Be Your Inspiration

Sunday, 27 December 2015

Kerajinan Wayang Sasak Tembus Pasar Jepang

Cenderamata kerajinan wayang Lombok, karakter
Jayengrana

Desa Sesela adalah salah satu desa seni yang ada di Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat (Lobar). Selain kerajinan dalam bentuk patung dari kayu, cukli, kreativitas warga Desa Sesela juga cukup banyak. Termasuk, membuat souvenir atau oleh-oleh tangan berupa tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita Wayang Sasak.


Adalah Wayang Sasak Art Shop yang dikelola Muhaimi, menjadikan wayang Sasak sebagai souvenir, karena ingin karakter yang ada di tokoh wayang Sasak yang dibuat mampu dijadikan inspirasi oleh pembeli, khususnya para pemimpin dalam bersikap di masyarakat. Di usia usaha yang baru tiga bulan, Muhaimi memilih karakter Jayengrana.
Karakter wayang Lombok, Jayengrana

Alasan memilih karakter ini, karena bagian dari kehidupan spritual masyarakat di Lombok sejak lama. Di dalamnya ada banyak ajaran-ajaran luhur tentang komitmen untuk menjalani hidup yang harmonis, juga perilaku yang baik dan kesetiaan dalam keyakinan agama yang dianut.
Selain itu, Jayengrana dinilai sebagai  tokoh raja yang cerdas, jujur adil dan bijaksana dalam cerita wayang Sasak. “Dia adalah tokoh pemimpin yang cerdas, jujur, adil yang mencintai dan dicintai rakyaknya,” tutur Muhaimi, Sabtu (12/12/2015).

Muhaimi menginginkan souvenir wayang Sasak dapat dimiliki semua pemimpin di daerah NTB khususnya pemimpin di dusun, desa, lurah  camat, bupati hingga gubernur memilikinya, dengan harapan  pemimpin di NTB dapat meniru kepemimpinan Jayengrana.
Kerajinan khas Lombok dan wayang Lombok 

Meski demikian, pihaknya akan mengembangkan usaha dengan memilih tokoh pewayangan lainnya. Namun, saat ini memperbanyak produksi souvenir wayang dengan memilih tokoh Jayeng  Rana, karena cukup banyak pesanan. “Tergantung pesanan, saat ini pesanan souvenir wayangnya masih dengan tokoh Jayengrana,” terangnya.

Diakuinya, meski usahanya baru seumur jagung, hasil karyanya cukup diminati. Hal ini dilihat dengan banyak pesanan dari instansi pemerintah, baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan, Menjelang akhir tahun ini cukup banyak  permintaan atas souvenir yang  dibuat dengan bahan dasar  kulit sapi itu, yakni mencapai  600 buah.

“Pasarnya sudah sampai ke Jepang, saat ini kami juga kebanjiran orderan. Pesanan dari luar daerah  juga cukup banyak, dan saat ini kami sedang mengerjakan pesanan dari Jakarta sebanyak 75 souvenir ” tuturnya.

Pria yang berambut gondrong ini, mengaku, wayang Sasak yang dibuat merupakan hasil karya pelajar  Sekolah Dalang  “Wayang Sasak” yang berlokasi di Desa Sesela. Sekolah dalang yang baru berdiri lima bulan lalu mampu menginspirasi siswanya untuk berkarya, khususnya di bidang seni. Salah satunya, adalah membuat Wayang Sasak untuk dijadikan oleh-oleh.

Mengenai pemasaran, Muhaimi mengakui  belum dilakukan secara maksimal. Saat ini, pihaknya memasarkan souvenir lewat media online (internet).  Pemasaran lewat  media online, kata Muhaimi, cukup efektif. Buktinya saat ini mereka tengah kebanjiran order untuk souvenir wayang Sasak. Sementara di satu sisi, tenaga kerja masih terbatas, karena hanya mengandalkan siswa Sekolah Dalang yang jumlahnya  terbatas. “Saat ini kita memiliki 12 orang  yang buat wayang Sasak, namun permintaan cukup banyak,” akunya. (Affandi)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive