Be Your Inspiration

Tuesday, 19 March 2019

Lombok dan MotoGP, Interelasi Dua Kultur untuk Tingkatkan Ekonomi

Pengamat Ekonomi Universitas Mataram Dr. M. Firmansyah.

Dari perspektif ekonomi, kehadiran sirkuit dan event MotoGP di Lombok sudah pasti akan memberi efek ekonomi yang besar bagi daerah dan masyarakat. Namun memaksimalkan potensi MotoGP menjadi efek berganda bagi ekonomi yang lebih luas merupakan tugas bersama.
PENGAMAT Ekonomi dari Universitas Mataram Dr. M.Firmansyah kepada Ekbis NTB mengatakan, pemerintah daerah dan semua stakeholder sebaiknya membuat sebuah relasi antara Lombok dengan MotoGP. Upaya interelasi dua kultur ini bisa menjadi daya ungkit ekonomi yang lebih luas.
Menurutnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk interelasi dua kultur tadi, mulai dari mencari tagline baru untuk mempromosikan pariwisata hingga melatih UMKM untuk membuat suvenir menarik dari kehadiran MotoGP tersebut.
‘’Mulai sekarang kita buat relasi Lombok dengan MotoGP menjadi satu kesatuan promosi. Ini butuh sebuah sentuhan. Karena sebagian UMKM kita hanya memproduksi sesuatu apa yang sudah umum dikerjakan. Nah, keluar dari keumuman itulah yang kita akan lakukan,’’ jelasnya.
Ia mengatakan, kekayaan lokal yang selama ini menjadi daya tarik wisata sebaiknya mulai dikombinasikan dengan kehadiran MotoGP, karena event tersebut selama ini menjadi magnet bagi jutaan penggemar di dunia.
‘’Bukan hanya branding, juga implentasi dari apa yang sudah dihasilkan. Misalnya membuat suvenir Gendang Beleq dengan kombinasi MotoGP. Interelasi dua kultur, Lombok dan keberadan MotoGP,’’ terangnya.
Untuk itulah pemerintah daerah sebaiknya mulai dari sekarang memberi pelatihan kepada pelaku UMKM terutama yang terkait dengan pariwisata agar keterampilannya bisa meningkat. Terutama dalam membuat produk-produk yang dikaitkan dengan event MotoGP.
Secara umum ia melihat, ada dua kemanfaatan ekonomi dari hadirnya beragam investasi di KEK Mandalika dan sirkuit MotoGP yaitu modal yang masuk serta orang yang masuk. Modal yang masuk lewat investasi MotoGP tentulah sangat jumbo, baik berupa infrastruktur utama atau infrastruktur pendukung. ‘’Modal yang masuk itu harus disertai dengan keterlibatan tenaga kerja lokal dalam pengerjaan proyek sirkuit MotoGP tersebut,’’ katanya.
Master plan Mandalika Race Sircuit 
Selanjutnya, kemanfaatan besar berupa orang yang masuk untuk tujuan berwisata atau menyaksikan event balapan MotoGP. Agar penonton tidak hanya datang untuk menyaksikan para pembalap beraksi di lintasan. Maka harus dibuat sebuah cara agar mereka memberi manfaat bagi entitas ekonomi yang lain. Mulai dari kemanfaatan untuk UMKM setempat, penjual suvenir, pelaku usaha hotel, restoran. Kemudian transportasi lokal, penyedia atraksi, dan penyedia jasa lainnya.
‘’Kalau hanya sekadar nonton balapan. Tidak akan maksimal memberi kemanfaatan ekonomi. Namun bagaimana agar fasilitas lain bisa terangkat namanya gara-gara MotoGP itu,’’ saran Firmansyah.
Hal lain yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masalah kebersihan destinasi wisata dan pengelolaan sampah. Masalah kebersihan lingkungan wisata memiliki keterkaitan erat dengan tingkat kunjungan dan image sebuah destinasi wisata. Sehingga ia mendorong Pemda dan masyarakat untuk menjaga kebersihan destinasi untuk memaksimalkan potensi bisnis pariwisata yang besar ini.
 Indonesia Siap Gelar MotoGP
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kesiapan Indonesia untuk menyelenggarakan MotoGP tahun 2021 mendatang, di Mandalika, NTB. Kesiapan ini, selain organisasi, juga termasuk infrastruktur untuk penyelenggaraan MotoGP 2021 itu.
‘’Saya sampaikan bahwa kita siap,’’ tegas Presiden Jokowi kepada wartawan usai menerima Chief Executive Officer (CEO) Dorna, Carmelo Ezpeleta, dan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer, dan beberapa Pembalap MotoGP, di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3).
Menurut Presiden, kedatangan CEO Dorna itu ingin mendapatkan keyakinan kesiapan Indonesia, baik dalam organisasi maupun infrastruktur menuju ke sana, karena sudah ada tanda tangan kerja sama antara ITDC dan Dorna terkait penyelenggaraan MotoGP 2021 mendatang.
Presiden mengingatkan, menyelenggarakan event sebesar Asian Games yang diikuti peserta dari 35 negara saja kita siap. Karena itu, untuk MotoGP 2021 ini, Presiden Jokowi mengajak semua pihak untuk optimistis. ‘’Kita harus optimis, harus optimis,’’ ujarnya.
Ditegaskan Presiden Jokowi, bahwa kesiapan Indonesia sudah rampung. Dengan pendekatan menunjukkan lokasinya seperti ini dan memberitahu pada mereka bahwa kita siap untuk berinvestasi di Mandalika dalam rangka untuk mendapatkan hak penyelenggaraan MotoGP.
Mengenai lokasi penyelenggaraan MotoGP 2021 yang merupakan street circuit di Mandalika, menurut Presiden Jokowi, telah dipuji oleh CEO Dorna Carmelo Ezpeleta. ‘’Pantainya indah dan sirkuitnya itu mepet dengan pantai. Ini berarti kita akan dapat dua kemanfaatan. Selain olahraga, pariwisata juga secara brand akan terangkat dan Mandalika mendapatkan manfaat karena investasi ini,’’ ujarnya.
Presiden menjelaskan, pemerintah sudah memutuskan mengenai pengembangan Mandalika itu, yang akan menjadi satu dari 10 destinasi wisata baru Indonesia selain Bali. Turut mendampingi.
Presiden Joko Widodo mencoba salah satu motor yang dipergunakan di ajang MotoGP di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Sekretariat Kabinet)
Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrowi mengemukakan, pemerintah betul-betul telah mengupayakan sebuah sejarah. Lahirnya sebuah sejarah MotoGP di Indonesia, dan ini betul-betul telah diupayakan secara maksimal oleh  ITDC sebagai pengelola dari kawasan Mandalika.
‘’Sekarang pihak Dorna Sport SL, Carmelo Ezpeleta betul-betul mendapat kepastian secara langsung dari Bapak Presiden bahwa pemerintah akan mendukung penuh persiapan baik infrastruktur, penyelenggaraan maupun prestasi sendiri,’’ katanya usai mendampingi Presiden menerima ITDC dan Dorna di Istana Kepresidenan Bogor.
Menpora menilai, ini adalah kabar gembira bagi seluruh penggemar Moto GP di Indonesia bahwa kita akan menjadi tuan rumah nanti di Moto GP Mandalika. Diakui Menpora, tentu banyak pertanyaan kenapa tidak di tempat lain yang dulu pernah jadi isu. Yang penting, menurut Menpora, sekarang Indonesia sudah memperoleh kepastian bahwa itu akan diselenggakan tahun 2021 nanti di kawasan Mandalika.
Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo  itu, Menpora Imam Nahrawi menjelaskan, bagaimana komitmen pemerintah nanti membantu ITDC karena ini bukan semata-mata Indonesia menjadi penyelenggara yang baik. Tetapi harus punya dampak yang lebih luas lagi bagi sektor ekonomi pariwisata maupun sektor prestasi olahraga.
Selain itu, juga disampaikan dari sisi pemenuhan infrastruktur seperti yang disampaikan oleh Presiden agar ada jalan tembus dari bandara ke Mandalika, kemudian perpanjangan runway di bandara. Juga soal pelabuhan karena nanti yang datang minimal 100 ribu orang tentu Lombok belum memungkinkan untuk ketersediaan kamar hotel, tetap dibutuhkan pelabuhan yang bisa akses langsung cepat ke Bali.
‘’Di Bali tentu dari sisi ketersediaan hotel itu pasti lebih banyak lagi. Jadi, itu tiga hal selebihnya ITDC tadi diminta koordinasi dengan Kementerian Pariwisata agar beberapa kewajiban-kewajiban sebelum dilaksanakannya 2021 itu bisa terpenuhi dengan baik,’’ terang Menpora. (Faris/Setkab)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive