar, tapi buahnya indah luar biasa,” pujinya.

Dalam hal ini, pemerintah akan selalu mendukung daerah yang memiliki peluang dan potensi ekonomi agar menjadi daerah yang lebih maju demi kesejahteraan masyarakat. ‘’Kita tunjukkan kepedulian kita sebagai pihak pemerintah yang harus memberikan suport begitu ada peluang secara ekonomis kita segera mendukung dan meresponnya,’’ katanya menambahkan

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB H. L. M. Faozal, menjelaskan penataan objek wisata Lemor, Pasar Agro dan Pintu Gerbang Pendakian Rinjani ini merupakan salah satu ikhtiar pemerintah dalam rangka mengembangkan objek pariwisata, khususnya di wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani. Tujuannya, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, kehadiran wisatawan yang melakukan pendakian hingga saat ini yang melewati pintu masuk Sembalun peningkatannya sangat signifikan.

‘’Tahun ini sudah tercatat di Taman Nasional tidak kurang 100 ribu untuk pintuk masuk Sembalun saja jadi sehari bisa dikelola untuk pemasukan ke negara itu hampir Rp 20 juta, walaupun itu semuanya ditarik ke pusat menjadi pemasukan di APBN. Tetapi ini sudah bisa kita mengukur bahwa Rp 20 juta sehari menunjukkan peningkatan yang berarti,’’ ujarnya

Dalam menciptakan suasana bersih dan nyaman bagi wisatawan, pihaknya telah melakukan pengangkutan sampah di kawasan Rinjani bersama masyarakat dan pencinta lingkungan sekali dalam sebulan yang mana dana untuk itu dianggarkan dari APBD. ‘’Mudah-mudahan ini merupakan ikhtiar untuk mengembangkan destinasi pariwisata dan masalah kita terbesar selama ini di atas adalah sampah. Di mana pihak Taman Nasional Gunung Rinjani mampu mengangkut sampah dua kali dalam satu bulan, kami juga pemerintah provinsi  dengan masyarakat membersihkan sampah,’’ klaimnya. (*)