Be Your Inspiration

Tuesday, 4 December 2018

Garuda Indonesia dan Lion Air Sebut Harga Tiket Berdasarkan Permintaan dan Penawaran

Pesawat Garuda Indonesia di Lombok International Airport
Nampaknya tak mudah bagi maskapai untuk melakukan penyesuaian harga tiket. Terutama untuk penerbangan dari dan ke Lombok yang harganya saat ini menjadi sorotan. Harga yang berlakupun, telah berdasarkan pertimbangan teknis dan non teknis.

Area Manajer Wilayah Bali Nusra Lion Air, Fajar Teguh Santoso,  menyebut, pada prinsipnya perusahaan tetap memberikan harga yang terbaik untuk customer-nya.  Tentunya asas supply and demand (permintaan dan penawaran) tetap ada. Kendati begitu, harga juga tak kaku.  ‘’Tetap mengedepankan prinsip supply and demand,’’ kata Fajar.
Harga yang diberlakukan Lion saat ini menurutnya disesuikan juga dengan adanya kenaikan biaya operasional. Di antaranya kenaikan harga bahan bakar yang mengikuti pergerakan harga minyak dunia serta harga-harga suku cadang (onderdil) yang juga didatangkan dari luar negeri dengan harga yang mengikuti pergerakan nilai tukar dolar AS sebagai acuan.


Fajar juga mengungkapkan soal pemberian diskon-diskon. Menurutnya, untuk penumpang maskpai tak mengenal potongan harga. Acuannya tetap berdasarkan harga yang tertera di sistem.
Sementara itu, GM PT. Garuda (Persero) Branch Office Lombok Supriyono, menjelaskan, harga penjualan tiket Garuda yang berlaku dimanapun, telah disesuaikan dengan standar permintaan. Selain itu, pengurangan flight yang dilakukan juga turut mempengaruhi harga. ‘’Dari empat kali penerbangan ke suatu tempat. Kadang dua kali, kadang tiga kali. Jadi sudah terambil,’’ katanya.
Pesawal Lion Air take off dari Lombok International Airport ke bandara tujuan
Meski begitu, Supriyono yang belum lama menjabat di Mataram ini menegaskan, untuk pemulihan Lombok bangkit. Tidak saja dilakukan dengan memberi harga tiket pesawat serendah-rendahnya. Di beberapa kegiatan pameran, baik dalam dan luar negeri, Garuda Indonesia menurutnya tetap menyisipkan promosi untuk Lombok. ‘’Pameran di luar negeri yang ada Garudanya, kita masukkan. Bahwa Lombok sudah mulai recovery,’’ ujarnya.


Terjadwal GATF juga akan dilaksanakan Melbourne dan Perth. Di kegiatan ini juga dimasukkan promosi Lombok. Semua itu dilakukan untuk pemulihan Lombok. Selain itu, promosi-promosi tentang Lombok tetap dilakukan dengan memanfaatkan media promosi milik maskapai pelat merah ini. Termasuk melalui media sosial yang dikelolanya.

Terkait harga, selain mengacu pada standar pemerintah. Turut mengikuti ketentuan dari kantor pusat Garuda Indonesia.  ‘’Mudah-mudahan ke depannya kita akan lihat lagi. Saya sebagai pimpinan di sini akan tetap support, kita coba tetap perjuangkan,’’ imbuhnya.


Supriyono mengatakan, soal harga dari dan ke Lombok yang lebih tinggi dibanding keluar negeri, tidak bisa juga menjadi acuan. Harga keluar negeri memang lazim lebih rendah. Contoh saja ke Singapura yang memakan waktu hanya 1 jam. Sementara dari Jakarta ke Lombok, masih lebih lama dari tujuan Singapura. Pertimbangan jarak juga oleh kantor pusat tetap dimasukkan dalam komponen penentu harga. ‘’Banyak faktorlah yang menentukan harga ini,’’ demikian Supriyono.(Bulkaini/Ekbis NTB) 

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive