Be Your Inspiration

Wednesday, 27 December 2017

Desa Sapit Lombok Timur dan Qur'an Kuno yang Berusia Ratusan Tahun


 Pemangku Adat Desa Sapit menunjukkan Alquran kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun. Alquran kuno ini dikeluarkan saat ada acara adat di desa ini. 
Desa Sapit Kecamatan Suela Lombok Timur (Lotim) menyimpan banyak sejarah masa lampau. Salah satunya, sejarah saat penyebaran agama Islam di Pulau Lombok, berupa Alquran kuno. Seperti apa keberadaan Alquran kuno dan peninggalan sejarah yang masih disimpan warga Desa Sapit?

Aquran kuno ini masih tersimpan rapi di langgar budaya Desa Sapit. Kitab suci umat Muslim ini ditulis tangan dengan khat Utsmani. Usia kitab berisi firman-firman Allah SWT ini diprediksi sudah hitungan ratusan tahun.  "Sudah begini bentuknya kita temukan," ucap pemangku Adat Desa Sapit, Mustirip bersama dengan penghulu desa setempat kepada Suara NTB.

Seraya menunjukkan Qur’an kuno ini, sang Pemangku menuturkan, kitab suci Alquran ini hanya bisa dikeluarkan saat acara-acara adat berlangsung. Melihat sampul dari Quran terlihat sudah berbahan kulit. Kertasnya dari bahan yang cukup keras. Ayat-ayat dalam masih bisa terbaca dengan jelas. Sebanyak 30 juz. Semua masih lengkap dan bisa terbaca dengan baik. Karena sudah turun temurun, Mamiq Mustirip mengaku tidak mengetahui siapa yang menulis.

Selain Qur’an ada juga naskah khutbah Jumat dengan tulisan kuno. Untuk tulisan khutbah ini hanya orang tertentu katanya yang masih bisa membaca. Tidak semua bisa membaca karena tulisannya sudah jarang yang mengerti tulisannya.    

Masih tersimpannya transkrip Kitab Suci Alquran Kuno di Desa Sapit ini menempatkan desa yang berada di bawah Gunung Rinjani ini menjadi desa wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Budaya desa setempat menjadi daya tarik tersendiri.

Adat istiadat desa setempat juga masih tetap dipertahankan. Misalnya hama penyakit di tanaman. Hama penyakit yang menyerang masyarakat dan lainnya. Oleh sesepuh adat dan tokoh masyarakat serta pemerintah menggelar ritual tolak bala. Kemudian untuk selamat tanaman dilakukan setelah tanam padi, padi sekitar usia satu bulan setengah sampai dua bulan dilakukan kegiatan penyelamatan.

Nilai budaya yang melekat pada masyarakat Desa Sapit ini merupakan perpaduan dari nilai-nilai Islam dan kepercayaan leluhur dari masyarakat Adat Desa Sapit. Pengaruh Islam utamanya sangat besar. Islam masuk karena dikaitkan dengan adat-istiadat. Erat kaitannya , adat itu identik dengan agama, sehingga dikenal dengan sebutan adatgama.

Dilihat dari kegiatan adat sorong serah aji krama, sebuah ritual adat dalam perkawinan. Ada perayaan Muharram dengan memasak bubur putih. Ada juga bubur merah yang digelar pada bulan Safar.  Prosesi-prosesi adat berbeda-beda sesuai dengan ketepatan waktu dalam penanggalan Islami ini katanya sudah ditemukan sejak lama. "Turun temurun itu sudah," imbuhnya.

Selama bulan Muharram, tidak boleh ada kegiatan pembangunan. Baru boleh pembangunan fisik, termasuk pembangunan masjid setelah perayaan Safar dengan ritual masak bubur merah. Larangan tersebut  menurut keyakinan para tetua, jika dilanggar dikhawatirkan akan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Namanya Muharram, bulan haram, sehingga tidak boleh berbuat. 

Menikah pun juga tidak boleh di bulan Muharram. Kegiatan gawe adat seperti begawai.
Memang tidak ada sanksi. Namun sudah tertanam sendiri dalam hati dan sanubari masyarakat. "Ndek te kanggo maliq," ungkapnya.

Melanggar ketentuan adat memang tidak tertuang sanksi tegas. Namun kepercayaan atas larangan itu bisa berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup yang diyakini sudah terpatri dalam kehidupan masyarakat. Dalam hati masyarakat sudah sangat kuat. (Rusliadi/Lombok Timur)


Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive