Tim survei gabungan di jalur pendakian Sembalun menuju Pelawangan Rinjani, Sabtu (16/3/2019) yang menemukan longsor dan kerusakan jalur di 14 titik. (Dokumen Istimewa TNGR) |
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memutuskan membatalkan
pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani April mendatang. Kesimpulan tersebut, berdasarkan
hasil rapat gabungan Rabu (27/3/2019).
Sebab survei , jalur Senaru dan Sembalun berbahaya bagi aktivitas
pendakian karena kerusakan akibat gempa dan potensi bahaya longsor
susulan.
Kepastian itu disampaikan Kepala Taman Nasional Gunung
Rinjani (TNGR) Sudiyono, Kamis (28/3/2019).
Sehari sebelumnya ia menggelar rapat bersama sejumlah pihak, seperti Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pariwisata, Basarnas, TNI dan
Polri, juga Trakking Orgnizer (TO). Rapat isinya mengevaluasi hasil survei
jalur pada Sabtu (16/3/2019) yang juga melibatkan semua pihak yang hadir dalam
rapat.
‘’Kesimpulannya, kami belum bisa buka April ini. Jalurnya
masih berbahaya. Kami belum bisa putuskan kapan dibuka sampai dilakukan survei
berikutnya,’’ kata Sudiyono.
Sebelumnya TNGR sempat memastikan akan membuka jalur Rinjani
pada April mendatang, sembari melakukan penataan. Empat jalur yang siap dibuka
di Senaru, Sembalun, Timbanuh dan Aik Berik. Namun dari hasil survei, kondisi
jalur belum memungkinkan dibuka. Terlebih saat tim gabungan turun, tiba tiba
gempa terjadi, sehingga perjalanan peninjauan jalur dihentikan.
Setidaknya dua garis besar kesimpulan dalam rapat itu.
Pertama, kondisi jalur dari Sembalun hingga Pelawangan terjadi kerusakan 14 titik,
tiga titik diantaranya rusak berat. Hasil survei itu sudah dapat gambaran bahwa
untuk diputuskan dibuka, diperlukan survei ulang.
Sementara hasil pengecekan sebelumnya, didapat kesimpulan,
jalur Sembalun sebelum menuju Pelawangan 200 meter rusak parah. kerusakan ditemukan di jalur menuju Pos 3 dan
Pos 4 dan dianggap masih berbahaya. ‘’Kita ingin tutup jalurnya yang berbahaya
ini. Kemudian dalam survei berikutnya kita akan buka jalur lain,’’
terangnya.
Dalam pengecekan jalur berikutnya, akan dilakukan survei
potensi jalur sekaligus akan memasang rambu- rambu untuk para pendaki agar
tidak melalui jalur berbahaya. Kesimpulan lain, jalur menuju danau tidak layak
untuk dilalui karena terjal dan berbahaya pascalongsor. ‘’Sudah sangat tidak
memungkinkan menuju danau, ada retakan-retakan dan sangat berisiko,’’
jelasnya.
Pendakian belum bisa dibuka juga karena pertimbangan belum
ditemukan mata air di dua jalur tersebut.
Demikian juga jalur Senaru menuju
Danau Segara Anak, masih terjal dan berisiko. Jalur ini harus dilakukan survei
ulang karena belum tuntas sampai ke danau. ‘’Kemarin saat pengecekan jalur,
PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi) belum dilibatkan. Nanti pada
saat survei berikutnya, akan kami ajak juga supaya hasilnya lebih maksimal,’’
ujarnya.
Sementara survei ulang untuk jalur Sembalun ke Pelawangan
juga akan dilakukan pengecekan ulang bersama tim yang sama, sembari memastikan
cuaca berdasarkan informasi dari BMKG.
Sementara rekomendasi yang disampaikan sesuai kesepakatan
rapat, harus ada jembatan antara Pos 2 dan Pos 3 karena jalurnya putus akibat
longsor. Butuh solusi untuk suplai air bersih ke Sembalun, papan informasi di
arah tiga titik jalur alternatif dan papan informasi untuk jalur berbahaya atau
rawan longsor sepanjang jalur.
Kemudian perbaikan jalur pendakian 150 meter sebelum pelawangan, penanaman pohon berakar di sepanjang jalur, semua guide harus memiliki Handtalky (HT) yang bisa terhubung ke pusat informasi. Terakhir, membatasi jumlah pendaki karena semakin berkurannya kawasan aman. (Haris Mahtul/Suara NTB)
1 komentar:
Mari segera bergabung dengan kami.....
di AjoKartu.com^^online 24 jam.
segera di add black.berry pin 58CD292C.
WwW.Ajokartu.com | bonus rollingan 0,3% | bonus referral 20% | minimal deposit 15000
Post a Comment