Tim survei TNGR yang sedang mensurvei jalur-jalur yang akan diperbaiki tahun 2019. |
Pemerintah
Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) memastikan segera membuka jalur trekking
(pendakian) Gunung Rinjani, melalui Desa Aik Berik pada 19 November 2018 . Semua persiapan yang dibutuhkan untuk launching
jalur pendakian tersebut, saat ini terus dipersiapkan.
Demikian diungkapkan
Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. H.L. Herdan, M.Si.,
Selasa (13/11/2018).
Kepada
wartawan, Herdan menjelaskan, pembukaan jalur trekking Gunung Rinjani melalui
Loteng tersebut sebagai respon terhadap penutupan jalur pendakian lainnya.
Pasalnya, untuk jalur pendakian melalui Sembalun Lombok Timur (Lotim) maupun
Senaru Lombok Utara masih ditutup pascagempa beberapa bulan yang lalu sampai
sekarang. Hingga kini kepastian pembukaanya belum jelas.
Di satu
sisi, minat wisatawan untuk mendaki ke Gunung Rinjani cukup tinggi. “Dari pihak
TNGR sudah memberikan sinyal positif kalau jalur pendakian Gunung Rinjani
melalui Loteng sudah bisa dilalui. Sehingga bisa segera dibuka untuk pendakian
umum,” tambahnya.
Untuk
jalur pendakian tersebut, akan disiapkan lima pos peristirahatan. Namun secara
teknis di mana saja pos tersebut, pihak TNGR yang paham.
Herdan
menjelaskan, dari dua jalur pendakian yang sudah ada jalur pendakian melalui
Loteng memiliki banyak unggulan. Misalnya, terkait rute pendakian yang lebih
landai serta teduh. Karena hampir sepanjang perjalanan itu melalui kawasan
hutan lindung.
Di sepanjang
jalur pendakian juga tersedia beberapa mata air. Yang bisa dimanfaatkan oleh
para pendaki, sehingga pendaki tidak terlalu kesulitan memperoleh air bersih.
“Ditambah kondisi hutan lindung yang masih bagus, memungkinkan para pendaki
bisa menemukan berbagai spesies hewan maupun tanaman langka khas Pulau Lombok,”
tandasnya.
Sebelum
memulai pendakian, wisatawan bisa lebih dulu menikmati pemandangan indah air
terjun Benang Kelabu serta Benang Stokel. Dikawasan wisata tersebut juga ada
beberapa homestay yang siap melayani para pendaki. “Saat ini jumlah
homestay-nya memang masih terbatas. Tapi seiring dengan waktu, jumlahnya bakal
semakin bertambah,” pungkas mantan Camat Praya Barat ini. (Munakir/Lombok Tengah)