Para khatib masjid di lingkar KEK Mandalika mendapat pembekalan dan pengetahuan kepariwisataan, Jumat (16/11/2018). |
Belasan khatib masjid
yang ada di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Jumat (16/11/2018)
mendapat pelatihan kepariwisataan sekaligus pembekalan khatib dari Majelis
Ulama Indonesia (MU) Lombok Tengah (Loteng). Adanya bekal pengetahuan soal
kepariwisataan ini diharapkan para khatib masjid bisa menularkan kepada para
jemaahnya.
“Agama penting dalam pengembangan pariwisata. Sebagai filter
bagi masyarakat. Sehingga tidak terpengaruh dari dampak buruk pariwisata itu
sendiri,” ujar Ketua MUI Loteng, TGH. Minggre Hamy.
Peran itulah yang
diharapkan bisa diambil oleh para khatib untuk memberikan pemahaman yang baik
tentang agama. Namun tidak sampai berbenturan dengan pariwisata, karena banyak
aspek pendukung kemajuan pariwisata ternyata, masuk dalam ajaran-ajaran agama.
Contoh paling kecil,
soal kebersihan. Dalam ajaran agama, perilaku bersih itu merupakan bagian dari
iman. Sementara kebersihan salah satu faktor pendukung utama dari kemajuan
pariwisata itu sendiri. ‘’Jadi tidak semua hal dalam ajaran agama bertentangan
dengan pariwisata. Banyak juga yang justru menjadi pendukung kemajuan
pariwisata,’’ terangnya.
Hal-hal itulah yang
perlu dibahas oleh para khatib masjid, terutama yang ada di lingkar kawasan The
Mandalika melalui ceramah-ceramah umum ataupun di khotbah Jumat. Itu semua baru
bisa diaplikasikan, jika para khatib memiliki pengetahuan yang baik soal
kepariwisataan.
Di tempat yang sama,
Deputy Project Director The Mandalika, H. Adi Sujono, mengungkapkan, pelatihan
dan pembekalan bagi khatib masjid di lingkar kawasan tersebut dimaksudkan untuk
memperkayaan pemahaman para khatib soal kepariwisataan sekaligus rencana
pengembangan kawasan The Mandalika. Nantinya bisa dibahasakan kepada para
jemaahnya, sehingga punya pemahaman yang sama soal pariwisata. (Munakir/Lombok Tengah)
0 komentar:
Post a Comment