Be Your Inspiration

Showing posts with label AGAMA. Show all posts
Showing posts with label AGAMA. Show all posts

Sunday 18 November 2018

Pahami Tentang Pariwisata, Khatib Masjid di Lingkar KEK Mandalika Dilatih Kepariwisataan

Para khatib masjid di lingkar KEK Mandalika mendapat pembekalan dan pengetahuan kepariwisataan, Jumat (16/11/2018). 

Belasan khatib masjid yang ada di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Jumat (16/11/2018) mendapat pelatihan kepariwisataan sekaligus pembekalan khatib dari Majelis Ulama Indonesia (MU) Lombok Tengah (Loteng). Adanya bekal pengetahuan soal kepariwisataan ini diharapkan para khatib masjid bisa menularkan kepada para jemaahnya.


“Agama penting dalam pengembangan pariwisata. Sebagai filter bagi masyarakat. Sehingga tidak terpengaruh dari dampak buruk pariwisata itu sendiri,” ujar Ketua MUI Loteng, TGH. Minggre Hamy.

 Peran itulah yang diharapkan bisa diambil oleh para khatib untuk memberikan pemahaman yang baik tentang agama. Namun tidak sampai berbenturan dengan pariwisata, karena banyak aspek pendukung kemajuan pariwisata ternyata, masuk dalam ajaran-ajaran agama.

 Contoh paling kecil, soal kebersihan. Dalam ajaran agama, perilaku bersih itu merupakan bagian dari iman. Sementara kebersihan salah satu faktor pendukung utama dari kemajuan pariwisata itu sendiri. ‘’Jadi tidak semua hal dalam ajaran agama bertentangan dengan pariwisata. Banyak juga yang justru menjadi pendukung kemajuan pariwisata,’’ terangnya.


 Hal-hal itulah yang perlu dibahas oleh para khatib masjid, terutama yang ada di lingkar kawasan The Mandalika melalui ceramah-ceramah umum ataupun di khotbah Jumat. Itu semua baru bisa diaplikasikan, jika para khatib memiliki pengetahuan yang baik soal kepariwisataan.

 Di tempat yang sama, Deputy Project Director The Mandalika, H. Adi Sujono, mengungkapkan, pelatihan dan pembekalan bagi khatib masjid di lingkar kawasan tersebut dimaksudkan untuk memperkayaan pemahaman para khatib soal kepariwisataan sekaligus rencana pengembangan kawasan The Mandalika. Nantinya bisa dibahasakan kepada para jemaahnya, sehingga punya pemahaman yang sama soal pariwisata. (Munakir/Lombok Tengah)

Share:

Saturday 10 November 2018

Asosiasi Dubes untuk Indonesia Bangun Masjid untuk Korban Gempa di KLU

Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah menerima asosiasi dubes untuk Indonesia di Pendopo Gubernur NTB, Jumat (9/11/2018) malam

Sebanyak 100 Duta Besar (Dubes) untuk Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Duta Besar untuk Indonesia, peduli recovery Lombok. Sebagai wujud dari program peduli yang bertajuk Ambassador's Diplomatic Tour For Lombok Recovery tersebut, sebayak 17 Duta Besar perwakilan yang dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dr. A.M. Fachir, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Darussalam, Karang Langu, Desa Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Jum'at, (9/11/2018).

Wamenlu mengatakan, dipilihnya pembangunan Masjid sebagai wujud kepedulian para Duta Besar, karena Lombok merupakan Pulau Seribu Masjid, dan Masjid merupakan salah satu fasilitas umum, yang menjadi tumpuan harapan masyarakat sebagai salah satu sarana untuk beribadah.

Fachir menjelaskan, dana untuk pembangunan Masjid tersebut bukan dari APBN atau APBD, namun bersumber dari dana yang dikumpulkan Asosiasi Duta Besar luar negeri yang ada di Indonesia.

"Ini merupakan bagian dari wujud kepedulian para Duta Besar terhadap recovery Lombok pasca dilanda musibah gempa. Dan ini juga merupakan salah satu wujud kepedulian luar negeri melalui duta besarnya yang ada di Indonesia", ujarnya.

Menurutnya kedatangan tamu dari luar negeri yang merupakan Duta Besar, merupakan bagian dari rahmat. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk tidak pernah berburuk sangka, sembari mengajak masyarakat selalu sabar dan teguh dalam menghadapi musibah.

Selain itu, kepedulian tersebut juga merupakan bagian dari wujud solidaritas muslim, solidaritas sesama manusia, karena banyak saudara-saudara non muslim yang juga ikut menyumbang.

Dana sebesar 450 juta untuk pembangunan Masjid,  agar dapat dikawal oleh pemerintah. Selain pemerintah, masyarakat juga diminta untuk ikut menjadi pengawas dalam proses pembangunan Masjid.

"Saya minta dicarikan kontraktor yang bisa mengawal dan bertanggung jawab, masyarakat juga diminta ikut menjadi pengawas dalam proses pembangunan Masjid. Mari kita terus bersyukur dan terus membangun kemudian kita sayangi sesuai dengan motto KLU, Tioq Tata Tunak", tandasnya.

Selain pembangunan Masjid, sebagai wujud peduli recovery lombok, Wamenlu juga akan mengajak para duta besar untuk men-twit melalui akun twitter para Dubes, bahwa lombok aman untuk dikunjungi.

"Ini merupakan wujud kepedulian dalam rangka mempromosikan pariwisata Lombok melalui para Dubes negara, yang ada di Indonesia", pungkasnya.

Usai peletakan batu pertama Masjid Darussalam, para Duta besar yang tergabung Ambassador's Diplomatic Tour For Lombok Recovery, melakukan kunjungan ke lokasi terdampak gempa di KLU. (Humas NTB)
Share:

Saturday 27 October 2018

Gubernur Dr. Zul Ajak Masyarakat NTB Bersyukur

Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah (dua dari kiri)
Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, hari ini, Jumat (26/10/2018) menjadi khotib Salat Jum'at di Masjid Istiqlal, Pagesangan Kota Mataram.

Dalam khotbahnya, Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul itu mengajak jamaah yang hadir untuk senantiasa mensyukuri  nikmat yang diberikan Allah SWT selama ini. Setiap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT lanjutnya, baik itu yang menyenangkan maupun tidak, harus senantiasa sikapi dengan rasa syukur.

"Banyak sekali orang kaya yang malah tidak bahagia, banyak orang kaya yang gajinya milyaran namun tidak bisa makan nasi, tidak bisa makan daging, dan hanya minum obat," ujarnya.

Hanya saja kata Gubernur, tidak selamanya kekayaan mendatangkan kebaikan. Gubernur menggambarkan keadaan ini dengan bercerita tentang keajaiban bersyukur.

"Alhamdulillah, kalimat yang luar biasa. Ada seorang petani, yang ketika kudanya hilang, Dia mengucapkan alhamdulillah. Subhanallah, 2 hari kemudian kudanya kembali dengan sendirinya namun tidak sendiri melainkan membawa kuda-kuda liar lainnya. Anaknya yang senang, lantas mendekati kuda tersebut namun nahas kakinya ditendang kuda dan patah. Apa yang diucapkan petani tadi? Alhamdulillah," lanjut Gubernur.

"Setelah sekian waktu ternyata kerajaan datang ke desa untuk memboyong pemuda-pemuda untuk pergi berperang. Dan alhamdulillah, anaknya tidak diajak berperang karena kakinya sedang patah," tutup Gubernur.

Gubernur juga mengingatkan para jamaah untuk menghayati kandungan Surah Al-Asr. Surah itu jelasnya, mengandung sejumlah pelajaran bagi manusia. Salah satunya mengajak manusia untuk senantiasa menghargai waktu yang diberikan Allah SWT.

Setelah mendirikan shalat Jumat, Doktor Zul bersama rombongan terpantau berbincang-bincang sambil bersilaturahmi dengan pihak DKM Masjid Istiqlal Pagesangan Mataram. (Humas NTB)
Share:

Monday 24 September 2018

Gubernur NTB Doktor Zul Hadiri Acara Pujawali di Pura Jenggala Desa Jagaraga Lombok Barat

Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah saat menghadiri acara Pujawali di Pura Jenggala Desa Jagaraga Lombok Barat, Senin (24/9/2018)
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah memberikan motivasi kepada anak-anak muda di Dusun Tambang Eleh saat menghadiri Pujawali di Pura Jenggala Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan Lombok Barat, Senin (24/9/2018).

Gubernur menjelaskan, program pemeliharaan ke depan adalah mengirim 1.000 anak muda NTB untuk belajar di Eropa, seperti di Polandia. Ia berharap, dari seribu anak muda yang dikirim itu, akan ada para pemuda dari Jenggala yang mengikuti program tersebut, sehingga, para pemuda itu dapat mempromosikan keindahan alam dan budaya NTB di Eropa.

"Saya melihat potensi anak-anak muda di sini luar biasa. Saya berharap ada yang bisa mendapatkan beasiswa ke Polandia nanti, sehingga bisa menjadi duta budaya dan menari di sana,"  harapnya

Karena itu, Doktor Zul mengajak masyarakat dan anak-anak muda Jenggala, untuk mencintai segala potensi yang dimiliki daerah. Karena menurutnya, dari sekian negara yang pernah ia kunjungi dan pernah belajar, Indonesia atau NTB,  tidak kalah indahnya dengan negera-negara di Eropa.

Oleh karena itu ia berharap, silaturrahmi dengan kalangan masyarakat di Desa Jenggala tidak hanya akan terjadi sekali saja, akan tetapi bisa terus berlanjut di masa-masa yang akan datang.

Sementara itu, tokoh masyarakat Dusun Tambang Eleh mengatakan bahwa kedatangan orang nomor satu di NTB di tempatnya merupakan hal yang sangat spesial. Kedatangan gubernur telah memberikan motivasi besar bagi segenap masyarakat di Jenggala, khususnya di Dusun Tambang Eleh. (Humas NTB)
Share:

Tuesday 24 July 2018

Jika Hadiri Acara Konferensi Ulama Internasional di Lombok, Sinyal Jokowi Pilih TGB sebagai Cawapres ?


Presiden Jokowi bersama Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat hadir di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika tahun 2017 lalu 
Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) diundang Panitia Konferensi Ulama Internasional yang akan digelar tanggal 26 sampai 29 Juli 2018 di Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Diundangnya presiden di acara konferensi ulama internasional ini menurut Ketua Panitia Pelaksana TGH. Fauzan Zakaria tidak berkaitan dengan politik, terutama berkaitan dengan calon presiden dan calon wakil presiden.

‘’Kami mengundang Bapak Presiden untuk hadir di acara ini. Tapi sampai sekarang, belum ada kepastian apakah beliau akan hadir atau tidak. Namun, yang jelas konferensi ini tidak kaitan dengan masalah politik, baik capres atau cawapres,’’ tegasnya saat konferensi pers di Media Center Kantor Gubernur NTB, Selasa (24/7/2018).

Dalam hal ini, ujar Fauzan Zakaria yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB ini, menegaskan, pihaknya akan memanfaatkan momen konferensi internasional ini untuk promosi pariwisata yang dimiliki NTB. Bahkan, pihak BPPD NTB sudah mempersiapkan flash disk yang berisi tentang potensi pariwisata NTB, baik yang ada di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa terhadap peserta konferensi.

Tidak hanya itu, ungkapnya, pihak panitia akan mengajak peserta konferensi berkunjung ke beberapa objek wisata yang ada di Pulau Lombok. Setidaknya dari kunjungan singkat di Pulau Lombok ini menjadi bahan bagi mereka untuk menceritakan tentang potensi wisata yang dimiliki NTB, khususnya wisata syariah atau halal yang sedang digaungkan pemerintah daerah. 

Selain itu, saat konferensi berlangsung, pihaknya akan meminta waktu sebentar pada peserta untuk mempromosikan potensi yang dimiliki NTB. Bahkan, Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi juga akan diarahkan untuk mempromosikan potensi yang dimiliki saat memberikan sambutan di hadapan peserta. ‘’Kita juga akan meminta doa pada ulama yang hadir agar Indonesia tetap aman dan damai. Termasuk mampu memilih pemimpin yang sesuai harapan seluruh rakyat Indonesia,’’ ujarnya. 

Nama Gubernur NTB ini masuk dalam bursa Calon Wakil Presiden Jokowi untuk periode kedua bersama dengan sejumlah tokoh-tokoh nasional, seperti Mahfud MD, H. Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, M. Romahurmuziy, Airlangga Hartarto. Siapa yang dipilih Jokowi, kita lihat tanggal mainnya saat pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden awal Agustus 2018. 
(Marham)


Share:

Sunday 24 June 2018

Moeldoko Apresiasi Peran NW dalam Membangun Semangat Cinta Agama dan Cinta Tanah Air

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 
Di tengah gejala munculnya aliran-aliran keras dan radikal, pandangan keagamaan yang menyimpang, sikap keagamaan yang membenturkan nilai-nilai agama dan eksistensi negara, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memuji kiprah Nahdlatul Wathan yang telah mendidik santrinya dalam membangun pemahaman Islam berkebangsaan, santri yang mencintai agama dan sekaligus mencintai tanah airnya.

“Pemerintah memiliki harapan yang tinggi pada Ma’had ini. NW telah ikut mengawal bangsa ini menjadi bangsa yang stabil, menjadi bangsa yang besar. Perjuangan ini langsung dikawal oleh para santri yang memiliki ideologi dan wawasan kebangsaan yang tinggi,” ujar Moeldoko dalam sambutan peringatan Adz-Zikrol Hauliyyah ke-53 Ma’had Darul Qur’an Wal Hadits Al-Majidiyyah A-Syafiiyah Nahdlatul Wathan (MDQH-NW) di Anjani, Lombok Timur, Minggu, 24 Juni 2018.

Mantan Panglima TNI tersebut kemudian menceritakan beberapa prestasi dan pemikiran pendiri Nahdlatul Wathan Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, yang oleh Presiden Joko Widodo telah dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional. Salah satunya adalah pendirian kampus perguruan tinggi MDQH NW ini.

MDQH NW adalah salah satu perguruan tinggi Islam tertua dan terbesar di NTB. Didirikan tahun 1965 hampir bersamaan dengan terjadinya gerakan 30 September PKI. Hal ini, menurut Moeldoko, menandai kebangkitan Islam kebangsaan. ”Juga dapat dimaknai, bagaimana peran Islam menjadi perekat persatuan dan kesatuan serta kebangsaan Indonesia,” tambah mantan Pangdam Siliwangi tersebut.

Pimpinan Ma'hàd atau yang disebut Amid pertama adalah pendirinya yakni TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (wafat dalam Usia 98 tahun). Saat ini Amid dijabat Tuan Guru Bajang Zainuddin Atsani, nama lengkapnya Raden Tuan Guru Kiai H. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani. Di bawah kepemimpinan beliau, Ma'hàd berkembang pesat dan menjadi rujukan model kaderisasi ulama muda di Indonesia.

Kini di usia yang ke-53 tahun, Ma'hàd memiliki mahasiswa sekitar 5.500 orang. Mereka belajar di masjid dan ruang kelas sederhana di hamparan tanah subur di Lombok Timur. Dosen pengajarnya adalah Tuan Guru pilihan dan berkualitas, yang umumnya merupakan alumni Madrasah al-Shaulatiyyah Makkah.

Kegiatan di Anjani siang itu dihadiri lebih kurang 7 ribu jamaah, mulai dari orang tua santri yang menyaksikan penamatan anaknya, dirangkai tasyakuran dan silaturahmi para alumni dari seluruh Indonesia. Turut hadir Amid (Direktur) MDQH NW Tuan Guru Bajang Zainuddin Atsani, Ibu Hj. Siti Raihanun Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan, Mudir Madrasah Ash Shaulatiyyah Syaikh Majid Said Mas’ud Salim Rohmatulloh dari Arab Saudi.

“Saya sampaikan selamat kepada anak-anak yang telah di wisuda. Modal kalian selama berada di sini, telah didapatkan dengan luar biasa. Misi sosial Nahdlatul Wathan telah memberikan contoh, bagaimana menjalani peran sebagai makhluk sosial dan menjadi solusi,” pesan Moeldoko.

Hal yang penting menurut Moeldoko setelah ini bagaimana menjadi panutan yang baik di masyarakat. Bukan hanya memberi contoh tapi pandai menjadi contoh. Selain itu, generasi muda harus siap dengan inovasi dan perubahan yang terjadi. Mengembangkan skill dengan memanfaatkan teknologi.

“Jagalah bangsa ini melalui pengabdian dan dakwah. Saya yakin suatu saat nanti kalian akan menjadi pemimpin. Saya titip tiga hal, hormati orang tua, peduli kepada yatim piatu, dan jaga sholat Dhuha,” katanya. (Tim Media KSP)
Share:

Thursday 21 June 2018

Selamat Jalan TGH. Safwan Hakim...

Ribuan warga mengiringi pemakaman Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri Lombok Barat, Kamis (21/6/2018)
Lautan manusia mengiringi pemakaman ulama kharismatik NTB asal Kediri Lombok Barat (Lobar), TGH. Safwan Hakim, Kamis (21/6/2018) sore. Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hakim Kediri ini wafat Rabu (20/6/2018) malam di Puskesmas Kediri. TGH. Safwan Hakim dikenal sebagai ulama yang berkomitmen memajukan pendidikan melalui pondok pesantren yang didirikannya.
Pantauan koran ini, Kamis sore jalanan di Kota Santri Kediri seperti lautan manusia. Sekitar puluhan ribu orang mengantarkan ulama karismatik ini ke peristirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kediri. Kondisi ini sempat membuat arus lalu lintas macet, karena dialihkan ke jalur lain.

Sebagai sosok ulama yang memiliki riibuan santri dan ulama yang disegani di NTB. Masyarakat NTB seakan rebutan untuk bisa menyaksikan dan mensalatkan almarhum, jenazah disalatkan di Masjid Jamiq Baiturrahman Kediri, jenazah disalatkan sebanyak 121 kali oleh puluhan ribu masyarakat NTB.

Di lokasi pemakaman, puluhan ribu manusia mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhirnya, saat jenazah mau dimasukkan ke liang lahat, para warga berusaha untuk bisa mendekat ke liang lahat, sehingga panitia berusaha untuk menenangkan para hadirin agar tidak saling dorong dan bisa menyaksikan jenazah ditaruh di dalam liang lahat.

Atas nama Pemprov NTB Sekda NTB Ir. H. Rosiady H. Sayuti, MSc., PhD., menuturkan pengalaman terakhir bertemu dengan almarhum, adalah saat bulan Ramadhan di Islamic Center sebelum berangkat umrah. Sekda memuji sosok almarhum yang memiliki partisipasi besar dalam membangun NTB, khususnya dalam bidang pendidikan, sosial, agama.

Tidak hanya dari pemerintah  daerah, ujarnya, sosok  TGH. Safwan Hakim banyak mendapatkan penghargaan  pemerintah pusat dan aktif dalam kepengurusan Forum Kerukunan Umat Beragama  (FKUB) dan menjadi Ketua Forum Pondok Pesantren NTB anggota MUI. Tidak hanya itu setiap kali diundang selalu menyempatkan diri untuk hadir pada setiap undangan. "Selama tidak uzur beliau selalu hadiri undangan,"  tuturnya.

Sementara atas nama keluarga, TGH. Muharrar Mahfudz, menyampaikan sosok TGH. Safwan Hakim adalah sosok tokoh agama yang sangat hormat kepada para guru-gurunya. Ia tercatat berguru kepada almarhum TGH. Ibrahim Khalidi, almarhum TGH. Mustafa Khalidi dan almarhum TGH. Sulaiman. TGH Safwan Hakim merupakan putra  dari TGH. Abdul Karim, ia tidak selesai sampai S1 pendidikan nya, tetapi 5 tahunan setelah itu memulai belajar kitab kecil sampai besar yang diajarkan langsung oleh orang tuanya. "Saya selalu melihat beliau belajar privat kepada sang ayah," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Idrus Marham dan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menyempatkan diri untuk mensalatkan jenazah almarhum TGH. Safwan Hakim. Almarhum lahir pada tanggal 11 Juni 1947 di Dusun Karang Bedil Desa Kediri Kecamatan Kediri.  Almarhum meninggalkan  seorang istri  dan 13 orang anak. (Heruzzubaidi/Lombok Barat)
Share:

Thursday 12 April 2018

Lion Air Jajaki Rute Penerbangan Lombok - Jeddah


Ruang tunggu Lombok International Airport
Maskapai Lion Air tampaknya belum akan berhenti mengembangkan sayap di Lombok International Airport (LIA). Setelah membuka beberapa rute penerbangan baru awal tahun ini, salah satu maskapai terbesar nasional ini juga kini tengah menjajaki peluang untuk membuka rute penerbangan internasional, Lombok-Jeddah. Apalagi PT. Angkasa Pura (AP) I LIA juga telah membuka tawaran untuk mengisi rute penerbangan internasional tersebut.


“Rute ini (Lombok-Jeddah,red) memang sedang kita jajaki. Potensi serta peluangnya untuk kita buka,” aku Area Manager Lion Grup Denpasar, Fajar Teguh Santoso, kepada Suara NTB, Rabu (11/4/2018).

PT. AP I LIA sempat menawarkan untuk membuka rute tersebut. Pihaknya pun menyambut baik tawaran ini. Di mana nantinya, rute penerbangan khusus untuk melayani penerbangan bagi jemaah umrah yang tren penumpangnya cukup tinggi di LIA. Sehingga nanti, jemaah umrah asal NTB dan Lombok khususnya, tidak perlu lagi transit ke bandara lain.Tetapi bisa langsung ke Jeddah.

Diakuinya, tren penumpang di rute ini cukup bagus. Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan kajian untuk memastikan kapasitas serta potensi tingkat keterisian penumpang di rute penerbangan ini. “Banyak faktor yang jadi pertimbangan kita untuk membuka rute penerbangan. Selain potensi penumpang juga ketersediaan pesawat,” jelasnya.


Tapi yang jelas, khusus untuk rute Lombok-Jeddah pihaknya dalam hal ini sangat serius. Meski belum bisa memastikan, kapan rute internasional tersebut akan dibuka. “Prinsipnya jika memang rute ini berpotensi kita akan buka. Sehingga masyarakat yang hendak ke Timur Tengah, khususnya jemaah umrah bisa lebih mudah,”  tambahnya.

Lebih lanjut, selain rute penerbangan internasional ini, pihaknya juga berencana akan membuka satu rute penerbangan domestik lagi dalam waktu dekat ini, yakni rute Lombok-Balikpapan. Apalagi, tren penumpang di rute ini juga cukup bagus. Harapannya, dengan pembukaan rute ini bisa semakin memuka akses transportasi dari Lombok ke wilayah Indonesia yang lain.

Pasalnya, sejauh ini Lion Air memang lebih banyak melayani penerbangan di Pulau Jawa. Di mana hampir semua rute ke kota-kota besar di Pulau Jawa sudah terlayani oleh penerbangan Lion Air Group. Kalau semua kota-kota besar di Indonesia sudah terkoneksi dari Lombok, maka harapannya arus ekonomi bisa lebih cepat.  Dan, NTB khususnya Pulau Lombok bisa berkembang lebih cepat. “Akses transportasi memegang peranan vital dalam mendukung kemajuan suatu daerah. Terutama dari aspek ekonominya,” pungkas Fajar. (Munakir/Lombok Tengah)

Share:

Monday 19 February 2018

Khidmat Perayaan Imlek Tahun 2018 di Mataram

Imlek 2018 di Klenteng Ampenan 

Perayaan Imlek 2018 yang berlangsung Jumat (16/2/2018) berlangsung khidmat. Imlek yang dirayakan tahun ini bertepatan dengan tahun Anjing Tanah. Perayaan kali ini dilakukan dengan harapan kehidupan umat penuh dengan kedamaian.

Sehari sebelumnya, tim penjinak bahan peledak Brimob Polda NTB menyisir sejumlah vihara menjelang persembahyangan perayaan Imlek 2569. Penyisiran dalam bentuk sterilisasi itu untuk mengantisipasi gangguan keamanan umat konghucu yang beribadah.

Polisi lengkap bersenjata memeriksa setiap sudut vihara Budi Dharma. Kamis (15/2/2018) sore, tim dari Brimob Polda NTB meyakinkan tak ada benda mencurigakan. Pun demikian di vihara lain.
Sejumlah vihara lainnya yang mendapat pengamanan ketat kepolisian antara lain, Avoletiswara di Selagalas, Cakranegara, Kong Tee di Sweta, Sandubaya; Sanata Dharma Maitresya di Cakranegara Barat, Cakranegara; dan Vinalakirthi di Abian Tubuh, Cakranegara.

Kapolres Mataram, AKBP Muhammad menyebutkan, di wilayah Kota Mataram terdapat lima vihara yang akan diamankan.  ‘’Sudah kita siapkan rencana pengamanan dan pengerahan personel pengamanan di masing-masing vihara atau klenteng tersebut,’’ ujarnya dikonfirmasi Kamis (15/2/2018).
Sterilisasi klenteng di Mataram sebelum perayaan Imlek
Sterilisasi tersebut, kata dia, untuk mengantisipasi gangguan khususnya kerawanan terorisme dan konflik sosial. Sterilisasi untuk juga mencegah kerawanan penyerangan pemuka agama.
‘’Kita tetap waspada. Begitu juga di tempat ibadah lainnya. Apabila ada indikasi gangguan segera sampaikan ke aparat keamanan agar segera dapat ditangani,’’ pesan Muhammad.

Terpisah, sementara Kabid Humas Polda NTB, AKBP Tri Budi Pangastuti memastikan pelaksanaan ibadah umat yang merayakan Imlek di NTB berjalan lancar dan nyaman. Dia mengatakan, sejumlah personel Brimob tetap disiagakan di vihara. ‘’Untuk memberi rasa nyaman kepada umat yang melaksanakan ibadah. Kita patut bersyukur pelaksanaan berjalan kondusif,’’ tandasnya.

Di Kota Mataram, perayaan Imlek tidak jauh berbeda dengan perayaan dari daerah lainnya. Yang berbeda hanya hidangan yang disajikan saja. Sebab ini berkaitan dengan budaya dari masing-masing daerah, termasuk budaya yang ada di Kota Mataram dan NTB pada umumnya.

Sementara itu, menurut penjaga klenteng di Ampenan, Mangku Nengah Mudra perayaan imlek dilakukan dengan harapan semua orang diliputi dengan kebahagiaan dan penuh kedamaian. Di klenteng ini, ia sudah biasa mempersiapkan berbagai kebutuhan menjelang dan pada saat Imlek.
“Yang dipersiapkan itu ada air, kembang, lilin, dupa dan beberapa hal lainnya. Semuanya memiliki makna tersendiri,” ujarnya, di Mataram.

Imlek pada dasarnya merupakan tradisi pergantian tahun. Sehingga yang merayakan Imlek ini merupakan seluruh etnis Tionghoa meskipun memiliki keyakinan atau agama yang berbeda. Sebab pada tahun baru ini ada banyak pengharapan yang diinginkan oleh umat. “Di sini yang datang itu ada juga yang memiliki keyakinan yang berbeda. Karena ini adalah perayaan tahun baru dan setiap orang punya harapan untuk itu,” ujarnya.

Klenteng Ampenan ini sudah ada sejak tahun 1908 dan kerapkali dijadikan sebagai tempat sembahyang bagi umat yang merayakan Imlek. Biasanya orang yang merayakan Imlek akan datang sembahyang sejak pagi hari hingga sore. Perayaan ini akan berakhir hingga pada hari Cap Go Meh nantinya.

Sri Wiratih salah seorang warga yang merayakan Imlek mengatakan bahwa tahun ini ia berharap semua hal baik terjadi pada umat manusia dimanapun. Ia berharap kedamaian selalu mendekati setiap orang. Semua dalam keadaan baik dan semua keinginan baik dari setiap umat bisa tercapai di Tahun Anjing Tanah ini.

Sementara itu, perayaan Imlek juga identik dengan warna merah. Ini memiliki filosofi yang mendalam bagi warga Tionghoa di seluruh dunia. Biasanya mereka menghias rumah, pakaian, dan aksesori berwarna merah. Sebab itu diyakini dapat mengusir rasa takut dan menimbulkan keberanian bagi setiap orang.

Selain identik dengan warna merah,Imlek juga sangat dekat dengan kue keranjang. Kue keranjang mulai ramai dicari. Kue keranjang mulai digunakan sebagai sesaji dalam upacara persembahan kepada leluhur saat tujuh hari menjelang tahun baru Imlek, dan pada malam menjelang tahun baru Imlek. Kue ini biasanya juga tidak disajikan hingga hari Cap Go meh atau malam ke-15 setelah tahun baru Imlek. (Linggauni dan Wahyu Widiantoro)
Share:

Sunday 11 February 2018

Vena Melinda Dorong NTB Bangun Perpustakaan Manuskrip Keagamaan Islam

Koleksi Al Qur'an kuno di Desa Sapit Kecamatan Suela Lombok Timur

Komisi X DPR RI mendorong agar Provinsi NTB membangun perpustakaan manuskrip keagamaan Islam. Itu sejalan dengan konsep pengembangan wisata halal yang kini tengah dikembangkan pemerintah daerah.

Anggota DPR RI Komisi X Venna Melinda mendorong agar NTB segera memiliki sebuah perpustakaan manuskrip keagamaan Islam. Menurutnya, NTB yang kini sudah punya brand wisata halal, perlu membangun perpustakaan manuskrip keagamaan agar tujuan wisata halal tidak saja ke pantai, namun juga bisa ke koleksi manuskrip keagamaan Islam.

Lebih jauh dikatakan Vena Melinda, ada banyak contoh pembangunan manuskrip keagamaan Islam yang dapat dijadikan contoh. Seperti di Mesir, Afrika, dan Turki. Mereka memiliki perpustakaan manuskrip keagamaan Islam yang merupakan bagian kekayaan lokal masyarakat setempat. Melihat hal itu, NTB kata dia punya potensi besar memiliki sebuah perpustakaan manuskrip keagamaan Islam tersebut terlebih banyak ulama lahir di NTB ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengaku, kekayaan literasi di Indonesia luar biasa. Baik itu perjuangan masyarakat NTB di Indonesia maupun di luar negeri. Seperti Imam Abdullah Qadi Abdus Salam. Salah seorang Imam yang membangun masjid pertama di Afrika Selatan pada tahun 1794.

Bangsa Indonesia harus bangga karena masjid ini dibangun oleh orang Indonesia yang bernama Imam Abdullah Kadi Abdus Salaam, atau yang lebih terkenal dengan julukkan tuan guru. Saat ini manuskripnya sedang dijajaki. Dia pun mengajak agar masyarakat Indonesia lebih mengenal tokoh dan figur sejarah masa lalu melalui manuskrip yang terkumpul. "Jadi kekayaan kita luar biasa, namun cuma bagaimana merawatnya," tuturnya.


Menurutnya, untuk mengumpulkan manuskrip dan membangun sebuah perpustakaan ini harus didiskusikan dengan pihak terkait. Tidak hanya pemerintah pusat atau provinsi saja. Kemudian tidak hanya lintas sektoral saja. Ia menyebutkan, minat baca bisa saja muncul dari taman belajar masyarakat (TBM), sementara yang memproduksi TBM Kemendikbud. (Darsono)
Share:

Sunday 21 January 2018

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Suarakan Kemerdekaan Palestina

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi (kanan) bersama tokoh agama Yahudi saat menghadiri Konferensi Internasional Pembebasan Al-Quds di Kairo Mesir. 
Selama menghadiri konferensi Internasional Pembebasan Al-Quds, di Kairo, Mesir, (17-18/01/2018) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) terus menyuarakan dan memberikan dukungan penuh atas kemerdekaan negara Palestina. Sebagai salah satu tokoh Islam Indonesia yang memiliki komitmen kuat pada permasalahan kemanusiaan secara universal, khususnya Palestina, TGB memandang masalah Palestina adalah persoalan besar kemanusiaan.

Gubernur TGB yang merupakan Ketua Organisasi Internasional Alumni (OIAA) Cabang Indonesia menegaskan dukungan itu di hadapan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, perwakilan otoritas 86 negara dan perwakilan dari berbagai organisasi lintas agama dan kemanusiaan. Termasuk Imam Besar Al-Azhar Prof. Ahmed At-Tayyeb, Sekjen Liga Arab, Sekjen OKI, Kepala Gereja Koptik Ortodoks Alexandria, Sekjen Dewan Gereja Sedunia dan juga Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.

"Konferensi ini mengajak kita menyadari bahwa batu ujian kemanusiaan di abad ke-21 ini adalah masalah Palestina," ungkap Gubernur Ahli Tafsir tersebut.

Dalam pandangan Cucu Pahlawan Nasional, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tersebut, persoalan kompleks Palestina sebagai wujud penjajahan terakhir di abad ini, berujung pada ketidakadilan meluas yang dialami oleh rakyat Palestina. Konflik akut antara Palestina dan Israel harus dilihat sebagai persoalan besar kemanusiaan, walaupun terdapat dimensi keagamaan juga di dalamnya.


Oleh karenanya, konferensi ini menurut TGB menjadi tantangan kerja sama seluruh negara yang beradab termasuk Indonesia khususnya, untuk memberikan hak kebebasan, keadilan dan kesetaraan bagi rakyat Palestina melalui komitmen dukungan pengakuan dan perjuangan damai. (Humas NTB/rilis)
Share:

Wednesday 27 December 2017

Desa Sapit Lombok Timur dan Qur'an Kuno yang Berusia Ratusan Tahun


 Pemangku Adat Desa Sapit menunjukkan Alquran kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun. Alquran kuno ini dikeluarkan saat ada acara adat di desa ini. 
Desa Sapit Kecamatan Suela Lombok Timur (Lotim) menyimpan banyak sejarah masa lampau. Salah satunya, sejarah saat penyebaran agama Islam di Pulau Lombok, berupa Alquran kuno. Seperti apa keberadaan Alquran kuno dan peninggalan sejarah yang masih disimpan warga Desa Sapit?

Aquran kuno ini masih tersimpan rapi di langgar budaya Desa Sapit. Kitab suci umat Muslim ini ditulis tangan dengan khat Utsmani. Usia kitab berisi firman-firman Allah SWT ini diprediksi sudah hitungan ratusan tahun.  "Sudah begini bentuknya kita temukan," ucap pemangku Adat Desa Sapit, Mustirip bersama dengan penghulu desa setempat kepada Suara NTB.

Seraya menunjukkan Qur’an kuno ini, sang Pemangku menuturkan, kitab suci Alquran ini hanya bisa dikeluarkan saat acara-acara adat berlangsung. Melihat sampul dari Quran terlihat sudah berbahan kulit. Kertasnya dari bahan yang cukup keras. Ayat-ayat dalam masih bisa terbaca dengan jelas. Sebanyak 30 juz. Semua masih lengkap dan bisa terbaca dengan baik. Karena sudah turun temurun, Mamiq Mustirip mengaku tidak mengetahui siapa yang menulis.

Selain Qur’an ada juga naskah khutbah Jumat dengan tulisan kuno. Untuk tulisan khutbah ini hanya orang tertentu katanya yang masih bisa membaca. Tidak semua bisa membaca karena tulisannya sudah jarang yang mengerti tulisannya.    

Masih tersimpannya transkrip Kitab Suci Alquran Kuno di Desa Sapit ini menempatkan desa yang berada di bawah Gunung Rinjani ini menjadi desa wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Budaya desa setempat menjadi daya tarik tersendiri.

Adat istiadat desa setempat juga masih tetap dipertahankan. Misalnya hama penyakit di tanaman. Hama penyakit yang menyerang masyarakat dan lainnya. Oleh sesepuh adat dan tokoh masyarakat serta pemerintah menggelar ritual tolak bala. Kemudian untuk selamat tanaman dilakukan setelah tanam padi, padi sekitar usia satu bulan setengah sampai dua bulan dilakukan kegiatan penyelamatan.

Nilai budaya yang melekat pada masyarakat Desa Sapit ini merupakan perpaduan dari nilai-nilai Islam dan kepercayaan leluhur dari masyarakat Adat Desa Sapit. Pengaruh Islam utamanya sangat besar. Islam masuk karena dikaitkan dengan adat-istiadat. Erat kaitannya , adat itu identik dengan agama, sehingga dikenal dengan sebutan adatgama.

Dilihat dari kegiatan adat sorong serah aji krama, sebuah ritual adat dalam perkawinan. Ada perayaan Muharram dengan memasak bubur putih. Ada juga bubur merah yang digelar pada bulan Safar.  Prosesi-prosesi adat berbeda-beda sesuai dengan ketepatan waktu dalam penanggalan Islami ini katanya sudah ditemukan sejak lama. "Turun temurun itu sudah," imbuhnya.

Selama bulan Muharram, tidak boleh ada kegiatan pembangunan. Baru boleh pembangunan fisik, termasuk pembangunan masjid setelah perayaan Safar dengan ritual masak bubur merah. Larangan tersebut  menurut keyakinan para tetua, jika dilanggar dikhawatirkan akan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Namanya Muharram, bulan haram, sehingga tidak boleh berbuat. 

Menikah pun juga tidak boleh di bulan Muharram. Kegiatan gawe adat seperti begawai.
Memang tidak ada sanksi. Namun sudah tertanam sendiri dalam hati dan sanubari masyarakat. "Ndek te kanggo maliq," ungkapnya.

Melanggar ketentuan adat memang tidak tertuang sanksi tegas. Namun kepercayaan atas larangan itu bisa berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup yang diyakini sudah terpatri dalam kehidupan masyarakat. Dalam hati masyarakat sudah sangat kuat. (Rusliadi/Lombok Timur)


Share:

Monday 25 December 2017

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Ceramah pada Komunitas Muslim di Amerika Serikat

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi dan Hj. Erica Zainul Majdi di Amerika Serikat
Saat  menjadi pembicara utama pada Mukhtamar Komunitas Muslim Indonesia di Amerika (IMSA) bekerjasama dengan Komunitas Muslim Malaysia di Amerika (MISG) di Denver, wilayah negara bagian Colorado, Amerika Serikat, Sabtu (23/12/2017) waktu setempat, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang hadir didampingi istri Hj. ERICA  Zainul Majdi menguraikan dan membawakan  Khobar/ cerita tentang kehebatan, kemuliaan dan keagungan Islam kepada komunitas Muslim yang ada di daratan Amerika Serikat.

Muktamar dengan tema "Living Under The Light of Qur’an and Sunnah.” atau Hidup di Bawah Cahaya Al-Qur'an dan Sunnah, dibuka resmi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk AS, Budi Bowoleksono.

Di hadapan ribuan jemaah yang hadir, Gubernur Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrabnya mengajak umat Islam untuk mengulang dan memperbaharui cerita cerita tentang kemuliaan, kehebatan, kepeloporan dan kepahlawan Islam tersebut.

Menurut Gubernur yang juga Ketua organisasi internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia itu, berbicara tentang hidup di bawah cahaya Al Qur'an dan Sunnah, sejatinya adalah bagaimana mengisi ruang ruang hidup ini dengan kebaikan-kebaikan dan kemuliaan Islam. Bahkan Kebaikan dan kemuliaan itu tidak cukup hanya dengan mengisinya saja, tapi juga mewariskannya kepada generasi generasi Islam yang akan datang, melalui ikhtiar dakwah, ujarnya.

Berbagai cerita (Khobar) tentang kehebatan, kemuliaan dan keagungan Islam  tersebut, kata Gubernur TGB haruslah mewujud  dalam realitas (Muayyanah) kehidupan sehari hari. Karena itu menurutnya, dibutuhkan ikhtiar yang sungguh-sungguh untuk menjadikan  cerita dan realitas yang seiring dan sejalan dengan Khobar kemuliaan Islam seperti yang disampaikan oleh para ulama lewat kitab-kitabnya atau lewat Sunnah  Rasulullah serta dakwah dakwahnya. "Tugas Dakwah adalah untuk  menjembatani Khobar dan muayyanah tersebut, cerita dan realita" ungkapnya. Iktiar inilah menurut TGB yang dapat memperpendek jarak antara cerita dan realita.
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi ceramah di hadapan Komunitas Muslim di Amerika Serikat
Apalagi saat ini, Wahyu yang diturunkan oleh Allah, berupa Al-Qur'an yang berisi cerita kemuliaan dan hukum-hukum Islam yang dipedomani umat Islam, bahkan umat manusia, dalam pandangan ulama kharismatik itu, merupakan sumber kebenaran yang tidak terbantahkan keautentikannya. "Kita bersyukurlah menjadi umat yang sumber-sumber ajarannya memiliki tingkat autentitas yang tidak tertandingi oleh ajaran apapun," tegas Gubernur ahli tafsir tersebut.

Tema kegiatan yang diangkat pada kegiatan yang sudah memasuki tahun ke-18 ini adalah “Living Under The Light of Qur’an and Sunnah.” atau Hidup di Bawah Cahaya Al-Qur'an dan Sunnah. Setiap tahunnya kegiatan Muktamar IMSA-MISG mengambil tempat lokasi yang berbeda-beda dari setiap negara bagian di Amerika Serikat. Muktamar kali ini diselenggarakan di Denver yang masuk ke dalam wilayah negara bagian Colorado, Amerika Serikat.

Perhelatan yang dibuka langsung oleh Kedubes Republik Indonesia, Budi Bowoleksono ini dilaksanakan hingga pada tanggal 26 Desember 2017. Selain TGB, hadir juga sebagai pembicara adalah Ustadz Salim A. Fillah, ustadz muda yang sedang nge-trend saat ini di Indonesia, serta pembicara lain dari Indonesia maupun Amerika.

Yusuf Kurniawan sebagai ketua panitia penyelenggara menyatakan bahwa peserta yang telah tercatat untuk datang menghadiri event Muktamar tahun ini sudah mendekati angka 1000 peserta.
Kegiatan annual ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1999 di Jefferson City, Missouri, Amerika Serikat.

Kegiatan ini pernah menghadirkan sosok tokoh-tokoh nasional seperti Amien Rais, Hidayat Nur Wahid, Yunahar Ilyas, dan Gubernur DKI Jakarta terpilih beberapa waktu lalu, Anies Baswedan. Event Muktamar IMSA ini juga menjadi panggung bagi tokoh-tokoh muslim Amerika yang sudah banyak dikenal di kalangan komunitas muslim di Amerika, seperti Syaikh Yusuf Estes, Imam Suhaib. (Humas NTB/Rilis)

Share:

Thursday 21 December 2017

Garuda Indonesia - Askrindo Salurkan Santunan untuk Ahli Waris Jemaah Haji Asal NTB

Yansverio (dua dari kiri) dan para pihak, menyerahkan secara simbolis santunan kepada ahli waris jemaah haji yang meninggal dunia di Saudi Arabia.


PT. Garuda Indonesia (Persero) bekerjasama dengan PT. Askrindo menyalurkan santunan kepada ahli waris Almarhum  H. Muhammad,  jemaah haji asal NTB yang meninggal dunia di Arab Saudi saat akan diberangkatkan pulang ke Indonesia.

H. Muhammad dari kloter 7, ketahui meninggal dunia pada 1 Oktober 2017 di Madinah Arab Saudi, saat melakukan boarding. Jemaah haji asal Dusun Rhee Beru, Desa Rhee Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa menghembuskan nafas terakhirnya karena sakit.

Santunan diberikan kepada ahli waris, diterima secara simbolis oleh ahli warisnya, Hj. Sitti Raodah  di Kantor Kemenag Wilayah NTB, Rabu (20/12) kemarin. Disaksikan oleh perwakilan Kemenag Kabupaten Sumbawa, Kakanwil Kemenag Wilayah NTB, H. Nasruddin, M. Pd.

Besaran santunan Rp 125 juta, secara simbolis diberikan oleh General Manager  Garuda Indonesia Mataram, M. Yansverio, didampingi perwakilan Askrindo, Abdul Rahman, dan Area Managing Director Askrindo Cabang Mataram, Pamuncak Ijul Samugi.

Yansverio dalam kesempatan kemarin menyampaikan, bahwasanya, santunan kepada ahli waris itu adalah bentuk komitmen maskapai penerbangan pelat merah ini dalam memberikan pelayanan terbaiknya.

Tidak hanya sekedar mengangkut dan mengantarkan penumpang udara sampai tujuannya, Garuda Indonesia juga memberikan perlindungan dalam bentuk asuransi kepada penumpang. Terutama para jemaah haji saat dalam proses pra pemberangkatan, pemberangkatan, hingga setelah dinyatakan lepas dari tanggung jawab maskapai.

“Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik, apalagi kepada tamu-tamu Allah yang melaksanakan ibadah haji. Semoga santunan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh ahli waris, dan dapat bermanfaat dengan meniatkannya kepada almarhum,” demikian Yansverio.

Saleh Nugraha, Manajer Umrah dan Haji Garuda Indonesia menambahkan, tahun 2017 ini jumlah jemaah haji yang diangkut oleh Garuda Indonesia dan Saudia Airline mencapai 215.000 jemaah.  Garuda Indonesia mendapatkan jatah pengangkutan 107.593 jemaah dari 9 embarkasi.

Dari total jemaah haji yang diangkut Garuda Indonesia pada musim haji 2017 ini, 8 diantaranya meninggal dunia yang tercatat dalam tanggungan maskapai ini, ditambah 3 yang asuransinya dalam tanggungan Saudi Airline.

“Delapan ahli waris ini diberikan santunan, besarannya sama. Sejak enam tahun terakhir kami (Garuda Indonesia) berkomitmen memberikan perlindungan kepada jemaah haji yang diangkut Garuda Indonesia,” demikian Saleh.

Abdul Rahman dari Askrindo juga menambahkan santunan tersebut sebagai bentuk sinergi BUMN, Garuda Indonesia-Askrindo, dalam rangka memberikan perlindungan. Proses sedang dilakukan untuk menyerahkan santunannya secara langsung (pencairan). (Bulkaini)




Share:

Monday 27 November 2017

Presiden Jokowi Buka Munas Alim Ulama dan Konferensi Nasional NU di Mataram

Presiden Jokowi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi membuka Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Islamic Center Kota Mataram NTB, Kamis (23/11/2017

Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU merupakan forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Muktamar. Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo berharap seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan lancar sehingga menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi seluruh umat. Dari 18 pokok permasalahan yang akan dibahas pada Munas kali ini, rekomendasi terkait radikalisme agama dan penguatan ekonomi warga merupakan yang paling dinanti Presiden.

"Saya tunggu rekomendasi Munas dan Konbes untuk kami tindaklanjuti, terutama persoalan yang menyangkut pemerintah, seperti rekomendasi terkait pembahasan redistribusi aset dalam pandangan Islam," ujar Presiden di hadapan ribuan para ulama se-Indonesia yang hadir saat membuka Munas Alim Ulama Konferensi Besar Nahdlatul Ulama tahun 2017 di kompleks Masjid Hubbul Wathon Islamic Center Nusa Tenggara Barat, Kamis (23/11/2017).

Tepat pukul 13.50 wita Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi tiba di tempat acara disambut ribuan santri NU dengan lantunan Shalawat Badar. Hadir pula para menteri anggota kabinet kerja, sejumlah pejabat tinggi negara, para duta besar negara sahabat, tokoh dan sesepuh nasional.

Ditegaskan oleh Presiden Jokowi bahwa pandangan para ulama sangatlah penting agar apa yang menjadi kebijakan pemerintah terkait retribusi aset bisa sesuai aturan agama dan hukum yang ada. "Karena persoalan aset bukanlah menyangkut nominal kecil sehingga harus dipastikan adil dan sesuai aturan hukum,” terangnya.

Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB berharap, seluruh rangkaian acara Munas dan Konbes dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang bermanfaat.

Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU), KH Said Aqil Sirajd mengatakan, Munas Alim Ulama & Konbes NU 2017 mengambil tema 'Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga'. Tema ini dipilih mengingat perkembangan kekinian yang dihadapi bangsa Indonesia. "Mengapa tema ini penting? sebab akhir-akhir ini semangat nasionalisme kita agak pudar dan agak luntur, dengan adanya keterbukaan era reformasi dan teknologi yang sangat canggih, kemajuan yang luar biasa, banyak bangsa yang terpengaruh oleh provokasi radikalisme", jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, penyelenggaraan Munas Alim Ulama dan Konbes NU dilaksanakan dalam rangka menghasilkan keputusan-keputusan strategis dan fundamental bagi kemaslahatan umat, untuk keutuhan bangsa dan negara. Pada Munas kali ini, ungkapnya, akan dibahas 18 persoalan strategis bangsa dalam Bahtsul Masail oleh para kiai NU. Di antaranya pembahasan masalah undang-undang yang mengatur tentang penyandang disabilitas, agar mendapat perlakuan dan hak yang sama dari negara. (Humas Setda NTB)
Share:

Thursday 23 November 2017

Presiden Jokowi Ziarah ke Makam Maulana Syeikh di Pancor Lombok Timur


Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majd dan Ummi Hj. Sitti Rauhun Zainuddin Abdul Madjid tiba di Pancor, Kamis (23/11/2017)

Presiden RI Joko Widodo melakukan ziarah ke makam Pahlawan Nasional asal Nusa Tenggara Barat, Maulana Syeikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid, di Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor, Kabupaten Lombok Timur, Kamis (23/11/2017). Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 10.15 WITA, disambut pengurus Yayasan Hamzanwadi, yaitu Ummi Hj. Siti Raihun, didampingi putra putri beliau diantaranya Muhammad Syamsul Lutfi, Dr. Hj. Sitti Rohmi Jalilah dan sejumlah  pengurus besar Nahdlatul Wathan Pancor lainnya. Presiden juga  disambut shalawat dan hadrah oleh ratusan santri ponpes setempat yang kemudian menuju ruang transit yang telah dipersiapkan panitia untuk sejenak mengadakan pertemuan.

Didampingi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan istri, Hj. Erica Zainul Majdi serta keluarga besar Maulana Syeikh, Jokowi kemudian begerak menuju kompleks makam dan langsung memanjatkan do'a untuk almarhum Maulana Syaikh. Ziarah tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap salah seorang putra terbaik NTB yang telah berjuang merebut dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan bangsa ini.
Presiden Jokowi bersama Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi berada di kompleks Makam Maulana Syeikh, Kamis (23/11/2017)

Usai berdoa kurang lebih 10 menit di makam tersebut, presiden kemudian menuju Mushala Al Abrar yang letaknya bersebelahan dengan makan tersebut. Di mushala yang menjadi pusat perjuangan Maulana Syaikh tersebut, Presiden menggelar pembacaan Al-Qur'an bersama ribuan santri dan santriwati yang memenuhi musalla.

Saat itu, Presiden menyampaikan bahwa sudah beberapa kali dirinya merencanakan untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar NW di Pancor. "Alhamdulillah,  baru kali bisa terlaksana," ungkap Jokowi disambut  tepuk tangan ribuan santri. Jokowi juga mengucapkan terima kasih, karena Ahli Waris Maulana Syaikh, Umi Hj. Sitti Raihun  telah hadir di istana negara pada penganugerahan gelar pahlawan Nasional Maulana Syeikh, 9 November 2017 lalu.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan para santri bahwa Indonesia ini merupakan negara besar dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Jokowi meminta sejumlah santri dan santriwati untuk menghafal Pancasila dan nama nama pulau di Indonesia. Galak tawa para santri, termasuk presiden tidak bisa ditahan saat salah seorang santri salah mengucapkan Pancasila. "Ini bukan karena nggak bisa, tapi grogi berdiri di samping saya," ungkap Jokowi yang menambah riuhnya suara tawa para santri. Para santri yang dapat menghafal Pancasila dan  nama nama pulau, Jokowi memberinya hadiah sepeda.
Presiden Jokowi saat hendak ziarah di kompleks Maulana Syeikh di Pancor Lombok Timur, Kamis (23/11/2017)

Sebelumya, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas keluangan waktu Presiden Jokowi  mengunjungi dan bersitaurrahim dengan keluarga  besar ponpes NW.  Ponpes tersebut lanjut Gubernur  yang  lebih  dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) itu merupakan pusat perjuangan dan pengabdian  Maulana Syaikh  untuk bangsa dan negara. "Pak Presiden, di musholla ini, berpuluh puluh tahun, Maulana Syaikh mengajar dan berjuang. Mengisi hari harinya di sini dengan perjuangan," cerita TGB

Karena itu, atas nama keluarga besar NW dan masyarakat  NTB, TGB menyampaikan  terima kasih kepada presiden karena telah menetapkan Maulana Syaikh sebagai Pahlawan Nasional.  Seraya berdoa semoga Presiden  Jokowi diberikan kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan tugas. "Kehadiran Bapak Presiden ini merupakan penguat bagi kami" pungkasnya.

Presiden kemudian meninggalkan lokasi sekitar pukul 11.00 WITA, menuju Kota Mataram untuk membuka Munas dan Kongres Besar Ulama NU. (Humas Setda NTB)

Share:

Kunjungi Ponpes NW Anjani, Presiden Disambut Hj. Ummi Raihanun dan Tokoh Agama

Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi berkunjung ke Ponpes NW Anjani, Kamis (23/11/2017)

Agenda pertama Presiden Republik Indonesia, Ir.H.Joko Widodo dalam rangkaian  kunjungan kerjanya selama 2 (dua) hari di NTB adalah mengunjungi Pondok pesantren Nahdlatul Wathan (NW) Anjani di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur, Kamis (23/11-2017).

Presiden didampingi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi tiba di Anjani tepat pukul 09.00 WITA, mengenakan busana kain sarung dipadukan kemeja putih dan jas warna hitam, disambut Bupati Lotim, H.Ali Bin Dachlan dan Pengurus Pondok pesantren Syaikh  Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani, Ummi Hj. Sitti Raihanun bersama Pengurus Besar NW Anjani lainnya, di antaranya H.Lalu Gde Wirasakti Amir Murni, Tuan Guru H.Lalu Gde Muhammad Zainuddin Atsani, Lalu  Gde Syamsul Mujahidin, Dr.H.Lalu Muhyi H.Abidin beserta istri masing-masing dan para Masyaikh Mahad PBNW Anjani.

Sekitar 15 menit  Presiden Joko Widodo mengadakan silaturahmi dengan Pengurus Besar (PBNW) Anjani di ruang transit Kantor Sekretariat PBNW Anjani. Usai silaturahmi kemudian didampingi Gubernur TGB dan Ummi Hj. Sitti Raihanun beserta sejumlah Pengurus PBBW Anjani lainnya, Presiden berjalan kaki menuju Aula Ponpes yang berjarak sekitar 50 meter di sebelah barat kantor sekretariat tersebut. Di tempat itu, presiden disambut salawat Nahdlatain oleh ribuan santri/santriwati yang sejak pagi sudah antusias menanti kedatangan presiden RI yang merakyat tersebut.
Presiden Jokowi selfie dengan latar belakang ribuan santri di Ponpes NW Anjani, Kamis (23/11/2017)

Dalam pidatonya Presiden Jokowi mengungkapkan sudah cukup lama ingin berkunjung di Ponpes Syaikh  Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani ini. Terlebih sebelumnya, kata  Presiden Jokowi bahwa Pimpinan Ponpes NW Anjani, Ummi Hj. Sitti Raihanun sudah tiga kali berkunjung dan  bersilaturrami menghadap presiden di Istana Negara di Jakarta. Terakhir kali Ummi Hj. Sitti Raihanun berkunjung ke Istana Negara, ungkap Presiden adalah pada tanggal 9 November 2017, saat pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan Nasional kepada Maulana Syaikh, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid.

"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur hari ini diberi kesempatan untuk bisa bersilaturrahmi dengan pengurus besar NW Anjani," ujarnya. Berarti kunjungan pertama ini merupakan balasan atas kunjungan pimpinan NW Anjani sebelumnya,"  ujar presiden.
Presiden Jokowi bersama H.Lalu Gde Muhammad Zainuddin Atsani saat di Ponpes NW Anjani, Kamis (23/11/2017)

Pada kesempatan itu, presiden Joko Widodo juga mengungkapkan bahwa Ummi Hj. Sitti Raihanun telah mengundangnya untuk berkunjung kembali ke Anjani pada bulan Maret 2018 mendatang.
Dihadapan  ribuan santri dan pengurus besar NW Anjani, presiden  mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah mengkaruniai negara besar Indonesia.

Sebuah negara yang kaya raya, dengan penduduk 258 juta jiwa, 714 ribu pulau, 15 ribu bahasa, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Yakni 87 persen dari jumlah penduduk indonesia. Oleh karena itu Presiden mengajak seluruh santri dan masyarakat untuk menjaga persatuan dan merawat kebhinekaan di Negara Demokrasi Pancasila ini. "Contohnya dalam politik, baik dalam pemilihan bupati/walikota, gubernur dan presiden, "monggo pilih bupati/walikota yang terbaik, silahkan pilih gubernur yang terbaik dan silahkan pilih presiden yang terbaik menurut aspirasi masing-masing," ujarnya. Tetapi setelah itu mari kita bersatu kembali membangun bangsa dan daerah tercinta ini.

Selanjutnya Presiden Jokowi memberikan pertanyaan kepada para santri dan memberikan hadiah sepeda bagi santri yang mampu menjawab dengan tepat. Presiden juga membagikan buku tulis kepada ribuan santri/Santriwati yang hadir.

Dari Anjani, presiden dan rombongan melanjutkan kunjungan silaturahmi ke PBNW Pancor, sekaligus juga akan melakukan kunjungan ziarah ke makam Pahlawan Nasional Maulana Syaikh. (Humas Setda NTB)

Share:

Thursday 2 November 2017

Selamat, Lobar Juara Umum MTQ Tingkat Provinsi NTB Ke XXVII di Kabupaten Bima

Wagub NTB H. Muh. Amin didampingi Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri menyerahkan hadiah pada salah satu juara MTQ XXVII tingkat Provinsi NTB di Kabupaten Bima, Rabu (1/11/2017) malam.

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-27 Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat secara resmi ditutup Wakil Gubernur NTB, H.Muh. Amin, SH., M.Si, di Halaman Kantor Bupati  Bima, Desa Penapali Kecamatan Woha, Rabu (1/11/2017) malam.

Kegiatan selama kurang lebih seminggu Minggu tersebut berlangsung sukses dan mendapat banyak apresiasi. Pada MTQ-27 ini, Kabupaten Lombok Barat berhasil keluar sebagai Juara Umum dengan mengoleksi 70 medali dari seluruh cabang lomba yang ada. Disusul Kabupaten Lombok Tengah sebagai juara dua dengan meraih 64 medali dan Kota Bima berada di urutan tiga dengan menggondol 63 medali.

Penetapan juara tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Hakam tentang juara lomba yang dibacakan Ketua Dewan Hakam, Drs. H. Ramli Ahmad, M. Ap. dan Sekretaris DR. H.M. Zaidi Abdad.

Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH.,M.Si. memberikan apresiasi atas kesuksesan penyelenggaraan MTQ di Kabupaten Bima. Kesuksesan ini menurut wagub merupakan kebanggaan tersendiri bagi pemerintah, panitia penyelenggara dan seluruh masyarakat Kabupaten Bima yang telah berupaya sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Wagub NTB H. Muh. Amin didampingi Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri menyerahkan hadiah pada salah satu juara MTQ NTB ke XXVIII di Kabupaten Bima
Lebih lanjut, Wagub menjelaskan bahwa salah satu indikator kesuksesan MTQ 27 ini adalah terpilihnya qori’ qori’ah, hafizd hafizdah, mufasir dan mufasiroh terbaik yang akan menjadi duta pada MTQ tingkat Nasional tahun 2018 mendatang di Provinsi Sumatra Utara.

Karena itu, Wagub kelahiran Sumbawa itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan menyukseskan kegiatan tersebut. Seraya berpesan kepada seluruh pemenang lomba untuk senantiasa belajar dan meningkatkan kemampuan. "Jadilah duta daerah yang mampu berprestasi pada even yang lebih yang lebih tinggi demi harumnya nama baik daerah tercinta Nusa Tenggara Barat,” pesannya.

Suatu kebanggan bagi kita semua kata wagub apabila nantinya duta-duta kita ini mampu mencapai perestasi gemilang di ajang MTQ Tingkat Nasional mendatang.

Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri menyampaikan rasa bangga dan haru setelah Pemerintah Provinsi memberikan kepercayaan daerahnya untuk menjadi tuan rumah MTQ ke-27 tingkat Provinsi NTB tahun 2017 tersebut. “Kami seluruh jajaran pemerintah serta masyarakat mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan sebagai tuan rumah pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi NTB ke-27 kepada kami,” ungkapnya.

MTQ kali ini lanjutnya merupakan yang pertama kali dihelat di Kecamatan Woha setelah daerah ini dimekarkan dengan Kota Bima. Ini dianggap sejarah baru bagi masyarakat setempat Kabupaten Bima
Dae Dinda, sapaan akrab Bupati Bima tersebut melaporkan bahwa lebih dari 500 orang peserta dari seluruh kabupaten/kota se-NTB yang mengikuti kegiatan tersebut. Selama MTQ ini kata Dae Dinda, ribuan masyarakat dari berbagai pelosok desa turut hadir dan menyaksikan lomba tersebut. “Dukungan masyarakat kami sangat luar biasa,” Imbuhnya.

Di penghujung acara, Wagub didaulat memberikan hadiah kepada para pemenang lomba. Tidak lupa Wagub secara khusus memberikan bonus uang saku sejumlah 10 juta kepada peserta favorit hafizdah termuda, 7 tahun dengan jumlah hafalan 20 juz, atas nama Halwa Dhiyaun Najihan dari Kabupaten Dompu.

Hadir pula dalam penutupan tersebut, anggota DPRI DAPIL NTB, Wakil Bupati bima, Wakil Bupati Sumbawa, Sekda Kabupaten Bima, Kepala SKPD Lingkup Provinsi NTB, FKPD NTB,  FKPD Kabupaten Bima, para alim ulama dan sejumlah pejabat teras lingkup Pemerintah kabupaten Bima. (Humas Setda NTB)
Share:

Friday 27 October 2017

Di Universitas Kristen Indonesia, Zainul Majdi Paparkan Tentang Kejujuran, Agama dan Karakter Pancasila

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memberikan kuliah umum di Universitas Kristen Indonesia Jakarta, Jumat (27/10/2017) 

Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) menegaskan kejujuran merupakan pondasi atau sumbu yang menentukan kadar integritas sesorang. Sedangkan integritas atau karakter yang baik merupakan modal utama dalam upaya mewujudkan bangsa yang kuat dan berkemajuan.

Sebab dengan kejujuran maka seseorang memiliki Integritas yang nantinya akan dicari oleh siapapun. Termasuk menanamkan sifat kejujuran pada diri sendiri. Karenanya untuk mencapai kemajuan yang besar di segala bidang, maka Bangsa  ini harus didukung dan dibangun oleh generasi muda yang memiliki karakter kuat. Yakni generasi muda yang memiliki integritas pribadi dan sosial yang baik, moralitas yang kuat serta kejujuran yang tinggi.

Karena itu, TGB mengajak para pemuda untuk membangun karakter yang kuat sebagai modal dasar membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi swafoto bersama mahasiswa dan Rektor UKI Maruarar Siahaan usai memberikan kuliah umum, Jumat (27/10/2017)
Gubernur TGB memaparkan hal itu saat memenuhi undangan Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. Maruarar Siahaan, SH.MH sebagai narasumber pada kuliah umum mahasiswa  UKI, di Kampus UKI di Jakarta, Jumat (27/10/2017), dengan tema "Pendidikan Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Milenial".

Di hadapan sekitar 200 mahasiswa, TGB mengungkapkan pandangannya tentang agama dan hubungannya dengan Pancasila. Tuan Guru Bajang memaknakan Pancasila  sebagai " Kemanusiaan  yang Berketuhanan Yang Maha Esa".  Menurutnya, agama merupakan modal terpenting dan utama dalam membangun bangsa. Dan nilai nilai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di dalam wadah NKRI ini, termasuk Pancasila bersumber dari norma dasar dan meta norma  yang diambil dari nilai nilai ajaran agama.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi (kanan) menerima cinderamata dari pihak UKI usai memberikan kuliah umum, Jumat (27/10/2017)
Oleh karena itu, Pancasila kata TGB adalah modal penting untuk membangun bangsa. Karena tidak ada  satupun nilai yang terdapat pada pancasila sebagai dasar negara yang bertentangan dengan agama. Bahkan, nilai-nilai tersebut sangat fundamen dalam kehidupan manusia. Karena itu, TGB mengajak para pemuda untuk membangun karakter yang kuat untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.  Terlebih Pancasila ini merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa sebagai modal sosial bagi warga negara. TGB meyakini dengan modal ini, Bangsa Indonesia ke depan akan lebih maju seiring dengan semakin cerdasnya para pemuda memandang dan mencermati modal sosial tersebut.

“Maka, ketika ada yang bertanya kepada saya, Tuan Guru, kalau dalam satu kalimat menurut Tuan Guru, Pancasila itu apa? Saya sampaikan, kalau dalam satu kalimat bagi saya, Pancasila itu adalah kemanusiaan yang berketuhanan,” ungkapnya.

Karena menurut TGB, dari lima sila yang ada di Pancasila tersebut, empat diantaranya berbicara tentang kemanusiaan dan satunya berbicara tentang ketuhanan.

Sebagai modal sosial dan hasil konsensus para pendiri bangsa, TGB mengajak  seluruh mahasiswa yang hadir untuk betul-betul menghiasi ranah kehidupan dengan nilai-nilai baik yang ada dalam Pancasila. Termasuk, jika suatu saat nanti para mahasiswa terjun ke dunia politik dan mengemban tugas besar untuk memperbaiki bangsa.

Praktik-praktik politik yang baik harus ditradisikan mulai saat ini, ajaknya. Generasi muda juga perlu mambangun karakter yang baik sejak dini dengan menjalankan ajaran agama,” tegas TGB. Apalagi saat ini, generasi muda sudah masuk ke era milenial, dimana seluruh informasi yang terjadi di belahan dunia dapat diakses oleh siapapun. Namun, menurutnya era milenial tidak perlu dilawan atau dijadikan ancaman. Justru momentum itu harus dijadikan peluang untuk menyebar dan berbagi informasi tentang pengalam-pengalaman hebat kit. Generasi milenial, jelas TGB merupakan generasi yang membangun kebersamaan melalui persahabatan dan pertemanan.

Sebelumnya Rektor UKI, Dr. Maruarar Siahaan menyampaikan terima kasih pada TGB karena dapat menghadiri undangan sekaligus berbagi pengalaman dan wawasan kepada seluruh mahasiswanya. Kehadiran TGB tersebut harus dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa untuk menyerap dengan baik ilmu dan pengalaman yang disampaikan TGB. Ia berharap, pengalaman TGB yang sukses memimpin NTB serta wawasan kebangsaan yang dimilikinya dapat dijadikan modal bagi para mahasiswa jika suatu saat menjadi pemimpin di negeri ini.  Hadir juga saat itu Warek I, Dr. Wilson Rajaguguk Warek III, Dr Dhaniswara Harjono, Wakil Dekan Kerdid Simbolon dan ratusan mahasiswa UKI dan umum. (Humas Setda NTB)
Share:

Thursday 26 October 2017

Warna Sasambo Meriahkan pawai Taaruf MTQ 27 Tingkat Provinsi NTB di Bima

Pawai Taaruf  MTQ NTB ke 27 di Kabupaten Bima Tahum 2017

Ribuan masyarakat Bima menyemut di sepanjang Jalan Garuda dari depan Kantor Camat Woha Kabupaten Bima hingga ke ujung cabang Perempatan Talabiu Kecamatan Belo Bima. Mereka antusias menyaksikan beragam corak busana adat khas daerah masing-masing kontingen dari seluruh kabupaten/kota se-NTB dalam memeriahkan pawai ta’aruf Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-27 Tingkat Provinsi NTB tahun 2017 yang dipusatkan di kantor baru Pemerintah Kabupaten Bima di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

Pawai ta’aruf tersebut diikuti 519 orang dengan mengambil start  di Jalan Garuda, tepat di depan Kantor Camat Woha dan finish di Perempatan Talabiu dekat Bandara Sultan M. Kaharuddin Bima. Para peserta pawai ta’aruf terlihat tampil beda dari biasanya karena hampir semua mengenakan busana adat dari berbagai strata sosial, sehingga tampak indah dan  menyedot perhatian masyakat. Dimulai pukul 09.00 dan baru berakhir pada pukul 12.00 Wita menjelang Salat Dzuhur, Kamis (26/10/2017), pawai berlangsung meriah.
Peserta pawai taaruf kontingen MTQ NTB ke 27 di Kabupaten Bima

Kontingen terbanyak dan terheboh adalah dari Kabupaten Lombok Tengah. Karena selain seluruh kontingennya mengenakan  beragam corak busana adat masyarakat Sasak di Lombok Tengah, juga kontingen dipimpin langsung Bupati dan Wakil Bupatinya yang menurunkan jumlah kontingen paling banyak dibandingkan daerah lainnya.

Seluruh rangkaian kegiatan MTQ tersebut, juga disiarkan secara langsung dari lokasi acara oleh RRI Regional Mataram. Sehingga masyarakat dapat menyimak lantunan Ayat-ayat suci Al-Qur'an dari kediaman masing-masing.

Sebelumnya rangkaian kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 27 Tingkat Provinsi NTB di Kabupaten Bima sudah diawali dengan malam Ta’aruf, di Parugana’e Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Rabu (25/20/2017).
Bupati Bima Hj. IDP, Sekda NTB H. Rosiady Sayuti menonton pawai taaruf di Bima

Saat itu, Sekda NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, selaku Ketua LTPQ Prov. NTB berharap agar pelaksanaan MTQ ke 27 tingkat Prov NTB bisa berjalan sukses dan mengandung nilai-nilai keberkahan. Tidak saja bagi masyarakat Kabupaten Bima, tetapi juga masyarakat NTB secara keseluruhan. Meski saat ini sudah memasuki musim hujan, namun Sekda yakin bahwa kondisi tersebut tidak menghalangi suksesnya kegiatan tersebut.

Didampingi Kepala Biro Kesra Setda Prov. NTB. Ahmad Masyhuri, SH., Pak Ros sapaan akrab Sekda NTB menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Bima beserta seluruh jajaranya, panitia dan semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya kegiatan itu.
Atraksi seni tradisional khas Bima di MTQ NTB ke 27 tahun 2017

“Semoga hujan yang mengguyur Kabupaten Bima saat Plaksanaan MTQ nanti tidak besar-besar amat,  cukup gerimis saja biar menjadi berkah,” ungkapnya di hadapan para dewan hakim dan perwakilan para kafilah dari seluruh kabupaten/kota se-NTB yang hadir.

Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri (IDP) dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi yang telah mempercayakan Kabupaten Bima sebagai penyelenggara kegiatan tersebut. Dengan terlaksananya kegiatan tersebut menurut IDP, maka gema tilawatil Quran akan sentiasa membawa keberkahan serta suasana religi yang begitu baik di tengah masyarakat. “Ini akan menerangi dan mencerahkan nilai kebaikan di Bumi Mbojo ini,” ungkap bupati. (Humas Setda NTB)


Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive