Balai Taman Nasional
Gunung Rinjani (TNGR) bersama Pemkab Lombok Tengah (Loteng), resmi membuka
jalur pendakian melalui taman wisata Benang Stokel Desa Aik Berik Kecamatan
Batukliang, Senin (19/11/2018). Dengan dibukanya jalur pendakian tersebut diharapkan
bisa menjawab keinginan para pendaki untuk bisa mendaki ke Gunung Rinjani.
Tidak hanya melalui jalur Sembalun Lombok Timur (Lotim) maupun jalur Senaru
Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang hingga kini masih ditutup.
Pada pembukaan jalur
pendakian, pihak TNGR menerapkan
sejumlah aturan baru. Salah satu terkait pemberlakuan kuota jumlah pendaki. Di mana
yang pendaki yang diizinkan untuk mendaki hanya 150 orang pendaki per hari.
Penjualan tiket masuk jalur pendakian sepenuhnya secara online. Tidak ada tiket
pendakian yang dijual secara manual.
Tidak hanya itu,
sebelum memulai pendakian dipintu masuk jalur pendakian para pendaki akan
diperiksa secara ketat. Terutama terkait barang bawaan yang berpotensi menjadi
sampah. Seperti bungkus makanan maupun botol minuman harus terdata dengan jelas
dan harus dibawa kembali oleh pendaki. “Aturan ini kita
berlakukan untuk menjaga agar jalur pendakian ini bisa benar-benar terjaga,” tegas Kepala Balai TNGR, Sudiyono, kepada
wartawan.
baca juga : horeee-jalur-trekking-ke-rinjani.html
Menurutnya, jalur pendakian melalui Loteng ini masih sangat
asri, karena masih berupa kawasan hutan lindung dengan berbagai macam vegetasi
serta hewan langka di dalamnya, sehingga fungsi konservasinya harus benar-benar
terjaga. Jangan sampai kawasan hutan yang ada di jalur pendakian, rusak
lantaran tidak bisa dijaga dengan baik. “Soal jumlah pendaki memang kita
batasi. Supaya jangan terlalu ramai dan bisa terkontrol,” tambahnya.
Pemberlakuan
penjualan tiket pendakian secara online juga diharapkan bisa mempemudah proses
pengawasan terhadap pendaki yang ada, karena saat melakukan registrasi akan
tercatat dengan jelas identitas pendaki, termasuk jumlah pendaki yang ada. ‘’Sehingga
ketika hal-hal yang mungkin tidak diinginkan terjadi, itu bisa mempermudah
proses pencarian,’’ ujarnya.
Pembukaan jalur pendakian sendiri diawali dengan proses adat
yang dipimpin langsung Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)
Loteng, H.L.Moh. Putria dihadiri sejumlah pejabat pusat dan provinsi NTB. (Munakir/Lombok Tengah)