Pantai Lariti Bima NTB mempesona |
Pesona keindahan pantai di NTB, baik di Pulau Lombok dan Pulau
Sumbawa memang tak diragukan lagi. Lombok memiliki Pantai Senggigi, Pantai
Tajung Aan, Pantai Surga, Pantai Pink dan sejumlah pantai indah lainnya. Pulau Sumbawa juga memiliki sejumlah pantai yang
sangat indah, salah satunya Pantai Lariti. Pantai Lariti
berlokasi di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima.
Lariti begitulah warga Bima menyebut nama pantai yang indah
dan memesona itu. Pantai Lariti yang begitu memikat, memang belum sepopuler pantai-pantai terkenal
lainnya di NTB. Lariti, selama ini hanya
terbatas baru menjadi destinasi wisata masyarakat lokal. Padahal, jika sedikit
saja dapat sentuhan penataan dari pemerintah, Lariti bisa menjadi destinasi wisata
andalan NTB selain pantai-pantai lainnya yang sudah kesohor.
Jalan menuju Pantai Lariti Bima |
Lariti
memiliki keindahan yang sangat menakjubkan. Karena itu sangat layak dijual
kepada wisatawan nusantara termasuk mancanegara. Lariti tidak saja pantainya
berpasir putih dan pemandangan alamnnya yang indah. Pemandangan alam bawah
lautnya juga sangat menakjubkan.
Jarak Pantai Lariti dari pusat Kabupaten Bima atau di
Bandara Sultan M. Salahuddin Bima sekitar 30 kilometer. Jika menggunakan
kendaraan roda dua atau roda empat perjalanan bisa ditempuh 1,5 jam dengan
kecepatan rata - rata diatas 70 kilometer/per jam. Di sepanjang perjalanan, menuju
Pantai Lariti, melewati Kecamatan Wawo wisatawan bisa menikmati pemandangan
alam yang juga indah.
Bermain di Pantai Lariti yang indah |
Tiba di Kecamatan Sape, tepatnya di perempatan di Desa Soro,
pengunjung atau wisatawan bisa berbelok ke kanan jika hendak menggunakan jalur
darat. Di depan pasar tradisional desa setempat, pilih jalan belok kiri dengan melewati gang kecil yang
mengarah ke pantai. Di sepanjang perjalanan terdapat batu - batu kecil. Pada
saat musim hujan ini, disarankan agar berhati - hati karena sepanjang jalan ini
biasanya licin dan berlumpur. Karena hingga saat ini jalan menuju Lariti tersebut
belum diaspal.
bangunan sederhana di Pantai Lariti untuk istirahat |
Menurut salah seorang warga Desa Soro, Amiruddin, selain melalui jalur darat.
Menjelajahi Lariti juga bias melalui jalur laut. Dari perempatan Desa Soro
langsung lurus menuju Pelabuhan Sape. Di pelabuhan itu, terdapat perahu nelayan
yang siap digunakan untuk menyeberang. Cukup merogoh kocek Rp 5000 per orang, kita sudah tiba di Pantai
Lariti dengan jarak tempuh sekitar 25 menit. ‘’Jadi ada dua pilihan menuju
pantai Lariti, bisa melalui darat maupun laut,’’ ujar Amiruddin.
Membelah laut Pantai Lariti yang mempesona |
Begitu masuk ke Pantai Lariti, akan terlihat ada h satu
tambak udang milik perusahaan swasta yang telah lama beroperasi di sana. Tidak
hanya itu, sepanjang perjalanan menuju pantai tersebut, kita akan disuguhkan
dengan pemandangan Desa Bajo Pulau yang di sekitarnya dikelilingi air laut biru
yang jernih sehingga keindahan bawah lautnya tampak terlihat jelas.
Perusahaan tambak yang ada di Pantai Lariti Bima |
Meskipun
Pantai Lariti memesona serta menyimpan keindahan yang menakjubkan, namun
fasilitas pendukungnya sangat minim. ‘’Dulu Lariti tidak tidak ada yang tahu
dan tidak terawat. Namun karena adanya perusahaan tambak udang yang telah
membuka jalan, warga ramai menjadikannya sebagai tempat rekreasi,’’ kata
Amiruddin seraya berharap Pemkab Bima memperhatikan objek wisata ini. Setidaknya
infrastrukturnya seperti jalan dan fasilitas pendukungnya dipenuhi. Karena
walaupun hanya dikunjungi masyarakat lokal, sebenarnya retribusinya bisa diatur
dan menjadi pendapatan asli daerah. (Rafi'in)
0 komentar:
Post a Comment